1. Teknik Konvensional:
a. Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada gigi
dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna.
b. Preparasi saluran akar menggunakan file tipe K
c. Gerakan file tipe K-flex adalah alat diputar dan ditarik. Sebelum preparasi stopper file
terlebih dahulu harus dipasang sesuai dengan panjang kerja gigi. Stopper dipasang pada
jarum preparasi setinggi puncak tertinggi bidang insisal. Stopper digunakan sebagai tanda
batas preparasi saluran akar.
d. Preparasi saluran akar dengan file dimulai dari nomor yang paling kecil. Preparasi
harus dilakukan secara berurutan dari nomor yang terkecil hingga lebih besar dengan
panjang kerja tetap sama untuk mencegah terjadinya step atau ledge atau terdorongnya
jaringan nekrotik ke apical.
e. Selama preparasi setiap penggantian nomor jarum preparasi ke nomor yang lebih besar
harus dilakukan irigasi pada saluran akar. Hal ini bertujuan untuk membersihkan sisa
jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang terasah. Irigasi harus dilakukan secara
bergantian anatar H2O2 3% dan aquadest steril, bahan irigasi tyerakhir yang dipakai
adalah aquadest steril.
f. Bila terjadi penyumbatan pada saluran akar maka preparasi diulang dengan
menggunakan jarum preparasi yang lebih kecil dan dilakukan irigasi lain. Bila masih ada
penyumbatan maka saluran akar dapat diberi larutan untuk mengatasi penyumbatan yaitu
larutan largal, EDTA, atau glyde (pilih salah satu).
g. Preparasi saluran akar dianggap selelsai bila bagian dari dentin yang ter infeksi telah
terambil dan saluran akar cukup lebar untuk tahap pengisian saluran akar.
2. Teknik Step Back
Konsep teknik step back juga dikenal dengan sebagai teknik corong atau preparasi serial.
Teknik ini mula-mula diuraikan oleh Clem di tahun 1969 dan menjadi populer ketika
serangkaian laporan penelitian mengindikasikan keunggulan dibanding teknik preparasi standar.
Selain itu teknik step back menciptakan ketirusan yang gradual dari apeks ke arah
korona. Teknik ini dengan instrumen baja anti karat merupakan teknik yang banyak sekali
diajarkan dan digunakan dewasa ini.
a. Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar yang bengkok dan
sempit pada 1/3 apikal.
b. Tidak dapat digunakan jarum reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran
akar harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan berputar.
c. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau NiTi file yang lebih fleksibel atau lentur.
d. Preparasi saluran akar dengan jarum dimulai dari nomer terkecil:
No. 15 s/d 25 = sesuai panjang kerja
File No. 25 : Master Apical File (MAF)
No. 30 = panjang kerja – 1 mm MAF
No. 35 = panjang kerja – 2 mm MAF
No. 40 = panjang kerja – 3 mm MAF
No. 45 = panjang kerja sama dengan no. 40 dst
a. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan pengontrolan panjang kerja dengan file no. 25,
untuk mencegah terjadinya penyumbatan saluran akar karena serbuk dentin yang terasah.
b. Preparasi selesai bila bagian dentin yang terinfeksi telah terambil dan saluran akar cukup lebar
untuk dilakukan pengisian.