I. DESKRIPSI SINGKAT
Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)dapat dijumpai pada bayi premature
(bayi lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu), dan dapat dijumpai pula
pada bayi aterm (bayi yang lahir pada usia kehamilan cukup bulan yaitu 37- 38
bulan) dengan berat badan tidak sesuai usia kehamilan yang disebut dengan kecil
masa kehamilan (KMK) atau bayi dismature. Menurut UNICEF and WHO (2004),
penurunan kejadian BBLR merupakan salah satu kontribusi penting dalam
Millennium Development Goal (MDGs) untuk menurunkan kematian anak.
Pencapaian tujuan dari MDGs dicapai dengan memastikan kesehatan anak pada
awal kehidupannya dan BBLR merupakan salah satu indikator untuk menilai
kemajuan dari tujuan MDGs ini.Problem klinis sering menyertai bayi dengan berat
lahir rendah. Kurangnya nutrisi/ gizi selama masa kehamilan menyebabkan
terlambatnya perkembangan bayi dalam kandungan, terganggunya fungsi-fungsi
fisiologis organ-organ bayi. Prematuritas mengakibatkan imaturitas perkembangan
dan fungsi sistem, sehingga menghambat fungsi fisiologis dan kemampuan bayi
melakukan koping terhadap penyakit.
Bayi kurang bulan merupakan 10% dari total kelahiran hidup dan merupakan
penyebab terbesar kematian neonatus, sekitar 50 % kematian pada bayi premature
ini disebabkan terutama oleh gangguan sistem pernafasan/ sindrom gawat nafas.
VI. URAIAN
A. DEFINISI
Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badan saat lahir
kurang dari 2500 gram. Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat bervariasi
dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas
presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang dibawah presentil 10
dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan itu bahwa 10 % semua bayi
ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurangdari 2500 gr pada
saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir
rendah dibedakan:
1. Bayi berat lahir rendah(Low Birth Weight) , berat lahir 1500 – 2500 gram
2. Bayi berat lahir sangat rendah(Very Low Birth Weight), berat lahir kurang dari
1500 gram
3. Bayi berat lahir ekstrim(Extremely Low Birth Weight), Berat lahir kurang dari
1000 gram
B. ETIOLOGI
Bayi berat lahir rendah mungkin premature ( kurang bulan ) atau juga cukup
bulan ( dismatur ).
1. PREMATURE MURNI
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan
atau disebut juga neonatus preterm / BBLR / SMK.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Prematur atau
BBLR adalah
2. Disporpotionate IUGR
Terjadi karena distres subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa
hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan
tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak Wasted dengan tanda
tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit , kulit kering keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang
FaktorFaktor yang mempengaruhi BBLR padaDismatur
1. Faktor ibu : Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, pendrita penyakit
diabetes militus yang berat, toksemia, hipoksia ibu, (tinggal didaerah pegunungan ,
hemoglobinopati, penyakit paru kronik ) gizi buruk, Drugabbuse, peminum
alkohol
Tabel 2. Jumlah Cairan IV dan ASI untuk bayi sakit berat 1750-2500 g
U m u r (hari)
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV (mL/jam 5 4 3 2 0 0 0
atau tetes mikro/menit)
Jumlah ASI setiap 3 jam 0 6 14 22 30 35 38
(mL/kali)
Tabel 3.jumlah cairan IV dan ASI untuk semua bayi berat < 1250 g
Pemberian Umur (hari)
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV 4 4 3 3 2 2 0
(mL/jam atay tetes
mikro/menit)
3. Ikterus
Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim hatinya belum
matur dan bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien sampai 4-
5 hari berlalu . Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisias dan
infeksi karena hperbiliirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka warna
bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa bila ikterus muncul dini atau lebih
cepat bertambah coklat
4. Pernapasan
Bayi premature paling mungkin menderita penyakit membran hialin(Hialin
Membrane Disease). Penyakit ini merupakan bentuk Sindrom gawat nafas pada
bayi baru lahir /respiratory distress syndome yang disebabkan karena defisiensi
survaktan alami dalam alveoli neonatus yang lahir premature/ mengalami intra
utherine growth retardation. Pada penyakit ini tanda- tanda gawat pernafasan
selalu ada meliputi tanda klinis berupa: nafas cuping hidung, takipnea >6ox/menit
atau apnea, adanya retraksi intercostalis,strenalis, epigastrial, sianosis, suara nafas
yang berat saat ekspirasi (grunting), hasil laboratorium BGA abnormal dan
gambaran rontgen paru air bronkogram. Bayi harus dirawat dalam inkubator untuk
mempertahankan suhu tubuh, mendapatkan support Bubble CPAP sampai
ventilator mekanik dengan menggunakan mode CPAP (Continuous Positive
Airway Pressure) dan pemberian PEEP (Positive End Expiratory Pressure), untuk
mencegah kolaps paru dan atau memperoleh terapi surfaktan sintetis melalui
6. Menghindari Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh
masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum
sempurna . Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal
sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR)
AsuhanKeperawatanPadaNeonatusdengan BBLR
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan
(Allen Carol V. 1993 : 28).
Data subyektif terdiri dari
a).Biodata atau identitas pasien :
Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin
Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan,
pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat
2. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan
pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku
Keadaan umum
Pada neonatus dengan BBLR, keadaannya lemah dan hanya merintih. Keadaan
akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis keras.
Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap rangsangan. Adanya
BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya tidak ada pembesaran
lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus yang baik.
C. Diagnosa Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, yang dilakukan
secra terus-menerus dan berkesinambungan, serta melibatkan disiplin ilmu yang lain
terutama dalam menilai efektifitas terapi dan kolaborasi tindakan invasif/ non invasif.
Evaluasi pada tinjauan kasus bayi berat lahir rendah ditekankan pada tiap – tiap
diagnosa sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yang tercantum pada
tujuan rencana keperawatan.