MAKALAH
diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Pengelolaan Sumber Daya Air
Oleh:
Kelompok 7
Kelas TEP C
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan laporan ini yaitu sebagai berikut.
a. Membahas pengertian uji T-test.
b. Membahas fungsi dari penggunaan uji T-test.
c. Membahas syarat-syarat penggunaan uji T-test.
d. Membahas jenis hipotesis pada uji T-test.
e. Membahas penggunaan rumus yang digunakan dlaam uji T-test.
f. Membahas cara menggunakan uji T-tets.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
pembaca dalam memahami dan mengimplementasikan kosep hipotesis dalam
perhitungan statistika yang berguna dalam melakukan penelitian.
3
2.4 Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hupo yang berarti lemah,
kurang atau di bawah dan thesis yang berarti teori, proposisi, atau pernyataan
yang disajikan sebagai bukti. Secara umum hipotesis merupakan pernyataan yang
masih lemah kebenarannya atau dugaan yang sifatnya masih lemah dan perlu
dibuktikan. Tujuan dari pengujian hipotesis yaitu memutuskan apakah menerima
atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi (Haryan, 2012).
2.4.1 Pasangan hipotesis
Menurut Haryan (2012), pasangan hipotesis dibagi menjadi dua yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1) yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis ini diartikan sebagai tidak adanya
perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel
b. Hipotesis alternatif (H1) yaitu lawan dari hipotesis nol, terdapat perbedaan
anatara data populasi dengan data sampel.
2.4.2 Bentuk rumusan hipotesis
Menurut Haryan (2012), bentuk hubungan dalam hipotesis dibagi menjadi
tiga, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Hipotesis deskriptif
Hipotesis yang memuat tentang nilai variabel mandiri, tidak melakukan
suatu perbandingan atau hubungan. Misalnya seberapa tinggi produktifitas alat
tangkap gilnet? Atau berapa lama umur teknis alat tangkap bagan tancap?
b. Hipotesis komparatif
Sebuah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel
atau lebih pada sampel yang berbeda. Misalnya apakah ada perbedaan
produktivitas gilnet di Situbondo dan di Probolinggo? Atau apakah ada
perbedaan efektifitas trawl dan cantrang?
5
b. Interpretasi
1) Menentukan terlebih dahulu nilai signifikansi α dan Df (degree of
freedom) = N-k, untuk uji T satu sampel df = N – 1
2) Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana ttab = ta/2, N – 1
3) Apabila thit > ttab = berebda secara signifikansi (H0 ditolak) atau thit < ttab =
tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
2.5.2 Uji T sampel berpasangan (Paired Sample T-test)
Uji T berpasangan merupakan uji yang menggunakan data tidak bebas
(berpasangan). Ciri-cirinya yaitu satu individu (objek penelitian) dikenai 2
perlakuan berbeda. Mekipun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh 2 macam data sampel yaitu perlakuan 1 dan 2.
Ho = µ1 - µ2 = 0
Ha = µ1 - µ2 ≠ 0
Ha berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol.
a. Rumus uji T paired sample
8
b. Interpretasi
1) Menentukan terlebih dahulu nilai signifikansi α dan Df (degree of
freedom) = N-k, untuk uji T paired sample df = N – 1
2) Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana ttab = ta; n – 1
3) Apabila thit > ttab = berbeda secara signifikansi (H0 ditolak) atau thit < ttab =
tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
2.5.3 Uji T sampel bebas (Independent sampel T-test)
Uji T sampel bebas digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua
populasi/kelompok data yang independen. Misalnya suatu penelitian ingin
mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang
dilahirkan. Reponden terbagi dalam dua kelompok yaitu yang merokok dan tidak.
Uji T independen memiliki asumsi/syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1) Datanya berdistribusi normal.
2) Kedua kelompok merupakan data independen (bebas)
3) Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan
hanya 2 kelompok).
a. Rumus independent sample T-test
9
b. Interpretasi
1) Menentukan terlebih dahulu nilai signifikansi α, interval confidence = 1 –
α, dan Df (degree of freedom) = N - k, untuk uji T independent sample T-
test df = N – 2 atau df = (n1 + n2) – 2
2) Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana ttab
3) Apabila thit > ttab = berbeda secara signifikansi (H0 ditolak) atau thit < ttab =
tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
BAB 3 PEMBAHASAN
Dengan taraf signifikansi α = 0,01. Apakah galon sari buah rata-rata isinya 10
liter?
Penyelesaian:
a. Hipotesis Ho : µ = 10 dan H1 : µ ≠ 10
b. Wilayah kritik: thit < ta/2, n – 1 atau thit > ta/2, n – 1
c. Diketahui:
α : 0,01
n : 10 galon
𝑥̅ : 10,6 liter
µo : 10 liter
df : n – 1 = 9
tα : t0,01 / ttab = 2,281
Nilai tα diperoleh dari pencarian pada Tabel 2.1 dengan perantara nilai yang
diketahui yaitu nilai α dan df = n – 1.
11
S : 0,2459
Nilai S dicari dengan bantuan tabel perhitungan yang disajikan pada Tabel
3.2 serta menggunakan rumus standart deviasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data Perhitungan Nilai Standart Deviasi (S)
Volume Rata-rata
Galon ke- (xi - x) (xi - x)2
xi x
1 10,2 10,06 0,14 0,0196
2 9,7 10,06 -0,36 0,1296
3 10,1 10,06 0,04 0,0016
4 10,3 10,06 0,24 0,0576
5 10,1 10,06 0,04 0,0016
6 9,8 10,06 -0,26 0,0676
7 9,9 10,06 -0,16 0,0256
8 10,4 10,06 0,34 0,1156
9 10,3 10,06 0,24 0,0576
10 9,8 10,06 -0,26 0,0676
Rata-rata 10,06 Jumlah 0,544
Sumber: Data Primer yang Diolah
0,544
𝑠= √ = 0,2459
9
10,06−10
𝑡ℎ𝑖𝑡 = 0,2459/√10 = 0,771
Berdasarkan data yang diketahui dan rumus diatas maka nilai Thitung = 0,771
ttab = 3,259
e. Kesimpulan
Karena thit = 0,771 < ttab = 3,259, maka Ho diterima, artinya pernyataan bahwa
rata-rata isi galon sari buah 10 liter dapat diterima.
12
d. Perhitungan
Tabel 3.4 Perhitungan Statistik Uji T Sampel Berpasangan
Sebelum Sesudah D rata-
ID (xi) (xj) (xj-xi) rata ((xj-xi) - D) ((xj-xi) - D)2
A 76 77 1 5,8 -4,8 23,04
B 78 78 0 5,8 -5,8 33,64
C 75 80 5 5,8 -0,8 0,64
D 80 82 2 5,8 -3,8 14,44
E 74 82 8 5,8 2,2 4,84
F 72 76 4 5,8 -1,8 3,24
G 68 78 10 5,8 4,2 17,64
H 67 80 13 5,8 7,2 51,84
I 69 79 10 5,8 4,2 17,64
J 79 84 5 5,8 -0,8 0,64
Jumlah 58 Jumlah 167,6
Sumber: Data Primer yang Diolah
̅ = 58/10 = 5,8
𝐷
1
̅ )2
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑠 2 ) = 𝑛−1 ∑𝑛𝑖=1((𝑥𝑗 − 𝑥𝑖 ) − 𝐷
1
= (167,6)
9
= 18,62
S = √18,62
= 4,32
5,8
Thit = 4,32 = 4,25
√10
e. Kesimpulan
Karena thit = 4,250 > t0,05; 9 = 2,262 maka Ho ditolak, artinya pernyataan
bahwa selisi rata-rata antara sebelum dan sesudah diterapkan model cooperative
learning type jigsaw berbeda, atau terdapat pengaruh cooperative learning type
jigsaw terhadap prestasi belajar matematika.
14
d. Perhitungan
= 334 = 363,88
174 − 195,63
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
√334 + 363,88 (1 + 1)
8+8−2 8 8
= 6,13
16
e. Kesimpulan
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai uji
T sebagai berikut:
a. Uji T-test dengan tipe searah hanya memilih salah satu hipotesis yang sesuai
dengan hasil perhitungan
b. Menentukan nilai uji T dibutuhkan sebuah hipotesis, standar deviasi, serta
nilai alfa.
c. Uji T memiliki tiga jenis uji yaitu uji satu samel, uji sampel berpasangan, dan
uji sampel bebas.
18
DAFTAR PUSTAKA