com
about
Sobat idehidup.com barangkali pernah menghadapi kendala menulis karya ilmiah baik itu
untuk tugas kuliah mahasiswa maupun untuk keperluan lainnya. Sobat yang pernah menulis
karya ilmiah tentunya akrab dengan permasalahan-permasalahan dalam menulis karya ilmiah
berikut ini.
Nah tulisan idehidup.com kali ini akan mengetengahkan kendala apa saja yang dihadapi
dalam menulis karya ilmiah dan bagaimana pendekatan-pendekatan cara mengatasinya.
Barangkali cara-cara untuk mengatasi kendala menulis karya ilmiah yang dibahas di tulisan
ini bisa memberikan inspirasi bagi sobat sekalian.
1. Malas
Secara umum malas mengerjakan penulisan merupakan permasalahan umum kendala menulis
karya ilmiah. Seperti halnya jenis pekerjaan yang lain, malas merupakan kendala utama
dalam menyelesaikan pekerjaan. Demikian halnya dengan menulis karya ilmiah, anda akan
mendapatkan tantangan pertama kali oleh rasa malas ini. Jika anda berhasil mengatasi rasa
malas ini maka anda seperti sudah menyelesaikan proses penulisan sebesar 45%, karena
selajutnya akan terus mengalir secara lancar hingga tulisan selesai. Bila anda malas
mengerjakan menulis karya ilmiah maka bisa jadi itu pertanda bahwa anda perlu menguatkan
niat.
Bila niat sudah kuat maka anda tinggal mengkondisikan diri supaya semangat menulis karya
ilmiah menggelora. Salah satu caranya adalah dengan membuat anda menjadi terus menerus
bersinggungan dengan materi atau hal-hal yang berhubungan dengan topik karya ilmiah yang
sedang anda kerjakan. Pikirkanlah manfaat-manfaat yang akan anda dapatkan dan yang akan
didapatkan masyarakat umum dari tulisan karya ilmiah anda, sehingga rasa malas anda akan
tergusur oleh semangat menulis. Hal ini karena secara umum menusia itu akan bersemangat
ketika mengetahui manfaat yang didapatkan dari suatu kegiatan.
Segera kerjakan apa yang bisa dan memungkinkan untuk dikerjakan. Jangan ada jeda sama
sekali karena bila ada jeda dalam pengerjaan maka itu akan memungkinkan terjadinya
keinginan untuk menunda proses pengerjaan menulis karya ilmiah. Bila keinginan tersebut
dipenuhi maka menunda-nunda menulis karya ilmiah akan terus berlangsung dan anda baru
akan tersadar ketika sudah memasuki tenggat waktu (deadline).
Kurang pengalaman dalam menulis karya ilmiah hanya bisa diatasi dengan banyak menulis
karya ilmiah, mengikuti event seperti lomba karya tulis ilmiah remaja, lomba karya tulis
mahasiswa dan event perlombaan karya tulis lainnya akan memberikan pengalaman yang
tidak ternilai harganya dalam proses menulis karya ilmiah. Dengan demikian kendala menulis
karya ilmiah seperti ini akan bisa diatasi.
Bila memang alasannya adalah masih baru dengan topik tersebut maka solusinya adalah
dengan terus mempelajari dan menambah info-info atau pengetahuan-pengetahuan tentang
topik tersebut. Berdiskusi dengan pakar atau ahli yang berkaitan dengan topik yang akan
ditulis juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi.
Cara lainnya untuk mengatasi kendala ini adalah dengan meminta bantuan teman atau kolega
untuk membaca dan mengoreksi kesalahan penulisan (proof reading). Teman atau kolega ini
juga akan membarikan masukan-masukan yang berharga untuk menambah kualitas karya
ilmiah. Bacalah berkali-kali tulisan karya ilmiah anda hingga dipastikan tidak ada kesalahan
penulisan. Jangan sampai ketika karya ilmiah diterbitkan baru diketahui ada kesalahan
penulisan, kesalahan ejaan, dan kesalahan-kesalahan lainnya.
8. Plagiasi (Plagiarism)
Plagiasi merupakan kendala menulis karya ilmiah yang juga sangat perlu sekali dihindari.
Plagiasi paling berat adalah mempublikasikan ulang karya ilmiah orang lain atas nama
dirinya sendiri. Dengan kata lain hanya mengganti nama author saja. Plagiasi ini merupakan
tindakan penjiplakan berat karya orang lain yang sangat tidak terpuji.
Jenis plagiasi berikutnya adalah menggunakan kalimat yang persis sama dengan kalimat yang
ada di tulisan karya tulis orang lain tanpa memberikan kredit (citation) pada penulis aslinya.
Budaya plagiasi ini bisa disuburkan dengan kebiasaan copy paste yang banyak terjadi di
kalangan siswa dan bahkan mahasiswa. Cara mengatasinya adalah dengan menanamkan pada
diri sendiri untuk tidak melakukan penyalinan kalimat secara gegabah dan memberikan kredit
(citataion) pada penulis yang tulisannya dikutip (quote) dalam proses menulis karya ilmiah.
Beberapa kendala menulis karya ilmiah yang telah dipaparkan di atas sering dihadapi oleh
para penulis karya ilmiah, terutama penulis pemula. Menulis karya ilmiah memerlukan
pembiasaan bagi penulisnya. Pembiasaan ini dalam artian harus banyak dilatih. Semakin
banyak dilatih maka akan semakin mahir menguasai dan semakin terbiasa.
Oleh karena itu maka harus segera menulis karya ilmiah saat ini juga dan sebanyak-
banyaknya dalam rangka berlatih. Serta selanjutnya mempublikasikan karya tulis ilmiah
tersebut di jurnal-jurnal ilmiah yang ada. Kiranya ada benarnya suatu ungkapan publish or
perish, maka menulislah sekarang juga.
14 Trik Super Rahasia Meraih IPK Tertinggi: Pengantar Dasar-dasar Cara Belajar di
Perguruan Tinggi Secara Optimal
16 Ide Bisnis Sampingan Buat Mahasiswa atau Usaha Sampingan Untuk Mahasiswa
Yang Akan Membuat Mahasiswa Semakin Keren
5 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Dalam Bekerja Sampingan untuk Mahasiswa
dan Bisnis Sampingan Mahasiswa
Posting Terakhir
Kategori
bisnis
ekspresi
kesuksesan
keuangan pribadi
pengembangan diri
produktivitas