Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny.

T DENGAN
BBLR DI RUANG ASOKA

DISUSUN OLEH :
ANDRIANI KESUMA P27220016147
ELFRIDA EKA FARAH D P27220016162
FAISHOL AFIFI P27220016165
MUHAMMAD ADIB S P272200161

Politeknik Kesehatan Kemenentrian Kesehatan Surakarta


JL.LetjendSutoyo, Mojosongo, Surakarta 57127. Telp. (0271)
856929 & Fax (0271) 855388
2016 / 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. T DENGAN
BBLR DI RUANG ASOKA

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada Selasa, 21 November 2017 pukul 08.00 WIB di ruang
Asoka RSUD Soediran MS, Wonogiri. Sumber data berasal dari observasi langsung
dan catatan medis.
1. Identitas Klien
Nama : By.Ny.T
Tanggal lahir : 10 November 2017
Alamat : Nguntoronadi
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
No. RM : 594xxx
Diagnosa medik : Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR)
2. Penanggung Jawab
Nama Ayah/Ibu : Tn. S/ Ny. T
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta

a. Keluhan Utama
 Riwayat kehamilan dan kelahiran : Ibu pasien mengatakan selama hamil
mengalami hiperemesis sampai umur kehamilan 3 bulan. Setelah 3 bulan
keatas kehamilanya tidak ada Gangguan, kemudian saaat kehamilan 35
minggu sudah direncanakan untuk operasi SC karena ibu mempunyai
riwayat PEB, sehingga Pasien dibawa ke RSUD Soediran MS, kemudian
Pasien melahirkan preterm secara SC diusia kehamilan 35 Minggu dengan
berat badan bayi 1730gr, Panjang Badan 40 cm
 Pre natal : Ibu pasien mengatakan selama kehamilan pernah mengalami
gangguan yaitu saat usia kehamilan sebelum 3 bulan mengalami
hiperemesis, dan pasien rutin memeriksakan kehamilanya ke bidan
 Intra natal : Ibu pasien mengatakan saat proses persalinan berjalan lancar,
tidak ada penyulit persalinan, pasien lahir secara preterm SC gemeli I ,pada
tanggal 10 November 2017 jam 08.00 WIB. BB saat lahir 1730 gr. panjang
badan 40 cm, Apgar Skor 7/8/9
 Post natal : Tidak ada kelainan konginental saat lahir, namun karena bayi
lahir belum cukup bulan dan ibu beresiko atau preterm dan Berat badan
lahir rendah 1730 gr. Sehingga pasien dilakukan perawatan di ruang
Perinatologi/ Ruang Asoka RSUD Wonogiri, sampai saat ini.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
 Penyakit waktu kecil : belum punya riwayat penyakit karena pasien
merupakan bayi baru lahir
 Pernah dirawat di RS : Pasien baru pertama mondok di RS
 Obat-obatan yang digunakan : obat-obatan yang digunakan sesuai
dengan resep Dokter saat ini
 Tindakan (operasi) : anak belum pernah di operasi.
 Alergi : Tidak Nampak ada alergi susu atau obat-obatan
 Kecelakaan : anak belum pernah mengalami kecelakaan maupun cedera.
 Imunisasi : ibu pasien mengatakan anak baru mendapatkan imunisasi HB
0.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga
Keluarga Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yang serius atau keturunan dan penyakit menular.
Neneknya ada riwayat melahirkan prematur
 Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga
Keluarga Pasien mengatakan anggota keluarganya lainya tidak ada yang
sedang sakit.
 Genogram

Keterangan:
= Laki-laki = Laki-laki meninggal dunia

= Perempuan = Perempuan meninggal


= Pasien

---- = Tinggal serumah

d. Riwayat Sosial
 Yang mengasuh
Pasien merupakan bayi baru lahir belum ada riwayat asuh
 Hubungan dengan anggota keluarga
Belum bisa di kaji
 Hubungan dengan teman sebaya
Belum bisa dikaji
 Pembawaan secara umum
Belum bisa di kaji
 Lingkungan rumah (disertai denah rumah)
Keluarga mengatakan lingkungan rumah bersih tetangga lingkungan belum
ada yang menderita penyakit yang sama.

1
2
Keterangan :
5
1 : Ruang tamu 2
2 : Kamar tidur
3 : Kamar mandi
3 4
4 : Dapur
5 : Ruang keluarga

e. Kebutuhan Dasar
 Makanan yang disukai/tidak disukai
a. Selera makan
Pasien minum susu melalui OGT dan asi 3cc/ 2 jam.
b. Frekuensi : setiap 2 jam
c. Porsi makan : Asi 3 cc,sonde sebanyak 5cc- 7cc setiap 2 jam
 Alat makan yang digunakan : tidak ada
 Pola tidur
a. Kebiasaan sebelum tidur : belum bisa dikaji
b. Tidur siang : 8-10 jam
 Mandi : bayi di sibin 2 kali sehari
 Aktifitas bermain : belum bisa dikaji
 Eliminasi : BAB 1 x sehari, BAK ±10 ml/hari
f. Kesehatan Saat Ini
 Diagnosa Medis : Bayi berat lahir rendah ( BBLR)
 Tindakan operasi : tidak ada
 Status nutrisi: nutrisi pasien saat ini pada tanggal 14 November 2017
termasuk kurang klien hanya mempunyai berat badan 1560 gr, dan panjang
badan 43 cm.
 Obat-obatan : infus D5 ¼ NS % 12 tpm, Injeksi Viccilin
100 mg / 12 jam, Aminipilin 4mg/12jam,
os.teopilin 1mg/4 jam.
 Aktivitas : klien hanya terbaring di dalam incubator
kurang aktif
 Tindakan Keperawatan : memberikan nutrisi susu melalui OGT
 Hasil Laboratorium : Tidak dilakukan
 Hasil Rontgen : Tidak dilakukan
 Data Tambahan : Tidak ada
g. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : lemah terbaring di inkubator
 BB: 1560 gr, PB: 43 cm
 Lingkar kepala (< 2 tahun) : 31 cm
 Mata : simetris kanan dan kiri, mata tidak cekung
 Hidung : simetris , bernafas spontan
 Mulut : mukosa bibir kering pucat, tidak sariawan, terpasang OGT
 Telinga : telinga bersih, ,tidak terdapat serumen
 Tengkuk : tidak di kaji
 Dada : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, irama
regular, tidak menggunakan alat bantu nafas, tidak ada suara nafas
tambahan.
 Jantung : simetris, ictus kordis tidak tampak, capillary refill kembali < 2
detik, auskultasi irama jantung regular.
 Paru-paru : tarikan dinding dada kanan dan kiri sama, suara perkusi sonor,
suara auskultasi vesikuler, tidak ada suara tambahan.
 Perut :auskultasi bising usus :18 x/mnt, perkusi : bunyi timpani,
 Punggung : Tidak di kaji
 Genetalia dan anus : Lengkap
 Ekstremitas :Simetris, akral hangat, tidak ada sianosis,terpasang infus
 Kulit: halus, masih tipis,kurang elastis, warna sawo matang, tidak ada lesi
 Pemeriksaan neurology : Tidak dilakukan
 Tanda vital : S: 36,2oC , N: 150 x/menit, R: 50 x/menit,
h. Reflek:
 Moro: ada
 Menghisap :lemah
 Menelan :lemah
 Residu: 2-3 cc
 Muntah: tidak ada

i. Pemeriksaaan tingkat perkembangan


 Adaptasi sosial : belum bisa dikaji
 Bahasa : bayi bisa menangis kuat

1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
-
b.Terapi Medis
Tanggal Jenis terapi Dosis Cara Pemberian Fungsi
Pemberian
14 D 5% ¼ NS 12 tpm Cairan intra vena Memenuhi
November kebutuhan
2017 cairan parenteral
Viccilin 100 mg/12 jam Intra vena Antibiotik
Aminopilin 4 mg/12 jam Intra vena Bronkodilator
Os. theopilin 1mg/4jam Intra vena Bronkodilator
b. Ringkasan Riwayat Kesehatan
Bayi baru lahir dengan usia kehamilan 35 minggu pada lahir pada tanggal 10
November 2017 jam 08.00, lahir preterm SC,dengan BB : 1730 gr. Bayi dengan
BBLR, kondisi saat lahir menangis kuat, tidak ada kelainan konginental, saat
ini pasien dirawat diruang Asoka dengan diagnosa BBLR, KU lemah,
terpasang infuse, terpasang OGT
2. ANALISA DATA

No Data Fokus Problem Etilogi Ttd

1. S:- Hipotermi Berat badan lahir


O : Bayi menangis kuat, gerakan cukup aktif, S: 36,2oC , N: 150 x/menit, RR: 50 ringan andriani
x/menit, bayi berada di dalam incubator : 32 °C
2. DS : - Nutrisi kurang dari Ketidakmampuan/
DO : KU. lemah, menangis kuat, turgor kurang elastis, BB Lahir : 1730 gr, BB kebutuhan tubuh reflek menghisap dan elfrida
sekarang tanggal 14 Nov 2017 : 1560 gr, terpasang OGT,pasien minum asi: 3cc,residu menelan belum
: 2-3 cc,sonde: 5-7 cc, reflek hisap : lemah,reflek menelan : lemah,reflek moro : maksimal
ada,reflek muntah: tidak ada,terpasang infuse D 5% ¼ NS, S: 36.2 , R: 50 x/menit,
HR: 150 x/menit, riwayat lahir preterm Usia hamil 35 minggu
3. DS : - Resiko infeksi Prematuritas/
DO : DO : KU. lemah, terpasang OGT, terpasang infus D5 % ¼ NS 12 Tpm, S: 36.2 penurunan daya faishol
, R: 50 x/menit, HR: 150 x/menit. tahan tubuh
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipotermi berhubungan dengan berat badan bayi lahir ringan
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan reflek menghisap dan menelan belum maksimal
c. Resiko infeksi berhubungan dengan prematuritas/ penurunan daya tahan tubuh

4. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI


No Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
1. Hipotermi NOC : NIC :
berhubungan Hydration Temperature Regulation
dengan fungsi Adherence Behavior - Monitor suhu tubuh tiap 2 jam
sistem Immune status - Monitor nadi dan pernafasan
pengaturan suhu Infection status - Monitor warna dan suhu kulit
tubuh belum Risk control - Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
sempurna Risk detection - Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya panas
Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda hipotermi dan hipertermi
keperawatan 3 x 24 jam suhu tubuh
stabil
Kriteria hasil :
- Akral hangat
- Suhu tubuh 36,5 – 37,5 ºC
2. Nutrisi kurang NOC : Nutritional Status : Food and NIC :
dari kebutuhan Fluid Intake Nutrition Management
berhubungan Setelah dilakukan tindakan - Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dengan reflek keperawatan selama 3 x 24 jam dibutuhkan
menghisap dan diharapkan nutrisi terpenuhi secara - Kaji adanya alergi makanan
menelan lemah adekuat. - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Kriteria hasil : - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
1) Adanya peningkatan berat badan dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
sesuai dengan tujuan - Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
2) Berat badan ideal sesuai dengan - Berikan substansi gula
tinggi badan - Yakinkan diet yang di makan mengandung tinggi serat untuk
3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan mencegah konstipasi
nutrisi - Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan
4) Tidak ada tanda – tanda malnutrisi dengan ahli gizi)
5) Tidak terjadi penurunan berat badan - Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
yang berarti - Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Nutrition Monitoring
- Monitor berat badan pasien
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak pada selama jam
makan
- Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kadar albumin, total protein, hemoglobin dan kadar
hematokrit
- Monitor makanan kesukaan pasien
- Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Monitor jaringan konjuntiva mata : kering, pucat, dan
kemerahan
- Monitor kalori dan intake nutrisi
- Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
cavitas oral
- Catat jika lidah berwarna magenta dan scarlet
3. Resiko infeksi NOC : NIC :
berhubungan Immune status Infection control
dengan Knowledge : Infection control - Ganti letak IV line sesuai petunjuk
penurunan daya Risk control - Gunakan kateter intermitten untuk menurunkan infeksi
tahan tubuh Setelah dilakukan tindakan kandung kemih
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan - Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
tidak terjadi infeksi - Tingkatkan intake nutrisi
Kriteria hasil : - Berikan antibiotik bila perlu
1) Pasien bebas dari tanda dan gejala Infection protection
infeksi - Monitor tanda infeksi sistemik dan lokal
2) Mendiskripsikan proses penularan - Monitor nilai leukosit
penyangkit, faktor yang - Pertahankan teknik aseptik
memengaruhi penularan serta - Inspeksi kulit, dan membran mukosa terhadap kemerahan,
penatalaksanaannya panas, drainase
3) Menunjukkan kemampuan untuk - Ajarkan cara menghindari infeksi
mencegah timbulnya infeksi - Dorong masukan nutrisi yang cukup
4) Jumlah leukosit dalam batas normal - Dorong masukan cairan
5) Menunjukkan perilaku hidup sehat - Inspeksi kondisi luka
5. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI
Tgl/ No
Implementasi Respon Ttd
Jam Dx
14 November 2017
08.40 I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Andriani
III - Memonitor tanda hipotermi O : Menangis kurang kuat, tidak sesak nafas, tidak ada
sianosis, akral dingin, S : 34,5ºC
08.55 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Andriani
O : Terpasang OGT, reflek menghisap dan menelan lemah
09.10 I, II, - Memonitor suhu inkubator 34,6 ºC S:- Elfrida
III - Mengukur ttv O : Nadi : 148 x/ menit, pernafasan : 46 x/ menit, suhu :
36,5 ºC, akral hangat
09.20 III Melakukan cuci tangan bersih sebelum dan S : - Elfrida
sesudah melakukan tindakan (5 momen) O : Pasien tidak terjadi infeksi
09.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Andriani
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
10.00 I, III Memberikan PASI 5-7 cc S:- Andriani
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
10.15 III Mengganti dressing IV Line dan plester selang S : - Andriani
OGT O : Pasien tidak terjadi infeksi
10.30 I Memonitor berat badan bayi S:- Elfrida
O : BB 1560 gram
11.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Elfrida
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
12.00 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Elfrida
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
13.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Andriani
nutrisi O : Keluar cairan lambung
14.00 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Andriani
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk
14.40 I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Faishol
III - Memonitor tanda hipotermi O : Menangis kurang kuat, tidak sesak nafas, tidak ada
sianosis, akral dingin, S : 34,5ºC
14.55 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Adib
O : Terpasang OGT, reflek menghisap dan menelan lemah
15.10 I, II, - Memonitor suhu inkubator 34,6 ºC S:- Faishol
III - Mengukur ttv
O : Nadi : 150 x/ menit, pernafasan : 48 x/ menit, suhu :
36,5 ºC, akral hangat
15.20 III Melakukan cuci tangan bersih sebelum dan S : - Adib
sesudah melakukan tindakan (5 momen) O : Pasien tidak terjadi infeksi
15.40 I Menurunkan suhu inkubator bayi menjadi 32 °C S : - Faishol
O : Suhu tubuh naik, bayi teraba hangat
15.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Adib
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
16.00 I, III Memberikan PASI 5-7 cc S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
16.15 III Mengganti dressing IV Line dan plester selang S : - Adib
OGT O : Pasien tidak terjadi infeksi
16.30 I Memonitor berat badan bayi S:- Faishol
O : BB 1560 gram
17.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Adib
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
18.00 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
19.55 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Faishol
nutrisi O : Keluar cairan lambung
20.00 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Faishol
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk

15 November 2017
08.00 I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Elfrida
III - Mengkaji tanda hipotermi /hipertermi O : Suhu dalam batas normal, tubuh teraba hangat, bayi
tidak pucat dan tidak ada sianosis
08.50 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Elfrida
O : Reflek menghisap dan menelan bayi lemah
09.00 I, II, - Mengukur tanda vital bayi. S:- Andriani
III O : Nadi : 150 x/ menit, pernafasan : 48 x/ menit, suhu :
36,4 ºC
09.30 III Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah S : - Andriani
melakukan tindakan (5 momen) O:-
09.35 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Elfrida
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
09.40 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Elfrida
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk
10.15 III Memonitor tanda infeksi lokal S:- Andriani
O : Tidak ada tanda - tanda infeksi
10.30 II Memonitor berat badan bayi S:- Elfrida
O : BB bayi tetap 1650 gram
12.00 I Mengganti pakaian, popok dan bayi di bedong S : - Andriani
(bungkus kain) O : Bayi tampak tenang dan nyaman dan terbungkus kain
bedong
13.25 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Andriani
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
13.30 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Elfrida
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
15.00 I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Adib
III - Mengkaji tanda hipotermi /hipertermi O : Suhu dalam batas normal, tubuh teraba hangat, bayi
tidak pucat dan tidak ada sianosis
15.50 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Faishol
O : Reflek menghisap dan menelan bayi lemah
16.00 I, II, - Mengukur tanda vital bayi. S:- Adib
III
O : Nadi : 144x/ menit, pernafasan : 48 x/ menit, suhu :
36,6ºC
16.30 III Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah S : - Faishol
melakukan tindakan (5 momen) O:-
16.35 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Faishol
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
16.40 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Faishol
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk
17.15 III Memonitor tanda infeksi lokal S:- Adib
O : Tidak ada tanda - tanda infeksi
18.00 I Mengganti pakaian, popok dan bayi di bedong S : - Adib
(bungkus kain) O : Bayi tampak tenang dan nyaman dan terbungkus kain
bedong
18.25 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Faishol
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
20.25 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
20.30 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
16 November 2017
I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Elfrida
III - Mengkaji tanda hipotermi /hipertermi O : Suhu dalam batas normal, tubuh teraba hangat, bayi
tidak pucat dan tidak ada sianosis
08.50 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Elfrida
O : Reflek menghisap dan menelan bayi lemah
09.00 I, II, - Mengukur tanda vital bayi. S:- Andriani
III O : Nadi : 150 x/ menit, pernafasan : 48 x/ menit, suhu :
36,6 ºC
09.30 III Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah S : - Andriani
melakukan tindakan (5 momen) O:-
09.35 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Elfrida
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
09.40 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Elfrida
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk
10.15 III Memonitor tanda infeksi lokal S:- Andriani
O : Tidak ada tanda - tanda infeksi
10.30 II Memonitor berat badan bayi S:- Elfrida
O : BB bayi tetap 1750 gram
12.00 I Mengganti pakaian, popok dan bayi di bedong S : - Andriani
(bungkus kain) O : Bayi tampak tenang dan nyaman dan terbungkus kain
bedong
13.25 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Andriani
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
13.30 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Elfrida
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
15.00 I, II, - Mengobservasi keadaan umum S:- Adib
III - Mengkaji tanda hipotermi /hipertermi O : Suhu dalam batas normal, tubuh teraba hangat, bayi
tidak pucat dan tidak ada sianosis
15.50 II - Mengkaji reflek menelan dan menghisap bayi S : - Faishol
O : Reflek menghisap dan menelan bayi lemah
16.00 I, II, - Mengukur tanda vital bayi. S:- Adib
III O : Nadi : 150x/ menit, pernafasan : 48 x/ menit, suhu :
36,6ºC
16.30 III Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah S : - Faishol
melakukan tindakan (5 momen) O:-
16.35 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Faishol
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
16.40 II Memberikan PASI 5-7 cc S:- Faishol
O : Bayi tidak muntah, PASI 7 cc bisa masuk
17.15 III Memonitor tanda infeksi lokal S:- Adib
O : Tidak ada tanda - tanda infeksi
18.00 I Mengganti pakaian, popok dan bayi di bedong S : - Adib
(bungkus kain) O : Bayi tampak tenang dan nyaman dan terbungkus kain
bedong
18.25 II Mengecek nasogastrik sebelum memasukkan S : - Faishol
nutrisi O : Keluar cairan lambung, tidak ada residu
20.25 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
20.30 II Memberikan PASI 5-7 cc dengan sonde S:- Adib
O : Bayi tidak muntah, PASI 7cc bisa masuk
6. EVALUASI

Tgl/ Jam No Dx Evaluasi TTD


Rabu, 15 I S :-
November O : Nadi : 148 x/ menit, pernafasan : 50 x/ menit, suhu : 36,4 ºC, akral hangat Andriani,
2017/ A : Masalah hipotermi belum teratasi Elfrida
13.00 wib P : Lanjutkan intervensi
 Kaji tanda hipotermi dan hipertermi
 Monitor tanda vital bayi
 Beri baju, popok dan bayi di bedong (di bungkus kain)
 Naikkan suhu incubator 33°C-34°C
20.00 wib S :-
O : Nadi : 148 x/ menit, pernafasan : 50 x/ menit, suhu : 36,4 ºC, akral hangat
A : Masalah hipotermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji tanda hipotermi dan hipertermi
 Monitor tanda vital bayi
 Beri baju, popok dan bayi di bedong (di bungkus kain)
 Naikkan suhu incubator 33°C-34°C
Rabu, 15 II S :-
November O : Bayi menangis kurang kuat, reflek menghisap dan menelan lemah, gerak bayi kurang aktif, BB bayi Titus
2017/20.00 naik menjadi 1740 Nadi : 148 x/ menit, pernafasan : 50 x/ menit, suhu : 36,4 ºC, terpasang OGT hari
wib ke 5
A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji refleks menghisap dan menelan bayi
 Kaji kebutuhan nutrisi harian bayi
 Monitor berat badan bayi tiap hari
 Kolaborasi tim medis pemberian nutrisi parenteral
 Beri nutrisi sesuai kebutuhan
Rabu,15 III S :-
November O : Menangis kurang kuat, reflek menghisap dan menelan lemah, gerak bayi kurang aktif, Nadi : 148 x/ Titus
2017/20.00 menit, pernafasan : 50 x/ menit, suhu : 36,4 ºC, akral hangat, terpasang infus D 5% ¼ NS dan
wib terpasang OGT
A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji adanya tanda infeksi
 Monitor tanda vital
 Jaga kebersihan lingkungan dengan antiseptik
 Lakukan cuci tangan 5 momen
 Kolaborasi tim medis pemberian antibiotik
Kamis, 16 I S :-
November O : Nadi : 150 x/ menit, pernafasan : 54 x/ menit, suhu : 36,6 ºC, akral hangat,suhu inkubator : 32,5°𝐶 Titus
2017/ 20.00 A : Masalah hipotermi teratasi sebagian.
wib P : Lanjutkan intervensi
 Kaji tanda hipotermi/ hipertermi
 Pertahankan suhu inkubator 32,5ºC
 Beri baju, popok dan bedong dengan kain
Kamis 16 II S :-
November O : Bayi menangis kuat, reflek menghisap lemah dan menelan kuat, turgor kulit kurang elastis,gerak Titus
2017/20.00 bayi aktif, Nadi : 150 x/ menit, pernafasan : 54 x/ menit, suhu : 36,6 ºC, terpasang OGT hari ke 6,
wib BB bayi 1740 gram,TB: 44cm
A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji refleks menghisap dan menelan bayi
 Monitor intake nutrisi bayi secara adekuat
 Monitor berat badan bayi setiap hari
 Kolaborasi tim medis pemberian nutrisi parenteral
 Beri nutrisi sesuai kebutuhan

Kamis,16 III S :-
November O : Menangis kuat, reflek menghisap lemah dan menelan kuat, gerak bayi aktif, Nadi : 150 x/ menit, Titus
2017/20.00 pernafasan : 54 x/ menit, suhu : 36,6 ºC, akral hangat, terpasang infus D 5% ¼ NS dan terpasang
wib OGT
A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji adanya tanda infeksi
 Monitor tanda vital
 Lakukan cuci tangan 5 momen
 Kolaborasi tim medis dalan pemberian antibiotik

Anda mungkin juga menyukai