Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak


kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristalheksagonal yang terbuat dari
silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan
Mohs 7 dandensitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam
yang memiliki ujung piramida segienam.

Cadangan pasir kuarsa indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11


propensi menurut madiopera T. Dkk Jumlah cadangan pasir kuarsa diperkirakan
sekitar 4,55 milyar ton dengan perincian 78,6 juta ton cadangan terukur 12,4 juta
ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan 4,4 cadangan hipotetik.

Cadangan pasir kuarsa indonesia terdapat di propinsi Sumatera barat yaitu


sekitar 82,5% dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia berikutnya adalah
kalimantan barat, jawa barat, sumatera selatan. Mutu pasir kuarsa yang ada
dikalimantan selatan merupakan pasir kuarsa terbaik di Indonesia dengan kadar
silika ( SiO2) berkisar antara 97,6 – 98,53%.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat diangkat berdasarkan makalah ini adalah
bagaimana cara pemanfaatan pasir kuarsa di wilayah Indonesia

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun Tujuan dan Manfaat yang penulis dapatkan antara lain mempelajari
data-data yang maka dapat menentukan letak persebaran pasir kuarsa di Indonesia.
Sehingga dapat mengeksploitasikan untuk dimanfaatkan

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil
pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-
tepi sungai, danau atau laut.
Di alam pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervarisi
tergantung kepada proses terbentuknya disamping adanya material lain yang ikut
selama proses pengendapan material pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi
warna pada pasir kuarsa dan dari tersebut dapat diperkirakan derajad
kemurniannya
Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang
berfariasi dalam distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (0,06mm) sampai
dengan ukuran kasar (2mm).

2.2 Mineralogi

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, aksida
magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan

Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut
SiO2 : 55,30 – 99,87%
Fe2O3 : 0,01 – 9,14%
Al2O3 : 0,01 – 19,00%
TiO2 : 0,01 - 0,49%
CaO : 0,01 – 3,24%
MgO : 0,01 - 0,26%
K2O : 0,01 – 17,00%
Sifat-sifat fisik pasir mineral kuarsa, antara lain:
Warna : Putih bening atau warna lain tergantung kepada senyawa pengotornya
misalnya warna kuning mengandung Fe oksida warna merah engandung Cu
oksida
Kekerasan : 7 ( skala mohs )
Berat jenis : 2,65
Titik lebur : Kurang lebih 1715 0C

2
Bentuk Kristal : hexagonal
Panas sfesifik : 0,185
Dan panas konduktifitas : 12 -100 0C

2.3 Eksplorasi

Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak


penyebarn dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika
dan lain-lain. Penyelidikan geofisika dapat mengunakan tahanan jenis potensial
diri atau cara gempa.

Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan melalui


eksplorasi lanjutan seperti pemboran sumur uji atau saluran penyelidikan ini
dilakukan untuk tempat yang berada dilembah purbasungai, danau atau laut
karena endapan mengalami pelapukan dari batuan induk kemudian terangkut dan
terendapkan pada daerah tersebut.

Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas


sebaran endapan dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat ditentukan
dengan pemboran tangan, sumur uji atau parit uji untuk luas penyebaran panjang
dan lebarnya ada penambahan atau pengurangan jarak antara titk-titk lubang bor.
Kemudian pengambilan contoh endapan untuk dianalisis dalam menentukan
kualitas endapan.

2.4 Penambangan

Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri atau


tambang semprot tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan
penambangan meliputi pengupasan tanah penutup pembongkaran pemuatan dan
pengangkutan.

2.5 Pengupasan

Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup dengan


memakai alat manual cangkul sekop belincong dan lain-lain ataupun alat
mekanis yang dilengkapi alat garu tunggal/ ganda craper shovel dan lain-lain.

Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi


tambang . Apabila digunakan bouldoser yang dilengkapi garu tahapan
penambangan dapat meliputi penggaruan pendorongan pengumpanan material
tanah penutup yang dpat dimanfaatkan untuk menutup lubang bekas
penambangan.

3
2.6 Pembongkaran

Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari batuan


induknya yang padat keras yang mudah dibongkar sehingga peralatan manual
mekanis tekanan air juga dapat digunakan.

2.7 Pemuatan dan Pengangkutan

Untuk mengangkut hasil pembongkaran ke unit pengolahan atau


penampungan dapat mengunakan alat muat whell loader atau backhoe, dreging
dan alat angkut dump truk, pikulan gerobak dan lain-lain.

2.8 Pengolahan

Untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan perlu


pengolahan/pencucian untuk menghilangkan senyawa pengotor pasir kuarsa dapat
langsung digunakan misalnya untuk pasir cetak namun kadang-kadang dilakukan
penggilingan untuk memperoleh ukuran yang sangat halus seperti yang diinginkan
oleh industri pemakai.

2.9 Penggunaan

Pasir kuarsa banyak digunakan di Industri gelas kaca, bata tahap api,
pengecoran logam, bahan baku pembuatan tehel dan mosaik keramik, bahan baku
pembuatan fero silikon, cabrida ,ampelas, pasir, filter, glass, woll dan lain-lain.
Persyaratan pasir kuarsa yang digunakan untuk setiap industri tidak dapat
secara pasti yang paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum
dengan pembatasan pada oksida pengotornya.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pasir Kuarsa


Pasir kuarsa memengang peranan penting bagi industri, baik sebagai bahan
baku utama maupun sebagai bahan penolong. Sebagai bahan baku utama, pasir
kursa dipakai oleh industri semen, kaca lembaran, botol dan pecah bela, email
sedangkan sebagai bahan baku penolong dipakai dalam pengecoran logam dan
industri lainnya.
Lebih dari satu dasarwarsa ini pemakai pasir kuarsa ini tumbuh dan
berkembang dengan pesat hasil pemantauan biro pusat statistik poduksi kuarsa
meningkat sekitar 24,70 % pertahun.
Sementara itu hasil survei pusat penelitian dan pengembangan teknoogi
mineral dalam waktu yang sama produksi pasir kuarsa meningkat 28,30% per
tahun. Peningkatan produksi ini karena didukung pula oleh sumber daya pasir
kuarsa yang sangat melimpah.

3.2 Pemanfaatan pasir kuarsa

3.2.1 Industri gelas dan kaca

Sebagian besar formula gelas kaca yang diproduksikan untuk komersil


terdiri dari kuarsa/silika soda dan garam dapur. Sebagian bahan baku pasir kuarsa
merupakan oksida pembentuk gelas pada proses pembuatannya terhadap formula
gelas kaca kadang-kadang ditambahkan oksida-oksida lain untuk mendapatkan
sifat produk gelas kaca yang diinginkan seperti

 AlO3 dan B2O3 untuk menambah ketahanan terhadap kimia


 Oksida-oksida krom, kobal, besi, atau Nikel sebagai bahan pewarna
 Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dalam pembuatan
gelas yang dicairkan
Dalam industri kaca spesifikasi pasir kuarsa yang digunakan bergantung
kepada jenis produknya < ada 4 jenis produk gelas kaca yang beredar dipasaran
yaitu kaca lembaran, gelas kemasan, gelas rumah tangga, gelas ilmu pengetahuan
dan keteknikan.
3.2.2 Industri Semen
Di industri semen, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan pelengkap untuk
pembuatan semen porland yaitu sebagai pengontrol kandungan silika dalam
semen yang duhasilkan .
Jumlah pasir kuarsa yang dicampur dengan bahan baku semen lainnya
bervarisi bergantung kepada kandungan silika bahan baku semen lainnya akan

5
tetapi secara umu dapat ditentukan dengan komposisi atau perbandingan 66,5
pasir kuarsa untuk 1 ton produk semen.
3.2.3 Industri pengolahan bata
Pasir kuarsa yang dipakai di industri pengecoran berfungsi sebagai pasir
cetak dan faundry, sementara itu di industri tahan api pasir kuarsa merupakan
bahan baku utama persyaratan umum yang dipakai dikedua industri tersebut
antara lain kandungan silika distribusi ukuran dan bentuk butiran.
3.2.4 Industri keramik

Pasir kuarsa di Industri keramik digunakan sebagai bahan mentah untuk


pembuatan badan keramik bersama-sama dengan kaolin, ball clay felsfar dan lain-
lain penggunaan yang utama adalah sebagai bahan keramik saniter.

Pasir kuarsa dipakai karena mempunya sifatnya yang baik untuk bahan
pengurus sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontorl penyusutan
dan memberi kerangka pada badan keramik
Secara umum keramik terdiri atas bahan anorganik ukan logam berfase
kristalin dan atau campuran dengan logam Yang proses produksinya memerlukan
pemanasan cukup tinggi berdasarkan fungsi dan strukturnya, produk kramik
dibagi menjadi dua tipe yaitu keramik konvensional dan keramik maju.
3.2.5 Industri lainnya
Adapun beberapa kegunaan pasir kuarsa dalam industri lainnya yaitu
sebagai berikut :
 Bahan pengisi dalam industri cat
 Bahan pengeras dalam industri karet
 Bahan ampelas dalam industri gerinda
 Bahan penghilang karat dalam industri logam
 Bahan penyaring dalam industri penjernih air
 Bahan baku pembuatan fero silicon Carbida

3.3 Perkembangan pasir kuarsa


Jumlah pasir kuarsa mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan
tahunan sebesar 18,04% dan pada tahun 2003 telah mencapai 1,28 juta ton jumlah
produksi ini tidak termasuk dari perusahaan tanpa izin

Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4%
Dari seluruh jumlah komsumsi. Berikut adalah dari industri gelas dan barang
gelas (11,4%), kaca lembaran (9,9%) Dan sisanya oleh industri dari semen logam
pengecoran logam keramik porselin dan industri kimia.
Perkembangan komsumsinya dalam kurung waktu yang sama juga
meningkat dengan laju pertumbuhan 5 tahunan sebesar 11,63% yaitu dari sebesar
623,5 ribu ton tahun 1998 meningkat skitar 133,86% pada tahun 1997.

6
Sementara itu ekspor pasir kuarsa dimulai tahun 1977 walau pun laju
pertumbuhan tahunan ekspor menaik, tetapi perkembangannya berfluktuasi.
Negara tujuan ekspor pasir kuarsa dan silika cukup besar, beberapa perusahaan
pemakai masih mengunakan pasir kursa impor terutama dipakai sebagai sand
blasting pada pengecoran logam yaitu untuk membuang karat pada pipa.
Sama halnya dengan ekspor perkembangan impor pasir kuarsa berfluktuasi
cukup tinggi tetapi jumlahnya sedikit dibandingkan dengan total komsumsi
jepang, australia dan jerman merupakan negara pemasok pasir kuarsa indonesia.
Sementara itu mengingat lebih dari 90% komsumsi pasir kuarsa ini berasa
dari dalam negeri maka harga satuan yang dihitung dianggap harga pasir kuarsa
domestik demikian pula dengan harga ekspor dan impor.
Harga pasir kursa dalam negeri cukup bervariasi tergantung kepada kualitas
bahan yang dipakai dan biaya angkut tetapi secara umum perkembangannya
cukup menaik demikian pula perkembangan pasir kuarsa tahun 1997 sebesar
7,08 dolar AS/ ton dan tahun 1999 sebesar 23,05 dolar AS/ton sebaliknya harga
pasir kuarsa impor menurun harganya sekitar 303,72 dolar AS dan tahun 2000
turun menjadi 218 dolar AS per tonnya . tingkat pasir kuarsa impor lebih tinggi
dari pada harga komsumsi dan ekspor.

3.4 Prospek dan peluang


 Keberadaaan pasir kuarsa di Indonesia
Selama tingkat harga domestik lebih rendah dari harga impor maka
prospek pengusahaan pertambangan pasir kuarsa dilihat dari sisi sumber
dayanya cukup cerah jumlah cadangan saat ini tidak kurang dari 4,5 milyar
ton.
Sementara itu prospek pasir kuarsa untuk tujuan ekspor
diperkirakan kurang begitu baik salah satu kendalanya adalah daya saing
pasir kuarsa yang kuat dari negara lain khususnya Malaysia dan Australia
sebagai pengekspor ke Jepang.
Untuk itu adanya perluasan kapasitas perluasan kapasitas produksi
Industri terkait didalam negeri lebih ditekankan untuk memenuhi
kebutuhan didalam negeri sementara itu orientasi ekspor lebih ditekankan
kepada produk industri dari pada bahan baku.

 Peluang industri pemakaian pasir kuarsa di Indonesia


Perkembangan pasir kuarsa dimasa mendatang diperkirakan akan
ditentukan oleh perkembangan industri-industri tersebut jumlah penduduk
yang besar pula merupakan potensi pasar yang dapat diterapkan untuk
produk-produk industri. Industri keramik pun mempunyai peluang yang
cukup baik dengan semakin beragamnya produk-produk yang
dihasilkannya.
Meskipun demikian untuk memasok pasir kuarsa untuk industri
semen dan kaca lembaran indonesia diperkirakan akan mengalami

7
berbagai kendala yang berarti hal ini disebabkan oleh selama ini industri
tersebut kebanyakan memilki pengusaha aan pertambangan pasir kuarsa
sendiri untuk kebutuhan industrinya.
Peluang pengusahaan pertambangan lebih ditujukan untuk
memasok industri diluar industri tersebut misalnya industri keramik water
treatment, table wire dan sebagainya

 Pemakaian pasir kuarsa di Industri Semen


Menurut Departement Perindustrian proyeksi kapasitas produksi
semen sampai tahun II Pelita VI sekitar 28,5 juta dan mulai tahun1999
diperlukan paling sedikit 1,8 juta ton pasir kuarsa pertahun sementara itu
pada akhir pelita VI proyeksi kapasitas produksi semen sebesar 34,4 ton
dengan kebutuhan pasir kuarsa sekitar 2,4 juta ton pertahun.
Adanya gejolak kenaikan harga semen porland di Indonesia akan
berakibat terhadap naiknya harga rumah murah mangakibatkan naiknya
laju inflasi di indonesia.
Sebagai alternatif pemecahannya adalah dengan menaikan
kapasitas terpasang pabrik semen yang telah ada atau mendirikan pabrik
semen baru didaerah yang belum mempunyai pabrik sementara itu
penetapan HPS yang lebih menguntungkan produsen diharapkan dapat
menarik minat investor semen yang sudah ada yang memerlukan bantuan
dana dalam menaikan kapasitas produksi.

8
BAB III
KESIMPULAN

Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil
pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-
tepi sungai, danau atau laut. Berdasarkan mineraloginya pasir kuarsa adalah
bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut :
SiO2 : 55,30 – 99,87 %
Fe2O3 : 0,01 – 9,14 %
Al2O3 : 0,01 – 19,0 %
TiO2 : 0,01 - 0,49 %
CaO : 0,01 – 3,24 %
MgO : 0,01 - 0,26 %
K2O : 0,01 – 17,0 %
Industri – industri yang memanfaatkan pasir kuarsa sebagai bahan baku antara
lain :
 Industri Gelas dan kaca
 Industri Semen
 Industri pengolahan bata tahan api
 Industri Keramik

9
DAFTAR PUSTAKA

Bisri, K. Dan Lukman, A. 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM-


Bandung
Purba, Hendra. 2015. Pasir Kuarsa [Makalah]
Rinoto, R. 2015. Manfaat dan Kegunaan Pasir Kuarsa Kwarsa atau Silika

10

Anda mungkin juga menyukai