Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007 PDF
Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007 PDF
01. Pengantar :
Kurikulum Minimal Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah, merupakan penyesuaian
yang diambil dari kurikulum Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang
dikeluarkan direktorat kemahasiswaan – direktorat jenderal pendidikan tinggi di departemen
pendidikan dan kebudayaan tahun 1996. Hal ini dilakukan mengingat kondisi dan kemampuan
setiap perguruan tinggi yang beragam. Oleh karenanya, perlu ditetapkan kurikulum minimal,
yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat.
Kurikulum minimal pelatihan pengembangan wawasan dan sikap ilmiah, memerlukan
waktu 14 jam, yang terdiri dari 4 (empat) modul. Kurikulum ini masih dapat materinya ditambah
oleh perguruan tinggi penyelenggara, dengan memasukkan materi-materi sebagai kurikulum
local, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi masing-masing.
Tujuan dari pelatiah pengembangan wawasan dan sikap ilmiah ini diberikan pada
mahasiswa baru dengan maksud agar para mahasiswa baru dapat mempersiapkan dan
menyesuaikan diri dengan kehidupan “dunia kemahasiswaan”. Dunia kemahasiswaan,
merupakan dunia yang berbeda dengan dunia sebelumnya ketika mereka masih sekolah lanjut
tingkat atas (SLTA).
Para mahasiswa antara lain, dituntut untuk dapat belajar lebih aktif dan mandiri.
Misalnya, dapat menentukan sendiri beban studi atau lamanya waktu studi diperguruan tinggi
sesuai dengan kemampuannya dan factor lainnya.
03. Peserta : Peserta dari Pelatihan Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah adalah
seluruh Mahasiswa Baru
Tujuan
Mahasiswa mamapu mengembangkan sifat kritis untuk memahami dan memecahkan suatu
masalah
Pokok Bahasan
1. Persepsi
2. Keslahan-kesalah Berpikir
Materi/Proses Penyampaian
Pelaksanaan modul ini terdiri dari kegiatan-kegiatan
1. Experimen Persepsi
2. Larihan Kesalahan-kesalan Berpikir
Modul 1 Kegiatan 1
Experimen Persepsi
Sasaran Belajar :
a. Mahasiswa menyadari bahwa perbedaan pendapat terjadi karena adanya perbedaan persepsi
b. Mahasiswa memahami bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap rangsang stimulus yang ada
c. Mahasiswa memahami bahwa persepsi dipengaruhi oleh kebutuhan system nilai,dll yang
kemudian akan menghasilkan suatu stimulus
d. Mahasiswa memahami dan mengerti bahwa halyang dipersepsinya, belum tentu betul/tepat.
e. Mahasiswa mengerti dan memahami bahwa persepsi dapat berbeda
waktu 2 jam (120 menit)
Peralatan :
Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS
pemandu.its@gmail.com
a. Kasus persepsi (buku pedoman PP LKMM Tingkat Dasar hal.20)
b. Daftar Pertanyaan (buku PP LKMM Tingkat Dasar hal.22)
c. Perlengkapan Sidang.
Proses :
1. Pleno (15 menit)
* Pemandu menjelaskan bahwa tuuan eksperimensasi ini adalah membantu mahasiswa untuk
memahami arti persepsi
* Pemnadu membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 orangdan menjelaskan
kasus tertentu, kemudian menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.
2. Kerja Mandiri (15 menit)
* Mahasiswa diminta mengerjakan tugas persepsi secara mandiri
3. Kerja kelompok (45 menit)
* Mahasiswa mendiskusikan hasil kerja mansiri untuk mencari kesepakatan menjadi hasil
kerja kelompok.
4. Pleno (45 menit)
* Pemandu mempersilahkan juru bicara kelompok menyampaikan hasil kerja
* Pemansu kemudian memimpin diskusi pleno untuk membahas hasil pekerjaan masing-
masing kelompok
* Pemansu menyajikan salah satu contoh gambar yang mengacu pada masalah persepsi
Modul 1 kegiatan 2
Kesalahan-kesalahan berpikir
Sasaran belajar
• Mahasiswa memahami bagaimana proses berpikir yang benar
• Mahasiswa menyadari akan adanya kesalahan-kesalahan berpikir
Waktu : 1-2 jam (120 menit)
Peralatan
1. Renungan logika (cirri dan cara berpikir, R Matindas : hal 26)
2. Daftar oertanyaan 9ciri dan cara berpikir, R, Matindas : hal 26)
Tujuan
* Mahasiswa mamapu mengemukakan pendapatnya dengan ringkas, jelas terarah dan juga
mahasiswa mampu mendengar dan menerima pendapat orang lain.
Pokok Bahasan:
1. Mendengar aktif
2. Berbicara efektif
Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS
pemandu.its@gmail.com
Metode/Proses penyampaian
Pelaksanaan modul ini akan terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1. Mendengar aktif
2. Berbicara efetif
Modul 2 Kegiatan 1
Latihan mendengar aktif
Sasaran belajar
a. Mahasiswa terlatih/terbiasa untuk mendengar dengan aktif
b. Mahasiswa terbiasa/terlatih untuk menerima pendapat orang lain
c. Mahasiswa mamapu menyampaikan/merangsangkan hasil dari mendengar dengan aktif
d. Terbiasa untuk tetap aktif berpikir selama mendengar
Proses
1. Pleno (15 menit)
* Pemandu menjelaskan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk melatih mahasiswa agar
terlatih atau terbiasa untuk mendengar atau menerima pendapat orang lain
* Pemandu membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, dengan pembagian 3orang yang
akan berdialog, 2 orang observer.
* Pemandu menjelaskan prinsip-prinsip untuk mendengar aktif
2. Kerja Kelompok (30 menit)
* Mahasiswa melaksanakan permainan peran dalam bentuk dialog suatu permasalahan yang
terjadi di antara 3 orang pemeran, sedangkan 2 orang lain bertindak sebagai pengamat.
Pleno 1
Penjelasan: tentang bagaimana cara mendengarkan aktif
Misalnya : - tidak memutus/memotong pembicaraan
- tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
- tidak terlalu cepat mengajukan pertanyaan
Modul 2 kegiatan 2
Latihan Berbicara Efektif
Sasaran Belajar
a. Mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya dengan ringkas, jelas dan terarah
b. Mahasiswa mampu mengemukakan pendapatnya dalam struktur kalimat yang efektif dan
mudah dipahami
Proses
1. Sidang Pleno (15 menit)
* Pemandu menjelaskan prinsip-prinsip berbicara efektif :
Penjelasan Pemandu
• Latihan berbicara efektif
- Menjelaskan arti
- Menata urutan penyelesaian
- Menyeleksi informasi
- Membuang hal yang tidak perlu dijelaskan
- Memilih kata yang tidak menimbulkan keragaman
- Memilih kata yang tidakh menimbulkan dampak emosi yang merugikan
Hasil pengamatan latiha bicara dari masing-masing kelompok
• Pemandu menjelaskan hal-hal yang perlu dalam kaitannya denga pola berbicara efektif
Pokok Bahasan
1. Dasar konsep berpikir prestatif (A-K-U)
2. Sasaran/tujuan, resiko dan konsekuensi berpikir prestatif
Metode/proses penyampaian
1. Ceramah
2. Experimen dan diskusi
Modul 3 kegiatan 1
Dasar konsep erpikir prestatif (A-K-U)
Sasaran belajar :
• Mahasiswa mengerti dan memahami pola pikir prestatif
• Mahasiswa mengetahui tentang ciri-ciri tujuan yang bersifat prestatif (Cara berpikir
prestatif)
• Mahasiswa mengetahui cara-cara mencapai tujuan
Waktu : 60 menit
Peralatan :
1. White board/flipchart
2. ATK
Modul 3 kegiatan 2
Experimen Sasaran Resiko dan Konsekuensi
Sasaran Belajar :
1. Mahasiswa dapat mengenali makna berpikir prestatif
2. Mahasiswa dapat mengenali usaha dana keberhasilan dalam pola berpikir prestatif
Waktu :120 menit
Peralatan
1. Bola pimpong 6 buah
2. Keranjang plastic
3. White board/flipchart
4. ATK
Proses
1. Pleno (10 menit)
* Pemandu menjelaskan kegaitan permaianan
* Pengantar eksperimen (terlampir)
2. Eksperimen (50 menit)
* Pemandu memimpin kegiatan permainan
3. Kerja Mandiri (10 menit)
* Mahasiswa diminta untuk mengisi lembar pertanyaan untuk pengantar diskusi
4. Pleno (50 menit)
* Pemandu memimpin kegiatan diskusi
* Pemandu merangkum makana prestasi, usaha keberhasilan
* Pemandu menutup kegiatan
Poko bahasan
1. Lingkup pengenalan diri
2. Pengembangan diri
3. Pribadi dan Organisasi
Modul 4 kegiatan 1
Lingkup Pengenalan Diri
Sasaran Belajar
1. Mahasiswa memahami dan mengenali potensi dirinya
2. Mahasiswa memahami akan kelemahan/ kekurangannya
Waktu : 60 menit
Peralatan :
1. Whiteboard/flipchart
2. ATK
Proses :
1. Pleno (30 menit)
* Pemandu memeberikan ceramah (jenderal johari) latihan 15 menit kerja mandiri
* Mahasiswa diminta untuk menuliskan tentang dirinya (menuliskan potensi mauapun
kelemahan yang dimilikinya dan bukan segi fisiknya )
2. Pleno (15 menit)
* Pemandu mendiskusikan tentang hasil dari kerja mandiri mahasiswa
Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS
pemandu.its@gmail.com
* mendiskusikan kesulitan menilai diri sendiri
Modul 4 kegiatan 2
Pengembangan Diri
Sasaran Belajar
1. Mahasiswa mampu membuat rencana pengembangan diri sesuai dengan potensi dan kendala-
kendala yang dimilikinya
2. Mahasiswa dapat memilih beban studinya
3. Mahasiswa dapt menentukan waktu studinya
Waktu : 60 menit
Peralatan :
1. Whiteboard/flipchart
2. ATK
Proses :
Pleno (15 menit)
* Pemandu memberikan ceramah (jenderal johari) latihan (30 menit)
* Mahasiswa diminta utnuk menuliskan cirri-ciri temannya yang diketahui (bukan ciri-ciri
fisiknya)
* Pemandu mendiskusikan tentang hal-hal yang diungkapkan oleh temannya
* Menjelaskan dalam kaitannya dengan feedback dari orang lain
Modul 4 kegiatan 3
Pribadi dan Organisasi
Sasaran Belajar
1. Mahasiswa memahami makna organisasi
2. Mahasiswa memahami bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu organisasi
Pengertian :
Konsep AKU adalah rangkuman terpadu dari teori-teori psikologi khususnya yang berkaiatan
dengan cara-cara mengembangkan diri. Konsep ini diilhami oleh kesadaran bahwa hampir
seluruh tingkah laku manusia pada dasaranya adalah usaha untuk mencapai sesuatu. Dalam
kerangka konsep A-K-U, hal yang ingin dicapai manusia ini disebut ambisi. Dengan sendirinya,
keberhasilan seseorang dalam mencapai ambisi ini tergantung baik pada kenyataan yang
dihadapi maupun pada usaha yang dilakukan. Ketiga istilah ini yaitu, Ambis, Kenyataa, dan
Usaha secara kebetulan membentuk singkatan A-K-U
A-K-U yang dimiliki seseorang akan terbentuk dengan baik bila ada keselarasan antara masing-
masing unsurnya. Ini berarti ambis yang dimiliki seseorang haruslah disesuaikan dengan
Secara sederhana, konsep AKU berisi ajaran tentang cara-cara utnuk menguji sejauh mana
seseorang telag memiliki kesalarasan A-K-U, dan hal-hal apa yang harus dilakukan seandainya
A-K-U itu belum selaras.
Ambisi
Dalam konsep A-K-U, kata mbisi digunakan untuk menerangkan segala sesuatu yang ingin
dicapai seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar. Tercapainya Ambisi akan
menimbulkan perasaan senang, puas atau perasaan postitif lainnya, sementara kegagalan dalam
emncapai ambisi akan menimbulkan perasaan-perasaan kecewa, sedih, kesal atau perasaan
negative lainnya
Pada suatu waktu atau suatu jangka waktu tertentu bisa saja timbul lebih dari satu ambisi pada
diri seseorang. Ambisi-ambisi yang timbul bersama ini bisa saling mendukung, misalnya ambisi
untuk menjadi ibu dan istri yang baik dengan ambisi untuk belajar mengatur waktu. Disuatu saat
bisa juga ambisi-ambisi yang ada bersama justru saling bertentangan.
Ambisi yang salaing bertentangan ini bisa saling menghambat. Misalnya saja ambisi untuk
bisa menyediakan waktu banyak untuk kegiatan social dengan ambisi untuk mendapatkan uang
yang banyak dengan bekerja karena harus membantu keuangan keluarga. Ambisi yang saling
bertentangan ini biasanya menimbulkan kebingungna atau konflik pada seseorang. Apabila
berada dalam kenyataan demikian, maka seseorang harus mampu memilih mana ambisi yang
paling di pentingkan, agar tidak terjadi konflik. Konflik atau kebingungan yang terus menerus
akan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, bahkan dapat menimbulkan stress.
Kenyataan
Kenyataan adalah ahl-hal yang dapat mendukung maupun menghambat pencapaian suatu
ambisi. Kenyataan ini dapat dibedakan menjadi kenyataan eksternal (yang berada diluar dari
individu) dankenyataan internal (yang merupakan ciri-ciri pribadiyang melekat pada diri individu
Usaha
Usaha adalah tindakan nyata yang dilakukan sesroang untuk mencapai mencapai ambisinya.
Tindakan nyata tidak harus selalu berupa perbuatan yang dapat dilihat orang. Berpikirpun dapat
merupakan salah satu usaha, meskipun berpikir tidak dapt diamati begitu saja. Walaupun usaha
dilakukan orang secara sadar dan perencanaan yang matang, namun tetap ada kemungkinan
INTRUKSI
Usahakanlah 6 bola pimpong jatah anda masuk ke dalam keranjang-keranjang tersebut. Anda
bebas memilih sasaran keranjang menurut strategi anda.
Catatan :
1. Guna merangsang perhatian pemain, pemansu member tahukan skor/hadia sewaktu
permainan berlangsung
2. Pemandu dapat menentukan teknis tertentu untuk mengembangkan arah permainan
DAUR MOTIVASI
Pola : Sesuatu yang tidak sama dengan acak tetapi mempunyai keteraturan yang kemudian ada
ciri-cirinya
Untuk data mengembangkan kebiasaan berpikir prestatif ada beberapa cara yang dapat
dilakukan.
RUMUSAN
TUJUAN
TUJUAN AWAL
TUJUAN BARU
TUJUAN ANTARA
MUNGKIN YA PASTI
TIDAK
TIDAK TIDAK
PENTING BISA DIATASI
YA YA
TIM Penyusun :
1. Dr. R. Matindas