Tugas Jurnal Ipc Mufid PDF
Tugas Jurnal Ipc Mufid PDF
1 : 85 – 90 ISSN 2252-541
The Relationship between Interprofesional Collaboration and the Integrated Record of Patient Progress at
Prof. dr. H.M. Anwar Makkatutu Local Public Hospital in Bantaeng
ABSTRAK
Model rekam medik terintegrasi merupakan standar penilaian mutu rumah sakit, sehingga setiap rumah sakit diharapkan
dapat mengembangkan model ini demi terpenuhinya standar mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
menganalisis Hubungan Interprofesional Koloborasi terhadap pelaksanaan catatan perkembangan pasien terintegrasi di
Ruang Rawat inap RSUD. Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 81 orang dengan berbagai profesi di
ruang perawatan bedah, anak, interna, neuro dan obgin RSUD. Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kusioner dan observasi untuk memperoleh data sosial demografi dan
penilaian pelaksanaan IPC serta catatan perkembangan pasien terintegrasi. Hasil penelitian dengan analisis uji chi-Square
dan uji spearman correlation yang menunjukkan pelaksanaan kolaborasi interprofesional berjalan baik dalam pengisian
catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan kekuatan korelasi kuat dan arah kekuatan positif dilihat dari aspek
kerjasama yaitu 98,6% (p=0,000) dengan nilai korelasi r=0,635,aspek kemitraan 97,2% (p=0,000) nilai korelasi
r=0,590, aspek koordinasi 98,6% (p=0,000) nilai korelasi r=0,686 dan aspek pengambilan keputusan bersama 95,9%
(p=0,001) dengan nilai r=0,531.
ABSTRACT
A model of integrated medical record is a standard hospital quality ratings, so that every hospital is expected to develop
this model by fulfillment of quality standards of health care.This study aims to analyze the relationship between
Interprofesional collaboration and the integrated record of patient progress in the patient rooms of Prof. Dr. H.M.
Anwar Makkatutu Local Public Hospital in Bantaeng. The Research used the quantitative method with the cross
sectional study approach. It involved 81 sample of 81 from various professions in the surgical treatment, pediatric,
internal medicine, neurologi and Obstetrics and gynocology rooms of Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Local Public
Hospital in Bantaeng.The data about social demography conditions were collected with questionnaires and
observations. There was also and assessment of IPC and the integrated record of patient progress. The results of chi-
square analysis and Spearman correlation test showed that the Interprofesional Collaboration has been well
Implemented in the integrated record of patient progress, with a strong correlation and positive strength direction, in
terms of collaboration aspect (98.6%, p = 0.000, r=0,635), partnership aspect (97.2%, p= 0.000, r=0,590), coordination
aspect (98.6%, p = 0.000, r=0.686), and shared decision-making aspect (95.9%, p = 0.001, r=0.531).
85
Yani Lestari ISSN 2252-541
86
IPC, Interprofessional Collaboration, Catatan perkembambangan pasien terintegrasi ISSN 2252-541
87
Yani Lestari ISSN 2252-541
88
IPC, Interprofessional Collaboration, Catatan perkembambangan pasien terintegrasi ISSN 2252-541
bersama-sama (Jeffrey & Foster, 2012). Dalam berarti semakin baik pengambilan keputusan
penelitiannya Merrigan et al (2016), di rumah bersama dalam kolaborasi interprofesional maka
sakit anak Philadelphia menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan catatan perkembangan
kemitraan dalam kolaborasi antar profesi untuk pasien terintegrasi. Pengambilan keputusan dalam
membantu rancangan, menilai, dan memajukan hal pengisian lembar catatan perkembangan
perawatan dalam pelayanan kepada pasien dan pasien terintegrasi menunjukkan paling banyak
keluarga. Penelitian Igumbor et al (2014), pada kategori baik (95,9%). Penelitian
menunjukkan kemampuan bermitra dokter dan Wahyuningsih (2013), menunjukkan bahwa
petugas kesehatan lainnya untuk secara efektif pengambilan keputusan memiliki pengaruh positif
mempertahankan hasil pengobatan dan perawatan terhadap kinerja para petugas kesehatan. Hal ini
pasien dan berpotensi memberikan kontribusi dapat dilihat pula pada hasil lembar observasi
untuk pengobatan pasien HIV dengan mekanisme bahwa lebih dari separuh petugas kesehatan dalam
dukungan yang relevan. Demikian pula penelitian pengisian lembar terintegrasi berada dalam
Bond et al (2012), menyimpulkan bahwa kategori lengkap. Penelitian Dominick et al
kemitraan dalam kolaborasi memiliki potensi (2012), menyimpulkan bahwa pengambilan
untuk meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi keputusan bersama dalam kolaborasi
dalam perawatan kesehatan. Kemitraan lebih interprofesional dalam hal perawatan pasien yang
tersebut harus dikembangkan dan dievaluasi tertuang dalam dokumentasi terintegrasi
secara mendalam, dan pelajaran yang dapat secara memerlukan waktu agak lama, kurangnya
luas dibagi untuk memandu para pembuat informasi berpusat pada pasien yang menjadi
kebijakan. tantangan struktural penting untuk pengambilan
Secara statistik diketahui ada hubungan keputusan bersama. Menurut penelitian
antara kolaborasi interprofesional aspek Moisoglou et al (2014), bahwa perawat dan
koordinasi dengan pelaksanaan catatan dokter tidak memiliki pandangan yang sama
perkembangan pasien terintegrasi. Kebutuhan mengenai efektivitas komunikasi dan peran dalam
mengkoordinasikan berasal dari berbagai proses pengambilan keputusan dari pasien perawat
spesialisasi. Aspek spesialisasi pengetahuan yang perawatan.
berbeda ini, membutuhkan penggabungan, berupa
transfer informasi secara medis dan sosial KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien Penelitian ini menyimpulkan secara
lebih komprehensif (Morris & Boussebbaas, statistik maupun secara klinik terdapat hubungan
2010). Sesuai dengan penelitian Perry & Robben interprofesional kolaborasi baik dari aspek
(2012), menyatakan bahwa dari hasil wawancara kerjasama, kemitraan, koordinasi maupun
banyak peserta wawancara yang mengungkapkan pengambilan keputusan bersama dengan
bahwa terjadi peningkatan kolaborasi antara para pelaksanaan catatan perkembangan pasien secara
profesional dengan disiplin lain. Hu (2014), dalam terintegrasi. Perlu pengembangan model
penelitiannya yang menggunakan pendekatan interprofesional kolaborasi yang baku di RSUD
multi metode untuk menganalisis dampak dari Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten
pelayanan pasien secara terintegrasi dilayanan Bantaeng dan adanya kebijakan-kebijakan rumah
sosial dengan melibatkan berbagai profesi, sakit yang mendukung pelaksanaan IPC yang
diperoleh hasil bahwa koordinasi dengan berbagai dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan
tim kesehatan lain dalam hal pelayanan terhadap dalam hal skill dan sikap yang mampu
pasien dapat meningkatkan perbaikan dalam berkolaborasi sehingga pelaksanaan IPC dapat
fungsi fisik dan meningkatkan kepuasan pasien lebih baik.Menyajikan efektifitas sistem teknologi
dari 82% menjadi 85%. informasi dalam melakukan pencatatan serta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendokumentasian perkembangan pasien
secara statistik ada hubungan antara pengambilan terintegrasi menggunakan sistem komputerisasi
keputusan bersama dengan pelaksanaan catatan sebagai sarana komunikasi antar tim kesehatan
perkembangan pasien terintegrasi (p=0,001). Nilai khususnya keperawatan dalam pemberian asuhan
korelasi r=0,531 menunjukkan kekuatan korelasi keperawatan secara komprehensif dan profesional.
sedang dengan arah korelasi yang positif yang Dibuatkan sistem pengembangan Sumber Daya
89
Yani Lestari ISSN 2252-541
Manusia (SDM) dengan melakukan berbagai Explorative, Qualitative Stud Into Patients’
program pelatihan berkesinambungan dan Satisfaction With Physiotherapy.
pendidikan terkait IPC dan pelaksanaan catatan Physiotherapy 87,10–20.
perkembangan pasien terintegrasi kepada seluruh Moisoglou I., Gikopolou D., Lazakidou A., &
tenaga kesehatan yang terlibat. Meningkatkan Prezerakos P. (2014). The Assessment Of
kerjasama perawat, dokter maupun tenaga Nurses’ Work Environment: The Case of a
kesehatan lainnya dalam kegiatan formal dan Greek General Hospital. Hemodialysis Unit,
informal untuk menjalin keakraban dan General Hospital of Lamia: Greece.
komunikasi yang efektif.Penelitian terkait Merrigan K., Elizabeth A., & Steinmiller. (2016).
interprofesional kolaborasi dan pelaksanaan Kids Care: A Behavioral Model To
catatan perkembangan terintegrasi masih jarang Strengthen Patient And Familypartnerships:
dilakukan, diharapkan ke depan penelitian dengan Family Matters.
topik ini akan lebih banyak. Mishra D. (2015). Understanding Security
Failures of Two Autenthication and Key
DAFTAR PUSTAKA Agreement Schemes for Telecare Medicine
Bond C., Alison B., & David K. (2012). Information System. Springer Science
Prescribing And Partnership With Patients: Business Media: New York.
British Journal Of Clinical Pharmacology. Morris F. & Boussebbaas. (2010). Coordination
DOI:10.1111/j.1365-2125.2012.04330.x Of Physicians' Operational Activities: A
Dominick L., Suepattra G., May R., Caroline T., Contingency Perspective.
& Glyn E. (2012) Authoritarian Physicians doi.10.1108/01443571111111919.
AndPatients’ Fear Of Being Pohan I. (2015). Jaminan mutu Layanan
Labeled‘Difficult’ Among Key ObstaclesTo Kesehatan : Dasar-dasar Pengertian dan
Shared Decision Making: Health Affairs DOI Penerapan. EGC: Jakarta.
10.1377.2011.0576. Pomey. (2010). Does Accreditation Stimulate
Hu X. (2014). The Effect of Breast Cancer Health Change? A Study of Impact of the
Education on Knowledge, Attitudes, and Accreditation Process on Canadian Health
Practice: Community Health Center. Journal Care Organizations. Licensee BioMed
Cancer Education. 29:375-381 DOI Central Ltd.
10.1007/s13187-014-0622-1. Perry & Robben. (2012). Impact Of
Igumbor J., Pascoe S., Rajap S., Townsend W., & Interprofessional Education On
Sargent J. (2014). A South African Public- Collaboration Attitudes, Skills, And Behavior
Private Partnership HIV Treatment Model: Among Primary Care Professionals. Issue
Viability and SuccessFactors Journal Of Continuing Education In The
Jeffrey J. & Foster N. (2012). A Qualitative Health Professions 32 (3) 196–204.
Investigationof Physical Therapists’ Wahyuningsih. (2013). Kepercayaan Dan
Experiences And Feelings Of Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja
Managingpatients With Nonspecific Low Perawat. 2nd International Seminar on
Back Pain. Physical Therapy Quality and Affordable Education (ISQAE
Kvarnstrom S. (2008). Difficulties In 2013).
Collaboration: A Critical Incident Study Of Weaver T. (2008). Enhancing Multiple
Interprofessional Healthcare Teamwork: Disciplinary Teamwork. Nursing Outlook,
Journal Of Interprofessional Care. 22(2): 56(3), pp.108-114.e2.
191 – 203. Zwarenstein M., Goldman J., & Reeves S. (2009).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2012). Panduan Interprofessional collaboration:effects of
Penyusunan Dokumen Akreditasi. 2012 practice-based interventions on professional
May S. (2008). Patient Satisfaction With practice and healt care outcomes.
Management Ofback Pain Main. Part 2: An doi:10.1002/14651858.CD000072.
90