Anda di halaman 1dari 2

Pengendalian hama

Hama utama tanaman Lamtoro adalag Kutu Loncat, biasanya menyerang


pada pertengan dan akhir musim hujan.
Siklus hidup kutu loncat dari telur sampai dewasa berkisar antara 10-20
PENDAHULUAN
hari.
Kutu loncat biasanya menyerang lamtoro pada bagian tangkai, kuncup LAMTORO Tanaman Multiguna
daun, tunas dan daun muda, sehingga menghambat pertumbuhan Lamtoro. Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tanaman
Lamtoro jenis Taramba relatif tahan terhadap serangan Kutu Loncat legume pohon multiguna untuk pakan ternak, sebagai
Pengendalian kutu loncat dilakukan dengan menyemprot tanaman bahan bangunan, kayunya dijadikan meubel, kayu bakar
menggunakan insektsida berbahan aktif Dimethoate yang bersifat sistemik dan arang.
sehingga mampu bertahan 2–4 minggu. Perakaran dalam, mampu beradaptasi di lahan kering.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada waktu tanaman berumur 3 minggu Dapat dijadikan sebagai tanaman penahan erosi
dan kemudia setelah tanaman berumur 3-4 bulan. Waktu penyemprotan Tumbuh relatatif lebih cepat (10 – 18 m dalam jangka
sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar insektisida mempunyai waktu lama waktu 3 – 5 tahun)
menempel di daun. Tahan terhadap pemangkasan berat
Pemindahan Tanaman Teknik Persemaian
Tanaman lamtoro dapat dipindah ke lokasi tanam jika akar sudah Persemaian bertujuan untuk memperoleh benih berkualitas sesuai kebutuhan .
terlihat keluar dari lubang kokeran atau tinggi tanaman sudah Tahapan persemaian dapat dilakukan melalui:
mencapai ≥26 cm, tinggi ini biasanya dicapai setelah tanaman
berumur ≥35 hari. a. Seleksi Benih
Jika pemindahan pada umur terlalu muda dapat meningkatkan Tidak semua biji lamtoro baik digunakan sebagai benih.
kematian tanaman dan menghambat pertumbuhan akibat stress Pilih biji yang sudah tua, berwarna coklat gelap dan berukuran
karena akar belum sempurna mengikat media tanam sehingga sedang sampai besar
agregat tanah hancur waktu tanaman dipindah.
Lakukan pemindahan dengan cara sedikit menekan media koker b. Penanganan Benih
kemudian media koker dibalik untuk mengeluarkan tanaman dari Biji yang terpilih disarankan untuk melukainya (Diskarifikasi)
kokeran, selanjutnya dipindahkan ke lubang tanam yang sudah terlebih dahulu dengan menggosok biji dengan kertas pasir
disediakan. atau dicuil dengan gunting kuku.
Lakukan monitoring secara berkala sampai tanaman dapat
Biji yang telah diskarifikasi dapat langsung ditanam di
tumbuh dengan baik.
Untuk mengurangi stres pada saat tanaman dipindah, lakukan persemain
penyiraman untuk memperkuat agregat tanah agar tidak hancur Apabila tidak di diskarifikasi, dilakukan perendaman dengan
pada saat pemindahan. air dingin.
Lakukan penyiraman setelah tanaman dipindah ke lubang tanam
Rendam biji yang telah diseleksi dengan air dingin selama +
untuk mencegah kekurangan air
14 jam atau air panas 70 oC selama 10 – 12 menit sebelum
Penyusun : Tanda S. Panjaitan, Sutarta dan Muhammad Fauzan dan
Prisdiminggo
ditanam
No
Oplag
: 03/PAMERAN/APBN\2012
: 1000 Ekspl
Gunakan biji yang bernas, ditandai tenggelam dalam air
Teknik Persemaian Persiapan Kokeran dan Media Tanam

Perbanyakan benih melalui sistim persemaian dilakukan untuk mendapatkan Gunakan gelas bekas sebagai wadah (koker)
bibit yang sehat dalam jumlah yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan. Lubangi bagian bawah kokeran sebanyak 5 buah
dengan diameter + 0,5 cm
Perbanyakan dengan sistim persemaian dapat dilakukan dengan persemaian
Siapkan kompos
langsung, persemaian menggunakan bedengan dan persemaian menggunakan Isi kokeran dengan campuran tanah, pasir dan kompos
pot atau kokeran. (1:1:3) sebanyak 3/4 bagian
Buat lubang tanam benih sedalam 1-2 cm
1. Persemaian Langsung (direct seeded) Masukkan 2 biji Lamtoro ke dalam lubang dan ditutup
Dilakukan dengan memasukkan benih langsung ke dalam lubang tanam dengan tanah secekupnya
melaui penugalan atau dibuatkan larikan
Persemaian
Keuntungan persemaian langsung: tidak terjadi stress pada tanaman,
penyemaian lebih cepat, dan tidak butuh tenaga maupun biaya yang Areal persemaian dibuat ditempat yang relatif teduh
banyak Dilengkapi dengan pagar keliling agar terhindar dari gangguan.
Kelemahannya adalah daya tumbuh benih rendah, diperlukan lebih
Perawatan
banyak biji per lubang tanam, pertumbuhan awal lambat, peluang
gangguan hama tinggi dan perawatan sulit dilakukan Penyiraman dilakukan pada musim
kemarau 2 kali sehari.
2. Persemaian Bedengan (bed seeded)
Pemupukan dilakukan setelah tanaman
Pembuatan bedengan disarankan dekat dengan lokasi penanaman
berumur + 20 hari setelah persemaian.
Keuntungan persemaian bedengan antara lain: pertumbuhan lebih baik
Aplikasi pemupukan dilakukan
dan seragam, perwatannya mudah, efesien dalam penggunaan tenaga.
bersamaan dengan penyiraman dengan
Kelemahan persemaian ini adalah tanaman mengalami stres saat
dosis 100 gram pupuk NPK dilarutkan
dipindah, sehingga pertumbuhan lanjutannya sedikit terganggu
kedalam 10 liter air.
3. Persemaian Kokeran (pot seeded) Frekuensi pemupukan disesuaikan
Dilakukan dengan memasukkan media tanam dalam satu wadah yang dengan kebutuhan tanaman atau apabila
lazim disebut koker. warna daun telah kelihatan memudar.
Pada sistim koker tanaman dapat tumbuh dengan baik tanpa gangguan Penyiangan pada persemain perlu
tanaman lain dalam mendapatkan unsur hara, mudah dalam perawatan dilakukan untuk mengurangi tekanan
dan pemupukannya selain itu tanaman tidak mengalami stress waktu gulma yang tumbuh di media tanam dan disekitar kokeran.
dipindahkan. Anakan lamtoro berumur 5-60 hari tidak tahan terhadap persaingan.
Kelemahan sistim koker ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk Penyiangan perlu dilakukan jika pertumbuhan gulma dirasakan sudah
menyiapkan kokeran. menggangu tanaman.
Untuk mengatasi kelemahan ini dapat diupayakan dengan menggunakan Penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan alat sederhana
kokeran yang kecil seperti bekas gelas plastik air mineral ukuran 220 ml. secara hati-hati untuk menghindari kerusakan pada perakaran tanaman.

Anda mungkin juga menyukai