Oleh:
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN
ANALISIS SISTEM PLC PADA CONDESATE POLISHER PABRIK 1
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
2
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Menyetujui
Pembimbing Lapangan
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT. Petrokimia Gresik. Shalawat dan Salam
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wa Salam beserta keluarganya
dan para sahabatnya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun untuk memberikan laporan hasil yang telah diperoleh
penulis setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indorama Polypet Indonesia
yang dilaksanakan sejak tanggal 01 Agustus 2019 sampai 31 Agustus 2019. Dalam laporan ini
penulis membahas tentang ANALISIS SISTEM PLC PADA CONDESATE POLISHER
PABRIK 1 PT. PETROKIA GRESIK
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan serta dukungan dari semua pihak,
maka laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kelancaran serta kesehatan selama PKL
berlangsung.
2. Arief Suparlan dan Muryantini selaku orangtua tercinta yang tidak pernah Lelah memberikan
dukungan moril, materil, doa serta curahan kasih sayang tiada terkira kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Nurhuda Rer. Nat., selaku Ketua Jurusan Fisika.
4. Bapak Ahmad Nadhir, S.Si.M,Ph.D selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah memberi
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan laporan ini.
5. Bapak Lugas Dwi Prayogi, S.T. yang telah membimbing penulis selama Praktik Kerja
Lapangan ini dilaksanakan, serta semua teknisi insrumen dan karyawan yang telah banyak
membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis butuhkan.
6. Teman teman seperjuangan Vio, Hamid, Anggy, Budi dan Agung terimakasih telah membuat
kerja praktek ku berwarna.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis disebutkan disini, yang telah ikut membantu penulis
menyukseskan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
4
Akhir kata, penulis berharap agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini
membawa manfaat bagi kita semua dan bagi pengembangan ilmu.
Penulis
5
DAFTAR ISI
6
2.1.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai PT. Petrokimia Gresik.............................................................. 17
7
3.2.6 Digital Output (1746-OW16) ............................................................................................ 37
BAB V PENUTUP............................................................................................................................. 44
5.1 Kesimpulan............................................................................................................................... 44
Bibliography....................................................................................................................................... 45
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 46
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR TABEL
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
proses industri dapat dikontrol sesuai harapan operator. Instrumentasi sebagai safety berfungsi
sebagai pengaman apabila terjadi proses yang membahayakan manusia, pabrik, dan
lingkungan.
Kontrol adalah hal yang sangat penting dalam proses produksi yang komplek, banyak
dan berbahaya. Dengan adanya teknologi pengontrolan diharapkan target produksi dapat
tercapai dengan biaya yang efisien. Perkembangan teknologi pengontrolan dimulai dengan
cara manual sampai dengan pengontrolan otomatis dengan bantuan komputer. Pengontrolan
dengan bantuan komputer, kita mengenal dengan adanya PLC (Programmable Logic Control)
dan DCS (Distributed Control System) yang terus dikembangkan kemampuannya hingga saat
ini.
1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapang
Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT. Petrokimia Gresik adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga praktis yang kreatif, terampil, dan jujur dalam
melaksanakan tugsa dan tanggung jawabnya.
b. Mengembangkan mental dan budaya kerja di Perusahaan yang bersangkutan.
c. Dapat menerapkan bidang keilmuan yang didapat di bangku kuliah ke dalam dunia kerja
secara nyata.
d. Memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
1.2.2 Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini antara lain:
1. Mengenal secara langsung proses produksi dimulai dari langkah awal hingga akhir
melalui sumbernya, yakni PT. Petrokimia Gresik.
2. Memahami sistem kerja perusahaan dan terjun atau turut serta dalam dalam proses.
3. Mempelajari mengenai Pemeliharaan Sistem Instrumentasi di PT. Petrokimia Gresik.
12
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang terdidik untuk
siap terjun di dunia kerja dan di lingkungan masyarakat.
2. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima dibangku kuliah melalui
kenyataan yang ada di lapangan.
3. Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri di
lingkungan kerja dimasa mendatang.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kenyataan yang ada dalam dunia kerja sehingga
nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan di dunia kerja.
1.3.2. Bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai sarana penghubung antara perusahaan dengan lembaga Perguruan Tinggi.
2. Mengetahui kemampuan Mahasiswa dalam menguasai materi kuliah yang diperoleh.
3. Mengetahui kemampuan Mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan
evaluasi.
4. Memberikan gambaran tentang kesiapan Mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya.
1.3.3. Bagi Perusahaan
1. Sebagai sarana penghubung antara perusahaan dangan lembaga perguruan tinggi.
2. Memberikan penilaian kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di
bidangnya.
1.4. Batasan Masalah
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : PT. Petrokimia Gresik
Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61112
Waktu : 01 Agustus 2019 – 31 Agustus 2019
1.6. Metode Penelitian
1.6.1. Observasi
Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan sehingga dapat
memperoleh informasi yang diharapkan dengan jelas dan informasi yang diperoleh tersebut
dapat diangkat menjadi laporan Praktik Kerja Lapangan.
13
1.6.2. Studi Literatur
Mahasiswa mendapatkan informasi atau data-data yang sesuai dengan judul laporan
dalam bentuk soft copy ataupun buku-buku yang disediakan di lapangan.
1.6.3. Studi Diskusi
Mahasiswa mendapatkan informasi atau data-data dengan melakukan diskusi, yaitu
dialog interaktif ataupun tanya-jawab dengan pembimbing teknis atau karyawan di lapangan.
1.7. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan kerja praktek ini secara keseluruhan dalam setiap bab akan membahas hal-hal sebagai
berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Membahas hal-hal umum yang menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, batasan
masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode penelitian dan sistematika penulisan
laporan.
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pembahasan mengenai Profil PT Petrokimia Gresik dan Departemen Pemeliharaan I. Pada
Profil PT. Petrokimia Gresik akan dijelaskan mengenai sejarah berdirinya perusahaan, visi,
misi dan tata nilai perusahaan, logo perusahaan, lokasi pabrik, struktur organsasi
3. BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan mengenai referensi berkaitan dengan bab yang akan kita bahas selanjutnya.
Berisikan pengertian tentang Programmable logic controllers (PLC), selain pengertian PLC
sendiri juga dijelaskan tentang PLC Allen – Bradley, aplikasi yang digunakan untuk
memprogram PLC Allen Bradley.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasn tentang analisis ANALISIS SISTEM PLC PADA CONDESATE
POLISHER PABRIK 1 PT. PETROKIA GRESIK
5. BAB V PENUTUP
Berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran dari kerja praktek yang telah dilakukan.
14
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Petrokimia Gresik adalah suatu Badan Usaha Milik Negara di bawah koordinasi
Menteri BUMN yang berdiri pada tahun 1960 berdasarkan TAP MPRS No. II/ 1960 dan
KEPRES No. 260/ 1960 dan merupakan proyek prioritas dengan nama Projek Petrokimia
Soerabaja. PT. Petrokimia Gresik bergerak di bidang produksi pupuk, bahan – bahan kimia,
dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan engineering.
15
2.1.1 Sejarah Perusahan
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang pada awal
berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. . Perencanaan pembangunan pabrik pupuk PT
Petrokimia Gresik dimulai pada tahun 1960 saat disahkannya TAP MPRS No.II / 1960 sebagai
proyek prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahap I (1961-1969)
serta KEPPRES No.260 /1960, dengan nama awal PT Petrokimia Surabaya.
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai
berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Pembangunan secara fisik pertama kali dilaksanakan
pada tahun 1964, berdasarkan Instruksi Presiden No.I /1963 dengan jasa kontraktor asal Italia
yaitu COSINDIT SpA. Karena adanya gejolak politik dan ekonomi dalam negeri, proyek
pabrik ini sempat terhenti pada tahun 1968, namun kembali berjalan satu tahun setelahnya.
Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang
kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik. Berikut dibawah
ini perubahan status perusahaan :
1. Perusahaan Umum (Perum) PP No. 55/1971
2. Persero PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975
3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PP No. 28/1997
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero) SK Kementerian Hukum & HAM
Republik Indonesia, nomor: AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012
Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, HM. Soeharto pada tanggal 10
Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik saat ini menempati areal lebih dari 450 hektar di Kabupaten Gresik,
Jawa Timur. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini bertransformasi menuju
perusahaan Solusi Agroindustri untuk mendukung tercapainya program Ketahanan Pangan
Nasional, dan kemajuan dunia pertanian.
16
2.1.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai PT. Petrokimia Gresik
VISI
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen.
MISI
1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada pangan.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha perusahaan.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional dan berperan
aktif dalam community development.
Tata Nilai
1) Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan hidup dalam
setiap kegiatan operasional.
2) Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.
3) Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
4) Mengutamakan integritas di atas segala hal.
5) Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.
17
Makna dan Filosofi
1. Inspirasi logo PT Petrokimia Gresik adalah seekor kerbau berwarna kuning keemasan yang
berdiri tegak di atas kelopak daun yang berujung lima dengan tulisan berwarna putih di
bagian tengahnya.
2. Seekor kerbau berwarna kuning keemasan atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai
Kebomas merupakan penghargaan perusahaan kepada daerah di mana PT Petrokimia
Gresik berdomisili, yakni Kecamatan Kebomas di Kabupaten Gresik. Kerbau merupakan
simbol sahabat petani yang bersifat loyal, tidak buas, pemberani, dan giat bekerja.
3. Kelopak daun hijau berujung lima melambangkan kelima sila Pancasila. Sedangkan tulisan
PG merupakan singkatan dari nama perusahaan PETROKIMIA GRESIK.
4. Warna kuning keemasan pada gambar kerbau merepresentasikan keagungan, kejayaan, dan
keluhuran budi. Padu padan hijau pada kelopak daun berujung lima menggambarkan
kesuburan dan kesejahteraan.
5. Tulisan PG berwarna putih mencerminkan kesucian, kejujuran, dan kemurnian. Sedangkan
garis batas hitam pada seluruh komponen logo merepresentasikan kewibawaan dan elegan.
6. Warna hitam pada penulisan nama perusahaan melambangkan kedalaman, stabilitas, dan
keyakinan yang teguh. Nilai-nilai kuat yang selalu mendukung seluruh proses kerja
1. Desa Ngipik
2. Desa Tlogopojok
3. Desa Sukorame
5. Desa Lumpur
1. Desa Tlogopatut
2. Desa Randuagung,
18
3. Desa Kebomas,
3. Desa Tepen
Desa yang masuk kategori ring I pada PT. Petrokimia Gresik adalah Desa Tlogopojok,
Desa Rumo Meduran dan Desa Lumpur. Pada desa-desa ini mendapat perhatian khusus dalam
hal pembinaan masyarakat misalnya pemberian bantuan sosial, pendidikan dan pelatihan.
Dipilihnya daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk merupakan hasil study
kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang
dikoordinir Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Pabrik Urea sendiri terletak di kawasan Pabrik I, diantara PT Petrosida dan Pabrik
PF I. Letak pabrik Urea yang berdekatan dengan pabrik pupuk lainnya juga untuk
memudahkan memperoleh bahan baku seperti pupuk urea dan ZA.
Pabrik Urea terletak di dekat pelabuhan milik PT. Petrokimia Gresik untuk
memudahkan distribusi bahan baku, yang sebagian masih diimpor dari negara lain seperti
KCl. Pabrik Urea menempati areal seluas 10 ha. Pabrik Urea terdiri dari beberapa bagian,
yaitu bagian produksi, bagian utilitas, bagian gudang bahan baku, bagian
pengantongan/bagging, bagian mekanik, dan bagian instrumen.
Bagian produksi terdiri atas unit proses, scrubbing system, bak penetral, ruang
kontrol (CCR/Central Control Room), kantor kabag dan kasi, dapur dan mushola, serta
laboratorium. Bangunannya terdiri atas 8 lantai. Umpan bahan baku diangkut kelantai 4
dengan elevator ke pug mill, kemudian dialirkan ke granulator di lantai 3, setelah itu menuju
dryer di lantai 2. Aliran proses diatur sedemikian rupa untuk memudahkan perolehan produk
akhir sebelum dimasukkan ke dalam unit pengantongan.
Bagian utilitas dibangun terpisah dari bagian produksi, terdiri atas beberapa daerah
yaitu daerah penyediaan listrik, daerah boiller dan compressor dan daerah air chiller system.
Bagian gudang bahan baku meliputi penyimpanan dan pengumpanan KCl, Urea, dan ZA.
Bagian pengantongan/bagging dilengkapi dengan 2 gudang yaitu gudang penyimpanan
produk yang telah dikantongi dan gudang produk curah.
19
2.1.5 Struktur Organisasi PT. Petrokimia Gresik
DIREKTORAT
PRODUKSI
DEPARTEMEN PRODUKSI I DEPARTEMEN PRODUKSI IIA DEPARTEMEN PRODUKSI IIIA DEPARTEMEN PPE
Posisi tertinggi pada organisasi perusahan merupakan direksi dengan posisi Direktur Utama
yang dibantu oleh lima orang Direktur yaitu:
Direktur Produksi, yang bertanggungjawab atas keberlangsungan produksi dari Pabrik I,
Pabrik II, Pabrik III.
Direktur Pemasaran, yang bertanggungjawab atas strategi dan hasil pemasaran produk dari
PT Petrokimia Gresik
Direktur Teknik dan Pengembangan, yang bertanggungjawab atas pengadaan infrastruktur
pabrik, pengembangan dan kualitas pabrik-pabrik yang ada.
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum yang bertanggungjawab atas kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.
Direktur Keuangan, yang bertanggungjawab atas strategi manajemen keuangan
perusahaan.
2.1.6 Organisasi Perusahaan
A. Bentuk Perusahaan
PT. Petrokimia Gresik bergerak di bidang pengadaan pupuk, bahan kimia, dan
jasa engineering. Dalam perkembangannya, PT. Petrokimia Gresik telah mengalami
perubahan bentuk perusahaan. Dari sebuah perusahaan umum menjadi sebuah perusahaan
20
perseroan dan kini holding dengan PT. Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) yang
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di bawah naungan PT.
2. Pupuk Sriwijaya
4. Pupuk Kujang
Sebagai sebuah BUMN, PT. Petrokimia Gresik mempunyai fungsi sosial dan fungsi
ekonomi. Hal tersebut tampak pada Tri Misi BUMN, yaitu:
Fungsi sosial yang diemban adalah menampung tenaga kerja, mambina sistem bapak
angkat, mengadakan loka latihan ketrampilan, membangun sarana ibadah, dan mendirikan
koperasi karyawan, serta membina mahasiswa kerja praktek, penelitian, tugas akhir, dan
sebagainya.
21
1. PT. Petrosida Gresik
3. PT. Petrowidada
4. PT. Petrocentral
22
- PT. Kodel Jakarta (10,83 %)
Perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik (35 %) dengan PT. Semen
Gresik (65 %). Perusahaan ini menyiapkan kavling industri siap pakai seluas 135 Ha,
termasuk Exsport Processing Zone (EPZ) dan pengelolaan kawasan industri Gresik.
6. PT. Petroganik
Bergerak di bidang pembuatan pupuk dengan bahan dasar organik, tetapi pada
saat ini masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi.
Program lainnya yang dilakukan yayasan PT. Petrokimia Gresik adalah pemeliharaan
kesehatan para pensiunan PT. Petrokimia Gresik serta menyediakan sarana bantuan sosial
dan menyelenggarakan pelatihan bagi para karyawan yang memasuki masa persiapan purna
tugas (MPP). Dalam perkembangannya, yayasan PT. Petrokimia Gresik telah memiliki
berbagai bidang usaha yang dikelola oleh anak perusahaan PT. Petrokimia Gresik. Anak
perusahaan di bawah koordinasi PT. Petrokimia Gresik yaitu:
23
1. PT. Gresik Cipta Sejahtera (GCS)
Bidang usaha:
- cleaning service
- house keeping
- penyediaan akomodasi
- persewaan perkantoran
- perbengkelan
- jasa angkutan
- perdagangan umum
24
Tabel: 2.1 Produksi Pupuk
Tahun
Pupuk Pabrik Kapasitas/tahu beroprasi
n
460.000 ton/th
Urea 1 1994
500.000 ton/th
1979, 1983,
Fosfat 1 2009
650.000 ton/th
1972,1984,
ZA 3 1986
NPK :
Phonska I 1 460.000 ton/th 2000
Phonska II 2 1.280.000 2005, 2009
& III 1 ton/th 2011
Phonska 1 600.000 2005
IV NPK I 1 ton/th 2008
NPK II 2 70.000 2009
NPK III & IV 1 ton/th 2003
NPK Blending 100.000
ton/th
200.000
ton/th
60.000
ton/th
K2SO4 (ZK) 1 10.000 ton/th 2005
Petroganik 1 10.000 ton/th 2005
Jumlah 16 4.400.000
ton/th
25
Cement
1 550.000 ton/th 1985
Retarrder
Aluminium
Florida 1 12.600 ton/th 1985
UPA
Babat 2500 m3/jam
Gunungsari 800 m3/jam
Proyek Uprating (2015) + 3000 m3/jam
26
Departemen pemeliharaan II memiliki tugas – tugas utama sebagai berikut:
• Membuat laporan atas semua aktivitas pemeliharaan di Pabrik II. Kegiatan pemeliharaan
merupakan aktivitas yang cukup vital dan memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Mencegah kerusakan, menjaga performa dan kehandalan komponen – komponen pabrik.
2. Menjaga keberlangsungan operasi dan produksi dari pabrik sehingga tidak terjadi
kehilangan potensi pendapatan yang dapat terjadi saat pabrik berhenti beroperasi.
Dengan menjaga kehandalan komponen, usia pabrik pabrik pun menjadi lebih panjang
sehingga menghemat biaya yang harus dikeluarkan bila ada problem di pabrik.
Kategori A Bila peralatan ini rusak, unit pabrik dapat berhenti produksi (shutdown).
Peralatan kategori ini sangat vital dan tidak ada redundan maupun suku
cadang.
Kategori B Bila terjadi kerusakan, pabrik tidak sampai mati tetapi laju produksi turun.
Peralatan ini biasanya bekerja secara paralel dan ada lebih dari satu.
Kategori C Bila alat kategori ini rusak, operasional pabrik tidak terpengaruh. Biasanya
alat ini memiliki redundan.
• Bengkel Las memiliki tugas melakukan modifikasi, repair dan pabrikasi peralatan pabrik
seperti pipa, heat exchanger, tangki, dll. Bengkel las memiliki alat – alat pengelasan yang
27
cukup lengkap seperti mesin las jenis SMAW (Shielded Metal Arc Welding), GTAW (Gas
Tungsten Arc Welding) dan OAW (Oxyacetylene Welding). Selain itu ada beberapa alat
pabrikasi untuk rolling dan cutting.
Seksi Bengkel Mesin
• Bengkel mesin menangani modifikasi dan repair dari mesin – mesin di Pabrik I. Peralatan –
peralatan yang dapat ditangani misalnya shaft, gear, impeller, dsb.
Seksi Bengkel Sipil
• Bengkel sipil memiliki tugas untuk menjalankan aktivitas pemeliharaan yang terkait dengan
bidang sipil seperti jalan – jalan pabrik, struktur rangka unit – unit pabrik hingga bangunan
– bangunan perkantoran yang ada di Pabrik I.
2.2.2 Bagian Mekanik I
Pola pemeliharan yang dilakukan bagian Mekanik I menggunakan tiga pola dasar
pemeliharaan yaitu corrective, preventive dan improvement maintenance. Selain itu juga
menggunakan dasar time basedmaintenance dan condition based maintenance.
28
Pabrik II berbeda – beda ada yang menggunakan Yokogawa dan ada yang menggunakan
Yamatake. Semua proses pada masing – masing plant (unit pabrik) di-handle oleh satu unit
DCS. Terdapat UPS (Uninterrupable Power Supply) sebagai suplai daya emergency untuk
DCS dan PLC, sehingga seluruh peralatan yang penting tidak mati seketika sehingga ada
waktu untuk mematikan proses secara normal
• Menyusun program kerja dan anggaran tahunan (biaya rutin, TA dan investasi).
• Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan pemeliharaan.
1. Menyiapkan jadwal TA
29
5. Membuat laporan bulanan
30
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 PLC
3.1.1 Pengertian PLC
Programmable logic controllers (PLCs) mewakili kontribusi penting untuk revolusi
digital dalam industri, juga dikenal sebagai revolusi industri ketiga. PLC membantu industri
dalam mencapai tingkat produktivitas dan efisiensi yang tinggi yang ditemukan saat ini.
Peningkatan ini terjadi terutama karena penggantian panel kontrol relai mekanik besar dan berat
dengan teknologi digital, dengan peningkatan signifikan dalam pemeliharaan dan pengulangan
(Bolton, 2015).
PLC adalah sistem yang terdiri dari logika program yang menggunakan serangkaian input
untuk menghasilkan output, yang pada giliran mereka, kontrol proses yang diberikan.
Karakteristik yang tidak relevan dari sistem ini adalah siklus pemindaiannya, yang terdiri dari
tiga operasi: membaca input, menjalankan logika program dan menulis output. Waktu yang telah
berlalu untuk menjalankan scancycle bernama waktu pemindaian dan secara langsung terkait
dengan kinerja dan waktu respons PLC (Webb & Reis, 1998). Waktu pemindaian yang singkat
sangat penting dalam aplikasi yang peka terhadap waktu seperti kontrol gerak, kontrol proses
derivatif-dalam-tegral-turunan (PID) dan sistem waktu-nyata di mana respons de-terministik
merupakan salah satu sifat penting untuk kinerja yang memuaskan (Lewis, 1998).
31
komponen dihubungkan secara manual oleh kabel). PLC terdiri dari dua bagian yaitu perangkat
keras dan pemrograman PLC (Alphonsus & Abdullah, 2016)
Programmable logic controllers (PLCs) sering digunakan dalam lingkungan yang kritis
terhadap keselamatan, di mana kegagalan mungkin berbahaya bagi manusia atau lingkungan.
Dalam penerapan seperti itu, verifikasi formal program disarankan atau direkomendasikan.
Selain itu, penerapan metode formal juga dapat mengurangi biaya pengembangan dengan
menemukan bug di awal proses pengembangan (Biallas, Kowalewski, & Schlich, 2012).
PLC merupakan salah satu perangkat keras yang digunakan menggantikan suatu
rangkaian sederetan relai yang banyak ditemui pada suatu sistem kontrol konvensional,
dirancang untuk mengontrol suatu proses permesinan (Putra & Agfianto, 2007). PLC jika
dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional memilki banyak kelebihan antara lain:
Untuk membangun, memelihara, memperbaiki tidak membutuhkan waktu yang lama dan
Mengembangkan sistem kendali, selain itu juga pengembangan sistemnya yang mudah.
PLC jauh lebih baik, serta Lebih murah.
Konsumsi daya lebih rendah,
Pendeteksian kesalahan lebih mudah serta cepat,
Pengkabelan lebih sedikit,
Perawatan cukup mudah,
Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar,
Tidak membutuhkan spare part yang banyak.
32
3.1.2 Jenis-jenis PLC
Berdasarkan jumlah input/outputyang dimilikinya ini. PLC secara umum dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok:
PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC ini
kurang dari 32 terminal
PLC mini. Katagori ukuran ini memiliki jumlah input/output antara 32 sampai 128
terminal.
PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat dikatagorikan
sebagai PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128 terminal.
Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut pada
umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah input/output pada PLC tersebut
maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas (Sonjaya).
Prosesor atau sering disebut sebagai otak dari sebuah PLC, fungsi utama dari prosesor ini
adalah mengatur tugas keseluruhan pada sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi seperti
mengeksekusi program, menyimpan serta mengambil suatu data dari memori, melakukan
operasi matematis, membaca suatu nilai input serta mengatur nilai output, manipulasi data, serta
melakukan komunikasi dengan perangkat lain.
Memori merupakan sebuah area dalam CPU yang digunakan sebagai tempat data serta
program disimpan serta dieksekusi oleh prosesor. Secara umum memori terbagi dua kategori:
Volatile (mudah hilang) dan Nonvolatile. Memori ini juga dikenal dengan nama RAM (Random
Acces Memory). Dalam sebagian PLC memori jenis RAM masih digunakan untuk menyimpan
33
program pengguna (aplikasi) dengan menggunakan baterai sebagai back up daya jika catu daya
mati.
Modul masukan dan keluaran merupakan seuatu perantara antara PLC dengan perangkat
keras masukan dan perangkat keras keluaran. Tujuan dari modul masukan dan modul keluaran
ini adalah untuk melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak dikehendaki yang dapat merusak
CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran tersebut memiliki fungsi untuk
mengkonversi ataupun mengubah sinyal masukan dari suatu perangkat keras masukan ke sinyal
yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC.
Programming Device merupakan suatu alat untuk memasukan (membuat atau mengedit)
program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan:
34
Diagram Blok Fungsi (Fuction Blok Diagram)
Pemrograman berbasis aliran data Secara grafis. Banyak digunakan untuk tujuan kontrol
proses yang melibatkan Perhitungan-perhitungan kompleks dan akuisisi data analog.
Diagram Fungsi Sekuensial (Sequential Function/Flow Charts)
Metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang banyak melibatkan langkah-langkah
rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan kendaraan, Batch Control, dan lain sebagainya.
List Instruksi (Instruction List)
Pemrograman dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level rendah (Mnemonic),
seperti LD, AND, OR dan lain sebagainya.
Teks Terstruktur (Structured Text)
Tidak seperti keempat metode sebelumnya, pernrograman ini menggunakan statemen-
statemen yang umum dijumpai pada bahasa level tinggi (high level programming) seperti
If/Then, Do/While, Case, For/Next, dan lain sebagainya. Dalam aplikasinya, model ini cocok
digunakan untuk perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks, pemrosesan tabel, serta
fungsifungsi kontrol yang memerlukan algoritma khusus (Sonjaya).
35
Sedangkan untuk PLC bentuk modular terdiri dari modul CPU dan modul I/O (merupakan
bagian yang terpisah-pisah).
36
3.2.6 Digital Output (1746-OW16)
Modul digital output mempunyai 2 channel dengan 8 terminal output tiap channelnya.
Outputnya dapat berupa tegangan dc dengan range 5-125 V atau berupa tegangan ac dengan
range 5-265 V.
3.2.7 Instruksi-Instruksi Pemrograman
Instruksi-instruksi pemrograman PLC tipe ini yakni :
Tabel 3.1 Tipe-tipe Relay Logic (Bit)
Dimana:
1. Examine If Close (XIC)
37
2. Examine If Open (XIO)
Fungsi: Menentukan status dari invers bit B sebagai kondisi eksekusi untuk operasi
selanjutnya di dalam suatu baris instruksi.
Fungsi: Status bit B ON untuk suatu kondisi eksekusi ON dan status bit B akan
OFF untuk suatu kondisi eksekusi OFF.
Contoh :
4. Pewaktu (Timer)
Timer pada jenis ini terdiri dari Timer On Delay (TON) dan Timer Off Delay (TOD).
Alamat pada timer dimulai dari T4:00 sampai 39. Timer ini dilengkapi dengan bits
yang terdiri dari EN (Timer Enable Bit), TT (Timer Timing Bit) dan DN (Timer Done
Bit).
Simbol dari TON :
38
Time Base = satuan waktu yang digunakan
Preset = waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan DN setelah EN aktif
Accum = nilai timer, ketika Accum sama dengan Preset, DN akan aktif
Contoh:
7. Add (ADD)
Nilai pada source A ditambahkan dengan nilai pada source B dan disimpan pada
Destination.
39
8. Move (MOV)
Proccessor meng-copy nilai pada source ke alamat tujuan destination
40
Apabila kita ingin membuat suatu program ladder diagram yang baru maka pilihlah icon
New sedangkan apabila kita ingin membuka sebuah file program ladder diagram yang telah
kita buat sebelumnya maka pilihlah icon Open a File dan pilih nama file-nya.
Setelah itu akan muncul sebuah layar gambar yang digunakan untuk menggambar ataupun
mengedit program ladder diagram yang telah kita buat sebelumnya.
Untuk meng-on-line-kan program ladder yang telah kita buat kedalam PLC Allen Bradley
maka pilih icon ↓ disamping kata OFFLINE yang terletak di pojok sebelah kiri atas bidang
gambar dan pilihlah Download. Apabila seluruh penulisan program ladder diagram yang
telah kita buat adalah benar maka tidak akan muncul pesan kesalahan apapun pada layar
monitor dan proses download akan selesai 100%. Kemudian apabila muncul perintah “Do
you want to go Online?” pada layar monitor maka pilihlah OK untuk meng-on-line-kan
program ladder diagram tersebut kedalam PLC Allen Bradley dan apabila kita tidak ingin
meng-on-line-kan program tersebut maka klik Cancel.
3.3 Condensate Polisher
Polishing condensate mengurangi risiko kerusakan pada boiler dan turbin yang
disebabkan oleh konsentrasi kotoran yang larut yang merusak internal yang berkontribusi pada
kotoran yang tidak larut seperti tembaga, besi dan silika dalam aliran sirkulasi ulang. Selain itu,
polisher kondensat melindungi sistem terhadap kebocoran kondensor: memungkinkan
pengoperasian lanjutan untuk air pendingin TDS rendah dan memberi operator waktu untuk
mematikan boiler untuk air pendingin TDS tinggi. Tanaman dengan pemoles kondensat juga
dapat dimulai lebih cepat. Menghemat waktu dan uang utilitas dan memungkinkan lebih banyak
fleksibilitas operasi.
41
Condensate polisher disini digunakan sebagai air umpan boiler. Sebelum digunakan
kembali, kondensat harus dimurnikan atau "dipoles", untuk menghilangkan kotoran. Oleh
karena itu penggosok kondensat digunakan sebagai bagian dari siklus uap. Itu diisi dengan resin
polimer yang digunakan untuk menghilangkan atau menukar ion sedemikian rupa sehingga
kemurniannya mendekati air suling.
42
BAB IV
JUDUL LAPORAN
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
44
Bibliography
Alphonsus, E. R., & Abdullah, M. O. (2016). A review on the applications of programmable logic
controllers (PLCs). Renewable and Sustainable Energy Reviews, 1185-1205.
Biallas, S., Kowalewski, S., & Schlich, B. (2012). Range and Value-Set Analysis forProgrammable
Logic Controllers. 378-283.
Harahap, R., Adyatma, A., & Fahmi, F. (2018). Automatic control model of water filling system
with Allen Bradley Micrologix 1400 PLC. Materials Science and Engineering.
Lewis, R. (1998). Programming Industrial control systems using IEC 1131-3. let.
Putra, E., & Agfianto. (2007). PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media.
Webb, J., & Reis, R. (1998). Programmable Logic Controllers: Principles and Applications.
Prentice Hall PTR.
45
LAMPIRAN
46