Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil
pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-
tepi sungai, danau atau laut.
Di alam pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervarisi
tergantung kepada proses terbentuknya disamping adanya material lain yang ikut
selama proses pengendapan material pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi
warna pada pasir kuarsa dan dari tersebut dapat diperkirakan derajad
kemurniannya
Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang
berfariasi dalam distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (0,06mm) sampai
dengan ukuran kasar (2mm).
2.2 Mineralogi
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, aksida
magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut
SiO2 : 55,30 – 99,87%
Fe2O3 : 0,01 – 9,14%
Al2O3 : 0,01 – 19,00%
TiO2 : 0,01 - 0,49%
CaO : 0,01 – 3,24%
MgO : 0,01 - 0,26%
K2O : 0,01 – 17,00%
Sifat-sifat fisik pasir mineral kuarsa, antara lain:
Warna : Putih bening atau warna lain tergantung kepada senyawa pengotornya
misalnya warna kuning mengandung Fe oksida warna merah engandung Cu
oksida
Kekerasan : 7 ( skala mohs )
Berat jenis : 2,65
Titik lebur : Kurang lebih 1715 0C
2
Bentuk Kristal : hexagonal
Panas sfesifik : 0,185
Dan panas konduktifitas : 12 -100 0C
2.3 Eksplorasi
2.4 Penambangan
2.5 Pengupasan
3
2.6 Pembongkaran
2.8 Pengolahan
2.9 Penggunaan
Pasir kuarsa banyak digunakan di Industri gelas kaca, bata tahap api,
pengecoran logam, bahan baku pembuatan tehel dan mosaik keramik, bahan baku
pembuatan fero silikon, cabrida ,ampelas, pasir, filter, glass, woll dan lain-lain.
Persyaratan pasir kuarsa yang digunakan untuk setiap industri tidak dapat
secara pasti yang paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum
dengan pembatasan pada oksida pengotornya.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
tetapi secara umu dapat ditentukan dengan komposisi atau perbandingan 66,5
pasir kuarsa untuk 1 ton produk semen.
3.2.3 Industri pengolahan bata
Pasir kuarsa yang dipakai di industri pengecoran berfungsi sebagai pasir
cetak dan faundry, sementara itu di industri tahan api pasir kuarsa merupakan
bahan baku utama persyaratan umum yang dipakai dikedua industri tersebut
antara lain kandungan silika distribusi ukuran dan bentuk butiran.
3.2.4 Industri keramik
Pasir kuarsa dipakai karena mempunya sifatnya yang baik untuk bahan
pengurus sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontorl penyusutan
dan memberi kerangka pada badan keramik
Secara umum keramik terdiri atas bahan anorganik ukan logam berfase
kristalin dan atau campuran dengan logam Yang proses produksinya memerlukan
pemanasan cukup tinggi berdasarkan fungsi dan strukturnya, produk kramik
dibagi menjadi dua tipe yaitu keramik konvensional dan keramik maju.
3.2.5 Industri lainnya
Adapun beberapa kegunaan pasir kuarsa dalam industri lainnya yaitu
sebagai berikut :
Bahan pengisi dalam industri cat
Bahan pengeras dalam industri karet
Bahan ampelas dalam industri gerinda
Bahan penghilang karat dalam industri logam
Bahan penyaring dalam industri penjernih air
Bahan baku pembuatan fero silicon Carbida
Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4%
Dari seluruh jumlah komsumsi. Berikut adalah dari industri gelas dan barang
gelas (11,4%), kaca lembaran (9,9%) Dan sisanya oleh industri dari semen logam
pengecoran logam keramik porselin dan industri kimia.
Perkembangan komsumsinya dalam kurung waktu yang sama juga
meningkat dengan laju pertumbuhan 5 tahunan sebesar 11,63% yaitu dari sebesar
623,5 ribu ton tahun 1998 meningkat skitar 133,86% pada tahun 1997.
6
Sementara itu ekspor pasir kuarsa dimulai tahun 1977 walau pun laju
pertumbuhan tahunan ekspor menaik, tetapi perkembangannya berfluktuasi.
Negara tujuan ekspor pasir kuarsa dan silika cukup besar, beberapa perusahaan
pemakai masih mengunakan pasir kursa impor terutama dipakai sebagai sand
blasting pada pengecoran logam yaitu untuk membuang karat pada pipa.
Sama halnya dengan ekspor perkembangan impor pasir kuarsa berfluktuasi
cukup tinggi tetapi jumlahnya sedikit dibandingkan dengan total komsumsi
jepang, australia dan jerman merupakan negara pemasok pasir kuarsa indonesia.
Sementara itu mengingat lebih dari 90% komsumsi pasir kuarsa ini berasa
dari dalam negeri maka harga satuan yang dihitung dianggap harga pasir kuarsa
domestik demikian pula dengan harga ekspor dan impor.
Harga pasir kursa dalam negeri cukup bervariasi tergantung kepada kualitas
bahan yang dipakai dan biaya angkut tetapi secara umum perkembangannya
cukup menaik demikian pula perkembangan pasir kuarsa tahun 1997 sebesar
7,08 dolar AS/ ton dan tahun 1999 sebesar 23,05 dolar AS/ton sebaliknya harga
pasir kuarsa impor menurun harganya sekitar 303,72 dolar AS dan tahun 2000
turun menjadi 218 dolar AS per tonnya . tingkat pasir kuarsa impor lebih tinggi
dari pada harga komsumsi dan ekspor.
7
berbagai kendala yang berarti hal ini disebabkan oleh selama ini industri
tersebut kebanyakan memilki pengusaha aan pertambangan pasir kuarsa
sendiri untuk kebutuhan industrinya.
Peluang pengusahaan pertambangan lebih ditujukan untuk
memasok industri diluar industri tersebut misalnya industri keramik water
treatment, table wire dan sebagainya
8
BAB III
KESIMPULAN
Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil
pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-
tepi sungai, danau atau laut. Berdasarkan mineraloginya pasir kuarsa adalah
bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut :
SiO2 : 55,30 – 99,87 %
Fe2O3 : 0,01 – 9,14 %
Al2O3 : 0,01 – 19,0 %
TiO2 : 0,01 - 0,49 %
CaO : 0,01 – 3,24 %
MgO : 0,01 - 0,26 %
K2O : 0,01 – 17,0 %
Industri – industri yang memanfaatkan pasir kuarsa sebagai bahan baku antara
lain :
Industri Gelas dan kaca
Industri Semen
Industri pengolahan bata tahan api
Industri Keramik
9
DAFTAR PUSTAKA
10