Logbook Metpen
Logbook Metpen
50 WITA)
Mahasiswa : 54 orang
Metode : Seminar
A. Terminologi Penelitian
1. Pengertian
Menurut Lay view, Penelitian adalah mencari tahu sesuatu yang belum
diketahui (dari luas ke sempit). Penelitian merupakan bentuk upaya atau
pergerakan dari tahu menjadi tidak tahu.
2. Manfaat Penelitian
a. Memberikan tanggapan pada suatu masalah
b. Sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk merencanakan atau
mengubah program tindakan
c. Untuk menguji hipotesis
d. Untuk mempelajari lebih lanjut temuan penelitian terbaru
3. Faktor-Faktor yang Berkontribusi Terhadap Keberhasilan Penelitian
a. Kemampuan akademik
b. Kompetensi penelitian
c. Keterampilan manajerial
d. Kemampuan interpersonal
e. Stabilitas keuangan
f. Stabilitas emosional
g. Komitmen terhadap program
h. Kerja keras
4. Kompetensi Penelitian
a. Literature search dan review
b. Menulis proposal penelitian
c. Menulis laporan kemajuan program
d. Menulis tesis
e. Menulis makalah untuk jurnal atau konferensi
f. Kompetensi teoritis
g. Kompetensi eksperimental
5. Perbedaan Metode dan Metodologi
Metode Metodologi
Teknik untuk mengumpulkan bukti
Berbagai cara untuk mengumpulkan Teori dan analisis yang mendasari
informasi bagaimana penelitian harus
dilakukan atau dilanjutkan,
Instrumen untuk mengumpulkan
seringkali dipengaruhi oleh
data
kedisiplinan
6. Terminologi Penelitian
a. Metodologi penelitian yaitu metode studi penelitian yang tunggal dan
tidak mengakui jamak.
b. Metode penelitian yaitu cara dimana projek tertentu dilakukan dan
biasanya digunakan satu atau lebih teknik penelitian
c. Teknik penelitian yaitu sarana, pendekatan atau alat khusus dan
penggunaannya, dimana data dikumpulkan dan dianalisa serta diambil
kesimpulan
C. Konsep Orisinalitas
Orisinalitas diambil dari pengertian bahwa karya yang dihasilkan tidak
pernah ditulis oleh orang lain secara tertulis. Karya ilmiah, khususnya skripsi,
tesis, atau desertasi semaksimal mungkin harus memperlihatkan sisi
orisinalitasnya
Beberapa strategi dan teknik-teknik berikut (Carter, Bishop dan Kravits,
1996) untuk mengembangkan kreativitas dan menemukan orisinalitas yaitu:
a. Asumsikan perspektif yang luas – hal ini akan memungkinkan kita
untuk berpikir secara luas tentang penelitian kita sebagai lawan
berpikir tentang hal itu dari pra-posisi disusun.
b. Luangkan waktu di sekitar orang-orang yang berpikir inovatif untuk
menginspirasi kita.
c. Baca secara luas dan berpikir tentang berbagai topik.
d. Nikmati kegiatan seperti berjalan, musik, meditasi, dan melamun
untuk merangsang ide-ide kreatif.
e. Beri diri kita waktu – sangat penting untuk mengakui bahwa
orisinalitas adalah proses berkembang. Ketika kita melanjutkan dengan
penelitian, kita akan menyadari bahwa ada banyak definisi yang
berbeda dan cara-cara di mana penelitian kita menunjukkan
orisinalitas.
f. Kumpulkan ide-ide kita – menggunakan refleksi, menulis setiap hari,
memetakan pikiran, dan jurnal untuk mengembangkan materi yang
dapat kita gunakan untuk membangun ide-ide kreatif.
g. Jangan terlalu fokus pada hanya menemukan jawaban yang benar dan
tidak mengeksplorasi.
h. Jangan selalu bersikap logis atau praktis, berani melanggar peraturan
dan tantangan sesuai – kadang-kadang terlalu banyak penekanan pada
praktis dapat mempersempit ruang lingkup dari ide kita.
i. Terbuka untuk bermain dan bercanda – orang seringkali berpikir
tentang ide-ide ketika mereka mencoba untuk tidak berpikir tentang
penelitian mereka. Hal ini sering ketika pikiran kita “bermain“ bahwa
lebih mudah untuk menghasilkan pikiran-pikiran baru.
j. Terlibat dalam sesi-sesi brainstorming. Biarkan diri kita berpikir bebas
– apa yang kelihatannya seperti ide gila bisa berubah menjadi
penemuan yang brilian.
k. Jangan takut gagal – itu dapat membuka pikiran kita untuk
kemungkinan-kemungkinan baru dan mengungkapkan kepada kita
nilai berpikir kritis.
l. Selalu memperhatikan kreatifitas diri sendiri – menggunakan
percakapan diri yang positif.
Denpasar, 23 November 2017
Penanggung Jawab MK
Mahasiswa : 54 orang
Metode : Seminar
A. Rancangan Observasional
1. Studi Cross-Sectional
Dalam pengukuran cross-sectional peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variable pada saat tertentu. Subyek yang diamati hanya di osevasi
satu kali saja dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat
pemeriksaan tersebut. Desain cross-sectional merupakan desain yang dapat
digunakan untuk penelitian deskriptif, namun juga dapat untuk penelitian
analitik sehingga sering digunakan untuk studi klinis maupun lapangan.
Kelebihan :
a. Keuntungan yang utama dari desain cross-sectional adalah memungkinkan
penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para pasien yang
mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup memadai.
b. Desain ini relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh.
c. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus.
d. Jarang terancam loss to follow-up (drop out).
e. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort atau
eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya.
f. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat
lebih konklusif.
Kekurangan :
a. Sulit untuk menemukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko
dan efek pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas).
Akibatnya sering tidak mungkin ditentukan mana penyebab dan mana
akibat.
b. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa
sakit yang panjang dari pada yang mempunyai masa sakit yang pendek,
karena individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai
kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi. Bila karakteristik
pasien yang cepat sembuh atau meninggal itu berbeda dengan mereka
yang mempunyai masa sakit panjang, terdapat salah interpretasi hasil
penelitian.
c. Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak , terutama bila variabel
yang dipelajari banyak.
d. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis.
e. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang.
f. Mungkin terjadi bias prevalens atau bias insidens karena efek factor suatu
risiko selama selang waktu tertentu dapat disalahtafsirkan sebagai efek
suatu penyakit.
3. Studi Kohort
Berlawanan dengan studi kasus-kontrol yang dimulai dengan
identifikasi efek. Pada penelitian kohort yang diidentifikasi dulu adalah
kasusnya, kemudian subyek diikuti secara prospektif selama periode tertentu
untuk mencari ada tidaknya efek. Pada penelitian kohort murni (internal),
yang diamati adalah subyek yang belum mengalami pajanan faktor risiko serta
belum mengalami faktor efek. Subyek yang terpajan menjadi kelompok yang
diteliti, sedang subyek yang tidak terpajan menjadi kontrol. Kedua kelompok
tersebut kemudian diikuti selama periode waktu tertentu, dan ditentukan
apakah telah terjadi efek atau penyakit yang diteliti sedangkan pada studi
kohort eksternal apabila subyek yang dipilih sudah terkena factor risiko
namun belum mengalami efek dan kelompok pembanding dipilih dari subyek
lain yang tanpa pajanan factor risiko dan tanpa efek.
Kelebihan :
a. Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menentukan insidens dan
perjalanan penyakit atau efek yang diteliti
b. Studi kohort merupakan desain terbaik dalam menerangkan dinamika
antara hubungan faktor risiko dengan efek secara temporal
c. Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan
progresif
d. Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari
suatu factor risiko tertentu
e. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, studi
kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah
kesehatan yang makin meningkat.
Kekurangan :
a. Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama
b. Sarana dan biaya biasanya mahal
c. Studi kohort seringkali rumit
d. Kurang efisien dari segi waktu dan biaya untuk meneliti kasus jarang
e. Terancam drop out atau terjadinya perubahan intensitas pajanan atau
faktor risiko dapat mengganggu analisis lain
f. Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti
membiarkan subyek terkena pajanan yang dicurigai atau dianggap dapat
merugikan subyek.
B. Rancangan Eksperimental
Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitin yang dapat
menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab-akibat).
Dalam studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek atau pengaruhnya
terhadap satu atau lebih variabel terikat. Manipulasi variabel bebas merupakan
salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimen dengan metode
penelitian lain. Variabel bebas juga diacu sebagai variabel eksperimental, variabel
penyebab, atau variabel perlakuan yang aktifitas atau karakteristiknya dipercaya
membuat suatu perbedaan. Secara umum penelitian eksperimen dapat
dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu: (1) pre-experiment; (2) quasi-
experiment; (3) true-experiment.
d. The Solomon Four Design (Dua Kelompok Kontrol dan Dua Kelompok
Kontrol Eksperimen)
Berbeda dengan rancangan sebelumnya yang hanya menggunakan satu
kelompok eksperimen dan dua kelompok kontrol, maka the solomon four
design yang dikemukakan berikut ini menggunakan dua kelompok kontrol dan
dua kelompok eksperimen. Dengan menggunakan dua kelompok kontrol dan
dua kelompok eksperimen ini, maka rancangan ini mempunyai landasan yang
cukup kuat dalam meminimalkan validitas internal.
Mahasiswa : 54 orang
Metode : Seminar
A. Pendekatan Elektronik/Web
1. Pengertian
Literature review adalah sebuah perbandingan evaluatif dari berbagai
hasil studi/penelitian yang tidak hanya berisi ringkasan atau uraian deskriptif
dari berbagai sumber, melainkan juga mengandung:
a. Uraian tentang apa saja studi yang sudah dilakukan terkait topik
yang kita akan teliti.
b. Kritik terhadap metodelogi yang digunakan, dan
c. Evaluasi yang memperlihatkan adanya “kesenjangan informasi”
yang akan dijawab oleh penelitian yang akan kita lakukan
2. Manfaat
a. Untuk menunjukkan apresiasi dan pengakuan terhadap kekayaan
intelektual orang lain; terkait etika dan “plagiarisme”.
b. Bagian dari upaya mempraktekkan “mutual reward”.
c. Merupakan sarana untuk lebih meyakinkan pembaca terhadap “klaim
adanya kesenjangan informasi” yang kita buat
d. Menunjukkan bahwa penulis/peneliti telah “familier” dengan topik
yang diteliti
e. Menunjukkan posisi “penting” penelitian kita dalam topik yang
dibahas
f. Menghindari membuat “kesalahan” yang sama dengan yang orang lain
telah lakukan.