Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmakologi Tentang Farmakokinetik Obat

Ambroxol

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :

Dosen Pengampu : Siti Maemonah, S.Kep,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh :
Nila Prameswari
Tingkat 1A / 31

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya


Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo
Tahun Ajaran 2014 - 2015
AMBROXOL (AMBROKSOL HCL)
Ambroxol adalah agen sekretolitik digunakan dalam pengobatan penyakit pernapasan yang
terkait dengan kental atau berlebihan lendir. Ini adalah bahan aktif dari Mucosolvan,
Lasolvan atau Mucoangin. Bahan adalah obat mucoactive dengan beberapa properti termasuk
tindakan sekretolitik dan secretomotoric yang mengembalikan mekanisme pembersihan
fisiologis saluran pernapasan yang memainkan peran penting dalam mekanisme pertahanan
alami tubuh. Ini merangsang sintesis dan pelepasan surfaktan dengan tipe II pneumocytes.
Surfaktan bertindak sebagai faktor anti-lem dengan mengurangi adhesi lendir pada dinding
bronkus, meningkatkan transportasi dan dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi
dan agen iritasi.

KELAS / GOLONGAN AMBROXOL:


MUKOLITIK, EKSPEKTORAN

FARMAKOLOGI / MEKANISME AKSI OMEPRAZOLE:


Ambroxol adalah agen mukolitik. Nitrat oksida (NO) yang berlebihan dikaitkan dengan
inflamasi dan beberapa gangguan lain fungsi saluran udara. NO meningkatkan aktivasi larut
guanylate cyclase dan akumulasi cGMP. Ambroxol telah terbukti menghambat NO-
dependent aktivasi larut guanylate cyclase. Hal ini juga mungkin bahwa penghambatan
aktivasi NO-dependent dari larut guanylate cyclase dapat menekan sekresi lendir yang
berlebihan, sehingga menurunkan viskositas lendir dan meningkatkan transportasi mukosiliar
sekresi bronkial.
Ambroksol merupakan metabolit aktif N-desmethyl dari mukolitik Bromheksin.
Mekanismenya belum diketahui secara pasti, kemungkinan meningkatkan kuantitas dan
menurunkan viskositas sekresi tracheobronchial.
Selain itu, kemungkinan juga berperan sebagai ekspektoran, dengan meningkatkan
mucociliary transport melalui stimulasi motilitas silia.
Ambroksol menstimulasi sintesis dan sekresi surfaktan paru (sebagai aktivator surfaktan).

MEKANISME KERJA AMBROXOL:


Ambroxol yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kental
dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Pengeluaran
lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali
selama pengobatan dengan Ambroxol. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang
secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada permukaan
mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali.

SIFAT FISIKA KIMIA OMEPRAZOLE :


Serbuk kristal warna putih atau kekuningan.
Sedikit larut dalam air, praktis tidak larut dalam diklorometan, larut dalam metil alkohol.
pH larutan 1% dalam air = 4.5-6.0.

Ambroksol adalah metabolit dari Bromheksin.

NAMA GENERIK :
Ambroxol HCL

NAMA KIMIA AMBROXOL:


Trans-4-(2-Amino-3.5-di-bromobenzylamino) cyclohexanol hydrochloride.
PENGGUNAAN / INDIKASI/ FUNGSI AMBROXOL :
Terapi pada penyakit saluran pernafasan akut dan kronik yang disertai dengan sekresi
bronkus yang abnormal, terutama pada bronkitis kronik eksaserbasi, asthmatic bronchitis dan
bronchial asthma.

DOSIS
Tersedia sebagai Ambroxol Hidroclorida (HCl)

Dosis UMUM :
Oral :
60-120 mg per hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Dapat juga diberikan secara inhalasi, injeksi atau rektal.

Dosis Pediatrik
Anak 5-12 tahun : ½ kaplet (15mg) 2-3 kali sehari atau 5 mL 2-3 kali sehari.
Anak 2 – 5 tahun : 2,5 mL 3 kali sehari
Anak < 2 tahun : 2,5 mL 2 kali sehari.

Dosis Dewasa
Anak > 12 tahun dan Dewasa : 1 tablet (30mg) 2-3 kali sehari atau 10mL 3 kali sehari

PERHATIAN
KONTRAINDIKASI AMBROXOL :
Dikenal hipersensitivitas terhadap Ambroxol, setiap bahan dalam formulasi,

PERINGATAN / KEWASPADAAN
Kewaspadaan Umum
Ambroxol hanya dapat digunakan selama kehamilan (terutama trimester awal) dan menyusui
jika memang benar benar diperlukan. Pemakaian selama kehamilan dan menyusui masih
memerlukan penelitian lebih lanjut. Amborxol tidak boleh digunakan dalam jangka waktu
yang lama tanpa konsultasi dokter. Dalam beberapa kasus insufisiensi ginjal, akumulasi ari
metabolit ambroxol terbentuk di hati.

POPULASI TERTENTU
Ambroxol pada Kehamilan
Kategori Tidak diketahui

Tidak diketahui, gunakan hati hati jika benar benar diperlukan, Pemakaian pada kehamilan
dan menyusui masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Ambroxol pada Laktasi


Tidak diketahui, gunakan hati hati jika benar benar diperlukan, Pemakaian pada kehamilan
dan menyusui masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

EFEK SAMPING AMBROXOL YANG UMUM


Reaksi intoleransi setelah pemberian Ambroxol pernah dilaporlkan tetapi jarang. Efek
samping yang ringan pada saluran saluran cerna pernah dilaporkan pada beberapa pasien.
Reaksi alergi dapat terjadi dalam keadaan yang jarang dan beberapa pasien yang terkena
alergi juga menunjukkan reaksi alergi obat-obat lain. Reaksi yang ditemukan : pada kulit,
pembengkakan wajah, dyspnea, demam,

INTERAKSI
Pemberian bersama dengan antibiotik (Amoxicillin, Sefuroksim, Eritromisin, Doksisiklin)
menyebabkan peningkatan antibiotik dedalam jaringanparu paru.

FARMAKOKINETIK AMBROXOL :
ABSORPSI AMBROXOL :
Absorpsi : cepat diabsorpsi setelah pemberian per oral,

Distribusi (3) : waktu paruh distribusi 1-3 jam.


Metabolisme (3) : metabolit : dibromoanthranilic acid (activity
unspecified)
Ekskresi (3) : melalui ginjal : klirens ginjal kira-kira 53 mL/menit,
5-6% dieksresikan melalui urin dalam bentuk tidak berubah. Waktu
paruh eliminasi parent compound 8,8 jam.

DISTRIBUSI AMBROXOL :
Ambroxol memiliki waktu paruh (half life) Distribusi : 1-3 jam

METABOLISME AMBROXOL :
Metabolit : dibromoanthranilic acid (activity unspecified)

ELIMINASI AMBROXOL :
Rute Eliminasi Omeperazol
Diekskresikan terutama melalui ginjal, urin (5-6%) sebagai bentuk utuh tidak berubah.

Klirens ginjal :
Klirens ginjal kira kira 53mL/menit

Half-life / Waktu paruh


8,8 jam.

STABILITAS AMBROXOL :
Penyimpanan AMBROXOL :
Simpan ditempat yang terlindung dari cahaya
DAFTAR PUSTAKA

http://andikconk.blogspot.com/2010/11/blog-post.html

http://obat-drug.blogspot.com/2014/12/ambroxol-ambroksol.html

Anda mungkin juga menyukai