Morfologi Abnormal Sel Leukosit
Morfologi Abnormal Sel Leukosit
Dosen Pengampu:
Wahdah Norsiah,S.Pd.,M.Si
Oleh
Ayunda puji lestari
P07134116223
No Jenis
Nama Kelainan Gambar Penjelasan
kelainan
1 Variasi Microcyte anemia defesiensi besi,
Ukuran dan talasemia, sel-sel
darah merah kecil
mengandung
Hemoglobin dalam
jumlah yang kurang dari
normal. Anemia
Defisiensi, karena
kekurangan faktor
pematangan eritrosit
(besi, asam folat,
vitamin B12, protein,
piridoksin, eritropoetin,
dan sebagainya)
misalnya anemia
megaloblastik, adalah
Ukuran sel-sel darah
merah lebih besar dari
Macrocyte
normal tetapi
konsentrasi hemoglobin
normal.
Uremia
Penyakit jantung
Keganansan lambung
Ulkus peptic yang
berdarah
Sesudah penyuntikan
heparin
Hipotiroidisme
Dehidrasi
Gangguan sirkulasi
cairan dalam pemubuluh
darah seperti pada
hipertensi, TTP,
penggantian katub
jantung.
Kelianan pada eritrosit
yang menyebabkan
eritrosit tidak mudah
berubah bentuk
menyesuaikan dengan
bentuk kapiler saat
melewati mikrosirkulasi,
seperti pada sferositosis,
perubahan membrane
eritrosit oleh antibody.
Anemia hemolitik
mikroangiopatik
DIC
Pembedahan katub
jantung atau pemakaian
katub jantung buatan
Sindroma hemolitik
uremic
TTP (Thrombotic
Trombositopenia
Purpura)
Luka bakar yang berat.
Acanthecyte Eritrosit yang pada
permukaannya
mempunyai 3-12 duri
dengan ujung tumpul
yang tidak sama
panjang. Mekanisme
terbentuknya kelainan
ini belum diketahui.
Diketahui bahwa kadar
kolesterol membrane
eritrosit pada kelainan
ini meningkat dan
jumlah lecithin pada
membrane menurun.
Kelainan ini dapat
dijumpai pada:
Abetalipoproteinemia
kongenital
Penyakit hati kronik
Hipotiroidisme
Defisiensi vitamin E
Pasca splenektomi
Emboli paru
Metaplasia myeloid
Disseminated
intravascular coagulation
Bister cell Sel-sel robekan terutama
disebabkan oleh
defisiensi G6PD dan
hemoglobin yang tidak
stabil mungkin dari
enzim-enzim sel merah
yang melibatkan pirau
pentose fosfat. Orang
yang menerima obat
aromatik atau metabolit
dalam jumlah besar lebih
rentan mengalami
degmacytes
Spherocytes Sferosit terjadi akibat
kelainan atau kerusakan
membrane eritrosit, baik
yang kongenital maupun
didapat.
Kelainan kongenital:
Sferositosis herediter.
Kelainan didapat:
Immune haemolytic
anemia, luka bakar yang
berat, Hipersplenisme,
dan Mikroangiopati.
Kelainan kongenital:
sferostomasitosis
herediter dan sferositosis
herediter.
Kelainan didapat:
alkoholisme akut,
pengaruh obat
(fenotiasin dan
khlorpromazine),
bersifat reversible.
Target sel/ Sel target akibat
Leptocytes mempunyai luas
permukaan yang lebih
besar dibandingkan
eritrosit
normal,menunjukan
fragilitas osmotic yang
lebih rendah dari
eritrosit normal (tidak
mudah pecah/lebih tahan
terhadap larutan yang
hipotonik).
Peningkatan kadar
kolesterol dan fosfolipid
pada membrane eritrosit;
penyakit hati kronik.
Penurunan jumlah/ kadar
Hb dalam sel eritrosit,
misalnya pada anemia
defisiensi besi,
thalassemia, anemia sel
sabit, penyakit
haemoglobin C.
Anemia megaloblasitik
(makro-ovalosit)
Anemia defisiensi besi
(sel pensil/sel cerutu)
Mielofibrosis
Anemia sel sabit
Dijumpai pada:
penderita Hb S, terutama
yang homozigot, kadang
ditemukan juga pada Hb
C Harlem dan Hb I.
Elipsitosis herediter
4 Variasi Pappenhrimer Eritrosit dengan granula
badan bodies kasar, dengan diameter ±
iklusi 2 mikron yang
mengandung Fe, feritin,
berwarna biru oleh
karena memberikan
reaksi Prusian blue
positif. Eritrosit yang
mengandung benda
inklusi disebut siderosit
dan bila ditemukan >
10% dalam sediaan
hapus, petanda adanya
gangguan sintesa
hemoglobin. Ditemukan
pada:
– Anemia Sideroblastik
– Pasca splenektomi
– Beberapa anemia
hemolitik
Holley jolly Merupakan sisa pecahan
bodies inti eritrosit , diameter
pecahan rat-rata 1
mikron, berwarna ungu
kehitaman, biasanya
tunggal. Ditemukan
pada:
– Pasca splenektomi
– Anemia hemolitik
– Anemia megaloblastik
–
Kelainan metabolisme
hemoglobin
– Steatorrhoe
– Osteomyelodisplasia
– Talasemia
Cabots ring Merupakan sisa dari
bodies membrane inti, warna
biru keunguan, bentuk
cincin angka ‘8’.
Terdapat dalam
sitoplasma. Ditemukan
pada:
– Talasemia
– Anemia pernisiosa
– Anemia hemolitik
– Keracunan timah
– Pasca splenektomi
– Anemia megaloblastik
Heinz bodies Hasil denaturasi
hemoglobin yang
berubah sifat. Tidak jelas
terlihat dengan
pewarnaan Wright’s,
tetapi dengan
pengecatan kristal violet
seperti benda-benda
kecil tidak teratur
berwarna dalam eritrosit.
Ditemukan pada:
– G-6-PD defesiensi
– Anemia hemolitik
karena obat
– Pasca splenektomi
– Talasemia
– Panyakit Hb Kohn
Hamme
Titik Basopilik Titik basofil ditemukan
di eritrosit sebagai titik-
titik kecil berwarna biru
tua (basofilik),
diduga merupakan sisa
RNA dan mitokondria.
SUMBER:
1. Mansyur Arif,Morfologi sel darah merah artikel, Bagian Patologi Klinik , Fakultas Kedokteran
Unhas /UPL. Perjan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
2. Budiwiyono Imam, leukopoiesis, Diktat Pegangan Kuliah PK I,Bagian Patologi Klinik ,
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Kariadi, Semarang, 2008