Disusun oleh :
Cressentia Laksmita Paramacanti
2018420091
Telah dipertahankan didepan majelis penguji PKL Universitas Darma Persada pada :
Hari/Tanggal :
Nama : Cressentia Laksmita Paramacanti
NIM : 2018420091
Jurusan : Akuntansi
Judul : “ Prosedur Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor Sekretariat
Direktorat Jendral Industri Kimia,Farmasi dan Tekstil Di
Kementerian Perindustrian”
Mengetahui
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL
Oleh :
2018420091
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia
serta hidayah-Nya. Sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul “Prosedur Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor
Sekretariat Direktorat Jendral Industri Kimia,Farmasi dan Tekstil Di
Kementerian Perindustrian”
” Laporan PKL ini merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan oleh mahasiswa
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. Penulis
menyadari bahwa penyusunan PKL ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Sri Hastuti Nawaningsih, SE, M.Si selaku Sekretaris Direktorat Jenderal
Industri Kimia,Farmasi dan Tekstil
2. Bapak Muhammad Zainal, S.Kom selaku Kabagum Setditjen IKFT, sebagai
pimpinan di bagian umum, yang telah memberikan masukan dalam
pelaksanaan PKL.
3. Bapak Musa , yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan PKL
4. Seluruh karyawan Sesditjen IKFT Kementerian Perindustrian yang telah
memberikan ijin dan atas bimbingannya sehingga penulis dapat melaksanakan
PKL.
5. Ibu Dr. Atik Isniawati, S.E., Ak. M.Si selaku dosen pembimbing PKL
Program Studi Akuntansi Falkutas Ekonomi Universitas Darma Persada.
6. Ibu Dr. Atik Isniawati, S.E., Ak. M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada.
7. Bapak Mu’man Nuryana, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Darma Persada.
iii
8. Kedua orang tua tercinta, dan teman-teman yang memberikan dukungan dan
memotivasi sehingga laporan ini selesai dengan baik.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PKL....................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….……...viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….…ix
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………............... 1
B. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan………………………. 2
C. Mamfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan…………………….. 2
v
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN……………………………… 19
A. Analisa antara Teori dan Praktek…………………………….. 19
B. Gap antara Teori dan Prkatek………………………………….21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 22
A. Kesimpulan…………………………………………………… 22
B. Saran………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 23
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 24
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Analisa Gap Antara Teori dan Praktek………………………............... 27
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi………………………………………………….. 13
Gambar 3.2 Diagram Prosedur Sistem Pengadaan ATK………………………… .14
Gambar 3.3 Gedung Ditjen IKFT Kemenperin……………………………………17
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keterangan PKL……………………………………………….25
Lampiran 2 Daftar Nilai PKL……………………………………………………..26
Lampiran 3 Sertifikat PKL………………………………………………………..27
Lampiran 4 Daftar Kegiatan………………………………………………………28
Lampiran 5 Dokumentasi PKL……………………………………………………33
Lampiran 6 Daftar Bimbingan PKL……………………………………….……...34
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Laporan PKL…………………………………...35
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan Peirgadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian,Lembaga.Perangkat Daerah yang dibiayai, oleh APBN/APBD yang
prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima ,hasil
pekerjaan. ( Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021).
Pada suatu instansi pemerintah atau perusahaan swasta pengadaan barang/jasa
sangat mempengaruhi proses jalannya suatu instansi swasta maupun pemerintah
dan keberhasilan suatu perusahaan. Untuk mendapatkan suatu barang atau jasa hasil
yang maksimal harus melalui pengadaan barang terlebih dahulu. Peraturan Presiden
No 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah pengganti
Peraturan Presiden yang lama yaitu Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 tentang
pedoman tata cara pengadaan barang/jasa pemerintah, merupakan upaya untuk
membangun kembali landasan implementasi kebijakan pengadaan barang
pemerintah sebagai untuk meningkatkan efisiensi, semangat berkompetisi serta
pemberdayaan masyarakat yang profesional.
( Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018).
Suatu instansi baik di pemerintahan atau swasta pasti memiliki harta kekayaan
yang berupa barang-barang inventaris. Barang yang digunakan untuk
menyelesaikan dan menunjang pekerjaan yang ada di dalam suatu instansi atau
lembaga tersebut.( Intruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016)
Alat Tulis Kantor (ATK) adalah sarana penunjang yang mempunyai peranan
vital didalam berjalanya suatu fungsi administrasi perusahaan. Bagian Alat Tulis
kantor (ATK) merupakan faktor penting dalam kebutuhan pekerjaan perusahaan.
Oleh karenanya pengelolaan ATK haruslah mendapat perhatian khusus.
1
Pengadaan alat tulis kantor merupakan salah satu bentuk sistem pengeluaran
kas yang mengatur tentang pedoman pengadaan barang dan jasa dalam Pemerintah.
Pengadaan barang dan jasa dalam Pemerintahan memerlukan pengeluaran kas yang
jumlahnya tidak tergolong sedikit, hal ini yang mengharuskan Direktrorat Jenderal
Industri Kimia,Farmasi dan Tekstil dalam memperhatikan pengendalian intern
dalam pengadaan alat tulis kantor agar tidak terjadi kecurangan, misalnya kesalahan
pencatatan, kekeliruan penulisan nominal, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dalam penulisan Laporan PKL
ini penulis mengambil judul “Prosedur Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor
Pada Direktorat Jenderal Industri Kimia,Farmasi dan Tekstil di Kementerian
Perindustrian”
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Menambah wawasan pengalaman dan kesempatan kepada mahasiswa
melalui implementasi ilmu Ekonomi Manajemen maupun Akuntansi yang
diperoleh dari Perguruan Tinggi ke dalam Dunia Kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat mempraktekan ilmu yang yang diperoleh dari
Perguruan Tinggi ke dalam dunia kerja.
b. Mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.
c. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menambah wawasan
pengetahuan sesuai dengan bidang ilmu ekonomi.
d. Meningkatkan kompentensi mahasiswa Fakultas Ekonomi.
C. Mamfaat PKL
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mendapat pengalaman dan keterampilan kerja pada suatu
instansi atau organisasi.
2
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lingkungan kerja yang
sebenarnya dalam suatu instansi atau organisasi.
c. Mahasiswa dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan
dengan realisasi di dunia kerja secara langsung.
d. Mahasiswa mendapatkan tempat untuk mengimplementasikan ilmu
yang telah diperoleh diperkuliahan.
e. Mahasiswa mendapatkan bahan untuk penulisan skripsi
2. Bagi instansi atau organisasi
a. Instansi atau organisasi dapat menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan baik dengan Falkutas Ekonomi maupu dengan
Progran Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi.
b. Instansi atau organisasi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam
membantu penyelesaian tugas – tugas untuk kebutuhan di unit kerja
masing –masing.
c. Instansi atau organisasi mendapatkan masukan baru dari
perkembangan keilmuan yang dimiliki mahasiswa.
3. Bagi Fakultas dan Program Studi
a. Terbinanya jaringan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dengan
Instansi atau organisasi tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
b. Memperkenalkan Fakultas dan Program Studi kepada instansi atau
organiasi tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
d. Fakultas dan Program Studi dapat meningkatkan kualitas lulusannya
melalui program PKL.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Dari beberapa literlatur diatas, dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan
urutan dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih yang disusun sebagai penjamin adanya keseragaman perlakuan
terhadap transaksi yang terjadi berulang-ulang.
5
B. Sistem Pengadaan Barang/Jasa
Sistem Pengadaan Barang/Jasa Menurut Perpres Nomor 12 Tahun 2021 pasal
1, pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan kegiatan pengadaan barang yang
dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola
maupun oleh penyedia barang dan jasa. Terdapat beberapa metode pemilihan
penyedia barang/jasa pemerintahan yang dijelaskan dalam peraturan pokok
mengenai pengadaan barang/jasa yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021,
antara lain :
1. Metode Pelelangan Umum
Pelelangan umum merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia
barang/ jasa lainnya yang memenuhi syarat.
2. Metode Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan pelelangan yang dilakukan jika pelelangan
umum sulit dilaksanakan karena penyedia barang/jasa yang mampu
mengerjakan diyakini terbatas dan pekerjaannya kompleks.
3. Metode Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyediabarang/jasa.
4. Metode Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung merupakan pengadaan barang/ jasa, tanpa melalui
pelelangan/seleksi/penunjukan langsung.
C. Komponen yang Terkait Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor
1. Fungsi
Menurut Mulyadi (2016:244), fungsi yang terkait dalam sistem
pengadaan atau pembelian barang/jasa adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Gudang
Fungsi gudang memiliki tanggung jawab dalam membuat dan
mengajukan surat permintaan pembelian jika persediaan di gudang
mencapai jumlah minimum. Permintaan pembelian yang telah
6
diajukan harus sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang,
untuk memudahkan penyimpanan oleh fungsi penyimpanan.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan
informasi mengenai harga barang dari pemasok yang dipilih. Setelah
mendapatkan pemasok sesuai dengan kriteria dan harga barang yang
diinginkan, fungsi pembelian akan membuat surat order pembelian
yang kemudian dikirim ke pemasok yang telah dipilih.
c. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan barang dagang memiliki wewenang dalam
menerima barang dan melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang
yang telah diterima dari pemasok seperti jenis, jumlah maupun
kualitas barang. Guna untuk menentukan apakah barang yang tersebut
sudah sesuai dengan formulir surat order pembelian yang telah
diajukan
d. Fungsi Akuntansi
Pada sistem akuntansi pembelian, Fungsi akuntansi bertanggung
jawab dalam fungsi pencatatan persediaan dan fungsi pencatatan
utang. Fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab dalam
mencatat harga pokok persediaan ke dalam kartu utang sedangkan
fungsi pencatatan utang bertanggung jawab dalam mencatat transaksi
pembelian ke dalam register kas keluar kemudian mengarsip dokumen
bukti kas keluar lalu di catat ke dalam buku pembantu utang.
2. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengadaan atau
pembelian barang/jasa menurut Mulyadi (2016 : 246) adalah sebagai
berikut:
7
a. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang
atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian
melakukan pembelian barang dengan jenis, mutu, dan jumlah
seperti dalam surat tersebut.
b. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi
barang yang pengadaannya tidak bersifat terjadi berulangkali yang
menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
c. Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok
yang telah dipilih.
d. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan
bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat
order pembelian.
e. Faktur Pembelian
Dokumen yang digunakan untuk merekam semua transaksi
pembelian bahan baku yang terjadi di perusahaan.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengadaan atau pembelian barang/jasa antara lain:
a. Registrasi Bukti Kas Keluar
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah registrasi bukti kas keluar.
8
b. Jurnal Pembelian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
adalahcjurnal pembelian.
c. Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account
payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan
utang, perusahaan menggunakan voucher payable procedure, yang
berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar.
d. Kartu Persediaan
Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok
persediaan yang dibeli.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
a. Prosedur Permintaan Pembelian
Pada prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan
pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian.
b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok.
Pada prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat permintaan
penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh
informasi harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain.
c. Prosedur Order Pembelian
Pada prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order
pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan
kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan.
d. Prosedur Penerimaan barang
9
Pada prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan
mengenai jenis,kuantitas,mutu barang yang diterima dari
pemasok,dan kemudian membuat laporan penerimaan barang
untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
e. Prosedur Pencacatan Utang
Pada prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan
pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai
catatan utang.
f. Prosedur Distribusi Pembelian
Pada prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari
transaksi pembelian untuk pembuatan laporan manajemen.
10
BAB III
HASIL KEGIATAN
11
Departemen Perdagangan yang dijabat oleh Mari Elka Pangestu sebagai menteri
Perdagangan.
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan industri
nasional mengemban misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan penggerak
perekonomian nasional.
2. Memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional.
3. Meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju,
serta industri hijau.
4. Menjamin kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok
atau perseorangan yang merugikan masyarakat.
5. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja.
12
6. Meningkatkan persebaran pembangunan industri ke seluruh
wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan
nasional dan
7. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan.
2. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen IKFT
13
1. Bagian Program,Evaluasi,dan Pelaporan
2. Bagian Hukum, dan Kerjasama
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Kepegawaian dan Umum
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai, organisasi dan tata laksana, rumah
tangga, perlengkapan,dan tata usaha.
14
Sumber : Ditulis oleh penulis
Gambar 3.2 Diagram
a. Pemintaan Barang
Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk Pejabat Pengadaan untuk
melakukan pengadaan barang.
Pejabat Pembuat Komitmen membuat Surat Perintah Kerja yang
ditujukan kepada Pejabat Pengadaan
b. Persiapan Pengadaan
Pejabat Pengadaan mencari info tentang penyedia barang dari
berbagai sumber.
c. Persiapan Pemilihan
Pejabat Pengadaan mulai menyusun Rencana Kerja dan Syarat
(RKS) dan Harga Perkiraan Sendiri serta mengundang para
penyedia barang.
d. Proses Pemilihan
Pejabat Pengadaan melakukan negoisasi teknis mengenai harga
dan kualitas barang yang akan dibeli hingga mencapai
kesepakatan.
e. Kesepakatan Pembelian Barang
Setelah terjadi kesepakatan.
Pejabat Pengadaan memberitahu Pejabat Pembuat Komitmen
mengenai penyedia barang yang telah dipilih.
Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara pengadaan penyedia
barang dan mengirimkan kepada Tim Pemeriksa.
f. Penerimaan Barang
Tim Pemeriksa menerima Berita Acara Pengadaan penyedia
barang.
g. Pengecekan Barang
15
Tim Pemeriksa memeriksa barang yang sudah dibeli lalu
mengecek kuantitas dan kualitas barang.
Tim Pemeriksa membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang yang
akan diberikan kepada Bagian Perlengkapan.
h. Penyimpanan Barang
Bagian Perlengkapan menerima Berita Acara Pemeriksaan Barang
yang disertai barang yang telah dibeli lalu menyimpannya di
gudang.
Bagian Perlengkapan membuat Berita Acara Penyimpanan Barang.
Bagian Perlengkapan mengumpulkan berkas berupa Surat Perintah
Kerja dan Berita Acara penyimpanan barang.
i. Permintaan Pembayaran
Bagian Perlengkapan membuat Surat Perintah Membayar yang
ditandatangani Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Barang.
Sub Bagian Keuangan meneliti kelengkapan berkas dan
membubuhkan cap, tanggal dan nomor diterima
j. Pembayaran
Sub Bagian Keuangan membuat Surat Perintah Pencairan Dana
yang akan digunakan oleh Bank BRI untuk menyetorkan dana ke
pihak penyedia barang.
b. Tempat dan Waktu
Penulis telah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor
Kementerian Perindustrian. Waktu Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3
(tiga) bulan. Terhitung dari tanggal 1 September 2021 s.d. 30 November 2021.
Berikut adalah data lembaga tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan:
Alamat : Jl. Gatot Subroto No.Kav No. 52-53,
RT.001/RW.004, Kuningan Timur,
Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta
16
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12950
Telp : (021) 5255509.
Website : https://kemenperin.go.id
C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dari hari Senin
sampai hari Kamis, dengan jadwal sebagai berikut :
Senin - Kamis : Pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB.
D. Deskripsi Pekerjaan
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Kementerian
Perindustrian Direktorat Jenderal IKFT, penulis ditempatkan di bagian Keuangan.
Adapun aktivitas yang saya kerjakan selama magang berlangsung sebagai berikut :
1. Menginput data barang
2. Mengarsipkan SPM
3. Mengscan Dokumen
4. Membuat Rancangan Anggaran Barang
5. Membuat Kontrak Pengadaan Barang ATK
6. Menfotocopy Dokumen
17
E. Bentuk Fasilitas yang Diberikan
Selama menjalankan Praktek Lapangan Kerja mahasiswa di fasilitasi
oleh Direktorat Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian sebagai berikut :
1. Ruangan ber-AC
2. Kursi,meja,komputer seperti karyawan lain
3. Jaringan internet
4. Uang Saku
5. Mahasiswa mendapatkan surat sertifikasi bahwa mahasiswa
yang bersangkutan telah selesai PKL di Direktorat Jenderal
IKFT Kementerian Perindustrian.
18
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
19
pada prakteknya Pejabat Pengadaan mulai menyusun Rencana Kerja
dan Syarat (RKS) dan Harga Perkiraan Sendiri serta mengundang para
penyedia barang.
c. Prosedur Order Pembelian
Berdasarkan teori bagian pembelian mengirim surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan. Begitupun dengan prakteknya
Pejabat Pengadaan melakukan negoisasi teknis mengenai harga dan
kualitas barang yang akan dibeli hingga mencapai kesepakatan.
d. Prosedur Penerimaan barang
Berdasarkan teori bagian penerimaan melakukan pemeriksaan
mengenai jenis,kuantitas,mutu barang yang diterima dari pemasok,dan
kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan
penerimaan barang dari pemasok tersebut. Sama halnya dengan
prakteknya Tim Pemeriksa menerima Berita Acara Pengadaan
penyedia barang beserta barang yang dibeli lalu memeriksa kuantitas
dan kualitasnya lalu membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang. Pada
Bagian Perlengkapan menerima Berita Acara Pemeriksaan Barang
yang disertai barang yang telah dibeli lalu menyimpannya di gudang
lalu membuat Berita Acara Penyimpanan Barang.
e. Prosedur Pencacatan Utang
Berdasarkan teori bagian akuntansi memeriksa dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan
pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan
utang. Pada prakteknya bagian keuangan meneliti kelengkapan berkas
dan membubuhkan cap, tanggal dan nomor diterima.
f. Prosedur Distribusi Pembelian
Berdasarkan teori prosedur ini meliputi distribusi rekening yang
didebit dari transaksi pembelian untuk pembuatan laporan manajemen.
20
Begitupun dengan prakteknya bagian keuangan Surat Perintah
Pencairan Dana yang akan digunakan oleh Bank BRI untuk
menyetorkan dana ke pihak penyedia barang.
21
dokumen
kontrak
pembelian
Tabel 4.1
Temuan GAP Antara Teori dan Praktek
BAB V
B. Saran
Berdasarkan kondisi yang ada pada kegiatan proses pengadaan barang
alat tulis kantor di Direktorat Jenderal IKFT, penulis menyarankan diperlukan adanya
penentuan batas waktu dalam setiap pelaksanaan tugas masing-masing fungsi
sehingga tidak menghambat pelaksanaannya tugas pada fungsi berikutnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen,
Yogyakarta : Deepublish.
Rifka R.N., 2017, Step by Step Lancar Membuat SOP, Depok : Huta Publisher
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai PKL
25
Lampiran 2 Daftar Nilai PKL
26
Lampiran 3 Sertifikat PKL
27
Lampiran 4 Daftar Kegiatan
28
29
30
31
32
33
Lampiran 5 Dokumentasi PKL
34
Lampiran 6 Daftar Bimbingan PKL
35
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Laporan PKL
36