Anda di halaman 1dari 30

ANEMIA

Definisi
Suatu keadaan yg ditandai dgn kadar Hb / Sudut pandang patofisiologis
eritrosit/ hematokrit/daya angkut oksigen Anemia dpt disebabkan oleh cacat produk
menurun si eritrosit atau kehilangan berlebihan

Anemia hanya merupakan manisfestasi dari suatu penyakit atau bukanlah diag
nosis akhir artinya gejala yg ditemukan penderita anemia bisa disebabkan oleh
suatu penyakit yg lain atau bisa juga krn anemianya sendiri

Secara Epidemologi
Negara berkembang ane.disebabkan ;
1. Defisiensi gizi (gizi rendah) Anemia terbagi atas ;
2. Tingkat pend. rendah berdampak hygie
ne sanitasi rendah misalnya infeksi cacing 1. Anemia ringan Hb ; < 12 10 gr/dl
Negara maju ane. disebabkan teknologi, 2. Anemia sedang Hb ; < 10 7 gr/dl
semakin tinggi teknologi semakin banyak 3. Anemia berat ; < 7 gr/dl
menderita anemia
Mekanisme terjadinya anemia :
Merupakan kesimbangan yg stabil antara tingkat pelepasan erit.yg baru dari sum
sum tulang ke dlm sirkulasi dgn tingkat penggantian erit.yg telah tua.

Klasifikasi anemia berdasarkan etiologi diantaranya ;


1. Kehilangan darah ; akut dan kronik
2. Menurutnya umur hidup erit./ destruksi erit. (ane.hemolitik) bisa terjadi pada ;
o Kelainan congenital (contoh ; ane.bulan sabit, sferositosis herediter, Thalasemia)
o Kelainan didapat ( contoh ; malaria, obat-obat tertentu, inkompatibel transfusi,
mekanik, infeksi, kimia benzen, anilin), fisik luka bakar, sinar ultraviolet, )

3. Aktivitas eritropoiesis menurun ;


o Anemia defisiensi
o Kegagalan sumsum tulang ; ane. aplastik, keganasan

4. Meningkatnya volume plasma ; splenomegali, kehamilan

Berdasarkan morpologi
Berdasarkan morpologi

JENIS MCV & MCH PENYEBAB


Def.Fe., Thalasemia, anemia/penyakit kronik
Mikrositik
Rendah Sperocytosis herediter, gangguan penggunaan
hipokromik
Besi.

Normositik Perdarahan akut, anemia hemolitik, anemia


Normal
normokromik lekoeritroblastik (kegaganasan) , ane. aplastik.

Megaloblastik
Alkoholisme, Ane. Def.asam folat, Ane.
Makrositik Def.Vit.B.12, Ane. Pernisioasa
Tinggi MCV
normokromik Non megaloblastik
Ane hemolitik, Ane pasca perdarahan
Parameter pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hematologi
Hb, PCV, hit. sel darah, LED, Retikulosit, SADT untuk menilai morpologi dan Indek
eritrosit
Pemeriksaan Urin
Mikroskopik, makroskopik, kimia
Pemeriksaan tinja
Mikroskopik, makroskopik, darah samar
Pemeriksaan kimia
Kadar bilirubin
Menilai cadangan besi (Besi serum/BS, Daya ikat besi total/DIBT atau
Total Iron Binding Capasity)
Hasil pemeriksaan besi serum dipengaruhi oleh
1. Pemasukan, pengeluaran, penggunaan zat besi
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Waktu pengambilan sampel darah (waktu pagi besi serum meningkat)
kadar feritin serum
Penilaian morfologi eritrosit

Ukuran - (Size)
Bentuk - (Shape)
Warna (kandungan Hb) - (Stain)
Ukuran: ------sitik
Mikrositik
Normositik
Makrositik
Mikrositik hipokromik
Normositik normokromik
Kandungan Hb: ----kromik Makrositik normokromik
Hipokromik
Normokromik
Hiperkromik/sferosit
Sel darah merah (eritrosit) matur

normal

1/3 diameter eritrosit kecil


(mikrosit) besar
diskus cekung (biconcave disk) (makrosit)
diameter 6-9 m
tebal 1,5-2,5 m Anisositosis (variasi dlm ukuran)

Poikilositosis
(berbagai bentuk)
NORMAL KECIL
= NORMOKROMIK = MIKROSITIK BESAR
= MAKROSITIK

NORMOSITIK
MAKROSITIK
NORMOKROMIK
NORMAL KECIL
= NORMOKROMIK = MIKROSITIK BESAR
= MAKROSITIK

makro-ovalosit

Mikrositik hipokromik sferosit


Bentuk eritrosit

Sel pensil, cigar cell Sferosit


Sel target Mikrosferosit
Fragmentasi Krenasi
Sel sabit Teardrops
Rouleaux Stomatosit
Aglutinasi Ovalosit
Burr cell POIKILOSITOSIS
(ditemukan berbagai
macam bentuk eritrosit)
mikrosferosit
ABNORMALITAS MORFOLOGI ERITROSIT

Secara garis besar diakibatkan oleh :


Abnormalitas eritropoesis
Ditandai dengan peningkatan variasi ukuran & bentuk
Dapat efektif maupun inefektif
mis : - anemia megaloblastik
- sindroma mielodisplastik
- defek kongenital seperti sferositosis herediter

sferosit
ABNORMALITAS MORFOLOGI ERITROSIT

Sintesis Hb inadekuat
ditandai dengan gambaran hipokromik, dimorfik
mis : - thalasemia
- anemia defisiensi besi
- anemia sideroblastik

Mikrositik hipokromik,

Sel pensil
Kerusakan sel atau mengalami perubahan sesudah
dilepaskan oleh sumsum tulang
Ditandai dengan gambar destruksi eritrosit spt :
fragmentasi, sel burr, sferositosis

Usaha sumsum tulang untuk mengkompensasi


anemia dengan cara peningkatan proses eritropoetik
gbran imaturitas, spt : eritrosit berinti (normoblas),
polikromasi, dan retikulosis, basofilik stippling.
Eritrosit berinti / normoblas : jumlah besar dijumpai
pada HDN (hemolitik disease of the newborn) anemia
hemolitik berat seperti thalassemia mayor,juga pd bone-
marrow replacement. Normal terdapat dlm jumlah kecil
pada neonatus dan > banyak pada prematur.
Cabot ring : Presipitasi protein, merup sisa membran inti
berbentuk cincin / granula yang tersusun linier. Terutama
didapatkan pada anemia megaloblastik
Distribusi sel-sel
Formasi rouleaux : fenomena non spesifik disebabkan
pean fibrinogen & globulin. Eritr agregasi & menempel
satu sama lainnya pada masing-masing sisi mirip tiang mata
uang. Gmb ini menonjol pada peny. Multipel mieloma.
Formasi rouleaux menyebabkan pean KED
Autoaglutinasi/clumping : ireguler, tidak linier spt rouleaux.
Biasanya disebabkan oleh cold reacting antibody tipe dingin
pada AIHA.

Clumping/aglutinasi eritrosit
3. Pewarnaan/stained : Berdasar kandungan Hb.
* Normokromik : Intensitas normal, area kepucatan
dibag. Sentral 1/3 sel. Gmb. Normositik
normokromik didpt pada an. Peny. Kronik & an.
Aplastik
* Hipokromik : kandungan Hb. me, area pucat di sentral
> jelas dan > luas MCH dan MCHC me.
Misalnya pada ADB, thalassemia
Anemia megaloblastik sel > besar &
tebal, pengecatan > gelap, area pucat
ber < MCH me, MCHC normal

Hiperkromik

Hereditary spherositosis MCH normal &


MCHC Ratio luas permukaan / vol
me
Dimorphic/anisokhromik : bila dijumpai dua populasi sel eriter :
makrositik/normositik normokromik & mikrositik
hipokromik, didapatkan:
Pada anemia : Sideroblastik & ADB yang berrespon terhadap
terapi Fe/tranfusi, pd mixed deficiency.

Polikromasi : Eriter ukuran besar/makrosit biru keabu-abuan, area


kepucatan di sentral kombinasi afinitas RNA thd pewarnaan alkalis
dan Hb thd pewarnaan asam. Merup eritr muda yang masih mengd
sisa RNA disebut marrow reticulocyte
Reticulocyte adalah eritrosit immatur yang masih mengd.
Sisa ribosom, dengan pengecatan supravital Briliant Cresyl
Blue atau new methylene Blue RNA akan dipresipitasi
sebagai suatu kompleks mikroskopik reticulum atau
granula biru.

Jml retikulosit mencerminkan aktivitas eritropoitik. Pean


polikromasi ~ retikulositosis. Terdapat pada hemopoisis
ekstrameduler, hemolisis, perdarahan.
4. Inklusion / benda-benda inklusi :
Heinz bodies : benda inklusi bulat yang visibel
dengan pengecatan supravital (normal 1-4 per
sel), berasal dari denaturasi Hb yang
teroksidasi, Penyebab : keracunan zat kimia,
instabilitas Hb, defisiensi G6PD
Howell Joly bodies : sisa / fragmen inti tersusun
oleh DNA berupa benda inklusi ungu gelap.
Terdapat pada anemia megaloblastik, an sel sabit,
post splenectomi dan an hemolitik lainnya.
Basofilic stippling/punctate basophilia : granula-granula
basofilik ireguler, merupakan RNA yang terdenaturasi
instabilitas RNA pada eriter muda, biasanya terdapat pada
eritr polikhromasi.
* Granulasi halus dengan polikhromasi terdapat pada
ertr muda pada pean eritropoisis.
* Granula kasar keracunan Pb, karena terjadinya
gangguan sintesis Hb, dan an megaloblastik.
Parasit : Malaria, biasanya bentuk cincin (stadium
trophozoit). Granula-granula Schuffner pada infeksi
plasmodium vivax.
Benda asing di dalam eritrosit

Parasit malaria
Basophilic stippling
Howel-Jolly bodies
Inti eritrosit (eritrosit
berinti)
Alur Diagnosis Anemia Mikrositik hipokrom

Penilaian

SADT Anemia Mikrositik hipokrom

Cadangan besi
Berkurang Meningkat
Sumsum tulang
Ringed sideroblast

Elektroforesis Normal Abnormal Normal


Hemoglobin

Anemia Def. Anemia


Diagnosis Hemoglobinopati
Besi
Sideroblastik
Alur Diagnosis Anemia Makrositik Normokrom

Penilaian

SADT Anemia Makrositik

Sumsum Tulang Megaloblastik Non megaloblastik

Retikulosit Normal Tinggi Rendah

Respon
Vit. B 12 Asam folat
Pengobatan

Berhasil Berhasil

Diagnosis Def. Vit Def. Asam Anemia Penyakit


B 12 folat hemolitik hati
Alur Diagnosis Ane. Normositik Normokrom

Penilaian

SADT Anemia
Normositik Normokrom

Retikulosit Meningkat Rendah

Darah samar Positif Negatif

Tes Coombs Positif Negatif Negatif

Hiperseluler Hiperseluler Replacement


Hipo Of normal
Sumsum Tulang Eritrosit Eritrosit
seluler marrow
Hiperplasia Hiperplasia

Anemia Anemia -Peny. Ginjal Mieloptisik ;


Anemia Hemolitik Hemolitik -Infeksi -Tumor
Diagnois Pasca Auto imun -Malnutrisi -Mielofibrosis
perdarahan (AIHA) -Ane.aplastik -Infeksi
-Radiasi -Leukemia
Selain kelainan morpologi ada juga jenis anemia dijumpai pada hapusan
darah tepi misalnya ;

Ukuran, Bentuk Eritrosit Penyebab

Anisositosis &
Gangguan eritropoiesis
Poikolositosis

Thalasemia, Def.Fe., sel eritrosit tipis mempunyai


Sel-sel target
warna tebal ditengah, tipis , dan tebal lagi tepinya

Sferositosis herediter, penderita luka bakar, ane. hemolitik,


Sferosit Berbagai zat kimia, sel ini tampak sbg sel yg tercat dgn pekat
diamiter kecil, kehilangan daerah pucatan ditengahnya

Splenektomi atau hiposplenisme atau limpa yg tdk berfungsi


Badan howell-Joly secara normal, sel ini tampak berbentuk badan kecil
bulat yg di ditemukan didlm eritrosit.
Ukuran, Bentuk Eritrosit Penyebab

Ditemukan pada Thallasemia dan anemia pada


Stomatosit / Sel mulut
penyakit hati menahun

Sel Helm / Helme Cell Bentuk erythrosit yang fragmented seperti tepi baja
pada anemia hemolitik

Ovalosit / Eliptosit Bentuk Erytrosit lebih lonjong dari normal seperti oval
atau seperti elips, ditemukan pada Eliptosit herediter.

Drepanosit / Sickle Cell / Ditemukan pada anemia sel sabit.


Sel Sabit.
Gejala Anemia dapat berupa ;
Fisiologis
Dispnea pada saat mengerahkan tenaga, angina(radang rongga
tenggorokan, palpitasi (biasanya pada pendarita lanjut usia)
Sakit kepala atau kepala terasa ringan
Gangguan pencernaan, penglihatan, dan hilangnya libido
Perasaan mengantuk, anoreksia.

Fisik
Pucat, takikardia, tekanan nada melabar, pendarahan, penonjolan retina
Anemia berat berakibat proteinuria ringan, gangguan fungsi ginjal ringan,
dan
demam ringan.

Anda mungkin juga menyukai