Anda di halaman 1dari 8

INTERVENSI DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
Insomnia berhubungan Setelah diberikan intervensi NIC
1. dengan konsumsi alkohol, keperawatan selama 3x24 jam, Peningkatan tidur :
ansietas, rata-rata aktivitas insomnia teratasi dengan: 1. Monitor/catat pola tidur pasien dan 1. Mengetahui masalah pada
harian kurang dari yang jumlah jam tidur jumlah jam tidur
NOC : Tidur 2. Monitor pola tidur dan catat kondisi
dianjurkan menurut 2. Kondisi fisik yang terganggu
 Dipertahankan pada 4 fisik (misalnya, apnea tidur,
gender dan usia, depresi, dapat mempengaruhi pola tidur
 Ditingkatkan pada 5 sumbatan jalan nafas, nyeri/
kendala lingkungan, 3. Mengetahui masalah yang
o 1 = Sangat terganggu ketidaknyamanan, dan frekuensi
ketakutan sering dialami
o 2 = Banyak terganggu buang air kecil) dan/atau psikologis
mengantuk, berduka, 4. Lingkungan yang tenang dapat
o 3 = Cukup terganggu (misalnya, kekuatan atau
hygiene tidur tidak mambantu peningkatan
o 4 = Sedikit terganggu kecemasan) keadaan yang
adekuat, ketidaknyamanan kualitas tidur pasien
o 5 = Tidak terganggu menggangu tidur
fisik, stresor 5. Jadwal emberian obat yang
3. Anjurkan pasien untuk memantau
sesuai dapat membantu pasien
Dengan kriteria hasil : pola tidur
Batasan karakteristik : 4. Sesuaikan lingkungan (misalnya untuk memaksimalkan kualitas
- Jumlah jam tidur 1/2/3/4/5
- Perubahan afek tidurnya
- Pola tidur 1/2/3/4/5 cahaya, kebisingan, suhu, dan
- Perubahan konsentrasi 6. Untuk mengetahui sejauh mana
- Kualitas tidur 1/2/3/4/5 tempat tidur) untuk meningkatkan
- Perubahan mood nyeri yang dirasakan pasien
- Efisiensi tidur 1/2/3/4/5 tidur
- Perubahan pola tidur 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat 7. Lingkungan tenang akan
- Tidur rutin 1/2/3/4/5
- Gangguan status untuk mendukung tidur/siklus menurunkan stimulus nyeri
- Tidur lebih awal sampai habis
kesehatan bangun pasien eksternal, dan membatasi
di malam hari secara konsisten
- Penurunan kualitas Manajemen Nyeri : pengunjung akan membantu
1/2/3/4/5
hidup 6. Lakukan pengkajian nyeri meningkatkan kodisi oksigen
- Perasaan segar setelah tidur
- Kesulitan memulai komprehensif ruangan.
1/2/3/4/5 7. Kendalikan faktor lingkungan
tidur 8. Untuk mengurangi nyeri
- Tempat tidur yang nyaman
- Kesulitan tenang, batasi pengunjung, suhu sampai tingkat yang dapat
1/2/3/4/5 ruangan, pencahayaan
mempertahankan tidur - Suhu ruangan yang nyaman 8. berikan posisi nyaman ketika nyeri diterima pasien
nyenyak 1/2/3/4/5 muncul 9. Distraksi dapat menurunkan
- Tidur memuaskan 9. Ajarkan teknik distraksi ketika stimulus internal
- Bangun terlalu dini nyeri muncul 10. Analgetik dapat membantu
- Sering membolos 10. Pastikan perawatan analgesik nyeri berkurang
- Peningkatan terdjadi Evidance Base :
11. Untuk meringankan rasa nyeri
11. Ajarkan terknik relaksasi nafas
kecelakaan 12. Mambantu meregangkan otot
dalam (Turwanti, 2015)
- Kekurangan energi dan membuat rileks
12. Lakukan terapi foot massage
- Polat tidur tidak 13. Musik klasik dapat membantu
(Nurlaily, 2017)
menyehatkan 13. Berikan terapi nonfarmakologi klien menjadi rileks
- Gangguan pola tidur mendengarkan musik klasik 14. Membantu tubuh untuk rileks
yang berdampak pada (Andrian Riska S, 2018) sehingga dapat membantu
keesokan hari 14. Latihan autogenik (Ricer Reflio, mengendalikan keadaan umum
2014) 15. Menghasilkan efek endorphin
15. Pemberian aroma terapi lavender yang otot menjadi rileks
(Diva de Laura, 2015)

2. Deprivasi Tidur Setelah diberikan intervensi NIC


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, Peningkatan tidur :
pergeseran tahap tidur deprivasi tidur teratasi dengan: 1. Monitor/catat pola tidur pasien dan 1. Mengetahui masalah pada
terkait penuaan, rata-rata jumlah jam tidur jumlah jam tidur
aktivitas fisik harian NOC : Tidur 2. Monitor pola tidur dan catat kondisi 2. Kondisi fisik yang terganggu
kurang dari yang  Dipertahankan pada 4 fisik (misalnya, apnea tidur, dapat mempengaruhi pola tidur
dianjurkan menurut  Ditingkatkan pada 5 sumbatan jalan nafas, nyeri/ 3. Mengetahui masalah yang
gender dan usia, kendala o 1 = Sangat terganggu ketidaknyamanan, dan frekuensi dialami
lingkungan, pola tidur o 2 = Banyak terganggu buang air kecil) dan/atau psikologis 4. Lingkungan yang tenang dapat
tidak menyehatkan, (misalnya, kekuatan atau mambantu peningkatan
o 3 = Cukup terganggu
stimulasi lingkungan yang kecemasan) keadaan yang kualitas tidur pasien
o 4 = Sedikit terganggu
terus menerus, menggangu tidur 5. Jadwal emberian obat yang
o 5 = Tidak terganggu 3. Anjurkan pasien untuk memantau
ketidaknyamanan yang sesuai dapat membantu pasien
lama dan tidur berjalan Dengan kriteria hasil : pola tidur untuk memaksimalkan kualitas
- Jumlah jam tidur 1/2/3/4/5 4. Sesuaikan lingkungan (misalnya
tidurnya
- Pola tidur 1/2/3/4/5 cahaya, kebisingan, suhu, dan
Batasan karakteristik : 6. Membantu meningkatkan
- Kualitas tidur 1/2/3/4/5 tempat tidur) untuk meningkatkan
- Agitasi kualitas tidur
- Efisiensi tidur 1/2/3/4/5 tidur
- Perubahan 7. Untuk mengetahui kendala
5. Sesuaikan jadwal pemberian obat
konsentrasi - Tidur rutin 1/2/3/4/5 tidur yang dialami
untuk mendukung tidur/siklus
- Ansietas - Tidur lebih awal sampai habis 8. Lingkungan bersih membantu
bangun pasien
- Apatis di malam hari secara konsisten Manajemen Lingkungan : meningkatkan kualitas tidur
- Memberontak 1/2/3/4/5 Kenyamanan pasien
- Konfusi - Perasaan segar setelah tidur 6. Ciptakan lingkungan yang tenang 9. Suhu ruangan yang terlalu
- Penurunan 1/2/3/4/5 dan mendukung panas/dingin dapat menggangu
kemampuan berfungsi - Tempat tidur yang nyaman 7. Tentukan tujuan pasien dan proses tidur
- Mengantuk keletihan 1/2/3/4/5 keluarga dalam mengelola 10. Meningkatkan kenyamanan
- Tremor tangan - Suhu ruangan yang nyaman lingkungan dan kenyamanan yang terhadap suhu
- Peningkatan 1/2/3/4/5 optimal 11. Musik klasik dapat membantu
sensitivitas terhadap 8. Sediakan lingkungan yang aman klien menjadi rileks
nyeri dan bersih 12. Mengurangi ketegangan dan
- Iritabilitas 9. Sesuaikan suhu ruangan yang melancarkan sirkulasi darah
- Lateragi paling nyaman untuk individu 13. Membantu tubuh untuk rileks
- Malaise 10. Berikan atau singkirkan selimut sehingga dapat membantu
- Gangguan persepsi untuk meningkatkan kenyamanan mengendalikan keadaan umum
terhadap suhu 14. Menghasilkan efek endorphin
Evidance Base : yang otot menjadi rileks
11. Berikan terapi nonfarmakologi 15. Mambantu meregangkan otot
mendengarkan musik klasik dan membuat rileks
(Andrian Riska S, 2018)
12. Lakukan pemberian terapi relaksasi
otot progresif (Kasron, 2017)
13. Latihan autogenik (Ricer Reflio,
2014)
14. Pemberian aroma terapi lavender
(Diva de Laura, 2015)
15. Memberikan terapi foot massage
(Nurlaily, 2017)
3. Gangguan Pola Tidur Setelah diberikan intervensi NIC
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, Peningkatan tidur :
gangguan karena tidur pola tidur tidak terganggu dengan: 1. Monitor/catat pola tidur pasien dan 1. Mengetahui masalah pada
pasangan tidur, kendala jumlah jam tidur jumlah jam tidur
2. Monitor pola tidur dan catat kondisi
lingkungan, kurang NOC : Tidur 2. Kondisi fisik yang terganggu
fisik (misalnya, apnea tidur,
privasi, pola tidur tidak  Dipertahankan pada 4 dapat mempengaruhi pola tidur
sumbatan jalan nafas, nyeri/
menyehatkan  Ditingkatkan pada 5 3. Mengetahui masalah yang
ketidaknyamanan, dan frekuensi
o 1 = Sangat terganggu dialami
buang air kecil) dan/atau psikologis
o 2 = Banyak terganggu 4. Lingkungan yang tenang dapat
Batasan karakteristik : (misalnya, kekuatan atau
o 3 = Cukup terganggu mambantu peningkatan
- Kesulitan berfungsi kecemasan) keadaan yang
o 4 = Sedikit terganggu kualitas tidur pasien
sehari – hari menggangu tidur
5. Jadwal emberian obat yang
- Kesulitan memulai o 5 = Tidak terganggu 3. Anjurkan pasien untuk memantau
sesuai dapat membantu pasien
tidur pola tidur
Dengan kriteria hasil : 4. Sesuaikan lingkungan (misalnya untuk memaksimalkan kualitas
- Kesulitan - Jumlah jam tidur 1/2/3/4/5
cahaya, kebisingan, suhu, dan tidurnya
mempertahankan tetap
tidur - Pola tidur 1/2/3/4/5 tempat tidur) untuk meningkatkan 6. Membantu peningkatan
- Ketidakpuasan tidur - Kualitas tidur 1/2/3/4/5 tidur kualitas tidur pasien
- Tidak merasa cukup - Efisiensi tidur 1/2/3/4/5 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat 7. Meningkatkan kualitas tidur
istirahat - Tidur rutin 1/2/3/4/5 untuk mendukung tidur/siklus pasien
- Terjaga tanpa jelas - Tidur lebih awal sampai habis bangun pasien 8. Posisi tidur dapat membantu
penyebabnya Pengaturan posisi : pasien tidur dengan nyaman
di malam hari secara konsisten
6. Tempatkan pasien pada posisi
1/2/3/4/5 dan meningkatkan frekuensi
tiduryang nyaman
- Perasaan segar setelah tidur tidur
7. Monitor status oksigen pasien
1/2/3/4/5 8. Masukkan posisi tidur yang 9. Latihan ROM dapat membantu
- Tempat tidur yang nyaman diinginkan pasien ke dalam rencana kekauan sendi pada pasien
1/2/3/4/5 keperawatan 10. Agar peredarah darah menuju
- Suhu ruangan yang nyaman 9. Dorong pasien untuk ROM aktif jantung lebih maksimal
1/2/3/4/5 atau ROM pasif 11. Mambantu meregangkan otot
10. Tinggikan kepala tempat tidur dan membuat rileks
Evidance Base : 12. Musik klasik dapat membantu
11. Lakukan terapi foot massage klien menjadi rileks
(Nurlaily, 2017) 13. Mengurangi ketegangan dan
12. Lakukan terapi musik klasik melancarkan sirkulasi darah
(Andrian Riska S, 2018) 14. membantu tubuh untuk rileks
13. Pemberian terapi relaksasi otot
sehingga dapat membantu
progresif (Kasron, 2017)
mengendalikan keadaan umum
14. Latihan autogenik (Ricer Reflio,
15. Menghasilkan efek endorphin
2014)
15. Pemberian aroma terapi lavender yang otot menjadi rileks
(Diva de Laura, 2015)
EVALUASI KEPERAWATAN

34
DAFTAR PUSTAKA

Aminoff.M, Neurology and General Medicine 4th edition, 2008,Churchill


Livingstone, USA,P;605-609.

Aquilino, Mary Lober, Et al. 2008. Nursing Outcomes Classification. Fifth


Edition. United State of America: Mosby Elsevier.

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

Blumenfeld.H , Neuroanatomy through Clinical Cases,2002, Sinauer Associates


INC, Massachusets P;588-597
Carney.P, Clinical Sleep Disorder, 2005,Lippincott Williams &Wilkins ,
Philadelphia; P 21-58

Dochterman, Janne McCloskey dan Bulcchek, Gloria M. 2008. Nursing


Interventions Clarifications. Fifth Edition.united State of America: Mosby
Elsevier.

Guillemunault C. Bassiri A (2005). Clicinal Features and evaluation of obstructive


sleep apnea-hypoapnea syndrome and the upper airway resistance
syndrome, in : MH kryger, TH Roth, WC Dement (Eds.). Pronciples and
Practice of sleep Medicine. $th edn. WB Saunders, Philadelphia.

Huda,Amin.,Kusuma,Hardhi.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.Yogyakarta: MediAction

Herdman, T. Heather. 2015. NANDA Internasional Inc. diagnosa keperawatan:


definisi & klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC

Lee-Chiong.T, Sleep Medicine Essentials And Review, 2008, Oxford University


Press, PUSA, P;9-15

Potter, Patricia A., Perry, Anne G.2009.Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku


3.Jakarta: Salemba Medika

Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan


Praktik, Edisi 4.Jakarta: EGC.

Posner.J, Plum And Posner Diagnosis Of Stupor And Coma 4th Edition,
2007,Oxford University Press, New York P;11-25

35
Shneerson.J, Sleep Medicine 2nd Edition,2005,
Blackwell,Massachusets,Usa,P;22-51
Smith.H, Sleep Medicine , 2008, Cambridge University Press , New York ,P;61-
67

Sumirta, I Nengah. 2014. Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Tidur


( Insomnia ) Pada Lansia. Jurnal keperawatan Politeknik Kesehatan
Denpasar.
http://www.poltekkesdenpasar.ac.id/files/JURNAL%20GEMA
%20KEPERAWATAN/JUNI%202015/I%20Nengah%20Sumirta.pdf.
[diakses pada tanggal 3 Sepertember 2018 ].

Remelda, (2008). Insomnia dan gangguan tidur lainnya. Jakarta : Elex media
komputindo

Tarwoto dan Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:Medika


Salemba.

Vaughans, Bennita W. 2011. Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Rapha Publishing.

36

Anda mungkin juga menyukai