digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop dalam labu yang berisi senyawa yang akan
tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Destilasi dimurnikan,dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
Azeotrop dapat dilihat pada gambar 3. senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih
rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Destilasi uap dapat dilihat pada gambar 4.
4. Destilasi Uap
Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut
5. Destilasi Vakum
dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum
zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat
tinggi, motode yang digunakan adalah dengan menurunkan
teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan
tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik
(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang
dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.
melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap. Destilasi uap Destilasi Vakum dapat dilihat pada gambar 5.
adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air,
dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga B. Desalinasi
bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada Desalinasi adalah proses yang menghilangkan kadar garam
temperature yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat di
langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang konsumsi binatang tanaman dan manusia. Dua metode yang
akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap paling banyak di gunakan dalam proses desalinasi adalah
(lihat gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke Riverse osmosis dan Destilasi.
e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013) 3
TABEL I
SALINITAS GARAM BERDASARKAN PRESENTASE GARAM
TERLARUT
Masukan Keluaran
Kendalian
C. Salinitas
D. Sistem Kendali
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut
Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara
dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan
komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang
garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar
akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi
danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air
harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem
di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan
fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant).
garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari
Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran
0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau
fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian,
atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih
artinya yang dikendalikan, sedangkan masukan adalah yang
dari 5%, ia disebut brine. Faktor – faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua
salinitas adalah:
dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama. Diagram
Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu masukan da keluaran sistem kendali dapat dilihat pada gambar
wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada 6.
daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka
daerah itu rendah kadar garamnya. 1. Definisi dalam Sistem Kendali
Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu Beberapa istilah yang di gunakan dalam menjelaskan
wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sistem kendali antara lain :
sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun
salinitas akan tinggi. Plant : adalah seperangkat peralatan mungkin hanya terdiri
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, dari beberapa bagian mesin yang bekerja bersama- sama
yang di gunakan untuk melakukan suatu operasi tertentu.
makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka
salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin Proses : adalah operasi atau perkembangan alamiah yang
sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka berlangsung secara kontinyu yang di tandai oleh suatu
salinitasnya akan tinggi. deretan perubahan kecil yang berurutan dangan cara yang
1. Salinitas Air Berdasarkan Garam Terlarut relatif tetap dan menuju ke suatu hasil atau keadaan akhir
tertentu; atau suatu operasi yang sengaja di buat,
Zat terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-
berlangsung secara kontinyu, yang terdiri dari beberapa aksi
senyawa organik yang berasal dari organisme hidup, dan gas-
atau perubahan yang dikendalikan di arahkan secara
gas yang terlarut. Garam-garaman utama yang terdapat dalam
sistematis menuju ke suatu hasil atau keadaan akhir tertentu.
air laut adalah klorida (55,04%), natrium (30,61%), sulfat
Dalam hal ini, setiap operasi yang di kontrol dapat di sebut
(7,68%), magnesium (3.69%), kalsium (1,16%), kalium
dengan proses.
(1,10%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat,
Sistem : adalah kombinasi dari beberapa kompon yang
bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber
bekerja bersama-sama dan saling berkaitan untuk
utama dari garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di melakukan suatu sasaran tertentu.
darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang
Gangguan : adalah suatu sinyal yang cenderung mempunyai
hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.
pengaruh yang merugikan pada harga keluaran sistem.
Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air Kendali berumpan balik : adalah suatu operasi yang adanya
laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan beberapa gangguan, cenderung memperkecil selisih antar
temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa keluaran sistem dan masukan acuan ( atau keadaan yang
tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat diinginkan ) dan bekerja berdasarkan selisih tersebut.
(viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara Sistem kendali berumpan balik : adalah sistem
signifikan oleh salinitas.Tabel salinitas air berdasarkan garam kendali yang cenderung menjaga hubungan yang
terlarut dapat dilihat pada tabel I. telah di tentukan.
e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013) 4
F. Relay Konfigurasi pin dari LCD 2x16 dapat dilihat pada tabel II
Relay adalah sebuah saklar magnetic yang biasanya dan rangkaian skematik LCD dapat dilihat pada gambar 11.
menggunakan medan magnet dan sebuah kumparan untuk LCD telah dilengkapi dengan mikrokontroller HD44780
membuka atau menutup suatu atau beberapa kontak saklar yang berfungsi sebagai pengendali. LCD ini juga mempunyai
pada saat relay dialiri arus listrik. Pada dasarnya relay terdiri CGROM (Character Generator Read Only Memory),
dari sebuah lilitan kawat yang terlilit pada suatu inti besi dari CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan
besi lunak berubah menjadi magnet yang menarik atau DDRAM (Display Data Random Access Memory).
menolak suatu pegas sehingga kontak-pun menutup atau LCD. DDRAM (Display Data Random Access Memory)
membuka. Relay mempunyai anak kontak yaitu NO (normally merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan
open) dan NC (normally close). Cara kerja komponen ini berada. Contoh, untuk karakter „A‟ atau 41H yang ditulis
dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu pada alamat 00, maka karakter tersebut akan tampil pada baris
membuat medan magnet sekitarnya merubah posisi saklar pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter
sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Gambar tersebut ditulis dialamat 40, maka karakter tersebut akan
relay dapat dilihat pada gambar 10. tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD. DDRAM
G. Display LCD 2x16 Address Display Position dan karakter CGROM M1632 LCD
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen dapat dilihat pada tabel III dan gambar 12.
elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik
karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran tampilan LCD sudah TABEL III
DDRAM ADDRESS DISPLAY POSITION
tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta
rangkaian pendukungnya termasuk ROM dll. LCD mempunyai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
TABEL II
KONFIGURASI PIN DARI LCD 2X16 M1632 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Pin Name 1) Function 2) Description 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
No
1 Vss Power GND
2 Vdd Power +5V
3 Vee Contrast Adj. 0-5V
4 RS Command Register Select
5 R/W Command Read / Write
6 E Command Enable (Strobe)
7 D0 I/O Data LSB
8 D1 I/O Data
9 D2 I/O Data
Gambar 11. Rangkaian Skematik LCD Gambar 12. Karakter Pada CGROM M1632 LCD
e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013) 7
Diameter
33 cm
10 cm 130cm
130 cm
20 cm 50 cm
50 cm
100 cm
LCD1
LM016L
VSSVDDVEE
RSRWE
D0D1D2D3D4D5D6D7
1
2
PB04
PB15
PB26
9
10
PB411
PB512
PB613
PB714
+3v
U2
PB0 1 40
PB0/T0/XCK PA0/ADC0
PB1 2 39
PB1/T1 PA1/ADC1
PB2 3 38
PB7/SCK PA7/ADC7
14 22 27.0
15 PD0/RXD PC0/SCL 23
PD1/TXD PC1/SDA
16 24 2
PD2/INT0 PC2 VOUT
17 25
18 PD3/INT1 PC3 26
19 PD4/OC1B PC4 27
3
20 PD5/OC1A PC5 28 LM35
21 PD6/ICP1 PC6/TOSC1 29
C2
XTAL1
12 32
XTAL2 AREF
22p 9 30
RESET AVCC
X1
ATMEGA16
CRYSTAL
C3
22p
R1
Gambar 22. Konfigurasi Antara Microkontroler LCD dan Sensor Suhu LM35
sirkulasi uap dan otomatisasi alat ini sangat mempengaruhi
perancangan mesin destilasi air laut ini. Sehingga kesalahan
kecil saja sangat berpengaruh pada hasil yang ingin di capai.
TABEL IV TABEL V
PENGUKURAN SEBELUM DESTILASI PENGUKURAN SESUDAH DESTILASI
Jarak pengambilan pH Salinitas Jarak PH Salinitas
No pengambilan
M Asam % No
basa kegaraman M Asam %
basa kegaraman
1 10 6 33
1 10 6 0
2 20 6 31 2 20 6 0
3 30 6 30 3 30 6 0
4 40 6 15 4 40 6 0
5 50 6 25 5 50 6 0
V. KESIMPULAN
1. Alat destilasi air laut ini baik digunakan dalam proses
perolehan air bersih oleh masyarakat di daerah kepulauan.
2. Proses pemanasan air laut memakan waktu ±14 menit
sebelum terjadinya penguapan sehingga membuat proses
penguapan menjadi kurang efisien.
3. Air yang di hasilkan bisa langsung dikonsumsi karena telah
melewati proses pemanasan hingga 110°C yang mematikan
bakteri kuman dan senyawa biologis lainnya. Juga dengan
adanya proses destilasi, tingkat salinitas dan kadar pH air
sudah sesuai dengan standar air siap minum yang sehat.
4. Proses pembuatan alat destilasi air laut ini tidak memakan
Gambar 24. Kurva Prosentase Salinitas
anggaran yang besar, sehingga masih terjangkau untuk
kalangan masyarakat.
>100°C kemudian selanjutnya membandingkan hasil 5. Penurunan suhu ruang sangat mempengaruhi proses
penguapan dan waktu lama pemanasan sehingga mendapatkan destilasi, karena jika suhu ruangan terlalu dingin, proses
derajat suhu yang akan di kontrol sehingga hasil uap airnya destilasi akan berjalan lebih lama. Berbanding terbalik
maksimal, atau kadar salinitasnya normal dan kadar ph air dengan keadaan saat naiknya suhu ruang, maka proses
sesuai standar kesehatan sehingga air bisa di konsumsi. destilasi akan berlangsung lebih cepat.
Kemudian, pengujian sampel air laut sebelum dan sesudah A. Saran
proses destilasi langkah awal yang di lakukan adalah 1. Untuk pengambilan sampel air laut sebaiknya pada jarak 50
pengambilan sampel. Pengambilan sampel dibedakan menurut meter atau lebih dari bibir pantai, karena lebih bersih dan
jarak pengambilan dari bibir pantai. Setelah pengambilan tidak terkontaminasi oleh limbah masyarakat.
sampel, langkah selanjutnya adalah Pengujian Kadar pH dan 2. Agar hasil penelitian lebih maksimal sebaiknya di lakukan
Salinitas Sampel Sebelum dan Sesudah Destilasi. Pengukuran kerja sama dengan badan kesehatan karena dalam pengujian
pH sebelum dan sebelum dan sesudah destilasi dapat dilihat kualitas sampel memerlukan biaya yang cukup besar.
pada tabel IV dan tabel V. Dalam bentuk grafik dapat dilihat 3. Dalam pembuatan alat juga dibutuhkan inisiatif dari
pada gambar 24. mahasiswa untuk bisa kerja sama dengan semua
laboratorium yang ada.
e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013) 11
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Heri, “Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega 16 Menggunakan
Bahasa C (Code Vision AVR)”, Informatika Bandung,2008
[2] S. Dominggus,” Desain Destilator Untuk Destilasi Air Laut Pada Kapal
Penangkap Ikan”Skripsi, Jurusan Teknik Mesin Universitas Patimura
Ambon, 2005
[3] A. Ketut, “Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya
Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergelombang Berbahan
Dasar Beto”, Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik Universitas
Udayana, 2012
[4] S. Alimuddin, “Analisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah
Dengan Tingkat Kehalusan Yang Berbeda”, SMARTEK.
[5] B. Widodo, “Interfacing Komputer Dan Mikrokontroler”, Jakarta. PT
Elekmedia Komputindo, 2004
[6] M.H. Zaki, “Cara Mudah Belajar Merangkai Elektronika Dasar”,
Absolut. Yogyakarta, 2004.