TINJAUAN PUSTAKA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
rencana dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah
rencana produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan pada produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
keseluruhannya.
(mengurangi downtime)
diganti. Jenis pemeliharaan ini kurang baik diterapkan karena dapat menimbulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2011).
terjamin kelancarannya dan selalu diusahaan dalam kondisi atau keadaan yang
siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat.
pemeliharaan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. Tujuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. Strategi perwatan ini
(Sudrajat, 2011).
Jenis perawatan ini cukup baik dalam mencegah terhentinya mesin yang
pengalaman, data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang
aktivitas produksi dan dapat meningkatkan kesalahan yang timbul karena teknisi
kurang cermat dalam memasang kembali komponen yang diperbaiki serta adanya
kontaminan yang masuk kedalam sistem. Jika rentang waktu perawatan terlalu
perawatan. Selain itu jika kondisi mesin atau komponen mesin/peralatan masih
baik dan menurut jadwal sudah harus diganti atau diperbaiki akan menimbulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
dengan cara memeriksa kondisi mesin secara rutin, sehingga dapat diketahui
secara pasti dan gejala kerusakan dapat terdeteksi secara dini. Ada beberapa
Atau bisa juga didasarkan pada jumlah jam pemakaian tertentu atau
satuan output/produksi.
kerusakan alat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
menantang dan berubah dengan cepat, diperlukan penerapan strategi yang telah
terbukti dapat mengelola semua sumber daya yang ada dalam organisasi secara
tepat, efektif dan effisien. Beberapa waktu belakangan ini telah hadir sebuah
metode Total Productive Maintenance (TPM) sebagai sebuah strategi yang cukup
(Oktaria, 2011).
Menurut (Oktaria, 2011) TPM sesuai dengan namanya terdiri atas tiga
berbagai aspek dan melibatkan seluruh personil yang ada, mulai dari
pemeliharaan dilakukan.
yang dilakukan oleh operator produksi agar kondisi peralatan tetap bagus
memperhatikannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
peralatan harus melibatkan setiap orang dalam organisasi, dari lapisan bawah
Sebagai salah satu pilar kegiatan TPM yaitu Kaizen, tujuan utamanya
adalah untuk peningkatan efisien dan efektifitas dari keseluruhan produksi dengan
gambar berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
efektifitas pekerjaan.
(controlling) melalui metode delapan pilar yang terdiri dari pemeliharaan mandiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
area kerja yang aman dan sehat, dimana sangat kecil kemungkinan terjadi
kecelakaan.
pakai peralatan.
dan efisien terdapat enam faktor yang disebut enam kerugian besar (Six Big
karakteristik lain dari proses mengukur derajat pencapaian output dari sistem
produksi. Efektifitas diukur dari actual output rasio terhadap planned output.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran system produksi yang hanya
mesin/peralatan pada Six Big Losses (Nakajima 1988 ; Ibrahim 2012). Adapun
enam kerugian besar (Six Big Losses) tersebut adalah sebagai berikut:
penyetelan).
3. Defects (Cacat)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
pada mesin/peralatan. Keenam faktor dalam six big losses dapat dikelompokkan
menjadi tiga komponen utama dalam OEE untuk dapat digunakan dalam
mengatur kinerja mesin/peralatan yakni, downtime losses, speed losses, dan defect
losses (Nakajima, 1998 ; Ibrahim, 2012). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
ataupun efisiesi mesin atau peralatan dan juga dapat menunjukkan area bottleneck
yang terdapat pada lintasan produksi. OEE juga merupakan alat ukur untuk
............................ (2.5.1)
jika hanya didasari oleh perhitungan satu faktor saja, misalnya peformance
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
efficiency mesin/peralatan. Keenam faktor dalam six big losses harus dilakukan
1. Availability Ratio
Dengan kata lain Availability diukur dari total waktu dimana peralatan
a. Operating Time
b. Loading Time
c. Downtime
........................................ (2.5.3)
............ (2.5.4)
.......................... (2.5.5)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2. Peformance Rate
rate dan net operation rate, atau rasio kuantitas produk yang dihasilkan
dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia yang
2012).
................................. (2.5.6)
3. Quality Ratio
........................................ (2.5.7)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Pengukuran OEE lebih efektif digunakan pada suatu peralatan produksi. OEE
2. Nilai OEE, perkiraan dari suatu aliran produksi, dapat digunakan untuk
baru. Dalam hal ini, pihak pengambil keputusan mengetahui dengan jelas
kapasitas peralatan yang ada sehingga keputusan yang tepat dapat diambil dalam
metode tersebut faktor penyebab menurunnya nilai OEE dapat diketahui. Melalui
dilakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
produk tanpa cacat, bekerja dalam performance yang cepat, dan tidak
ada downtime.
2. Jika OEE = 85% - 99%, produksi dianggap kelas dunia. Bagi banyak
perusahaan, skor ini merupakan skor yang cocok untuk dijadikan goal
jangka panjang.
pengukuran langsung.
kualitas yang dapat digunakan dalam organisasi. Teknik-teknik dasar yang dapat
penyebaran (scatter diagram), diagram alur, peka kendali (control chart), dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
dari suatu masalah yang ingin diselesaikan. Diagram sebab akibat ini
digambarkan seperti diagram tulang ikan dimana ”Kepala Ikan” menjadi masalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Implementation TPM for Dalam penelitian ini, hasil OEE periode Februari 2008 - Januari 2009 sebesar 72,32%,
Hutagaol,
4 increase Efficiency and hal ini menandakan efisiensi mesin sudah cukup bagus namun masih ada ruang untuk
H.J (2009)
Use OEE Methode in PT.X improvement.
Total Productive Dari hasil penelitin menggunakan metode OOE, didapat hasil OEE sebesar 89,92, hal ini
Badli,
Maintenance Pada berarti nilai OEE sudah world class, akan tetapi masalah-masalah dalam proses produksi
5 S.M.Y
Studikasus UKM Otomotif tetap tidak akan terhindarkan. Maka dari itu usulan perbaikan dilakukannya corrective
(2012)
Malaysia maintenance pada mesin produksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Berikut ini adalah kerangka berpikir yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai
berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/