PERENCANAAN
RE-DESAIN GEDUNG RUMAH SAKIT JEUMPA
(TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KERJA)
DI JALAN SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN
KOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
OLEH:
LITA HASYIFA PUTRI
3201507061
PERENCANAAN
RE-DESAIN GEDUNG RUMAH SAKIT JEUMPA
(TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KERJA)
DI JALAN SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN
KOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
OLEH :
LITA HASYIFA PUTRI
3201507061
PRAKATA
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat-Nya
diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan , yang berjudul perencanaan re-
desain gedung rumah sakit jeumpa (tahap pembuatan gambar kerja) di Jalan
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.
demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bisa
Penulis,
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
PRAKATA...............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1.5 Personil.....................................................................................17
3.6.1 Denah........................................................................................30
3.6.2 Tampak......................................................................................31
3.6.3 Potongan...................................................................................32
6.1 Kesimpulan..............................................................................................76
6.2 Saran........................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................78
LAMPIRAN...........................................................................................................79
Y
Tabel 3. 1 Standar Ukuran Kertas..........................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Y
Gambar 4. 1 Lingkungan Kerja..............................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN
rangka upaya kesehatan ini, pemerintah berusaha agar setiap penduduk memiliki
terdapat rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta salah satunya rumah sakit
pelayanan kesehatan perlu adanya fasilitas yang lengkap ataupun penunjang bagi
masyarakat.
perluasan bangunan pada bagian belakang bangunan dan re-desain pada fasad
bangunan.
Lokasi proyek proyek Rumah Sakit Jeumpa terletak di Jl. Sultan Syarif
Kota Pontianak
Lokasi Proyek
RS. Jeumpa
Jl. Sakura
Sumber : wikimapia
Jala
cara pembuatan gambar kerja pada proyek Rumah Sakit Jeumpa Pontianak.
3. Tersajinya buku laporan PKL 02 yang dapat dipertanggung jawabkan.
Jeumpa Pontianak
3. Dapat mengetahuiprosespembuatan gambar kerja secara teori dan yang proses
perencanaan di lapangan
4. Mampu menyajikan buku laporan PKL 02 yang dapat dipertanggung
jawabkan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang proyek, lokasi proyek, batasan
pengamatan, tujuan dan sasaran yang dicapai dalam PKL, metode pengumpulan
sebagai perencana proyek. Pada Bab ini akan dijabarkan mengenai pengenalan
Bab ini akan berisi tentang pengenalan proyek,yang akan dijabarkan mengenai
Pada bab ini menjelaskan tinjauan pustaka umum atau teori-teori yang sesuai
antara praktek kerja lapangan dengan teori.dan tinjauan umum proyek adalah
Pada bab ini menjelaskan tahapan pekerjaan perencanaan proyek yang menjadi
amatan yang dikerjakan pada saat Praktek Kerja Lapangan 02. Tahapan-tahapan
penyusun dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan 02, yang selanjutnya ditulis
dalam laporan harian dan menjadi acuan pengerjaan pada bab IV ini.
Bab ini berisi tentang analisa-analisa mengenai hasil pengamatan sesuai dengan
gambar kerja .
praktek kerja lapangan 02, dan saran selama praktek kerja lapangan 02 ini
berlangsung.
BAB II
PENGENALAN INSTITUSI PERENCANA DAN PROYEK
CV. Jaya Bangun Persada, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, dan disiplin
kerja.
2.1.1 Sejara
Singk
at
Institu
si
Perenc
ana
bidang jasa Kontruksi Teknik.CV. Jaya Bangun Persada dirikan pada tahun 2003
teknis,ekonomis dan financial dari proyek yang diusulkan dan saran tentang
diperlukan.
2.1.2 Organ
isasi
Institu
si
Perenc
ana
Tugas dari masing-masing personil yang terlibat pada Cv. Jaya Bangun Persada :
Direksi
Project manager
Konstruktur
Bagian Perencanaan
Bertugas untuk memberi konsep serta pikiran dalam mendesain bangunan ini
Administrasi
Melakukan pembukuan keuangan, berkas-berkas transaksi, tagihan dan surat-
teknis.
2.1.3 Pelaks
anaan
Disipli
Kerja
dan
lain-
lain
CV. Jaya Bangun Persada memiliki peraturan dan disiplin kerja tersendiri.
namun ada sejumlah peraturan yang diterapkan pada perusahaan ini secara umum,
1. Jadwal efektif kerja mulai pukul 08:00-16:00 dari hari senin sampai jum’at.
2. Jadwal istirahat pukul 12:00-13:00
3. Pekerja dilarang merokok saat sedang melakukan pekerjaan didalam kantor,
Proyek swasta pada rumah sakit jeumpa yang berada di Jl. Sultan Syarif
perencanaan dan konstruksi dengan target harus menyelesaikan pada akhir tahun
2018 . Gambaran mengenai hal-hal apa saja yang dapat menjadikan berjalannya
suatu proyek, dapat terlihat pada tinjauan umum proyek. Berikut ini adalah
2.2.1 Prosed
ur
Mend
apatka
Proye
1. Owner Rumah Sakit Jeumpa Pontianak mengundang langsung pihak CV. Jaya
Bangun Persada
2. CV. Jaya Bangun Persada mengajukan kontrak langsung kepada Owner
2.2.2 Gamb
aran
Umum
Proye
2.2.3 Person
il dan
Organ
isasi
Proye
Owner/ klien
Direksi
Project manager
Menyusun dan mengkoordinasikan pada proyek serta memantau dan
melaporkan kemajuan proyek .
Konstruktur
Bagian Perencanaan
Bertugas untuk memberi konsep serta pikiran dalam mendesain bangunan ini
dan mengerjakan gambar pra desain dan gambar kerja (DED).
2.2.4 Lingk
up
Keselu
ruhan
Proye
studi kelayakan.
b. Tahap studi kelayakan serta rancangan induk
Tahap mencakup penilaian kelayakan teknis,ekonomis dan financial dari
proyek yang diusulkan dan saran tentang tata cara pelaksanaan dari suatu
proyek.
c. Tahap Perencanaan
Proses Survey dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting pada site dan
sekitarnya.
Pemrograman
Gambar Kerja
Gambar kerja bertujuan untuk mempermudah pekerja dalam mengerjakan
pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan uraian Rencana Kerja dan Syarat-
d. Tahap Pelaksanaan
keinginan pemilik proyek yang sudah dirancang oleh perencana dengan batas
waktu dan biaya yang telah disepakati serta mutu yang telah diisyaratkan .
2.2.5 Jadwa
Pelaks
anaan
Proye
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.1 Penge
rtian
Badan
Usaha
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya
hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis
finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas
3.1.2 Penge
rtian
Jasa
Konst
ruksi
disebut "PENYEDIA JASA" yang dulu lebih dikenal dengan bowher atau owner".
Disisi lain muncul istilah "PENGGUNA JASA" yaitu yang memberikan pekerjaan
pemerintah.
Sehingga pengertian utuhnya dari Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu
usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau
suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau
Ada 3 (tiga) katagori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa
mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi, ini
3.1.3 Design
and
Build
konstruksi proyek dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat secara hukum
melalui kontrak dengan Pemberi Tugas. Secara umum, untuk proyek-proyek yang
dilaksanakan dengan pola Design and Build, terdapat 2 (pihak) yang mengikatkan
diri dengan kontrak kerja yaitu Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Pelaksana
Pekerjaan.
3.1.4 Penga
daan
Baran
g dan
Jasa
Pemerintah.
Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah menurut undang-undang nomor
memperoleh Barang/Jasa.
3.1.5 Person
il
Arsitek menurut perlem LPJK nomor 8 tahun 2014, arsitek adalah seorang
dalam dan tata ruang luar, lingkungan binaan, yang meliputi aspek estetika,
budaya, dan sosial. Tugas utama seorang arsitek adalah merancang dan mendesain
gedung, rumah, hotel, dan berbagai bangunan lainnya termasuk tata kota, tata
ruamg dalam, tata ruang luar. Hasil rancangan ini kemudian dituangkan dalam
kearifan lokal dan sebagainya. Tahapan pekerjaan arsitek, terdiri dari konsep
Gambar kerja ialah rancangan gambar yang ditampilkan dalam satu atau
beberapa pandangan sesuai fungsi dan tujuannya dengan mengikuti standar yang
berlaku yang lazim digunakan sebagai penuntun dalam proses pembuatan atau
yang dituangkan dalam bentuk gambar yang jelas dan terukur dengan
tepat.
kebutuhan penginformasian.
b) Jelas dalam batas pengertian bentuk dan dimensinya tidak rumit atau
pembuatan bendanya.
c) Standar harus sesuai dengan standarisasi yang berlaku, mudah
di lapangan.
Jepang.
negara Belanda.
gambar kerja agar dapat diterima oleh seluruh dunia sebagai bahasa teknik
teknik yang dibuat sebagai salah satu media penyampaian informasi juga telah
3.5.1 Forma
Kertas
Gamb
ar
Kerja
Ukuran kertas gambar dinormalisasi dengan seri A. Ukuran dasar seri A ini
dengan membagi luas A0 menjadi ukuran yang lebih kecil seperti terlihat
3.5.2 Stukli
s/Kop
Gamb
ar
Pada
Gamb
ar
Kerja
Stuklis/Kop gambar adalah bagian pada kertas yang berisi informasi yang
berada pada bawah atau sebelah kanan kertas gambar. Keterangan yang terdapat
dalam kop juga disesuaikan dengan kebutuhan, namun ada standarisasi terhadap
stuklis/kop gambar.
Ada 2 macam jenis perletakkan kop, yaitu kop tegak (Sebelah kanan
1. Nama Proyek
2. Nama KlienGambar 3. 2 Kop Rebah (kiri) dan Kop Tegak (kanan)
3. Nama, alamat dan nomor telepon dari konsultan atau biro arsitek
4. Nama-nama dan tanda tangan dari :
a) Orang yang menghasilkan desain/arsitek;
b) Drafter/Juru Gambar;
c) Orang yang memeriksa ketepatan dan kebenaran gambar;
d) Orang yang menyetujui gambar/gambar revisi;
5. Judul Gambar;
6. Skala Gambar;
7. Keyplan;
8. Revisi gambar dengan tanggal, batasan orang yang menyetujui revisi;
9. Tanggal disetujui;
10. Nomor, Kode, dan Jumlah Gambar.
3.5.3 Skala
Pada
Gamb
ar
Kerja
digunakan pada gambar teknik adalah: 1, 2, 5 dan 10. Ada tiga macam skala
gambar, yaitu:
1. Skala pembesaran
sebenamya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada rangkaian
kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk
menggambarkan rangkaianinL
2. Skala penuh
Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sarna besar dengan benda
pemeriksaan.
3. Skala pengecilan
Skala pengecilan digunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil daripada
Menurut Dr. Ir. Istiarto, M.Eng (dosen teknik di UGM), dalam materinya
yang berjudul “Komponen Gambar: Garis Huruf dan Angka” di dalam ilmu
Denah : 1:100
Potongan memanjang : 1:100
Potongan melintang : 1:100
Tampak : 1:100
Rencana struktur : 1:100
Sanitasi : 1:100
Instalasi listrik : 1:100
Detail struktur : 1:10, 1:5
Penulangan beton : 1:50, 1:10, 1:5
(sumber: Istiarto, 2011)
3.5.4 Stand
ar
Garis
Garis pada gambar kerja juga sudah diatur sedemikian rupa. Ada
standar ketentuan garis untuk penggambaran gambar kerja. Di bawah ini adalah:
Penggunaan tebal tipis garis sangat berguna pada penyajian gambar kerja,
berikut adalah penggunaan garis berdasarkan skala gambar (ketebalan dalam mili
meter [mm]):
2. Detail : 0,3
3.5.5 Notasi
Gamb
ar
Beberapa norma yang harus diperhatikan dalam pemberian notasi yaitu, Benda
dan ukuran pada gambar harus jelas dan terbaca, hanya notasi penting dalam
dicantumkan satu kali saja dalam gambar dan gunakan satu jenis satuan ukuran
dalam seluruh rangkaian gambar kerja. Ada beberapa jenis notasi yaitu sebagai
berikut:
Notasi Ukuran
Notasi ukuran adalah notasi yang memberikan keterangan tentang ukuran /
dimensi pada gambar. Elemen notasi ukuran terdiri dari garis ukuran, garis bantu
ukuran, batas garis ukuran dan angka ukur. Ketentuan pembuatan garis ukuran
digambar terpisah dan agak jauh dari gambar benda (minimal 1-1,5 cm ), garis
ukuran pararel berjarak 7-10 mm satu dengan yang lain dan ukuran terbesar /
terluar object terletak pada garis urutan terluar juga, sedangkan angka ukur
bertingkat. Zero point atau titik nol digunakan sebagai patokan untuk menentukan
titik awal dalam pengukuran. Dari titik nol secara vertical ditempatkan ukuran
seluruhnya, ukuran yang lebih besar dari nol ditambah awalan (+), ukuran yang
lebih kecil/rendah dari nol ditambah awalan (-) dan sama dengan nol ditambah
awalan (+/-), contoh penulisan nya adalah sebagai berikut, +/- 0,00 artinya posisi
awal / patokan awal dari pengukuran / titik terendah , +0,50 artinya kenaikan 50
cm dari titik nol, -0,50 artinya penurunan 50cm dari titik nol. Cara pengukuran
zero point dapat digunakan dalam rencana lantai dan ceiling untuk
gambar teknik Amerika dikenal dengan istilah ffl (finished floor level ) atau level
tidak cukup dengan notasi angka saja, berupa rangkaian kalimat berisi spesifikasi
teknis, estetis dan fungsional pada gambar, dan untuk menerangkan material
tertentu, ditulis dengan format sebagai berikut, nama / jenis material, item code/
warna, ex ( setara dengan ) merk/ jenis produk tertentu yang dijadikan spesifikasi
Notasi koordinat adalah notasi untuk mengetahui koordinat letak suatu elemen,
huruf dan notasi horizontal menggunakan angka. Notasi ini sangat diperlukan
notasi ini hanya untuk kolom struktur sedangkan kolom praktis tidak perlu.
3.5.6 Simbo
l Pada
Gamb
ar
Kerja
simbol pintu, simbol arah potongan, keterangan dan peil lantai, keterangan bahan,
3.6.1 Denah
konstruksi. Denah berasal dari kata latin “planum” yang berarti “dasar”. Lebih
jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak. Gambar denah
sebenarnya adalah gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar dengan
3.6.2 Tamp
ak
gambar dua dimensi yang datar. Gambar tampak terdiri atas empat sisi pandang,
yaitu tampak muka, samping kiri, samping kanan, dan belakang. Gambar tampak
harus memperlihatkan:
segi.
3.6.3 Poton
gan
adalah duga lantai yang negatif (turun). Gambar potongan menunjukkan semua
bahan-bahan, baik eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi
3.6.4 Renca
na
Ponda
si
dengan bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan
pasir : 3 kerikil atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air
mendukung tegangan tekan dan sedikit mendukung tegangan tarik. Untuk itu agar
tambahan besi berupa tulangan yang dipasang sesuai daerah tarik yang
memerlukan.
bangunan sangat besar. Bilamana daya dukung tanah kecil dan untuk
memperdalam dasar pondasi tidak mungkin sebab lapisan tanah yang baik
letaknya sangat dalam sehingga sistem pondasi pelat beton bertulang cukup
cocok.
Bentuk pondasi pelat lajur tersebut kedua tepinya menonjol ke luar dari
tekanan tanah. Agar tidak melentur maka pada pelat pondasi diberi tulangan yang
diletakkan pada daerah tarik yaitu : dibidang bagian bawah yang disebut dengan
Perencanaan, 2013).
3.6.5 Renca
na
Pemba
lokka
dibuka satu persatu ( harus digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas
Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang
Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok.
Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm.
Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan
cm atau lebih luasnya minimal 10 % luas tulangan pokok tarik yang terbesar
dengan diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk baja keras.
3.6.6 Detail
Tangg
dan rumah susun karena kuat dan tahan terhadap kebakaran. Tangga ini umumnya
dicor pada tempatnya. Sebagai contoh disini diperhatikan tangga dengan bordes
3.6.7 Renca
na
Pola
Lantai
Pemasangan keramik/ ubin/ parket tergantung dari bentuk ruangan dan tata
letak lubang pintunya. Untuk mendapatkan pemasangan keramik yang baik harus
ruangan yang berkaitan. Dibuat demikian untuk mendapatkan kesan bahwa setiap
Sumber :
Sumber
Gambar: 3.
Departemen
19 TinjauanTeknik
GambarSipil dan Perencanaan,
Rencana 2013
Pola Keramik
gambar kerja, yang menjadi acuan pelaksanaan di lapangan, yang disebut shop
drawing. Ukuran, dimensi dan posisi (as, grid, dan koordinat) harus detail,
spesifikasinya juga harus jelas dan mengacu pada syarat-syarat teknis pada RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat). Gambar shop drawing harus dibuat sedetail
sehingga dapat dibaca oleh semua yang terlibat dalam proyek (termasuk
pelaksana, mandor, tukang dan juga pihak pengawas), dalam sebuah kesatuan
Kriteria secara umum dari sebuah gambar Shop Drawing adalah mudah
dipahami dan diterapkan yang disesuaikan dengan kondisi pada site / lapangan.
Bentuk pada Kop gambar berisikan Nama dari perusahaan yang memiliki
3.7.1 Dasar
Gamb
ar
Pada
Shop
Drawi
ng
sebagai gambar pendetail untuk memperjelas atas apa yang tertuang dalam
Yang harus diketahui dan diperhatikan oleh setiap engineer Kontraktor adalah
bahwa Shop Drawing bersifat terikat mutlak pada gambar For Construction,
dalam arti tidak dapat menghilangkan atau mengubah apa yang tertuang dalam
gambar For Construction tanpa adanya perintah atau persetujuan tertulis dari
menghilangkan elemen pekerjaan tertentu), tanpa ada dasar Site Instruction yang
elemen yang diganti atau dihilangkan tersebut sesuai apa yang tertuang dalam For
3.7.2 Skema
Pengg
ambar
an
Shop
Drawi
ng
Sebelum ada nya penggambaran shop drawing ada beberapa langkah atau
prosedur pembuatan shop drawing dari awal hingga akhir pekerjaan di kerjakan :
Dari file soft copy gambar kontrak diolah oleh kontraktor menyesuaikan
kondisi lapangan, RKS, dan site instuction terbaru dari owner. Gambar
tersebut dilengkapi secara bentuk dan ukuran sehingga cukup jelas dan
saja.
lapangan
Tingkat penguasaan materi oleh drafter, yang tidak sesuai dengan ekspektasi
site engineer
Tidak adanya SOP mengenai proses pembuatan, approval, dan distribusi shop
drawing
penolakan gambar
Macam-macam gambar yang harus dibuat shop drawing dan detail gambarnya
Urutan pembuatan shop drawing yang dibuat sesuai master schedule, namun
3.7.3 Persia
pan
Memb
uat
Gamb
ar
menjelaskan apa saja yang perlu disiapkan untuk membuat gambar shop drawing.
Tahap Pertama
Hal pertama yang perlu di siapkan adalah mengumpulkan data-data berikut ini:
Tahap Kedua
Pada Tahap kedua masuk pada proses membuat penunjang gambar, hal-hal
– membuat ctb
– Membuat Legend
Tahap Ketiga
Sistem MEP pada forcon sudah dipahami, Tahap 1 dan 2 sudah dipersiapkan,
sekarang sudah siap untuk mulai menggambar. secara bertahap tahapan berikut
ini:
arsitek tepat.
– Lakukan hal yang sama seperti pada denah dan potongan arsitek
– Buat semua simbol dan keterangan yang nantinya akan muncul pada gambar
denah instalasi
4. Masukkan gambar & notasi (nama instalasi & ukuran) forcont ke dalam gambar
denah arsitek
– Rubahlah gambar denah instalasi single line yang terdapat pada forcont menjadi
– Atur ketinggian dan posisi supaya instalasi pada denah dan potongan sesuai
– Pastikan semua instalasi pada forcont semua tercopy pada gambar shop drawing
3.7.4 Sched
ule
Shop
Drawi
ng
schedule yang telah dibuat dan disetujui oleh owner/MK. Tentu harus
Jika proses di atas memerlukan waktu dua minggu, maka shop drawing
harus sudah diajukan paling lambat tiga minggu sebelumnya. Waktu seminggu
3.7.5 Melak
ukan
Korek
si
Shop
Drawi
ng
Shop drawing yang dibuat oleh drafter harus dikoreksi oleh engineer untuk
drawing yang belum jelas harus dikomunikasikan dengan pengawas dan konsultan
perencana untuk menjamin apa yang telah digambar sesuai dengan maksud
perencanaan.
3.7.6 Hasil
Gamb
ar
Shop
Drawi
ng
tangani.
Controlled Copy, untuk foto kopi gambar shop drawing asli master copy,
untuk memastikan agar gambar kopian benar benar sesuai dengan aslinya dan
terlihat jelas
BAB IV
PEKERJAAN PERENCANAAN PROYEK
ditunjuk owner kepada sebuah perusahaan yaitu CV. Jaya Bangun Persada.
meliputi :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pembangunan
Tahap pemeliharaan
3. Tahap pengawasan
Tahapan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan
Adapun tahapan yang perlu diperhatikan pada pembuatan gambar kerja, dan pada
3.8.1 Melak
sanak
an
prosed
ur K3
dan
lingku
ngan
ditem
pat
kerja
Lingkungan kerja pada kantor CV. Jaya Bangun Persada terdapat ruang
angin yang berasal dari bukaan pintu dari taman yang yang langsung masuk ke
yang cukup untuk kapasitas kenyamanan pada ruangan tersebut. Ruang tersebut
dengan menggunakan pencahayaan alami yang lebih banyak dari bukaan jendela
3.8.2 Mendi
agnosa
gamba
pada gambar rencana pondasi dan gambar detail pondasi yaitu gambar
perencanaan sebagai acuan. Usulan revisi diterima dan ditindak lanjuti dengan
melakukan penggambaran.
3.8.3 Mengi
dentifi
kasi
Bahan
Dan
Alat
Yang
Diperl
ukan
Adapun bahan yang digunakan yaitu kertas, tinta printer, isi staples, dan lain-lain.
Alat yang digunakan yaitu laptop, printer, mouse, komputer, cpu dan lain-lain.
3.8.4 Memb
uat
jadwal
kerja
3.8.5 Melak
ukan
Pengg
ambar
an
kerja rencana pondasi agar object gambar cukup dalam pengambaran didalam
kertas. Sesuai permintaan owner, ukuran gambar yang dibuat adalah kertas dengan
seri A3 yang memiliki dimensi 42,0 cm x 29,7 cm. Penggambaran kertas kerja ini
secara berurutan yaitu “42,29.7 spasi” yang berarti 42 cm garis horizontal dan
gambar kerja dengan batas atas 10 cm, batas kanan 10 cm, batas bawah 10 cm,
dan batas kiri 10 cm. Pembuatan garis tepi dengan format yang ada sebelumnya
dengan mencopy.
gambar kerja dengan ukuran 7 cm dari batas garis tepi yang telah dibuat.
Pembuatan kop yaitu dengan mencopy kop sebelumnya yang telah ada pada
Adapun urutan pada kop yaitu berupa catatan, nama proyek, lokasi proyek,
nama owner, nama konstruktur, nama arsitek, nama drafter, nomor gambar dan
konstruktur , direktur dan juru gambar. Selanjutnya rapat tersebut dapatlah hasil
pondasi yang akan digunakan. Pada proses pembuatan gambar rencana pondasi ini
rencana pondasi. Dalam gambar rencana pondasi ini minipile yang digunakan
digambar juga yaitu dengan garis putus-putus karena minipile terletak dibawah
pondasi poor.
Adapun yang terdapat pada pembuatan gambar rencana pondasi yaitu meliputi:
dilakukan pada titik tersebut agar mencukupi seperti pada gambar berikut :
kerja rencana pondasi agar object gambar cukup dalam pengambaran didalam
kertas. Sesuai permintaan owner, ukuran gambar yang dibuat adalah kertas dengan
seri A3 yang memiliki dimensi 42,0 cm x 29,7 cm. Penggambaran kertas kerja ini
secara berurutan yaitu “42,29.7 spasi” yang berarti 42 cm garis horizontal dan
gambar kerja dengan batas atas 10 cm, batas kanan 10 cm, batas bawah 10 cm,
dan batas kiri 10 cm. Pembuatan garis tepi dengan format yang ada sebelumnya
dengan mencopy.
gambar kerja dengan ukuran 7 cm dari batas garis tepi yang telah dibuat.
Pembuatan kop yaitu dengan mencopy kop sebelumnya yang telah ada pada
Adapun urutan pada kop yaitu berupa catatan, nama proyek, lokasi proyek,
nama owner, nama konstruktur, nama arsitek, nama drafter, nomor gambar dan
yaitu dimulai pada proses rapat yang dilakukan oleh konstruktur , direktur dan
juru gambar. Selanjutnya rapat tersebut dapatlah hasil sketsa detail pondasi . Pada
perencanaan gambar detail pondasi ternyata gambar yang dibuat tidak sesuai di
lapangan, karna setelah adanya rapat bahwa ketebalan poer pondasi yang baik
Pondasi P1
Pondasi P2
Pondasi P3 dan P4
3.8.6 Menyi
mpan/
merap
ikan
gamba
r dan
alat
yang
sudah
digun
akan
selesai dilakukannya proses menyimpan gambar pada file ataupun folder yang
telah ditentukan. Penyimpanan file yang sudah selesai pada autocad yaitu dengan
menyimpan dalam bentuk pdf. Setelah itu dengan menutup aplikasi dan
mematikan komputer atau laptop , dan menyimpan alat dan bahan ke tempat
disediakan jika milik kantor. Periksa dan cabut setelah menggunakan listrik
3.8.7 Memb
uat
lapora
n hasil
pengg
ambar
an
Produk gambar yang sudah selesai yaitu dicetak dengan file hardcopy.
gambar yang telah dicetak selanjutnya disusun sesuai daftar gambar . File yang
sudah selesai diletakkan di atas meja direktur agar di cek dan didistribusikan pada
BAB V
ANALISA PEKERJAAN
Gambar 4. 18 Hasil gambar yang akan dicetak
Dari hasil amatan yang dilakukan selama proses Praktek Kerja Lapangan
yaitu analisa pekerjaan pada proyek perencanaan Rumah Sakit Jeumpa di Jl.
perbandingan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, baik itu secara teori maupun
dilapangan langsung.
Adapun amatan pada tahapan pada pembuatan gambar kerja yang perlu
Analisa Hasil
Dari amatan yang dilakukan ruang Ruang untuk menggambar sudah
dengan penghawaan sudah membuat memperhatikan aspek kesehatan dan
kenyamanan dan pencahayaan sudah keselamatan kerja bagi juru gambar.
menggunakan pencahayaan alami dan
buatan
Analisa Hasil
Analisa Hasil
Daftar bahan dan alat yang dibuat dan Daftar bahan dan alat yang telah
dinyatakan statusnya telah tersedia tersedia , siap digunakan untuk
untuk melakukan penggambaran. penggambaran
Analisa Hasil
Jadwal kerja yang telah dibuat, Jadwal kerja telah disiapkan pada target
berdasarkan pada target harian dengan harian sebagai acuan untuk
target penyelesaian terlama pada 5 hari penggambaran.
dan tercepat pada 1 hari.
diantara lain ;
4.5.1 Renca
na
Ponda
si dan
Sloof
Analisa Hasil
Format sudah menggukanan format Format dan ukuran sudah sesuai pada
landscape dan dalam penyajian proses penggambaran dengan penyajian
gambar menggunakan kertas dokumen gambar lebih efektif .
gambar ukuran A3, karena hanya
menyediakan printer A3.
Analisa Hasil
Analisa Hasil
Penggunaan skala pada gambar rencan Penerapan standar grafis pada gambar
pondasi yaitu 1:150. penggunaan notasi pada skala yang dibuat dilapangan
ukuran menggunakan jenis arrowhead berbeda karena tidak disesuaikan. Notasi
45˚ dan notasi kalimat pun terdapat yang dibuat dilapangan sudah cukup
pada bagian atas objek gambar agar baik dengan menggunakan standar yang
memperjelas pada keterangan yang ada. Simbol yang dibuat dilapangan
tertera pada gambar 5.3. penggunaan sesuai dengan simbol yang ada dan
simbol pada material yaitu beton pada digunakan dengan benar.
autocad pada gambar rencana pondasi
dan sloof.
Teori Lapangan
Teori Lapangan
Lapangan
Teori
4.5.2 Detail
Ponda
si
Analisa Hasil
Format sudah menggukanan format Format dan ukuran sudah sesuai pada
landscape dan dalam penyajian proses penggambaran dengan penyajian
gambar menggunakan kertas dokumen gambar lebih efektif .
gambar ukuran A3, karena hanya
menyediakan printer A3.
Analisa Hasil
Analisa Hasil
Penggunaan skala pada gambar detail Penerapan standar grafis pada gambar
pondasi yaitu 1:25. penggunaan notasi pada skala yang dibuat dilapangan
ukuran menggunakan jenis arrowhead berbeda karena tidak disesuaikan. Notasi
45˚ dan notasi kalimat pun terdapat yang dibuat dilapangan sudah cukup
pada bagian atas objek gambar agar baik dengan menggunakan standar yang
memperjelas pada keterangan yang ada. Simbol yang dibuat dilapangan
tertera pada gambar 5.3. penggunaan sesuai dengan simbol yang ada dan
simbol pada material yaitu beton pada digunakan dengan benar.
autocad pada gambar detail pondasi
dan.
Teori Lapangan
Teori Lapangan
Teori Lapangan
Digunakan
Analisa Hasil
Proses penyimpanan pada Proses penyimpanan gambar kerja
gambar yang dikerjakan yaitu dengan sudah sesuai yang telah dilakukan pada
menyimpan pada file yang telah proses penggambaran kerja
ditentukan. Merapikan peralatan setelah
penggunaan yaitu dengan menyimpan
pada lemari yang telah disedikan
kecuali peralatan milik pribadi.
Analisa Hasil
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang penulis amati dalam proses Praktek Kerja
Lapangan pada proyek perencanaan Rumah Sakit Jeumpa di Jl. Sultan Syarif
Abdurrahman, Kota Pontianak. Dibawah ini adalah kesimpulan dari penulis saat
mengamati pembuatan gambar kerja antara tinjauan teori dengan fenomena yang
6. Pada tahapan proses penyimpanan gambar kerja yang selesai telah disimpan
5.2 Saran
jeumpa, adapun diambil kesimpulan dari analisis yang ada disarankan beberapa
Kerja Lapangan ini berlangsung adalah secara keseluruhan proses dan cara yang
dilakukan oleh CV. Jaya Bangun Persada sudah baik. Namun, masih ada sedikit
perbedaan dengan yang ada sehingga dapat diperbaiki agar menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang tentang Rumah Sakit. 2009. No. 44 (tentang Rumah Sakit).
Bondowoso, Bondowoso.
LAMPIRAN
Perusahaan
4. Gambar-gambar proyek yang diperlukan
5. Jadwal pelaksanaan (time schedule)
6. Foto-foto proyek yang dianggap perlu
7. Laporan kegiatan harian
8. Daftar hadir PKL-2
Pontianak, …………………..2018
Dosen Pembimbing,
DAFTAR HADIR
MAHASISWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 02
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Pontianak, ...........................2018
Pembimbing Lapangan,
Catatan: