Anda di halaman 1dari 2

SKILLS LAB BANTUAN HIDUP DASAR

BLOK 25 KEGAWATDARURATAN

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya / RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Tujuan:
Melatih kemampuan keterampilan melakukan tatalaksana circulation, breathing, dan airway pada
pasien henti nafas dan henti jantung

Kompetensi:
1. Melakukan penilaian dan tatalaksana circulation
2. Melakukan penilaian dan tatalaksana breathing
3. Melakukan penilaian dan tatalaksana airway
4. Melakukan bantuan hidup dasar
5. Melakukan komunikasi dengan tim
6. Melakukan perilaku professional

Peralatan:
- Setting ruangan emergensi
- Manequin pasien dewasa (BHD)
- Bag valve mask/jackson reese
- AED/Defibrilator
- Tabung oksigen
- Meja dan kursi penguji
- Meja peralatan
- Wastafel atau simulasi wastafel
- Alkohol gliserin
- Gloves non steril
- Spygmomanometer raksa
- Stetoskop
- Termometer raksa untuk aksila
- Penlight
- Tempat sampah medis tertutup
- Tempat sampah non medis
- Tissue
Tata Cara:

Peserta melakukan informed consent dan semua prosedur berikut:


1. Memperkenalkan diri
2. Melakukan prosedur informed consent secara sederhana
3. Tindakan dikerjakan dengan teliti dan hati-hati
4. Memperhatikan kenyamanan pasien sesuai prioritas dan rasa hormat

Peserta melakukan tindakan BHD lengkap


1. Mencuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan
3. Memastikan lingkungan aman
4. Memeriksa respon pasien
5. Memanggil bantuan
6. Mengaktifkan emergency response system
7. Memperbaiki posisi korban, terlentangkan korban pada alas yang rata dan keras
8. Melihat gerakan napas selama 5-10 detik dan melakukan perabaan denyut arterikarotis
selama 5-10 detik
9. Jika tidak ada nadi karotis, atur posisi penolong: penolong berada di samping pasien dan sejajar
bahu korban
10. Lakukan kompresi dalam waktu tidak kurang dari 15 detik dan tidak lebih dari 18 detik. Kompresi
dilakukan sebanyak 30 x, di pertengahan bawah sternum, frekuensi 100-120 x/menit (hampir
2x/detik), dengan kedalaman 2-2,4 inchi (5-6 cm). Pastikan terjadi recoil dada komplit setiap kali
setelah dilakukan kompresi.
11. Membebaskan jalan nafas (head tilt dan chin lift atau jaw thrust)
12. Melakukan bantuan napas dengan menggunakan bag valve mask
13. Lakukan sebanyak 5 siklus (selama 2 menit)
14. Lakukan defibrilasi segera setelah ada AED/ defibrilator
15. Melakukan evaluasi dengan memeriksa denyut arteri karotis tiap 2 menit
16. Jika denyut arteri karotis tidak teraba, BHD dilanjutkan
17. Jika ada nadi karotis namun pernapasan tidak ada atau gasping maka berikan napas buatan atau
bantuan napas tiap 5-6 detik atau sekitar 10-12 x/menit.
18. Jika denyut arteri karotis teraba, maka periksa napas, jika napas normal: posisikan pasien dalam
recovery position

Anda mungkin juga menyukai