Ti 08448 PDF
Ti 08448 PDF
Oleh:
NPM : 15 06 08448
2018
ii
iii
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK
(terlampir)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan bimbingan-
Nya penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Kerja Praktek di PT. Petrokimia Gresik secara maksimal dan
tepat pada waktunya.
Tujuan disusunnya Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai laporan seluruh
kegiatan yang telah dilakukan selama kerja praktek di PT. Petrokimia Gresik
sehingga dapat membantu untuk lebih mendalami penerapan teori yang telah
didapat dari ilmu Teknik Industri dan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana di jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Penyelesaian penulisan Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari dukungan,
bimbingan, dan bantuan banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Dengan
begitu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat, kekuatan, dan
kemudahan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
2. Orang Tua dan Keluarga Besar penulis yang selalu memberikan doa dan
dukungan semangat selama ini.
3. Bapak Anugrah Kusumo Pamosoaji, S.T. M.T selaku dosen pembimbing
kerja praktek dan penyusunan Laporan Kerja Praktek.
4. Bapak Agoes Patmono selaku pembimbing lapangan kerja praktek di PT.
Petrokimia Gresik.
5. Seluruh karyawan PT. Petrokimia Gresik yang telah membantu dan
mendukung pelaksanaan kerja praktek.
6. Seluruh teman – teman kerja praktek di PT. Petrokimia Gresik yang saling
membantu satu sama lain dalam pelaksanaan kerja praktek.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna.
Namun, penulis berharap agar Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................................... 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................... 2
vi
3.1.2. Proses Bisnis Departemen Produksi I A................................................... 48
3.2. Produk PT. Petrokimia Gresik ..................................................................... 49
3.2.1. Produk Pupuk .......................................................................................... 49
3.2.2. Produk Non Pupuk ................................................................................... 56
3.3. Proses Produksi PT. Petrokimia Gresik ...................................................... 66
3.3.1. Proses Produksi Pupuk ZA I/III ................................................................ 66
3.3.2. Proses Produksi Amoniak ........................................................................ 71
3.3.3. Proses Produksi Urea .............................................................................. 79
3.3.4. Utilitas Departemen Produksi I ................................................................. 84
3.4. Fasilitas PT. Petrokimia Gresik ................................................................... 88
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.2. Grafik Permintaan Pupuk ZA I ....................................................... 96
Gambar 4.3. Grafik Forecasting Simple Average ............................................... 99
Gambar 4.4. Grafik Forecasting 2-MA ............................................................. 105
Gambar 4.5. Grafik Forecasting 3-MA ............................................................. 105
Gambar 4.6. Grafik Forecasting 4-MA ............................................................. 106
Gambar 4.7. Grafik Forecasting 5-MA ............................................................. 106
Gambar 4.8. Grafik Forecasting 6-MA ............................................................. 107
Gambar 4.9. Grafik Forecasting 2-WMA .......................................................... 112
Gambar 4.10. Grafik Forecasting 3-WMA ........................................................ 112
Gambar 4.11. Grafik Forecasting 4-WMA ........................................................ 113
Gambar 4.12. Grafik Forecasting 5-WMA ........................................................ 113
Gambar 4.13. Grafik Forecasting SES α = 0.1 ................................................. 124
Gambar 4.14. Grafik Forecasting SES α = 0.2 ................................................. 124
Gambar 4.15. Grafik Forecasting SES α = 0.3 ................................................. 125
Gambar 4.16. Grafik Forecasting SES α = 0.4 ................................................. 125
Gambar 4.17. Grafik Forecasting SES α = 0.5 ................................................. 126
Gambar 4.18. Grafik Forecasting SES α = 0.6 ................................................. 126
Gambar 4.19. Grafik Forecasting SES α = 0.7 ................................................. 127
Gambar 4.20. Grafik Forecasting SES α = 0.8 ................................................. 127
Gambar 4.21. Grafik Forecasting SES α = 0.9 ................................................. 128
x
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah :
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
f. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah :
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 25 hari kerja terhitung mulai tanggal 01
Juli 2018 sampai dengan 31 Juli 2018 di PT. Petrokimia Gresik, Jl. Jenderal
Ahmad Yani, Gresik, Jawa Timur (Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61119).
Dalam hal ini penulis ditempatkan pada Departemen Produksi I A dengan
pembimbing lapangan Sdr. Agoes Patmono.
2
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Petrokimia Gresik yang beralamat di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Gresik, Jawa
Timur (Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61119) dan menempati tanah seluas
450 Ha merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki
kronologis sejarah perkembangan sebagai berikut:
Pada awalnya PT. Petrikimia Gresik didirikan dengan latar belakang lingkungan
Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah dan merupakan negara
agraris sehingga titik berat pembangunan terletak pada sektor pertanian. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan dalam sektor
pertanian adalah mendirikan pabrik pupuk.
3
a. Tahun 1960
PT. Petrokimia Gresik didirikan dengan nama PROJEK PETROKIMIA
SOERABAJA berdasarkan hukum TAP MPRS No.II/MPRS/1960 dan Kepres RI
No. 260 Tahun 1960.
b. Tahun 1962
Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan yang diwakili oleh Badan
Persiapan Proyek – Proyek Industri (BP3I) mengadakan survei lokasi di daerah
Jawa Timur lebih tepatnya Tuban dan Pasuruan hingga didapatkan Gresik
sebagai lokasi yang paling tepat.
c. Tahun 1964
Pelaksanaan pembangunan fisik PROJEK PETROKIMIA SOERABAJA tahap
pertama yang berdasar pada Inpres RI No. 1/Instr/1963 dan diatur dalam
Keputusan Presiden No.225 pada tanggal 4 November 1964 dilakukan oleh
Consindit Sp. A dari Italia sebagai kontraktor utama.
d. Tahun 1968
Perlonjakan politik dan krisis ekonomi terjadi pada tahun 1968 sehingga
pembangunan PROJEK PETROKIMIA SOERABAJA harus dihentikan. Selain itu,
biaya yang diperlukan untuk operasi sangat tinggi dan tidak sesuai dengan hasil
penjualan.
e. Tahun 1971
Pemerintah membuat keputusan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55
Tahun 1971 untuk mengubah status badan hukum PROJEK PETROKIMIA
SOERABAJA menjadi Perusahaan Umum (Perum).
f. Tahun 1972
Presiden Soeharto meresmikan status badan hukum PROJEK PETROKIMIA
SOERABAJA pada tanggal 10 Juli sehingga sampai saat ini tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Ulang Tahun PT. Petrokimia Gresik.
g. Tahun 1975
Status badan hukum PROJEK PETROKIMIA SOERABAJA diubah menjadi
Persero dengan nama PT. Petrokimia Gresik (Persero) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 35/1974 jo PP No. 14/1975. Nama Petrokimia berasal dari kata
“Petroleum Chemical” yang disingkat menjadi Petrochemical yang berarti bahan
4
– bahan kimia yang terbuat dari minyak bumi dan gas sedangkan nama Gresik
menunjukkan letak dari perusahaan tersebut.
h. Tahun 1997
Pemerintah membuat keputusan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28/1997
bahwa PT. Pterikimia Gresik resmi menjadi anggota Holding Company PT.
Pupuk Sriwijaya Palembang.
i. Tahun 2000
Abdurahman Wahid pada tanggal 25 Agustus 2000 meresmikan Pabrik Pupuk
Majemuk PHONSKA dengan teknologi Spanyol INCRO. Pabrik tersebut memiliki
kapasitas produksi 300.000 ton/tahun. Kontruksi dari pembangunan pabrik ini
ditangani oleh PT. Rekayasa Industri.
j. Tahun 2003
Pembangunan pabrik NPK blending dilakukan dengan kapasitas produksi 60.000
ton/tahun pada bulan Oktober.
k. Tahun 2004
Rehabilitation Flexible Operation (RFO) diterapkan untuk mengantisipasi akan
adanya permintaan pasar yang tinggi pada produk PHONSKA. Penerapan
dilakukan pada Pabrik Fosfat (PF I).
l. Tahun 2005
Tiga macam pupuk diproduksi pada tahun ini dengan bulan yang berbeda. Pupuk
pertama adalah Kalium Sulfat (ZK) yang diproduksi pada bulan Marert dengan
kapasitas produksi 10.000 ton/tahun. Pupuk yang kedua adalah Petroganik yang
diproduksi pada bulan Desember dengan kapasitas produksi 3.000 ton/tahun.
Kemudian yang terakhir adalah pupuk NPK Granulation yang diproduksi pada
bulan Desember pula dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun.
m. Tahun 2013
Pemerintah meresmikan PT. Petrokimia Gresik sebagai anak perusahaan atau
anggota Holding Company Pupuk Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia, Nomor AHU-17695.AH.01.02
Tahun 2012.
5
a. Perluasan Pertama
Perluasan pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 1979 dengan kontraktor
Spie Batignoles dari Perancis. Perluasan yang dilakukan adalah pembangunan
pabrik pupuk TSP I. Pada tahun ini juga dibangun pelabuhan dan fasilitas
Instalasi Penjernihan Air Gunungsari di Surabaya yang memanfaatkan bahan
baku air dari sungai Brantas dengan kapasitas 800 m3/jam.
b. Perluasan Kedua
Perluasan kedua dilakukan pada tanggal 30 Juli 1983 dengan kontraktor Spie
Batignoles dari Perancis. Perluasan yang dilakukan adalah pembangunan pabrik
pupuk TSP II. Selain itu, pada tahun ini juga melakukan perluasan pada
pelabuhan dan pembangunan Instalasi Penjernihan Air Babat di Lamongan yang
memanfaatkan bahan baku air dari sungai Bengawan Solo dengan kapasitas
2000 m3/jam.
c. Perluasan Ketiga
Perluasan ketiga dilakukan pada tanggal 10 Oktober 1984 dengan kontraktor dari
Jepang bernama Hitachi Zosen. Perluasan yang dilakukan adalah pembangunan
pabrik Asam Sulfat dengan kapasitas produksi 550.000 ton/tahun, pabrik pupuk
ZA II dengan kapasitas produksi 250.000 ton/tahun, pabrik Asam Fosfat, pabrik
Cement Retarder, pabrik Aluminium Fluorida, Pabrik Ammonium Sulfat, dan Unit
Utilitas.
d. Perluasan Keempat
Perluasan keempat dilakukan pada tanggal 02 Mei 1986 yang ditangani
langsung oleh tenaga dari PT. Petrokimia Gresik. Perluasan yang dilakukan
adalah pembangunan pabrik pupuk ZA III dengan kapasitas produksi 200.000
ton/tahun.
e. Perluasan Kelima
Perluasan kelima dilakukan pada tanggal 29 April 1994 dengan kontraktor PT Inti
Karya Persada Teknik (IKPT) Indonesia. Perluasan yang dilakukan adalah
pembangunan pabrik Ammonia dan pabrik Urea baru dengan teknologi KELLOG
dari Amerika dan TEC dari Jepang. Pada pabrik Ammonia bahan baku yang
digunakan adalah gas alam yang dialirkan dengan menggunakan pipa dari
Kangean, Madura.
6
f. Perluasan Keenam
Perluasan keenam dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2000 dengan kontraktor
PT. Rekayasa Industri. Perluasan yang dilakukan adalah pembangunan pabrik
pupuk majemuk PHONSKA dengan menggunakan teknologi INCRO dari
Spanyol. Kapasitas produksi dari pabrik pupuk majemuk PHONSKA ini sebesar
450.000 ton/tahun.
g. Perluasan Ketujuh
Perluasan ketujuh dilakukan pada tahun 2003. Perluasan yang dilakukan adalah
pembangunan pabrik pupuk NPK Blending dengan kapasitas produksi 60.000
ton/tahun.
h. Perluasan Kedelapan
Perluasan kedelapan dilakukan pada tanggal 23 Maret 2005. Perluasan yang
dilakukan adalah pembangunan pabrik pupuk ZK dengan kapasitas produksi
10.000 ton/tahun, pabrik pupuk NPK I dengan kapasitas produksi sebesar
100.000 ton/tahun, dan pabrik pupuk Petroganik dengan kapasitas produksi
sebesar 1.350 kg/jam.
i. Perluasan Kesembilan
Perluasan kesembilan dilakukan pada tahun 2008. Perluasan yang dilakukan
adalah pembangunan pabrik pupuk PHONSKA II dengan kapasitas produksi
600.000 ton/tahun, pabrik pupuk NPK II dengan kapasitas produksi 100.000
ton/tahun, dan produk inovasi berupa pupuk Petro Biofertil yang memiliki
kapasitas produksi sebesar 10.000 ton/tahun.
j. Perluasan Kesepuluh
Perluasan kesepuluh dilakukan pada tahun 2009. Perluasan yang dilakukan
adalah pembangunan pabrik pupuk PHONSKA III yang merupakan rehabilitas
dan optimalisasi dari pabrik pupuk SP-36 dengan kapasitas produksi 600.000
ton/tahun, pabrik pupuk NPK III dan IV dengan kapasitas produksi setiap
jenisnya sebesar 100.000 ton/tahun, serta pabrik pupuk Fosfat I dan II dengan
kapasitas produksi setiap jenisnya sebesar 500.000 ton/tahun.
k. Perluasan Kesebelas
Perluasan kesebelas dilakukan pada tahun 2010. Perluasan yang dilakukan
adalah membuat instalasi pembangkit listrik dengan nama unit Utilitas Batubara
(UBB). Unit ini menggunakan dua boiler dengan kapasitas masing-masing 150
ton/jam sehingga mampu menghasilkan energi sebesar 30 MW.
7
l. Perluasan Kedua belas
Perluasan kedua belas dilakukan pada tahun 2011. Perluasan yang dilakukan
adalah pembangunan pabrik pupuk PHONSKA IV dengan kapasitas produksi
600.000 ton/tahun dan tangki Amoniak 10.000 MT.
PT. Petrokimia Gresik memiliki logo dengan gambar kerbau berwarna kuning
keemasan yang berdiri diatas kelopak daun dengan ujung daun berjumlah lima
dan dipadukan dengan tulisan “PG” berwarna putih pada bagian tengahnya.
Gambar kerbau berwarna emas dipilih sebagai logo PT. Petrokimia Gresik
karena dalam bahasa Jawa kerbau disebut dengan kebo sehingga jika
digabungkan dengan warnanya yang emas menjadi Kebomas. Kebomas
merupakan kecamatan tempat berdirinya PT. Petrokimia Gresik sehingga hal ini
menjadi sebuah penghargaan terhadap kecamatan Kebomas yang ada di
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
8
Kabupaten Gresik. Selain itu, kebo memiliki arti sebagai simbol sahabat petani
yang bersifat setia, giat bekerja dalam membantu para petani, dan tidak buas
sedangkan warna kuning keemasan memiliki arti keagungan, kejayaan, dan
keluhuran budi.
Kelopak daun berwarna hijau dengan ujung kelopaknya ada lima yang menjadi
logo PT. Petrokimia Gresik melambangkan kelima sila Pancasila sedangkan
“PG” merupakan singkatan dari Petrokimia Gresik. Warna hijau pada kelopak
daun melambangkan kesuburan dan kesejahteraan sedangkan warna putih
dengan garis hitam pada tulisan “PG” melambangkan kesucian, kejujuran,
kemurnian, kedalaman, stabilitas, dan keyakinan yang teguh dalam menjalankan
proses kerja. Selain itu, pada logo yang ditunjukkan Gambar 2.3 juga terdapat
tulisan “Memupuk Kesuburan, Menebar Kemakmuran” yang mengaskan bahwa
produk yang dihasilkan PT. Petrokimia Gresik akan memberikan kesuburan bagi
pertanian di Indonesia sehingga masyarakatnya menjadi makmur.
9
berbagai macam kegiatan industri. PT. Petrokimia Gresik memiliki kepemilikan
saham sebesar 35%.
d. PT. Petronika
PT. Petronika merupakan perusahaan yang memproduksi bahan platicizer
Diocthyl Phthalate (DOP). Kepemilikan saham PT. Petrokimia Gresik terhadap
perusahaan ini sebesar 20%.
e. PT. Petrocentral
PT. Petrocentral merupakan perusahaan yang memproduksi Sodium Tripoly
Phosphate (STPP). PT. Petrokimia Gresik memiliki 9,8% saham pada
perusahaan ini.
10
acara ini, PT. Petrokimia Gresik sekaligus menjadi salah satu dari 46 perusahaan
seluruh dunia yang masuk dalam IFA Protect and Sustain Hall of Fame.
11
Dalam Award for Innovation in Paid Media Planning & Management PT.
Petrokimia Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang
diperoleh Program Apresiasi Karya Jurnalistik Peraih Predikat.
Dalam Award for Innovation in Product Placement PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan GOLD STEVIE® WINNER yang diperoleh Petro Agrifood
Expo 2017: "Promosi Produk Inovasi PG dan Keberhasilannya".
Dalam Award for Innovation in Sponsorships PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER yang diperoleh Program
Apresiasi Karya Jurnalistik Peraih Predikat.
Dalam Award for Innovation in Social Media Marketing PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS dalam Trending Topic & Pilihan
Favorit.
Dalam Most Innovative Marketing or Advertising Professional of the Year PT.
Petrokimia Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER yang diterima
oleh Direktur Pemasaran PG: Meinu Sadariyo.
v. Awards for innovation in Publication
Dalam Award for Innovation in Annual Reports PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER yang diperoleh PG's 2016
Annual Report: “Transformation towards Excellent Performance”.
Dalam Award for Innovation in Government Publications PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diperoleh Buku
"Memupuk Kesuburan Menebar Kemakmuran" sebagai Pendukung Program
Ketahanan Pangan Nasional.
Dalam Award for Innovation in Government Publications diterima PT.
Petrokimia Gresik dalam PG's 2016 Sustainability Report: "Sustainable
Transformation in Harmony".
Dalam Award for Innovation in Government Publications PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER yang diperoleh PG's
2016 Annual Report: “Transformation towards Excellent Performance”.
Dalam Award for Innovation in Government Publications PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diperoleh Buku
"Memupuk Kesuburan Menebar Kemakmuran" sebagai Pendukung Program
Ketahanan Pangan Nasional.
12
Dalam Award for Innovation in Marketing or Sales Literature PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diterima Tabloid
Sahabat Petani.
Dalam Award for Innovation in House Organizations and Publications PT.
Petrokimia Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNERS yang
diperoleh Majalah GEMA: Media Internal Petrokimia Gresik.
Dalam Award for Innovation in Public Enterprise Publications PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNERS yang diperoleh PG's
2016 Annual Report: “Transformation towards Excellent Performance”.
Dalam Award for Innovation in Public Enterprise Publications diterima PT.
Petrokimia Gresik dalam PG's 2016 Sustainability Report: "Sustainable
Transformation in Harmony".
Dalam Award for Innovation in Other Types of Publications PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER yang diperoleh Majalah
GEMA: Media Internal Petrokimia Gresik.
vi. Awards for innovation in Website and Blogs
Dalam Award for Innovation in Corporate Websites PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNERS.
Dalam Award for Innovation in General Information Websites PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNERS yang diperoleh Website
Sahabat Petani: Peduli, Inspiratif, dan Mencerdaskan.
Dalam Award for Innovation in Government Websites PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER .
Dalam Award for Innovation in News Websites PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan SILVER STEVIE® WINNER yang diperoleh Website Sahabat
Petani: Peduli, Inspiratif, dan Mencerdaskan.
vii. Awards for innovation in APPS
Dalam Award for Innovation in General Utility Apps PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diperoleh PetroXfert:
Smart Partner for Smart Farmer.
viii. Awards for innovation in Events
Dalam Award for Innovation in Consumer Events PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diterima Petro Agrifood
Expo 2017: "Riset Sebagai Motor Penggerak Tumbuh Kembang
Perusahaan".
13
Dalam Award for Innovation in Internal (Corporate) Events PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS yang diterima PT
Petrokimia Gresik XXXI Innovation Convention: "Innovation is Our
Tradition".
Dalam Award for Innovation in Public Enterprise Events PT. Petrokimia
Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNER yang diterima PT
Petrokimia Gresik XXXI Innovation Convention: "Innovation is Our
Tradition".
ix. Awards for innovation Customer Service
Dalam Award for the Innovative Use of Technology in Customer Service >
Public Enterprise PT. Petrokimia Gresik mendapatkan SILVER STEVIE®
WINNER yang diterima PetroXfert: Smart Partner for Smart Farmer.
x. Awards for innovation Technology
Dalam Award for the Innovation in Technology Development All Other
Industries PT. Petrokimia Gresik mendapatkan SILVER STEVIE® WINNERS
yang diterima PETROZYME for leather Industry.
Dalam Award for Innovation in Technology Management, Planning &
Implementation Public Enterprise PT. Petrokimia Gresik mendapatkan
BRONZE STEVIE® WINNER yang diterima Teknologi Informasi PT
Petrokimia Gresik (Produsen Pupuk Nasional Indonesia).
Dalam Award for Innovation in Technology Management, Planning &
Implementation All Other Industries PT. Petrokimia Gresik mendapatkan
BRONZE STEVIE® WINNER yang diterima Teknologi Informasi PT
Petrokimia Gresik.
xi. Awards for innovation Product Design and Development
Dalam Award for Innovation in Consumer Products & Services PT.
Petrokimia Gresik mendapatkan GOLD STEVIE® WINNER dengan Pupuk
NPK Phonska Plus Hasil Panen Melimpah Hingga Dua Kali Lipat.
Dalam Award for Innovation in Government Services PT. Petrokimia Gresik
mendapatkan BRONZE STEVIE® WINNER dalam Mendukung Program
Ketahanan Pangan Nasional dengan Pupuk NPK Phonska Plus.
14
Direktur Pemasaran PT. Petrokimia Gresik, Meinu Sadariyo di Main Atrium Kota
Kasablanka, Jakarta pada tanggal 2 Mei 2018 sedangkan pemberian
penghargaan dilakukan oleh Ahmad Bambang selaku Deputi Bidang Usaha
Konstruksi, Sarana & Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN dan
Hermawan Kertajaya selaku Founder MarkPlus.
e. Penghargaan ICCA-III-2018
PT. Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan dalam ajang Indonesia
Corporate Secretary & Corporate Communication Award III-2018 (ICCA-III-2018)
dengan kategori SOE’s Subsidiary. Acara ICCA diadakan oleh majalah
15
Economic Review, Perbanas Institute, dan Indonesia Asia Institute. Pemberian
penghargaan dilakukan oleh Irlisa Rachmadiana selaku ketua penyelenggara
dan diterima oleh Yusuf Wibisono selaku Sesper PT. Petrokimia Gresik di Hotel
Plaza, Jakarta pada tanggal 02 Maret 2018.
h. Penghargaan K3
PT. Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan kategori Platinum dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat
kerja. Pemberian penghargaan dilakukan oleh M Hanif Dakhiri selaku Menteri
Ketenagakerjaan RI dan diterima oleh I Ketut Rusnaya selaku Direktur Produksi
PT. Petrokimia Gresik di Gedung Grahadi Surabaya pada tanggal 12 Januari
2018.
i. Penghargaan GCG
PT. Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan Sangat Baik dari GCG
berdasarkan penilaian penerapan 6 Aspek Good Corporate Governance (GCG)
tahun 2017 dengan skor 93,17%. Pemberian predikat penghargaan ini dilakukan
oleh BPKP Jawa Timur di Kantor Pusat PT. Petrokimia Gresik pada tanggal 05
Januari 2018.
16
j. Penghargaan Tahun 2017
i. Penghargaan Industri Hijau Level 5 yang diberikan oleh Haris Munandar
selaku Sekjen Kementerian Perindustrian dan diterima oleh I Ketut Rusnaya
selaku Direktur Produksi Petrokimia Gresik di Aula Garuda Lantai 2, Gedung
Kementerian Perindustrian pada tanggal 21 Desember 2017.
ii. Penghargaan Proper Hijau 2017 yang diberikan oleh Siti Nurbaya selaku
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan diterima oleh I Ketut Rusnaya
selaku Direktur Produksi di Gedung II Istana Wakil Presiden RI, Gambir, Jakarta
Pusat pada tanggal 18 Desember 2017.
iii. BUMN Branding & Marketing Award 2017, peringkat Bronze kategori Brand
Identity yang diselenggarakan oleh BUMN Track dan didukung Rumah
Perubahan dan Arrbey Consulting. Pemberian penghargaan dilakukan oleh Mr.
Piotr Jakubowski selaku Chief Marketing Officer Gojek Indonesia dab diterima
oleh I Kadek Karthalaksana selaku GM Pemasaran dan Logistik di Grand
Ballroom Hotel JS Luwansa, Jl. HR Rasuna Said Kav C-22. Jakarta pada tanggal
14 Desember 2017.
iv. Penghargaan Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) XXI dan
International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2017 yang
diselenggarakan oleh PT Wahana Kendali Mutu (WKM) dan Asosiasi Manajemen
Mutu & Produktivitas Indonesia (AMMPI) serta didukung Kementerian
Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan
perolehan 1 Diamond, 1 Best Performance, 6 Platinum, dan 1 Gold di Hotel
Kyriad Bumiminang dan The Axana Hotel Padang Sumatera Barat pada tanggal
26 November 2017 sampai dengan 30 November 2017.
v. Penghargaan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Indonesian CSR
Award (ICA) 2017, PT Petrokimia Gresik meraih 3 (tiga) kategori Platinum dan 1
(satu) kategori Gold. Ajang ini diselenggarakan oleh Corporate Forum for
Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Badan Standarisasi
Nasional (BSN) di Rafflesia Grand Ballroom Balai Kartini Jakarta pada tanggal 28
November 2017 sampai dengan 30 November 2017.
vi. Penghargaan Indonesian CSR Award (ICA) 2017 Terbaik I, Corporate
Communication Officer yang diterima oleh Yusuf Wibisono selaku Sekretaris
Perusahaan yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community
Development (CFCD) bekerja sama dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN)
17
di Rafflesia Grand Ballroom Balai Kartini, Jakarta pada tanggal 28 November
2017 sampai dengan 30 November 2017.
vii. ICSB Indonesia Presidential Award 2017 Kategori Business Practitioner
yang diselenggarakan oleh International Council for Small Business (ICSB)-
Indonesia dan MarkPlus, Inc. Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap
kepedulian perusahaan dalam membina Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM) di Jawa Timur. Penghargaan diterima oleh Muhammad Ihwan F selaku
Manager Humas Petrokimia Gresik di Stasiun TVRI Surabaya pada tanggal 21
November 2017
viii. SNI Award 2017 predikat Platinum untuk kategori Organisasi Besar Barang
Sektor Kimia yang diberikan oleh Bambang Prasetya selaku Kepala Badan
Standardisasi Nasional (BSN) dan diterima oleh Nugroho Christijanto selaku
Direktur Utama Petrokimia Gresik di Grand Studio Metro TV Jakarta pada
tanggal 16 November 2017.
ix. LIPI Science Based Industrial Innovation Award 2017 kategori Physical
Science. Penghargaan diterima oleh Nugroho Christijanto selaku Direktur utama
Petrokimia Gresik pada acara Indonesia Science Expo (ISE) 2017 di Balai Kartini
Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 37 Jakarta Selatan pada tanggal 25 Oktober
2017.
x. International Business Award 2017, Petrokimia Gresik berhasil meraih 23
penghargaan yang terdiri dari 6 Emas, 4 Perak, dan 13 Perunggu. Penghargaan
tersebut diterima oleh Nugroho Christijanto selaku Direktur utama Petrokimia
Gresik dan Pardiman selaku Direktur keuangan yang didampingi pejabat terkait
di Barcelona, Spanyol pada tanggal 21 Oktober 2017.
xi. Penghargaan runner up kategori Profil CSR dari Festival Film Nusantara.
Judul film yang mendapatkan penghargaan adalah "Pelestarian
Keanekaragaman Hayati" yang diterima Yusuf Wibisono selaku Manager CSR di
gedung teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2017.
xii. Penghargaan Make Study 2017 Winner dan Special Recognition: Most
Admirable initiatives of Becaming Knowledge Enterprise dalam Malam
Penganugerahan MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Study yang
diselenggarakan oleh PT Dunamis. Acara Awarding Session dilaksanakan pada
tanggal 27 September 2017 di Grand Ballroom Ritz-Carlton Hotel Jakarta.
xiii. Penghargaan atas keteladanannya melunasi Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) sebelum Bulan Panutan Pelunasan PBB tahun 2017 dan Pembayar Pajak
18
Penerangan Jalan (PPJ) non PLN 2017 terbesar di Kabupaten Gresik.
Penghargaan diserahkan oleh Sambari selaku Bupati Gresik dan diterima oleh
staf Departemen Keuangan pada tanggal 20 September 2017
xiv. Indonesian Sustainable Development Goals Awards (ISDA) yang
dilaksanakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD).
Penghargaan diserahkan oleh Dr. Mafri Amir selaku Asisten Staf Khusus Wakil
Presiden bidang Pengentasan Kemiskinan dan Tri Harjono selaku Ketua Umum
CFCD dan diterima oleh I Ketut Rusnaya selaku Direktur Produksi di Smesco
Convention Hall Jakarta dalam acara Malam Anugerah ISDA 2017 yang dibuka
oleh Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional pada tanggal 14 September 2017.
xv. Nusantara CSR Awards dalam ajang Nusantara CSR Summit & Awards ke-8
dan meraih penghargaan 3 (tiga) kategori yakni bidang peningkatan ekonomi
masyarakat, peningkatan mutu pendidikan masyarakat, dan peningkatan mutu
kesehatan masyarakat. Penghargaan diberikan langsung oleh Chairman The La
Tofi School of CSR dan diterima oleh Yusuf Wibisono selaku Manager CSR.
Acara ini diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR bertempat di Hotel
Indonesia Kempinski Jakarta pada tanggal 6 September 2017.
xvi. Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (PG) Nugroho Christijanto
mendapatkan penghargaan Best Communicator 2017 kategori CEO Perusahaan
Swasta Regional dari Majalah PR Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 25
Agustus. Penghargaan ini diberikan berdasarkan analisa media monitoring di
belasan media cetak nasional yang dilakukan oleh Indonesia Indicator melalui
mesin Intelligence Media Management (IMM).
xvii. Anugerah Anak Perusahaan BUMN I tahun 2017, Sektor Industri Pupuk.
Penyerahan Penghargaan tersebut dilaksanakan di Hall KBRI Singapura - 7
Chatsworth Road- Singapura 249761. Acara ini diselenggarakan oleh Majalah
Economic Review, Perbanas Institute, IPMI International Business School, Daya
Makara UI, Indonesia-Asia Institute, serta Ideku Group bertepatan dalam rangka
menyambut 50 tahun Indonesia- Singapura pada tanggal 23 Agustus 2017.
xviii. Asia Pasific Stevie Award 2017 terdiri dari 30 penghargaan yang terdiri dari
7 Gold, 10 Silver, dan 13 Bronze. Penyerahan penghargaan tersebut
diselenggarakan di hotel Hilton Tokyo, Jepang pada tanggal 2 Juni 2017 dan
diterima oleh Nugroho Christijanto selaku Direktur utama Petrokimia Gresik dan
Pardiman selaku Direktur keuangan Petrokimia Gresik yang didampingi staf
19
terkait. Penghargaan diberikan langsung oleh Yujie Chen-Senior Vice President
Asia Pacific PR Newswire dan Michael Gallagher-President of the Stevie Awards.
xix. TOP CSR 2017 kategori Nawacita 7, Farmer Regeneration. Penghargaan
tersebut diterima oleh Nugroho Christijanto selaku Direktur Utama Petrokimia
Gresik, di Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini – Jakarta pada tanggal 5 April
2017.
xx. Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2017 Kategori Media Relation
untuk Subkategori BUMD & Perusahaan Daerah Layanan Publik Regional Jawa.
Petrokimia Gresik juga sukses mendapatkan posisi Bronze di tiga kategori
lainnya, yaitu Kategori Video Profile (Perusahaan Daerah), Departemen PR
(Perusahaan Daerah), dan Kategori Program Corporate PR sedangkan program
yang diapresiasi untuk kategori Program Corporate PR adalah Media Awards
2016 – Apresiasi Karya Jurnalistik. Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik
Bapak Wahyudi mewakili manajemen untuk menerima apresiasi yang diberikan
oleh PR INDONESIA di Bali pada tanggal 24 Maret 2017.
xxi. Penghargaan Peringkat II Kategori Anak Perusahaan BUMN untuk
keberhasilan dalam beberapa kategori penghargaan dalam ICCA II 2017, atas
fungsi Corporate Communication dan Corporate Secretary yang sukses
dilakukan Petrokimia Gresik diterima Wahyudi selaku Sekretaris perusahaan dan
diberikan langsung oleh Rudiantara selaku Menkominfo RI. Penganugerahan ini
diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerja sama dengan IPMI
International Business School di Balai Kartini, Ballroom Mawar I pada tanggal 22
Maret 2017.
xxii. SIWO Jatim Award dianugerahkan kepada Nugroho Christijanto selaku
Direktur utama sebagai Tokoh Peduli Olahraga oleh Seksi Wartawan Olahraga
(SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur. Direktur utama PT
Petrosida Gresik, Herry Widyatmoko mewakili Direktur utama Petrokimia Gresik
menerima penghargaan tersebut di Pendopo Pemerintah Kabupaten Pasuruan
dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) pada tanggal 22 Maret
2017.
xxiii. Penghargaan Life Achievement atas prestasi 15 tahun secara konsisten
Petrokimia Gresik melakukan pembinaan dan ikut serta dalam Proliga tanpa
putus. Penghargaan diterima Umum Rahmad Pribadi selaku Direktur SDM dan
Hanny S Sukatti selaku Direktur Proliga. Penghargaan diserahkan sebelum laga
20
tim putri Gresik Petrokimia menghadapi Jakarta PGN Popsivo Polwan di GOR
Tridharma pada tanggal 3 Maret 2017.
xxiv. Bea Cukai Gresik Award 2016 untuk nominasi Importir dengan Tingkat
Kepatuhan Administrasi Terbaik dan nominasi Perusahaan dengan Jumlah
Kegiatan Impor Terbanyak, diterima Faridil Anam selaku General Manager
Pengadaan dan Mei Supryadi selaku Manager Pengadaan Barang. Penghargaan
diserahkan oleh Gautama Sukiman selaku Kepala Bea Cukai Gresik, Indra di
ruang Majapahit Lt 2 Kantor Pusat Petrokimia Gresik pada tanggal 27 Februari
2017.
xxv. Penghargaan Gubernur Jawa Timur atas prestasi melaksanakan Program
K3, selama periode 19 Juni 2015 sampai dengan 31 Oktober 2016, dengan
28.709.412 jam kerja tanpa kecelakaan kerja (zero accident) dan penerapan
konsep 5R Manajemen Tata Graha kategori Workshop dan Perkantoran. 2
penghargaan tersebut diserahkan Saifullah Yusuf selaku Wakil Gubernur Jawa
Timur dan diterima oleh Anis Ernani selaku General Manager Teknologi, di
Gedung JX International, Jl. Ahmad Yani Surabaya pada tanggal 21 Februari
2017.
xxvi. Penghargaan Silver Winner untuk majalah Gema edisi 270 tahun 2016,
kategori The Best State Own Enterprise Inhouse Magazine Awards (InMA) 2017
diterima oleh Yusuf Wibisono selaku Manager Humas pada tanggal 3 Februari
2017, di Hotel Millenium Jakarta.
21
Direksi dibantu oleh suatu manajemen, dimana setiap manajemen dikepalai oleh
seorang General Manajer. Berikut uraian pembagian tugas setiap posisi pada
PT. Petrokimia Gresik sesuai dengan surat keputusan direksi Nomor
0137/LI.001.01/30/SK/2018 yang di keluarkan pada tanggal 28 Maret 2018.
a. Direktur Utama
Direktur utama adalah posisi tertinggi dalam perusahan yang memiliki tanggung
jawab dan wewenang terhadap kelangsungan perusahaan dan pemeliharaan
karyawan. Berikut keempat dewan direksi yang dibawahi oleh direktur utama dan
beberapa general manager yang langsung dibawahi oleh direktur utama.
i. Direktur Pemasaran
ii. Direktur Produksi
iii. Direktur Teknik dan Pengembangan
iv. Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum
v. General Manager Audit Intern
vi. Skretaris Perusahaan
vii. Staf Utama
b. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran memiliki tanggung jawab dan wewenang terhadap
perencanaan penjualan atau distribusi produk yang dihasilkan PT. Petrokimia
Gresik. Berikut beberapa bagian yang dibawahi oleh direktur pemasaran.
i. Penjualan Retail
ii. Penjualan Komersil
iii. Pemasaran dan Logistik
c. Direktur Produksi
Direktur produksi memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam perencanaan,
menjalankan, mengatur, serta melakukan pengembangan terhadap proses
produksi di PT. Petrokimia Gresik. Berikut beberapa bagian yang dibawahi oleh
direktur produksi.
i. Pabrik I
ii. Pabrik II
iii. Pabrik III
iv. Teknologi
22
Direktur teknik dan pengembangan memiliki tanggung jawab dan wewenang
dalam perencanaan dan pengaturan alat – alat penunjang proses produksi serta
pengembangan teknologi peralatan produksi. Berikut beberapa bagian yang
dibawahi oleh direktur teknik dan pengembangan.
i. Riset
ii. Pengembangan
iii. Prasarana dan Utilitas
iv. Pengadaan
23
DIREKTUR
UTAMA
STAF UTAMA MUDA STAF UTAMA MUDA MGR PEMELIHARAAN II STAF UTAMA MUDA
GM SUMBER DAYA MANUSIA
STAF UTAMA MUDA
GM PEMASARAN
STAF UTAMA GM PRASARANA & UTILITAS MGR PERENCANAAN
& LOGISTIK
SDM
MGR PENGELOLAAN MITRA
GM PABRIK III MGR PENGOLAHAN AIR
PRODUKSI MGR OPERASIONAL SDM
GM UMUM
STAF UTAMA MUDA STAF UTAMA MUDA
24
2.2.2. Struktur Organisasi Departemen Produksi I A
Departemen Produksi I A adalah salah satu unit di PT. Petrokimia Gresik yang
menghasilkan tiga jenis produk yaitu Ammonia, pupuk Urea, pupuk ZA I/III, dan
beberapa macam produk samping lainnya. Tugas pokok dan fungsi dari
departemen ini adalah
a. Merencanakan seluruh kegiatan pada Departemen Produksi I A, mulai dari
perencanaan training karyawan, perencanaan infrastruktur departemen,
perencanaan produksi, perencanaan bahan baku, dan bahan penolong pada
Pabrik I A.
b. Melakukan pengendalian produksi dengan cara melaporkan realisasi
produksi, bahan baku, bahan penolong, stream days, shutdown, dan
problem operasi yang terjadi.
b. Manager Produksi I A
Manager Produksi I A merupakan pimpinan tertinggi yang ada pada Departemen
Produksi I A. Manager Produksi I A memiliki tanggung jawab dan wewenang
untuk mengatur, mengelola, dan mengawasi kegiatan produksi yang ada pada
Departemen I A agar jumlah produksi yang aktual dapat sesuai dengan target
produksi yang direncanakan. Manager Produksi I A membawahi beberapa
bagian yang masing – masing bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.
Berikut penjelasan dari masing – masing bagian tersebut.
25
i. Bagian ZA I/III
Bagian ZA I/III memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan produksi
secara langsung dalam menghasilkan pupuk ZA. Bagian ZA I/III terdiri dari
kepala bagian, kepala divisi, dan kepala ruangan yang semuanya memiliki
tanggung jawab mengelola proses kegiatan produksi ZA I/III.
26
vi. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi I A
Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi I A memiliki tugas untuk
merencanakan proses produksi Departemen Produksi I A yang harus dijalankan
dimasa yang akan datang, seperti menentukan banyaknya produksi yang harus
dihasilkan dimasa mendatang. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi
I A terdiri dari kepala bagian, staf perencanaan dan pengendalian, serta staf
muda dan pemuda. Tujuan yang ingin dicapai bagian perencanaan dan
pengendalian produksi I A, yaitu :
Perusahaan harus berjalan secara efektif dan efisien
Perusahaan harus bisa menggunakan modal seoptimal mungkin dalam
mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin
Menguasai pasar yang luas
Mendapatkan profit atau keuntungan yang cukup
27
Selain itu, perencanaan produksi juga harus mempertimbangkan modal yang
dimiliki untuk berlangsungnya proses produksi selama 1 periode.
Kebutuhan Pasar
Perencanaan dan Pendendalian Produksi harus mempertimbangkan jumlah
produk yang dibutuhkan serta keinginan konsumen. Informasi – informasi
tersebut sangat dibutuhkan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat
sesuai dengan keinginan konsumen di pasaran. Dengan begitu, produk yang
dihasilkan perusahaan akan laku jika dijual di pasaran karena banyak konsumen
yang membutuhkan.
28
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Departemen Produksi I A
29
2.3. Manajemen Perusahaan
2.3.1. Visi dan Misi PT. Petrokimia Gresik
PT. Petrokimia Gresik didirikan dengan latar belakang kondisi wilayah indonesia
yang merupakan negara agraris dimana penduduk Indonesia banyak yang
bekerja dalam sektor pertanian sehingga untuk dapat mengembangkan pertanian
di Indonesia salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan
pabrik pupuk. Pendirian pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik tentunya disertai
dengan penetapan visi dan misi perusahaan agar PT. Petrokimia Gresik dapat
berjalan dengan baik. Berikut visi dan misi PT. Petrokimia Gresik yang telah
dikaji pada tanggal 04 September 2015.
a. Visi PT. Petrokimia Gresik
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen.
b. Misi PT. Petrokimia Gresik
i. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada pangan.
ii. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
iii. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional
dan berperan aktif dalam community development.
b. Innovation (Inovasi)
Innovation atau inovasi yang dimaksud adalah PT. Petrokimia Gresik harus
mampu meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
30
c. Integrity (Integritas)
Integrity atau integritas yang dimaksud adalah PT. Petrokimia Gresik
mengutamakan integritas di atas segala hal.
31
2.3.4. Pemasaran PT. Petrokimia Gresik
Pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan bisnis yang terdiri dari
merencanakan, menentukan harga, promosi, dan pedistribusian barang – barang
hasil produksi suatu usaha yang sesuai dengan keinginan pasar agar dapat
memuaskan dan mencapai pasar yang ditargetkan sesuai dengan tujuan
perusahaan. PT. Petrokimia Gresik memiliki empat macam jenis produk dengan
sistem pemasaran yang berbeda seperti berikut :
a. Subsidi
PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan nasional sehingga produk yang
dihasilkan ada yang merupakan produk subsidi. Produk yang termasuk subsidi
dibuat untuk mewujudkan program pemerintah dalam menyejahterakan
kehidupan para petani. Pemasaran yang dilakukan ada dua cara yaitu sosialisasi
dan demplot. Demplot merupakan pemberian pupuk kepada para masyarakat
untuk percobaan kurang lebih empat bulan agar masyarakat yakin akan produk
yang dihasilkan PT. Petrokimia Gresik.
b. Non Subsidi
Pemasaran produk non subsidi ada dua cara yaitu melalui retail dan korpore.
Pemasaran melalui retail dilakukan dengan sosialisasi dan demplot kepada para
konsumen agar mau menjual atau menyalurkan pupuk di daerah sekitarnya
sedangkan pemasaran melalu korpore merupakan pemasaran yang dilakukan
dengan cara negosiasi akan permintaan pupuk yang diinginkan konsumen sepeti
kadar bahan baku, harga pupuk, jumlah pupuk, dan lain sebagainya.
c. Produk Pengembangan
Pemasaran produk pengembangan hampir sama dengan pemasaran dengan
retail, hanya saja pada produk pengembangan lebih menguntungkan karena
produk yang dihasilkan hanya sedikit dengan harga mahal.
d. Non Pupuk
Pemasaran produk non pupuk dilakuan dengan cara sosialisasi maupun
negosiasi. Produk yang diperjualkan meliputi produk dasar dan sampingan
seperti ammonium sulfat, CO2 cair, dry ice, dan lain – lain.
Pemasaran yang dilakukan PT. Petrokimia Gresik dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan. Berikut perkembangan pemasaran PT. Petrokimia Gresik.
32
a. Sebelum tahun 1999
Sebelum tahun 1999, PT. Petrokimia Gresik hanya menjadi produsen pupuk,
kegiatan pemasaran dilakukan oleh PT. Pupuk Sriwijaya. PT. Pupuk Sriwijaya
menjadi penyalur tunggal untuk semua jenis pupuk sehingga PT. Petrokimia
Gresik diharuskan untuk memberikan produknya kepada PT. Pupuk Sriwijaya
dan PT. Pupuk Sriwijaya yang mendistribusikan ke retailer seluruh Indonesia.
Berikut skema pemasaran sebelum tahun 1999.
33
Gresik menerapkan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk
mencegah terjadinya resiko terjadinya kecelakaan kerja. Penerapan sistem K3 di
PT. Petrokimia Gresik merupakan hasil penjabaran dari Undang – Undang No. 1
Tahun 1970 dan beberapa peraturan K3 lainnya dalam rangka perlindungan
terhadap seluruh aset perusahaan baik sumber daya manusia maupun faktor
produksi lainnya. PT. Petrokimia Gresik memiliki struktur organisasi K3 yang
dibentuk sesuai dengan Undang – Undang K3 No.1/70 untuk menjamin
penerapan K3 di perusahaan ini. Bagian K3 di PT. Petrokimia Gresik
bertanggung jawab terhadap General Manager Teknologi yang berada dibawah
pengawasan Direktur Produksi.
Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Petrokimia Gresik adalah
untuk membangun sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan seluruh unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi agar
dapat mencegah terjadinya kecelakan maupun penyakit yang diakibatkan
pekerjaan yang dilakukan serta membuat tempat kerja menjadi aman, nyaman,
efisien, dan efektif sedangkan untuk sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di PT. Petrokimia Gresik sebagai berikut :
a. Memenuhi Undang – Undang No. 1/1970 tentang keselamatan kerja
b. Memenuhi Permen Naker No. 05/PERMEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Mencapai nihil kecelakaan
Dalam penerapan K3, PT. Petrokimia Gresik memiliki komitmen agar dapat
mencapai “HSE (Health, Safety, Environmental) Excellence” yang telah
mendapat dukungan dari manajemen puncak perusahaan. Berikut komitmen PT.
Petrokimia Gresik.
a. Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk pupuk, produk
kimia dan jasa tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat, tepatwaktu,
dan tepat harga.
b. Mencegah pencemaran lingkungan signifikan dengan mengendalikan emisi
udara, limbah cair, limbah padat dan kebisingan serta menerapkan Reduce,
Recycle, dan Reuse (3R).
c. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana dan
prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta budaya dan
sistem kerja yang aman.
34
d. Mentaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
yang berlaku, tanggap terhadap isu-isu K3, lingkungan global dan konservasi
sumber daya alam, menerapkan Responsible Care dan Corporate Social
Responsibility (CSR).
Selain memiliki komitmen dalam penerapan K3, PT. Petrokimia Gresik juga
menyediakan berbagai alat – alat pelindung diri bagi para pekerja. Berikut jenis –
jenis alat pelindung diri yang ada di PT. Petrokimia Gresik.
a. Topi keselamatan (Safety head)
Safety head merupakan salah satu alat pelindung diri yang berguna untuk
melindungi kepala terhadap benturan, kemungkinan tertimpa benda – benda
yang jatuh, melindungi bagian kepala dari kejutan listrik maupun terhadap
kemungkinan terkena bahan kimia yang berbahaya. Safety head wajib digunakan
selama jam kerja di area instalasi pabrik.
35
i. Ear plug
Ear plug yaitu alat pelindung telinga yang digunakan pada daerah bising dengan
tingkat kebisingan sampai dengan 95 dB.
ii. Ear muff
Ear muff yaitu alat pelindung telinga yang digunakan pada daerah bising dengan
tingkat kebisingan lebih dari 95 dB.
36
v. Masker gas dengan udara bertekanan dalam tabung (self containing
breathing apparatus)
Masker gas dengan udara bertekanan dalam tabung digunakan untuk melindungi
mata, hidung dan mulut dari gas atau uap atau fumes yang dapat menimbulkan
gangguan keselamatan dan kesehatan pekerja. Masker ini memiliki syarat
pemakaian sebagai berikut :
Digunakan di daerah dengan konsentrasi oksigen kurang dari 16%.
Digunakan jika kontaminasi tidak bisa diserap dengan pemakaian tabung
penyaring (kontaminasi > 1%).
Dapat digunakan untuk penyelamatan korban.
Waktu pemakaian 30 menit.
vi. Masker gas dengan udara tekan yang dibersihkan (supplied air respirator)
Masker gas dengan udara tekan yang dibersihkan digunakan untuk melindungi
mata, hidung, mulut dari gas atau uap atau fumes yang dapat menimbulkan
gangguan keselamatan dan kesehatan pekerja. Masker ini digunakan pada
daerah yang memiliki konsentrasi oksigen rendah dan dapat digunakan terus
menerus sepanjang hari.
vii. Masker gas dengan udara dari blower yang digerakkan tangan (a hand
operated blower)
Masker gas dengan udara dari blower yang digerakkan tangan digunakan untuk
melindungi mata, hidung, mulut dari gas atau uap atau fumes yang dapat
menimbulkan gangguan pada keselamatan dan kesehatan karyawan. Masker ini
digunakan pada daerah yang memiliki konsentrasi oksigen rendah dan dapat
dipergunakan terus menerus sepanjang blower diputar dimana pengambilan
udara blower harus dari tempat yang bersih dan bebas dari kontaminasi.
37
ii. Kerudung kepala dengan alat perlindungan pernafasan
Kerudung kepala dengan alat perlindungan pernafasan digunakan pada daerah
kerja yang berdebu, terdapat gas atau uap atau fumes dengan kadar tidak lebih
dari 1% volume atau 10 kali dari konsentrasi maksimum yang diijinkan.
iii. Kerudung kepala anti asam atau alkali
Kerudung kepala anti asam atau alkali digunakan untuk melindungi seluruh
kepala dan bagian muka dari percikan bahan kimia yang bersifat asam atau
alkali.
h. Sepatu pengaman
Sepatu pengaman merupakan salat satu alat pelindung diri yang digunakan
untuk melindungi kaki terhadap gangguan yang membahayakan pekerja. Sepatu
pengaman terdiri dari beberapa macam, yaitu :
i. Sepatu keselamatan
Sepatu keselamatan digunakan untuk melindungi kaki dari benda yang keras
atau tajam, luka bakar karena bahan kimia yang korosif, tertembus benda tajam,
serta untuk menjaga agar seseorang tidak jatuh terpeleset oleh air atau minyak.
38
ii. Sepatu karet
Sepatu karet digunakan untuk melindungi kaki terhadap bahan kimia yang
berbahaya.
iii. Sepatu listrik
Sepatu listrik digunakan jika karyawan bekerja dengan kemungkinan terdapat
bahaya listrik.
i. Baju pelindung
Baju pelindung merupakan salah satu alat pelindung diri yang digunakan untuk
melindungi seluruh bagian tubuh terhadap berbagai gangguan yang dapat
membahayakan karyawan. Baju pelindung terdiri dari beberapa macam, yaitu :
i. Baju pelindung yang tahan terhadap asam atau alkali (warna kuning)
Baju pelindung yang tahan terhadap asam atau alkali digunakan untuk
melindungi seluruh bagian tubuh terhadap percikan bahan kimia yang berbahaya
baik asam maupun alkali.
ii. Baju pelindung terhadap percikan pasir
Baju pelindung percikan pasir digunakan untuk melindungi seluruh bagian tubuh
terhadap percikan pasir pada saat membersihkan logam dengan semprotan
udara.
39
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Manage Process
Human
Finance and Information Maintenance
Resource
Accounting Technology Management
Management
Support Process
40
3.1.1.1. Manage Process
Manage process adalah rangkaian aktivitas pengawasan maupun perencanaan
sistem kerja yang dilakukan pemilik perusahaan. PT. Petrokimioa Gresik
melakukan manage process dengan menetapkan visi dan misi perusahaan serta
melakukan evaluasi dan perbaikan. Terdapat 3 bagian dalam manage process
yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Set Direction
Pada tahap set direction, PT. Petrokimia Gresik membuat dan menetapkan visi
misinya untuk memudahkan dalam menjalankan sistem kerja perusahaan.
Adanya visi dan misi dapat membuat sistem kerja PT. Petrokimia Gresik menjadi
terarah. Berdasarkan visi PT. Petrokimia Gresik yaitu menjadi produsen pupuk
dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling
diminati konsumen maka sistem kerja yang dilakukan PT. Petrokimia Gresik akan
mengarah kepada cara – cara untuk menciptakan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Dalam suatu perusahaan, visi dan misi menjadi suatu
bagian yang sangat penting dan harus dimiliki oleh perusahaan. Jika perusahaan
tidak memiliki visi dan misi, maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik
dan tujuan yang diharapkan akan sulit tercapai.
b. Set Strategy
Set strategy adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan agar visi dan misi
perusahaan dapat terwujud. PT. Petrokimia Gresik selalu mengutamakan
kualitas produk yang dihasilkan karena kualitas produk yang baik akan
menciptakan loyalitas konsumen. PT. Petrokimia Gresik juga mendirikan
beberapa gerai pertanian Petromart di daerah Jawa Timur sebagai salah satu
strategi untuk mengenalkan kualitas produk kepada para konsumen. Petromart
merupakan salah satu retailer yang berupa toko pertanian dengan produk yang
dijual berupa pupuk non-subsidi dan beberapa produk pengembangan PT.
Petrokimia Gresik seperti produk hayati, benih, pestisida, serta produk olahan
pangan. Selain menjual produk hasil olahan PT. Petrokimia Gresik dengan
tagline “Solusi Lengkap Pertanian”, Petromat juga memberikan layanan
konsultasi bagi konsumen terhadap berbagai masalah pertanian.
PT. Petrokimia Gresik juga melakukan berbagai promosi bibit unggul pada setiap
event tertentu seperti Pekan Nasional Kontak Petani Nelayan Andalan XV
(Penas KTNA XV) sebagai salah satu strategi pengenalan produk PT. Petrokimia
Gresik. Produk yang dipromosikan pada event tersebut adalah benih padi Petro
41
Hibrid dan benih jagung Petro Hi-Corn melalui platform forum bisnis Masyarakat
Perbenihan dan Pembibitan Indonesia (MPPI) III. Selain itu, untuk mendukung
keberhasilan pemasaran produknya PT. Petrokimia Gresik melakukan beberapa
upaya, yaitu :
i. Demplot
Demplot merupakan contoh penggunaan pupuk baru kepada petani yang
dipandu dengan suatu kegiatan, seperti :
Temu lapang 1 (FFD awal)
Pemantauan atau pengamatan
Temu lapang 2 (FFD akhir)
ii. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan memberikan informasi mengenai hal
– hal baru kepada petani dan pelaku distribusi. Hal – hal yang dibahas dalam
kegiatan sosialisasi seperti berikut :
Tata cara penggunaan pupuk
Rekomendasi penggunaan pupuk
Kebijakan perusahaan atau pemerintah
Pengetahuan tentang produk
iii. Pameran
Pameran merupakan kegiatan menunjukkan produk – produk kepada
masyarakat dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
iv. Publikasi (promosi)
Publikasi adalah kegiatan pengenalan produk yang dilakukan dengan cara
berikut ini :
Penyebaran brosur dan booklet produk
Pemuatan artikel produk dan penggunanya
Iklan di media cetak dan elektronik
Pemasangan spanduk
v. Pembinaan Jaringan Distribusi
Pembinaan jaringan distribusi dilakukan dengan cara – cara berikut :
Temu kios
Temu petugas teknis
Temu distributor
Sarasehan kios dan petani
vi. Layanan Konsumen
42
Layanan konsumen dilakukan agar konsumen dapat mengakses informasi,
keluhan, atau masalah selama 24 jam dengan telepon bebas pulsa.
c. Direct Business
Direct business adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
memaksimalkan penggunaan peralatan atau fasilitas yang dimiliki agar dapat
mewujudkan visi dan misi perusahaan. PT. Petrokimia Gresik selalu melakukan
produksi dengan memaksimalkan kapasitas pabrik yang dimiliki. Selain itu, PT.
Petrokimia Gresik juga mendirikan berbagai macam fasilitas untuk
mempermudah pelaksanaan produksi dengan biaya yang minimal, seperti
memiliki pelabuhan tersendiri agar bahan baku mudah didapatkan, memiliki
pembangkit listrik, dan unit pengelolaan air sendiri, serta beberapa fasilitas lain
yang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.
b. Get Order
43
Get order adalah upaya atau usaha perusahaan dalam mendapatkan konsumen.
Saat ini, PT. Petrokimia Gresik memiliki konsumen tetap di beberapa wilayah
yang telah ditentukan karena pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
mengenai pupuk bersubsidi. Selain itu, PT. Petrokimia Gresik banyak melakukan
upaya pemasaran produk secara ekspor seperti menjalin kerjasama dengan
perusahaan asal Korea Selatan, Posco Daewono Corp. PT. Petrokimia Gresik
juga sudah melakukan ekspor produk non subsidi ke berbagai negara di
kawasan Asia dan Afrika.
c. Fulfill Order
Fulfill order adalah upaya perusahaan dalam memenuhi pesanan konsumen
mulai dari pemilihan dan pemesanan bahan baku, proses produksi, hingga
pendistribusian produk sampai ke tangan konsumen. PT. Petrokimia Gresik
menggunakan sistem produksi make to stock untuk memenuhi pesanan
konsumen sehingga ketika terdapat pesanan dari konsumen perusahaan dapat
langsung memenuhi pesanan tersebut dengan menggunakan stok yang tersedia.
Dalam sistem produksi make to stock, perusahaan akan melakukan produksi
secara terus menerus sehingga bahan baku yang harus selalu tersedia sesuai
dengan kebutuhan pabrik. Bahan baku yang digunakan pada departemen
produksi I A adalah Ammonia yang didapatkan dari Kangean, Madura. Selain itu,
untuk memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Petrokimia Gresik juga membuat
gerai Petromat di beberapa wilayah Jawa Timur seperti berikut :
44
Tabel 3.1. Gerai Petromat (lanjutan)
d. Product Support
Product support adalah usaha yang dilakukan perusahaan dalam memberikan
fasilitas tambahan bagi produk yang sudah diterima oleh konsumen. PT.
Petrokimia Gresik selalu mengutamakan kualitas produknya sehingga produk
yang sampai di tangan konsumen memiliki kualitas yang terjamin. Selain itu, PT.
Petrokimia Gresik juga memberikan layanan konsultasi secara langsung di gerai
PT. Petrokimia Gresik terkait dengan produk. Layanan konsumen mengenai
informasi dan keluhan tersedian selama 24 jam dengan telepon bebas pulsa.
45
Pendidikan Lolapil di PT. Petrokimia Gresik dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
i. Program kesamaptaan
Program kesamaptaan dilakukan selama 14 hari. Pada progam ini, Departemen
Pengembangan SDM bekerjasama dengan Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob
Watukosek serta Departemen Keamanan Petrokimia Gresik. Program ini
merupakan program pelatihan fisik dan metal bagi para peserta Lolapil.
ii. Pembekalan pengetahuan
Pembekalan pengetahuan yang diadakan terdiri dari pengetahuan dasar dan
penunjang dengan sistem classroom selama dua bulan. Materi classroom
disusun oleh Departemen Pengembangan SDM bekerjasama dengan
Departemen Keamanan, Departemen Operasional SDM, Departemen Humas,
Departemen CSR, Departemen Produksi I, Departemen Pemeliharaan I,
Departemen Proses dan Pengelolaan Energi, Departemen Pelayanan Umum,
serta Departemen Lingkungan & K3.
iii. On the Job Training
On the job training (OJT) merupakan tahapan yang dilakukan di kompartemen
pabrik I dan II. Pelaksanaan OJT dilakukan untuk memberikan keterampilan dan
pengalaman bagi para peserta Lolapil.
c. Information Technology
Information and technology adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk
membantu peningkatan kinerja perusahaan. PT. Petrokimia Gresik
menggunakan media online sebagai sarana promosi serta pengenalan profil
perusahaan. Sejak 1 April 2016, PT. Petrokimia Gresik menggunakan sistem
46
ERP untuk mengupayakan integrasi yang baik. Berikut tujuan dan manfaat
implementasi ERP SAP.
i. Sistem terpadu sepenuhnya
Informasi yang masuk sistem dalam suatu proses dapat langsung dimanfaatkan
untuk proses lainnya karena informasi yang masuk terintegrasi, terkumpul, dan
terpusat dalam satu database sehingga kecepatan dan keakuratan data, jaminan
control proses aplikasi atau program auditable dapat dipertanggungjawabkan.
ii. Standarisasi data, proses operasi, dan informasi
Pengoperasian setiap proses pada PT. Petrokimia Gresik mengikuti hasil
standard best practice secara umum yang telah disepakati bersama sehingga
data dan informasi dapat dimanfaatkan induk perusahaan dalam rangka
konsolidasi.
iii. Peningkatan efisiensi dan porduktivitas
Kegiatan yang berpengaruh terhadap biaya dapat ditekan dengan cara
melakukan pelacakan dari tingkat transaksional sehingga efisiensi dan
produktivitas dapat ditingkatkan.
iv. Meningkatkan kredibilitas di mata para stakeholder eksternal dan internal
Peningkatan layanan dan kepercayaan dapat dirasakan oleh konsumen, supplier
maupun rekanan, dan stakeholder terkait karena sistem informasi yang
digunakan sudah terintegrasi sehingga kredibilitas dan citra perusahaan dapat
meningkat pula.
d. Maintenance Management
Maintenance management merupakan usaha yang dilakukan oleh PT. Petrokimia
Gresik dalam pemeliharaan dan perawatan perusahaan. Maintenance
management sangat diperlukan dalam menjaga kestabilan dan kelancaran
proses produksi. Berikut maintenance yang dilakukan oleh PT. Petrokimia
Gresik.
i. Preventive maintenance
Preventive maintenance merupakan pemeliharaan yang memiliki tujuan untuk
mencegah adanya kerusakan atau rencana pemeliharaan yang dilakukan untuk
tindakan pencegahan. Lingkup pekerjaan preventive maintenance adalah
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan, dan penyetelan. Kegiatan preventive
maintenance dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pembuatan jadwal
tersebut dilakukan berdasarakan data historis perbaikan pabrik yang sudah
pernah dilakukan.
47
ii. Predictive maintenance
Predictive maintenance merupakan tindakan perawatan yang dilakukan PT.
Petrokimia Gresik untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam
kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Pemeliharaan atau perawatan
ini dilakukan dengan bantuan alat monitor canggih sehingga dapat diketahui
apakah mesin masih bisa digunakan atau tidak.
iii. Breakdown maintenance
Breakdown maintenance merupakan perawatan yang dilakukan ketika terjadi
kerusakan pada peralatan sehingga untuk memperbaikinya memerlukan suku
cadang, alat-alat, dan tenaga kerja. Usaha yang dilakukan untuk peningkatan
kehandalan pabrik dan menekan unscheduled shut down adalah implementasi
Sistem Management Produksi (SIMPRO) di unit produksi maupun pemeliharaan.
SIMPRO menjadi salah satu sistem yang harus diterapkan oleh semua anggota
holding Pupuk Indonesia (PI) dan implementasinya selalu diawasi melalui
kegiatan assessment oleh Pupuk Indonesia. Dalam melakukan SIMPRO, PT.
Petrokimia Gresik melaukan dua kali internal assessment setiap tahunnya. yang
kemudian hasilnya dilaporkan kepada manajemen Pupuk Indonesia. Beberapa
kegiatan SIMPRO adalah Root Cause Analysis (RCA) untuk mencari akar
permasalahan terjadinya unscheduled shut down, optimalisasi pelaksanaan Turn
Around (TA)., dan upaya perpanjangan interval TA.
48
pertimbangan Manager Produksi I A tetapi jika Manager Produksi I A telah
menyetujui rencana jumlah produksi dan kebutuhan bahan baku tersebut maka
bagian perencanaan dan pengendalian produksi akan mengatur dan mengelola
jadwal proses produksi pupuk ZA, Amoniak, dan pupuk Urea agar proses
produksi dapat selesai tepat waktu dan memenuhi jumlah produksi yang telah
ditentukan. Selanjutnya, bagian utilitas akan mempersiapkan kebutuhan
operasional produksi Amoniak, pupuk ZA, dan pupuk Urea agar kegiatan
produksi dapat berjalan dengan lancar. Contoh dari kebutuhan operasional
tersebut adalah listrik, coolling water, steam, air proses, dan lain sebagainya.
Setelah semua kebutuhan operasional siap, bagian Amoniak akan mulai
memproduksi Amoniak sesuai dengan jadwal dan rencana produksi, Amoniak
yang lolos inspeksi akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk ZA,
pupuk Urea, serta dialirkan ke Departemen Produksi II dan Departemen Produksi
III. Kemudian bagian ZA dan bagian Urea akan mulai melakukan produksi pupuk
ZA dan pupuk Urea sesuai dengan rencana dan jadwal produksi yang telah
ditentukan, puuk ZA dan pupuk Urea yang lolos inspeksi akan dialirkan ke bagian
pengantongan untuk dikemas sedangkan pupuk ZA dan Urea yang tidak lolos
inspeksi akan dialirkan ke tempat penampungan produk cacat atau disebut
sebagai Gudang Curah. Setelah itu, setiap bagian akan membuat laporan yang
kemudian laporan tersebut akan dikelola oleh Manager Produksi I A untuk
dilaporkan kepada General Manager Produksi. Aliran Proses Bisnis dapat dilihat
pada Lampiran.
49
Sifat : higroskopis dan mudah larut dalam air
Dikemas dalam kantong dengan isi 50 kg
ii. Manfaat :
Membuat tanaman lebih hijau segar
Mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, tinggi tanaman,
jumlah cabang dan anakan
Meningkatkan kandungan protein hasil panen
b. Pupuk ZA
Spesifikasi :
Kadar Nitrogen (N) : min 20,8%
Kadar Belerang (S) : min 23,8%
Kadar Air : maks 1%
kadar Asam Bebas (H2SO4) : maks 0,1%
Bentuk : kristal
Warna : putih (non subsidi) dan orange (subsidi)
Sifat : tidak higroskopis dan mudah larut dalam air
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
50
c. Pupuk SP-36
Spesifikasi :
Kadar P2O5 total : min 36%
Kadar P2O5 tersedia : min 34%
Kadar P2O5 terlarut air : min 30%
Kadar Belerang (S) : maks 5%
Bentuk : butiran
Warna : abu – abu
Sifat : tidak higroskopis dan mudah larut dalam air
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
d. Pupuk Petroganik
i. Spesifikasi :
C Organik : min 15%
C/N ratio : 15 - 25
Kadar Air : maks 12 %
pH :4-9
Kadar Fe : maks 9000 ppm
Kadar Mn : maks 5000 ppm
Kadar Zn : maks 5000 ppm
Warna : coklat kehitaman
Bentuk : granul
ii. Manfaat :
Memperbaiki struktur dan tata udara tanah agar akar tanaman dapat
menyerap unsur hara dengan baik
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
51
Daya sangga air tanah meningkat sehingga ketersediaan air dalam tanah
lebih baik
Penyangga unsur hara dalam tanah agar pemupukan lebih efisien
Cocok untuk semua jenis tanah dan tanaman
e. Pupuk Phonska
Spesifikasi :
Kadar Nitrogen (N) : 15%
Kadar Fosfat (P2O5) : 15%
Kadar Kalium (K2O) : 15%
Kadar Sulfur (S) : 10%
Kadar Air : maks 2%
Bentuk : butiran (granul)
Warna : merah muda
Sifat : higroskopis dan mudah larut dalam air
Dikemas dalam kantong dengan isi bersih 50 dan 20 kg
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
52
f. Pupuk Phonska Plus
Spesifikasi :
Kadar Nitrogen (N) : 15%
Kadar Fosfat (P2O5) : 15%
Kadar Kalium (K2O) : 15%
Kadar Sulfur (S) : 9%
Kadar Seng (Zn) : 2.000 ppm
Bentuk : granul
Warna : putih
Sifat : higroskopis, larut dalam air, mengandung usur
hara makro polimer
Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 25 kg
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
53
Meningkatkan kualitas buah dan sayur
Meningkatkan daya tahan buah dalam penyimpanan
Meperbaiki aroma dan meningkatkan kualitas daun tembakau
h. Pupuk ZK
Spesifikasi :
Kalium ( K2O) : 50%
Sulfur (S) : 17%
Kadar Klorida (Cl) : maks 2,5%
Kadar Air : maksimal 1%
Bentuk : powder atau serbuk
Warna : putih
Sifat : tidak higroskopis dan mudah larut dalam air
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
54
i. Pupuk Petro Biofertil
i. Spesifikasi :
Mikroba penambat N dan penghasil zat pengatur tumbuh (Azospirilium sp,
Azotobacter sp, Pseudomonas sp.)
Mikroba pelarut fosfat (Aspergillus sp, Penicillium sp.)
Mikroba perombak bahan organik (Streptomyces sp.)
Bahan pembawa : Mineral dan Organik
ii. Manfaat :
Meningkatkan kesuburan biologis tanah
Mengefektifkan penggunaan pupuk anorganik
Menghasilkan zat pengatur tumbuh
Menyediakan unsur hara bagi tanaman
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
55
k. Pupuk Rock Phosphate
Spesifikasi :
Kadar P2O5 : min 28%
Kadar Air : maks 1,59%
Warna : kuning abu – abu
Bentuk : tepung
Kemasan : karung plastik dengan berat 50 kg
b. Bahan Kimia
i. Amoniak
Spesifikasi :
Kadar Amoniak : min 99,5%
Impuritis H2O : maks 0,5%
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
56
Minyak : maks 10 ppm
Bentuk : cair
Manfaat :
Bahan industri pupuk (Urea, ZA, MAP, DAP, dan Phonska)
Bahan kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium Chlorida,
dan lain – lain)
Media pendingin untuk pabrik es, cold storage, refrigerator)
Bahan industri makanan (MSG, Lysine)
ii. Asam Sulfat
Spesfikasi :
Kadar H2SO4 : min 98%
Impuritis :
Chlorida (Cl) : maks 10 ppm
Nitrate (NO3) : maks 5 ppm
Besi (Fe) : maks 50 ppm
Timbal (Pb) : maks 50 ppm
Bentuk : cair
Manfaat :
Bahan industri pupuk (ZA, SP 36, SP 18)
Bahan kimia (Asam Fosfat, Tawas, PAC, Serat Rayon, Alkohol, Detergen)
Bahan industri makanan (bumbu masak (MSG), Lysine, dan lain – lain)
Bahan industri tekstil, spiritus, utilitas pabrik, dan pertambangan
iii. Asam Fosfat
Spesifikasi :
Kadar P2O5 : min 50%
Impuritis :
Kadar SO3 : maks 4%
Kadar CaO : maks 0,7%
Kadar MgO : maks 1,7%
Kadar Fe2O3 : maks 0,6%
Kadar Al2O3 : maks 1,3%
Kadar Chlor : maks 0,04%
Kadar Flour : maks 1%
Suspended solid : maks 1%
Specific gravity : maks 1,7%
57
Warna : coklat sampai hitam keruh
Bentuk : cair
Manfaat :
Bahan industri pupuk
Bahan industri kimia
Bahan industri makanan
iv. Granulated Gypsum
Spesifikasi :
Kadar CaSO4.2H2O : min 91%
Combaine Water : min 18%
Kadar H2O : maks 9%
Kadar P2O5 ws : maks 0.08%
Kadar P2O5 total : maks 0.5%
v. Purified Gypsum
Spesifikasi :
Kadar CaSO4.2H2O : min 91%
Combaine Water : min 18%
Kadar H2O : maks 20%
Kadar P2O5 ws : maks 0.5%
Kadar P2O5 total : maks 1.0%
vi. Crude Gypsum
Spesifikasi :
Kadar CaSO4.2H2O : min 94%
Combaine Water : min 18%
Kadar H2O : maks 30%
Kadar P2O5 ws : maks 0.08%
Kadar P2O5 total : maks 1.0%
vii. Fluosilicic Acid
Spesifikasi :
Kadar H2SiF6 (Purity) : min 16%
Kadar HF (free) : maks 0.80%
Kadar SO4 : maks 0.25%
Kadar Ca : maks 0.20%
Kadar Pb : maks 0.01%
58
viii. Aluminium Fluorida
Spesifikasi :
Kadar AlF3 : min 94%
Impuritis :
Kadar Silikat (SiO2) : maks 0,20%
Kadar P2O5 : maks. 0,02%
Kadar Besi (Fe2O3) : maks 0,05%
Kadar Air sebagai H2O : maks 0,35%
Untamped density : min 0,75 mg/ml
Hilang pijar 110-500 C : maks 1,00%
Screen size +150 : 20-50%
Screen size +200 : 50-75%
Screen size +325 : 75-96%
Manfaat : bahan peleburan aluminium
ix. Karbondioksida Cair
Spesifikasi :
Kadar CO2 : min 99,9%
Kadar H2O : maks. 150 ppm
Kadar H2S : maks. 0,1ppm
Kadar SO2 : maks. 1 ppm
Benzene : maks 0,02 ppm
Asetaldehide : maks. 0,2 ppm
Total Hidrokarbon Metan : maks. 50 ppm
Total non Metan : maks. 20 ppm
Bentuk : cair
Manfaat :
Bahan industri minuman berkarbonat
Bahan industri logam dan karoseri sebagai pendingin pada welding dan
pengecoran
Bahan industri pengawet
x. Karbondioksida Kering
Spesifikasi :
Kadar CO2 : min 99,7%
Kadar H2O : maks. 0,05%
Karbon Monoksida : maks. 10 ppm
59
Minyak : maks. 5 ppm
Senyawa belerang sebagai H2S : maks. 0,5 ppm
Manfaat :
Bahan industri es krim
Media pengawetan
xi. Asam Chlorida
Spesifikasi :
Grade A : kadar min. 32%, bentuk cair, tidak berwarna
Grade B : kadar min. 31%, bentuk cair, warna agak
kekuningan
Sisa pemijaran : maks. 0,1%
Sulfat SO4 : maks. 0,012%
Logam berat Pb : maks. 0,0005%
Chlor bebas Cl2 : maks. 0,005%
Manfaat :
Bahan industri makanan
Bahan industri kimia
Bahan pembersih
xii. Oksigen
Spesifikasi :
Kadar Oksigen (O2) : min 99,5%
Manfaat :
Bahan industri logam (peleburan, pengelasan, pemotongan logam dan
perbengkelan)
Untuk keperluan medis
Bahan ndustri kaca, batubara, dan lain sebagainya
xiii. Nitrogen
Spesifikasi :
Kadar Nitrogen (N2) : min 99,5%
Kadar Oksigen (O2) : maks 100 ppm
Manfaat :
Bahan industri kimia (bahan baku amoniak)
Bahan industri pembersih peralatan pabrik
xiv. Hidrogen
Spesifikasi :
60
Kadar Hidrogen : min 79%
Manfaat : bahan industri kimia (bahan baku amoniak, otanol,
hidrogen peroksida, dan lain – lain)
c. Kapur Pertanian
Spesifikasi :
Kadar CaCO3 : 85%
Ijin Edar : Surat Deptan No. 32/pupuk/PPI/2/2007
Bentuk : tepung halus
Warna : putih
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
d. Petro CAS
Spesifikasi :
Kadar CaSO4.2H2O : 86%
Kadar CaO : 30%
Kadar SO3 : 42%
pH :6-7
Bentuk : powder
Warna : putih kecoklatan
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
61
Gambar 3.14. Petro CAS1
e. Petro Gladiator
Spesifikasi :
i. Mikroba fungsional :
Trichoderma sp. (dekomposer lignoselulolitik)
Bacillus sp. (dekomposer selulolitik)
Streptomyces sp. (dekomposer selulolitik)
Lactobacillus sp. (penghasil asam)
ii. Berbentuk padat atau serbuk (hitam) dan cair (coklat)
iii. Mengandung bahan organik dan mineral
f. Petro Hibrid
Spesifikasi :
Benih Murni : 99%
Daya Tumbuh : 80%
Potensi produksi : 10,3 ton/ha
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
62
Gambar 3.16. Petro Hibrid1
g. Petro Seed
Spesifikasi :
Benih Murni : 99%
Daya Tumbuh : 80%
Potensi Produksi : 8 ton/ha
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
63
i. Petro Fish
Mikroorganisme bahan aktif :
Lactobacillus sp : 106cfu*/ml
Nitrosomonas sp : 106cfu*/ml
Bacillus Subtilis : 106cfu*/ml
Bacillus sp : 106cfu*/ml
Bentuk : cair
Warna : coklat
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
64
Gambar 3.21. Petro Biofeed1
l. Petro Chick
Spesifikasi dan manfaat :
Lactobacillus sp. : memperbaiki serapan nutrisi
Bacillus sp. : penghasil sistem kekebalan
Bacillus sp. : penghasil anti patogen
1
Sumber : www.petrokimia-gresik.com
65
n. Jasa
Berikut jasa atau layanan yang ada di PT. Petrokimia Gresik :
i. Rancang Bangun, Konstruksi dan Perekayasaan
ii. Pemeliharaan dan fabrikasi Peralatan Pabrik
iii. Commissioning, Start Up, Pengoperasian Pabrik dan Supervis
iv. Laboratorium (Kimia, Mekanik, Listrik) dan Kalibrasi Instrumentasi
v. Pemeriksaan dan Pengujian
vi. Pendidikan dan Pelatihan Bidang Teknik
66
Fase : cair
Temperatur : 34oC
67
dengan masukkan udara bertekanan ke dasar reaktor. Jumlah kristal yang
berada dalam saturator tidak boleh lebih dari 50% karena akan terjadi
penumpukan dan penyumbatan pada bagian outlet saturator. Hal ini dapat
dihindari dengan menambahkan air melalui centrifuge separator.
iii. Pemisahan Kristal
Pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan sentrifugal M-301 AB. Produk
yang telah melalu proses netralisasi dan kristalisasi dialirkan melalui bawah
saturator dan diarahkan oleh hopper D-302 AB menuju sentrifugal Sparator M-
301 AB. Pada sentrifugal M-301 AB, kristal ZA dipisahkan dengan mother liquor.
Perbandingan kristal ZA dan mother liquor harus sebesar satu banding satu. Anti
caking ditambahkan dengan konsentrasi 5% untuk mencegah terjadinya
pembentukan cake pada kristal ZA ketika berada pada welt belt conveyor M-303.
Mother liquor atau larutan induk yang telah dipisahkan, dialirkan ke dalam tangki
penampung D-301 AB, lalu dikembalikan ke dalam saturator.
iv. Pengeringan Produk
Kristal ZA yang sudah dipisahkan dengan larutan induk dialirkan menuju rotary
dryer M-302 menggunakan wet belt conveyor M-303 dan screw conveyor M-307.
Rotary Dryer menggunakan sumber panas yang dihasilkan heat exchanger
finned tube E-302 dan menggunakan tekanan atmosfer untuk menghilangkan
kandungan air dalam kristal ZA. Udara pengering dialirkan secara co-current
melalui sisis shell dengan suhu udara masuk pada 150oC dan keluar pada suhu
60oC. Rotary dryer juga dilengkapi dengan low pressure steam dengan tekanan
10 kg/cm2 dan suhu 178 – 180oC.
Udara yang keluar dari dryer mengandung debu ZA sehingga harus dilewatkan
melalui dry cyclone D-303 agar debu ZA tidak terbuang ke udara secara
langsung. Udara yang telah terpisah dengan debu ZA dibawa oleh blower untuk
dilepaskan ke atmosfer sedangkan debu ZA dialirkan ke dalam tangki
penampungan D-301 AB.
v. Pengantongan Produk
Kristal ZA yang telah melalui proses pengeringan dialirkan vibrating feeder M-308
menuju bucket elevator M-306. Setelah itu, kristal ZA dialirkan menuju bagian
hopper D-306 dan diteruskan dengan belt conveyor M-309 menuju bagging untuk
dilakukan pengepakan.
68
Gambar 3.24. Blok Diagram Pembuatan Ammonium Sulfat
69
Gambar 3.25. Process Flow Diagram Unit ZA PT. Petrokimia Gresik1
1
Sumber : Unit ZA PT. Petrokimia Gresik
70
3.3.2. Proses Produksi Amoniak
Amoniak adalah salat satu produk yang dihasilkan oleh PT. Petrokimia Gresik di
Departemen produksi I A dengan kapasitas 445.000 ton/tahun. Amoniak yang
dihasilkan digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk urea, ZA, NPK, DAP,
dan Phonska.
a. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan amoniak adalah nitrogen
dan gas H2. Nitrogen diperoleh dari udara dan H2 diperoleh dari gas alam yang
masih berupa hidrokarbon. Gas alam yang dibutuhkan PT. Petrokimia Gresik
didapatkan dari Kangean Madura yang diolah oleh Kangean Energy Indonesia
LTD (KEIL). Berikut spesifikasi bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan
amoniak.
i. Gas alam
Kadar CH4 : 85,76% volume
Temperatur : 15,6oC
Tekanan : 9,3 kg/cm2
Total S : 25 ppm
ii. N2 diambil dari udara 79% mol pada tekanan atmosfer
b. Bahan Pembantu
Proses pembuatan amoniak juga memerlukan bahan pembantu seperti berikut :
i. Air umpan boiler
Air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Air umpan
boiler untuk proses pembuatan amoniak didapatkan dari unit utilitas.
ii. Larutan hidrazin
Hidrazin merupakan senyawa kimia yang diperlukan dalam pengolahan air untuk
mendapatkan air murni kualitas tinggi sebagai air pembangkit uap. Hidrazin
berupa cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai O2 scavenger dalam
pengolahan air umpan boiler. Hidrazin merupakan cairan berbahaya sehingga
perlu adanya perlakuan khusus oleh operator. Hidrazin dan fosfat dikendalikan
oleh sistem injeksi individu 108-L dan 106-L
iii. Fosfat
Fosfat digunakan dalam pengolahan (treatment) air sebagai anti kerak.
iv. Steam
Steam merupaka reaktan dalam primary reformer yang memiliki fungsi untuk
memecah rantai C hidrokarbon dari gas alam sehingga didapatkan gas H2
71
(steam reforming). Steam juga digunakan untuk menggerakkan turbin, pompa,
dan kompresor. Steam didapatkan dari unit utilitas.
v. Larutan benfield
Larutan benfield berguna sebagai absorben untuk menyerap gas CO2 yang
berada dalam gas sintesa. Larutan benfield merupakan larutan potassium
karbonat yang mengandung DEA dan zat penghambat korosi. Komposisi dari
larutan benfield adalah
Calcined potassium carbonate dengan kadar 25 – 30% untuk menaikkan
jumlah penyerapan CO2
DEA (Diethanol amine) dengan kadar 3 – 5% sebagai aktivator yang
membantu penyerapan CO2
V2O5 dengan kadar 0,5 – 0,6% sebagai corrosion inhibitor
dengan cara membentuk lapisan pelindung pada dinding
dalam absorber serta menurunkan korosi pada pipa, vessel,
dan pompa.
Air dengan kadar 64,4 – 71,5%
Larutan bienfield diklasifikasikan menajadi 3 jenis yaitu
i. Rich solution
Rich solution adalah larutan benfield keluaran kolom absorber yang kaya akan
gas CO2 terlarut.
ii. Semi – lean solution
Semi – lean solution adalah larutan yang digunakan untuk memperbesar
kemampuan penyerapan terhadap gas CO2 dan sudah tergenerasi sebagian
sehingga masih mengandung sedikit gas CO2 terlarut.
iii. Lean Solution
Lean solution adalah larutan benfield keluaran kolom stripper CO2 dengan
kemurnian K2CO3 tinggi.
vi. Antifoaming agent system benfield
Antifoaming agent memiliki fungsi mencegah pembentukan busa pada larutan
benfield. Jenis antifoaming agent yang digunakan PT. Petrokimia Gresik adalah
UCON 50 HB-5100. Antifoaming agent ini dibeli dari Union Carbide.
vii. Katalis
Katalis yang digunakan dalam produksi amoniak di PT. Petrokimia Gresik terdiri
dari beberapa jenis, yaitu :
72
iv. Katalis Desulfurizer
Desulfurizer adalah fixed bed yang terdiri dari 2 bed katalis. Katalis setiap bed
memiliki spesifikasi yang berbeda. Pada bed pertama menggunakan katalis Co-
Mn sedangkan pada bed kedua menggunakan katalis ZnO.
v. Katalis Primary Reformer
Primary Reformer berisi katalis yang berbeda ukuran. Jenis katalis yang
digunakan pada primary reformer adalah nickel reforming.
vi. Katalis Secondary Reformer
Secondary Reformer memiliki dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Pada bagian atas jenis katalis yang digunakan adalah Ni-Cr sedangkan pada
bagian bawah katalis yang digunakan adalah Cr-UCl
vii. Katalis High Temperatur Shift Converter (HTS)
High Temperatur Shift Converter berisi katalis dengan jenis FeCr.
viii. Katalis Low Temperatur Shift Converter (LTS)
Low Temperatur Shift Converter berisi katalis dengan jenis Cu-Zn-Al.
ix. Katalis Methanor
Methanor berisi katalis dengan jenis NiO.
x. Katalis Ammonia Converter
Ammonia Converter berisi katalis dengan jenis promoted iron synthesis catalyst.
73
dihilangkan jika teradsorbsi oleh katalis ZnO sedangkan non reactive compound
terdiri dari senyawa non organik dari sulfur sehingga harus diubah dengan katalis
Co-Mo menjadi H2S agar dapat teradsorbsi oleh katalis ZnO. Proses
desulfurisasi dilakukan pada dua unit desulfurizer vessel. Desulfurizer vessel
bagian atas diisi katalis Co-Mo sebanyak 4,25 m3 sedangkan bagian bawah diisi
katalis ZnO sebanyak 35,4 m3. Gas alam dipanaskan terlebih dahulu
menggunakan preheater coil hingga mencapai suhu 400oC sebelum masuk
desulfurizer vessel. Pada proses pembuatan amoniak gas umpan dan gas
hydrogen yang berasal dari syn gas compressor (103 J) yaiti aliran recycle syn
gas dimasukkan melalui bagian atas vessel Setelah itu, gas umpan yang telah
bereaksi masuk ke vessel bagin bawah yang berisi katalis ZnO. Dengan begitu,
senyawa sulfur yang terikat akan semakin banyak dan keluaran dari unit
desulfurisasi memiliki kandungan sulfur di bawah 0,1 ppm. Berikut reaksi
desulfurisasi yang terjadi.
Steam Reforming
Steam reforming dari bahan baku dilakukan untuk menghasilkan gas sintesa.
Steam reforming dilakukan dengan dua reaksi katalistik yaitu primary reformer
dan secondary reformer.
Primary reforming adalah proses pemecahan gas alam (methana) dengan steam
sehingga terbentuk CO2 dan H2. Proses ini dilakukan pada tube katalis primary
reformer. Proses primary reforming menggunakan katalis nikel sebanyak 34,88
m3 dengan tekanan 34 kg/cm2 dan suhu 621 – 810oC. Perbandingan steam dan
gas yang masuk minimum 3,0 dengan CH4out ± 10-12%. Jika steam terlalu
rendah akan mengakibatkan terbentuknya deposit. Berikut reaksi yang terjadi
pada primary reforming.
Keluaran dari primary reformer direaksikan lebih lanjut hingga mencapai CH4 ±
0,3% pada bejana bertekanan yang dilapisi batu tahan api. Proses ini disebut
sebagai secondary reformer. Secondary reformer merupakan proses pemecahan
74
gas alam (methana) yang masih tersisa sekitar 12%. Panas yang dibutuhkan
pada secondary reformer berasal dari pembakaran gas dengan udara luar yang
sekaligus menghasilkan N2 untuk sintesa NH3. Proses secondary reforming
dilakukan dengan katalis nikel sebanyak 34,8 m3 pada tekanan 33 kg/cm2 dan
suhu 980oC. Berikut reaksi yang terjadi pada secondary reforming.
2H2 + O2 2H2O
CH4 + H2O CO + 3H2 - Q
CO + H2O CO2 + H2 + Q
CO Shift Conversion
CO shift conversion merupakan tahapan yang berfungsi mengubah karbon
monoksida yang berasal dari reformer menjadi karbon dioksida. tahap ini
diperlukan karena larutan benfield yang digunakan pada tahap selanjutnya hanya
mampu mengikat karbon dioksida. Converter yang digunakan pada tahap ini
terdiri dari dua bagian yaitu high temperatur shift converter (HTS) dan low
temperatur shift converter (LTS).
Low temperartue shift converter (LTS) merupakan bagian yang mereaksikan sisa
CO sehingga menghasilkan kadar CO yang lebih rendah dan mampu diterima
pada proses selanjutnya yaitu methanansi. Reaksi ini berjalan pada suhu 225oC
dengan katalis yang digunakan adalah tembaga.
75
berupa CO2 cair. Benfield adalah larutan potassium karbonat yang mengandung
diethanolamine dan corrosion inhibitor. Proses penyerapan CO2 dilakukan pada
tekanan ± 28 – 32 kg/cm2g dan suhu ± 70oC. Rekasi yang terjadi pada proses ini
adalah
Pada stripper, pelepasan CO2 berlangsung pada tekanan 0,5 – 1 kg/cm2g dan
suhu 100 – 130oC dengan reaksi sebagai berikut :
Methanansi
Methanansi merupakan proses yang dilakukan untuk mengkonversi CO dan CO 2
yang terkandung dalam gas sintesa menjadi CH4 yang bersifat inert terhadap
katalis syn loop. Jika CO dan CO2 yang terkandung dalam gas sintesa tidak
dihilangkan dan masuk ke katalis syn loop maka akan menjadi racun dan katalis
akan menjadi tidak aktif. Katalis yang digunakan adalah nikel (Ni). Proses
methanansi terjadi pada tekanan 31,4 kg/cm2 dan suhu 26,7 m3. Reaksi yang
terjadi pada proses methanansi adalah
76
amoniak sebesar 17,2% sedangkan sisa gas yang tidak bereaksi direcycle.
Berikut reaksi yang terjadi.
N2 + 3H2 2NH3
iv. Refigerasi
Refigerasi merupakan proses yang digunakan untuk mengembunkan amoniak
yang terkandung dalam syn loop, recovery amoniak dari purge dan flash, dan
mendinginkan make up gas sebelum masuk dryer. Sistem refrigerasi terdiri dari
compressor, refrigerant condenser, evaporator, dan flashdrum. Proses refigerasi
bekerja pada empat suhu yang berbeda yaitu 13oC, -1oC, -12oC, dan -33oC.
Kadar amoniak yang masih tersisa akan direcycled.
77
Gambar 3.26. Blok Diagram Pembuatan Amoniak1
1
Sumber : Unit Amoniak PT. Petrokimia Gresik
78
3.3.3. Proses Produksi Urea
Urea merupakan salah satu produk yang dihasilkan PT. Petrokimia Gresik
dengan kapasitas produksi sebesar 460.000 ton/tahun. Proses pembuatan urea
dilakukan dengan menggunakan teknologi dari Jepang yaitu TEC.
a. Bahan Baku
Bahan baku pembuatan urea adalah amoniak cair yang dihasilkan oleh unit
amoniak dan gas karbondioksida. Berikut spesifikasi bahan baku pembuatan
urea.
i. Amoniak cair
NH3 : 99,5%
H2O : 0,5%
Oil : maks. 5 ppm
Tekanan : 20 kg/cm2
Suhu : 30oC
Fase : cair
ii. Gas CO2
CO2 : min 99%
H2 : maks 0,8%
N2 + inert : 0,2%
Total sulfur : maks 1 ppm
H2O : saturated
Tekanan : 0,8 kg/cm2
Suhu : 35oC
Fase : gas
b. Bahan Pembantu
Berikut bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan urea :
i. Steam
Steam merupakan media pemanas dalam penukar panas dan menjadi
penggerak turbin. Steam yang digunakan dalam produksi urea didapatkan dari
unit utilitas.
ii. Air pendingin
Air pendingin (cooling water) merupakan media pendingin untuk steam
condensate, process condensate, dan lain – lain.
79
iii. Udara
Udara yang digunakan dalam pembuatan urea terdiri dari dua macam yaitu udara
instrumen dan udara proses. Udara instrumen berfungsi sebagai penggerak
valve sedangkan udara proses digunakan di dalam proses sebagai pendingin
pembutiran (molten) urea di prilling tower dan sebagai passivasi peralatan di unit
sintesa.
Pembentukan karbamat :
2NH3 + CO2 NH4COONH2
Dehidrasi karbamat :
NH4COONH2 NH2CONH2 + H2O
80
yang digunakan dalam unit ini adalah HP dekomposer, LP dekomposer, dan
Flash separator. Pada unit purifikasi larutan urea dimurnikan dalam HP
dekomposer dan LP dekomposer. Amonium carbamate diuraikan dalam
dekomposer menjadi CO2 dan NH3 melalui penurunan rekanan dan pemanasan.
HP dekomposer bekerja pda suhu 160oC dan tekanan 17,5 kg/cm2 sedangkan
LP dekomposer bekerja pada suhu 128oC dan tekanan 2,5 kg/cm2. Berikut reaksi
yang terjadi pada unit purifikasi.
Pada unit purifikasi larutan urea dimurnikan hingga 70% berat. NH3 dan CO2
yang tersisa dikirim ke bagian recovery.
v. Unit Prilling
Pada unit prilling alat yang dibutuhkan adalah prilling tower, induced fan, blower
fluidizing cooler, fluidizing cooler, air heater for FD302, dan heat tank. Larutan
urea yang telah mencapai konsentrasi 99,7% dialirkan menuju prilling tower.
Pada prilling tower, urea dispray, didinginkan, dan dipadatkan agar menjadi urea
81
prill. Prilling tower memiliki tinggi sekitar 80 meter dengan diameter 13,1 meter.
Heat tank pada prilling tower berfungsi untuk mengatomisasi larutan urea
sebelum didinginkan. Proses ini bekerja pada suhu 139 – 140oC. Butiran urea
yang dispray membentuk tetesan dan jatuh secara perlahan dari prilling tower.
Partikel yang memiliki ukuran sesuai spesifikasi akan melayang ke bawah tower
dan didinginkan. Pendinginan dilakukan dengan menggunakan blower dengan
cara menyemportkan udara pendingin dari bawah. Partikel larutan yang telah
didinginkan akan membentuk prill yang kemudian ditampung di bagian bawah
tower. Butiran urea disaring menggunakan bar screen. Jika butiran urea memiliki
diameter lebih besar dari 1,7 mm maka akan dilarutkan dengan larutan pencuci
dari dust chamber. Produk yang telah selesai diproses, selanjutnya dialirkan
dengan belt conveyor untuk ditambahkan pewarna dan anti caking. Setalah itu,
produk yang sudah jadi dialirkan ke unit pengantongan.
82
Gambar 3.27. Blok Diagram Pembuatan Urea
83
3.3.4. Utilitas Departemen Produksi I
Bagian utilitas I adalah bagian penunjang yang bertugas untuk menyediakan
kebutuhan operasional pabrik I baik dari bahan baku hingga bahan pembantu.
Unit utilitas I terdiri dari beberapa unit yaitu :
a. Unit penyedia air dan pendistribusian air
PT. Petrokimia Gresik menggunakan air yang disuplai dari Sungai Brantas (UPA
Gunungsari) dan sungai Bengawan Solo (UPA Babat). Setiap sumber air
memiliki kapasitas suplai yang berbeda yaitu 800 m3/jam untuk UPA Gunungsari
dan 2500 m3/jam untuk UPA Babat. Air yang disediakan oleh unit utilitas terdiri
dari beberapa macam dengan kegunaan yang berbeda, yaitu :
i. Air proses yang digunakan untuk proses produksi
ii. Air minum yang digunakan untuk sanitasi dan air minum
iii. Air hydrant yang digunakan untuk air pemadam kebakaran
iv. Air demineralisasi yang digunakan sebagai bahan baku steam, pembuatan
larutan kimia, dan lain – lain
v. Air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan mesin, proses, dan lain –
lain
vi. Service water yang digunakan untuk house keeping
Air dari setiap sumber didistribusikan dengan menggunakan pipa. Pipa yang
digunakan untuk mengalirkan air dari UPA Gunungsari memiliki diameter sebesar
21 inci sedangkan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari UPA Babat
memiliki diameter 14 inci. Proses penyediaan air terdiri dari empat bagian yaitu :
i. Lime Softening Unit (LSU)
LSU merupakan unit yang memiliki fungsi untuk mengubah hard water yang
berasal dari tangki air baku menjadi soft water dengan menambahkan kapur dan
polielektrolit.
ii. Cooling Tower
Cooling tower merupakan unit yang memiliki fungsi menyediakan air pendingin
dengan suhu ± 32oC. Kapasitas produksi dari cooling tower sebesar 23.000 m3
dan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Cooling tower T-1201 A yang digunakan untuk power station existing.
Cooling tower T-2211 A yang digunakan untuk mendinginkan cooling water
amoniak dengan sirkulasi 15.000 m3/jam.
Cooling tower T-2211 B yang digunakan untuk membuat cooling water urea
dengan sirkulasi 5000 m3/jam.
84
Sistem aliran yang ada pada cooling tower terdiri dari dua jenis yaitu counter flow
dan cross flow. Pada sistem counter flow, air dari sirkulasi dengan suhu 40 –
43oC masuk ke menara pendingin bagian atas. Kemudian air jatuh ke dalam
basin melalui distributor dan bilah pemercik dalam bentuk butiran hujan. Udara
dari luar masuk melalui sirip kayu dan terhisap oleh fan yang berada di puncak
cooling tower dan terkontak langsung dengan air saat turun kebasin sehingga
suhu air menurun hingga 28 – 30oC. Pada sistem cross flow, air dari sirkulasi
dengan suhu 20 – 43oC masuk pada bagian atas tower. Kemudian udara lewat
dari bagian samping dan dikontakkan dengan air yang turun ke bawah sehingga
terjadi aliran menyilang. Semakin ke bawah, suhu air menurun hingga 30 – 32oC.
85
ii. Waste Heat Boiler (WHB)
Waste heat boiler merupakan unit yang menghasilkan steam dengan
memanfaatkan gas sisa pembakaran dari GTG. Steam yang telah dihasilkan
digunakan pada beberapa unit produksi.
c. Unit penyedia instrument air dan plant air
Instrument air merupakan gas yang digunakan untuk menggerakkan kontrol
valve pneumatic. Udara dari kompresor dihilangkan kondensatnya dan diatur
tekanannya dengan cara dialirkan menuju tangki. Kemudian gas dialirkan melalui
filter dan sebagian dialirkan ke plant air header. Dari filter, gas dialirkan menuju
dryer untuk proses penyerapan air oleh molecular sieve. Setelah itu, gas akan
dialirkan ke filter dan ke tangki hingga terbentuk udara instrument yang berupa
udara kering.
86
gravitasi, serta yang terakhir adalah sistem pengendali lumpur yang digunakan
untuk mengontrol besarnya debit lumpur yang disirkulasi dan lumpur yang
dibuang.
Thickner
Thickner adalah tempat yang digunakan untuk mengendapkan padatan yang
masih tersisa karena belum mengendap dalam bak sedimentasi. Proses yang
dilakukan adalah mengkonsentrasikan padatan hingga terpisah dari cairannya.
Proses thickner umumnya melibatkan proses fisika seperti sentrifugasi.
Bak Koagulasi
Proses yang terjadi dalam bak koagulasi adalah koagulasi dan flokulasi. Bahan
koagulan yang digunakan adalah kapur dan olyelectrolyte. Penetralan pH juga
terjadi dalam bak koagulasi hingga mencapai pH minimal 6 sehingga limbah
yang dibuang ke lingkungan sudah aman. Limbah cair yang sudah mengalami
pengolahan dialirkan ke selokan menuju laut sedangkan endapan diambil dan
ditimbun dalam tanah sebagai landfill.
87
3.4. Fasilitas PT. Petrokimia Gresik
a. Dermaga
PT. Petrokimia Gresik memiliki dermaga yang berguna untuk bongkar muat
barang. Dermaga PT. Petrokimia Gresik berbentuk “T” dengan panjang 819
meter dan lebar 36 meter. Sisi laut dermaga dapat disandari tiga buah kapal
dengan bobot mati sebesar 40.000 ton sedangkan pada sisi darat dapat
disandari kapal dengan bobot mati sebesar 10.000 ton. Berikut fasilitas yang ada
pada dermaga PT. Petrokimia Gresik.
i. Dua unit continuous ship unloader (CSU) dengan kapasitas 2.000 ton/jam
ii. Dua unit cangaroo crane dengan kapasitas 7.000 ton/hari
iii. Dua unit ship loader dengan kapasitas masing – masing 1.500 ton/hari
iv. Belt conveyor dengan panjang 22 km
v. Pemipaan untuk untuk bahan cair
88
Petrokimia Gresik, bag filter, cyclonic separator, dust collector, electric
preciptator, dust scrubber, dan lain sebagainya.
e. Sarana Distribusi
PT. Petrokimia Gresik melakukan distribusi diberbagai wilayah Indonesia
sehingga PT. Petrokimia Gresik membangun gudang distribution center agar
lebih mudah dalam memsarkan produknya. Gudang distribution center PT.
Petrokimia Gresik berada di Lampung, Medan, Cigading, Padang, Makasar,
Banyuwangi, dan Gresik.
f. Laboratorium
PT. Petrokimia Gresik memiliki laboratorium yang digunakan untuk menguji
produk yang telah dihasilkan, menguji limbah hasil produksi, penelitian, dan lain
sebagainya agar kualitas produk yang dihasilkan PT. Petrokimia Gresik tetap
terjamin. Laboratorium yang dimiliki PT. Petrokimia Gresik antara lain
laboratorium produksi, laboratorium kalibrasi, laboratorium uji kimia, laboratorium
uji mekanik, laboratorium uji kelistrikan, laboratorium uji valve, laoratorium uji
permeabilitas udara, dan lain sebagainya.
g. Kebun Percobaan
PT. Petrokimia Gresik memiliki kebun percobaan yang digunakan untuk menguji
hasil riset dan formula yang telah didapatkan dari laboratorium. Luas kebun
percobaan yang dimiliki PT. Petrokimia Gresik sebesar 5 hektar yang dilengkapi
dengan laboratorium untuk uji tanah, tanaman dan kultur jaringan, rumah kaca,
pabrik mini pupuk NPK, pabrik pupuk organik, pupuk hayati, dan benih padi
bersertifikat (Petroseed). Berikut fungsi dari kebun percobaan yang dimiliki PT.
Petrokimia Gresik.
i. Tempat pengujian produk komersil
ii. Percontohan pemeliharaan tanaman dan ternak
iii. Indikator lingkungan
iv. Penelitian dan pengembangan produk inovatif
v. Media belajar dan studi wisata bagi pelajar, mahasiswa, petani, dan
masyarakat umum
vi. Sarana pendidikan dan pelatihan.
89
h. Unit Utilitas Batubara
PT. Petrokimia Gresik memiliki unit utilitas batu bara dengan kapasitas steam 2
kali 150 ton/jam serta tenaga listrik sebesar 25 MW. Unit utilitas batu bara
memiliki dermaga khusus batubara dengan kapasitas 10.000 DWT.
90
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
91
b. Selama melaksanakan kerja praktek, penulis wajib memakai KIKP (Kartu
Identitas Kerja Praktek).
c. Selama melakukan aktivitas di PT. Petrokimia Gresik, penulis wajib
mengenakan pakaian rapi (T-shirt) dan bersepatu.
d. Penulis wajib menggunakan Jas Almamater Universitas.
e. Penulis wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai ketentuan
yang disyaratkan K3.
f. Penulis diperbolehkan melakukan pengambilan data dan informasi yang
dibutuhkan untuk pengerjaan laporan.
g. Penulis diperbolehkan mengambil gambar jika diijinkan oleh pihak yang
berwenang.
h. Penulis diperbolehkan menggunakan fasilitas umum perusahaan seperti
perpustakaan.
i. Penulis dilarang mengoperasikan alat – alat berat yang ada di perusahaan.
92
Plotting data merupakan salah satu tahapan yang dilakukan untuk mengetahui
pola data permintaan yang telah didapatkan dengan menggunakan grafik
sehingga dapat diketahui metode peramalan yang tepat untuk meramalkan target
produksi tahun 2019.
e. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahap peramalan permintaan sesuai dengan
metode yang telah dipilih dan sesuai dengan pola data. Pengolahan data
dilakukan dengan software Microsoft Excel.
f. Analisis Hasil
Pada tahap ini, hasil yang telah didapatkan dari peramalan permintaan dianalisis
dengan cara melihat dan membandingkan nilai error dari masing – masing
metode dan dipilih nilai error yang paling kecil. Hasil peramalan dengan nilai error
terkecil digunakan untuk membuat perencanaan produksi pupuk ZA I selama
tahun 2019 dan digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan baku pupuk ZA I.
g. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pengerjaan tugas khusus. Pada tahap
ini sudah didapatkan hasil atau solusi dan penemuan yang dapat menjawab
tugas khusus yang telah diberikan.
93
Gambar 4.1. Alur Metodologi Pengerjaan Tugas
94
4.4. Hasil Pekerjaan
4.4.1. Tujuan Pekerjaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengerjaan tugas khusus ini adalah
menentukan jumlah produksi dan kebutuhan bahan baku pupuk ZA I pada tahun
2019 dengan metode peramalan yang tepat.
4.4.3. Data
Data yang digunakan sebagai dasar dalam perencanaan produksi pupuk ZA I
tahun 2019 merupakan data permintaan yang diperoleh dari perusahaan selama
10 tahun ke belakang, yaitu tahun 2009 hingga tahun 2018. Data permintaan
tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.
95
Data permintaan yang telah didapatkan tersebut selanjutnya dibuat grafik dengan
menggunakan bantuan Microsoft Excel atau disebut sebagai plotting data.
Plotting data dilakukan untuk mengetahui pola dari data permintaan yang
didapatkan sehingga lebih mudah dalam menentukan metode peramalan yang
digunakan. Grafik data permintaan pupuk ZA dapat dilihat pada Gambar 4.2.
250.000
200.000
Jumlah (ton)
150.000
100.000
50.000
-
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.2, data permintaan pupuk ZA I
mengikut pola data horisontal. Hal ini dikarenakan data hanya berfluktuasi
disekitar nilai rata – rata atau dengan kata lain data tidak mengalami kenaikan
dan penurunan yang signifikan dari waktu ke waktu.
96
berlaku juga di masa mendatang sehingga pola data masa lalu dapat dijadikan
acuan dalam peramalan. Peramalan tidak selalu benar pasti akan ada
perbedaan antara permintaan aktual dan hasil ramalan sehingga perlu adanya
ukuran akurasi ramalan. Ukuran akurasi ramalan dapat dihitung dengan
beberapa indikator yaitu :
i. Mean Absolute Deviation (MAD)
∑| |
(4.1)
Keterangan :
Ft = Hasil ramalan periode t
Dt = Data aktual periode t
t = periode (1,2,3,...,n)
n = jumlah data
Pola data yang didapatkan dari plotting data adalah horisontal sehingga metode
peramalan yang dapat digunakan adalah simple average, moving average,
weighted moving average, dan single exponential smoothing. Perhitungan dalam
peramalan permintaan dilakukan dengan software Microsoft Excel. Berikut hasil
peramalan dari setiap metode.
i. Simple Average (SA)
Simple Average (SA) merupakan salah satu metode peramalan yang dilakukan
dengan menggunakan nilai rata – rata permintaan aktual periode sebelumnya
untuk menghitung ramalan pada periode t. Rumus peramalan menggunakan
metode SA ditunjukkan pada rumus 4.4.
∑
̅ (4.4)
97
Tabel 4.2. Forecasting Metode Simple Average Microsoft Excel
SIMPLE AVERAGE
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200 208100 3100 9610000 1,47
3 210100 209650 450 202500 0,21
4 229100 209800 19300 372490000 8,42
5 228600 214625 13975 195300625 6,11
6 230300 217420 12880 165894400 5,59
7 238600 219566,67 19033,33 362267777,78 7,98
8 196000 222285,71 26285,71 690938775,51 13,41
9 236000 219000 17000 289000000 7,20
10 235500 220888,89 14611,11 213484567,90 6,20
11 ??? 222350
126635,16 2299188646,19 56,61
MAD 14070,57
MSE 255465405,13
MAPE 6,29
98
Forecasting Simple Average Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(4.5)
99
Tabel 4.3. Forecasting Metode Moving Average Microsoft Excel
MOVING AVERAGE
MA 2
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200
3 210100 209650 450 202500 0,21
4 229100 210650 18450 340402500 8,05
5 228600 219600 9000 81000000 3,94
6 230300 228850 1450 2102500 0,63
7 238600 229450 9150 83722500 3,83
8 196000 234450 38450 1478402500 19,62
9 236000 217300 18700 349690000 7,92
10 235500 216000 19500 380250000 8,28
11 ??? 235750
115150 2715772500 52,49
MAD 14393,75
MSE 339471562,50
MAPE 6,56
100
Tabel 4.3. Forecasting Metode Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
MOVING AVERAGE
MA 3
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200
3 210100
4 229100 209800 19300 372490000 8,42
5 228600 216800 11800 139240000 5,16
6 230300 222600 7700 59290000 3,34
7 238600 229333,33 9266,67 85871111,11 3,88
8 196000 232500 36500 1332250000 18,62
9 236000 221633,33 14366,67 206401111,11 6,09
10 235500 223533,33 11966,67 143201111,11 5,08
11 ??? 222500
110900 2338743333,33 50,60
MAD 15842,86
MSE 334106190,48
MAPE 7,23
101
Tabel 4.3. Forecasting Metode Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
MOVING AVERAGE
MA 4
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200
3 210100
4 229100
5 228600 214625 13975 195300625 6,11
6 230300 219750 10550 111302500 4,58
7 238600 224525 14075 198105625 5,90
8 196000 231650 35650 1270922500 18,19
9 236000 223375 12625 159390625 5,35
10 235500 225225 10275 105575625 4,36
11 ??? 226525
97150 2040597500 44,49
MAD 16191,67
MSE 340099583,33
MAPE 7,42
102
Tabel 4.3. Forecasting Metode Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
MOVING AVERAGE
MA 5
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200
3 210100
4 229100
5 228600
6 230300 217420 12880 165894400 5,59
7 238600 221860 16740 280227600 7,02
8 196000 227340 31340 982195600 15,99
9 236000 224520 11480 131790400 4,86
10 235500 225900 9600 92160000 4,08
11 ??? 227280
82040 1652268000 37,54
MAD 16408,00
MSE 330453600,00
MAPE 7,51
103
Tabel 4.3. Forecasting Metode Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
MOVING AVERAGE
MA 6
Periode (t) Data Permintaan (Dt) Hasil Forecasting (Ft) Dt - Ft (Dt - Ft)^2 |Dt - Ft|/Dt
1 208100
2 211200
3 210100
4 229100
5 228600
6 230300
7 238600 219566,67 19033,33 362267777,78 7,98
8 196000 224650 28650 820822500 14,62
9 236000 222116,67 13883,33 192746944,44 5,88
10 235500 226433,33 9066,67 82204444,44 3,85
11 ??? 227500
70633,33 1458041666,67 32,33
MAD 17658,33
MSE 364510416,67
MAPE 8,08
104
Forecasting Moving Average Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
105
Forecasting Moving Average Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
106
Forecasting Moving Average Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(4.6)
∑ (4.7)
107
Tabel 4.4. Forecasting Metode Weighted Moving Average Microsoft Excel
108
Tabel 4.4. Forecasting Metode Weighted Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
109
Tabel 4.4. Forecasting Metode Weighted Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
110
Tabel 4.4. Forecasting Metode Weighted Moving Average Microsoft Excel (lanjutan)
111
Forecasting Weighted Moving Average
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
112
Forecasting Weighted Moving Average
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
113
iv. Single Exponential Smoothing (SES)
Single Exponential Smoothing (SES) merupakan salah satu metode peramalan
yang digunakan untuk meramalkan pola data yang memiliki nilai penurunan dan
kenaikan. Dalam melakukan peramalan dengan metode SES terlebih dahulu
ditentukan konstanta pemulusan (α). Nilai α dapat dipilih dari 0 hingga 1. Menurut
Gaspersz (1998), ketika data aktual relatif stabil, nilai α yang dipilih mendekati 0
sedangkan ketika data aktual berfluktuatif secara signifikan maka nilai α yang
dipilih mendekati 1. Rumus peramalan menggunakan metode SES ditunjukkan
pada rumus 4.8.
(4.8)
114
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel
115
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
116
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
117
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
118
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
119
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
120
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
121
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
122
Tabel 4.5. Forecasting Metode Single Exponential Smoothing Microsoft Excel (lanjutan)
123
Forecasting Single Exponential Smoothing
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
124
Forecasting Single Exponential Smoothing
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
125
Forecasting Single Exponential Smoothing
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
126
Forecasting Single Exponential Smoothing
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
127
Forecasting Single Exponential Smoothing
Pupuk ZA I
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Perencanaan Produksi
Setelah melakukan forecasting menggunakan semua metode yang mungkin
digunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan hasil dari metode apa yang
paling akurat dengan membandingkan nila Mean Absolute Percentage Error
(MAPE). Nilai MAPE lebih baik digunakan sebagai pengambilan keputusan
dibandingkan dengan nilai mean square error (MSE) karena MAPE dihitung
dengan menggunakan kesalahan absolut pada setiap periode dibagi dengan nilai
observasi yang aktual dalam periode tersebut sehingga bobot nilai error untuk
seluruh periode sama sedangkan nilai MSE dihitung dengan mengkuadratkan
kesalahan lalu dijumlahkan dan dibagi dengan nilai observasi sehingga MSE
hanya bertitik berat pada satu periode yang memiliki nilai error terbesar. Nilai
MAPE untuk setiap metode disajikan pada Tabel 4.6. Dari tabel tersebut dapat
diketahui metode yang paling sesuai adalah SES dengan α 0,9 karena memiliki
nilai MAPE terkecil.
128
Tabel 4.6. Perbandingan MAPE Metode Forecasting
SES
Metode SA 2-MA 2-WMA
α = 0,9
Forecast
222.350 235.750 235.550 235.192
(ton)
MAPE 6,29 6,56 6,43 5,87
Berdasarkan data masa lalu waktu down time Pabrik I A sebesar 24 hari yang
terdiri dari unschedule 10 hari dan schedule 14 hari. Dalam satu tahun terdapat
365 hari tetapi karena ada downtime maka jumlah hari operasi hanya sebesar
365 – 24 = 341 hari. Dengan begitu, produksi per hari pupuk ZA I sebesar :
Rasio NH3 :
Rasio H2SO4 :
129
Dengan mempertimbangkan waste yang akan terjadi maka rasio bahan baku
menjadi sebesar :
Dengan begitu kebutuhan bahan baku pupuk ZA I dengan target produksi pada
tahun 2019 sebesar 235.192 ton adalah
Kebutuhan NH3 : 0,2712 x 235.192 ton = 63.785 ton
kebutuhan H2SO4 : 0,7815 x 235.192 ton = 183.803 ton
130
BAB 5
PENUTUP
Kerja Praktek di PT. Petrokimia Gresik yang dilaksanakan selama 25 hari kerja
yaitu pada tanggal 02 Juli 2018 sampai dengan 31 Juli 2018 sangat memberikan
manfaat dan wawasan baru bagi penulis. Salah satu wawasan baru yang
diperoleh adalah wawasan mengenai proses produksi pupuk ZA, Amoniak, dan
pupuk Urea di Departemen Produksi I A PT. Petrokimia Gresik. Keseluruhan
kegiatan dan wawasan yang diperoleh di PT. Petrokimia Gresik telah dituliskan
pada Laporan Kerja Praktek ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek
dan pelaksanaan Kerja Praktek sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
Pada kesempatan ini, penulis mohon maaf jika terjadi kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini. Penulis berharap Laporan Kerja
Praktek ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
131
DAFTAR PUSTAKA
132
LAMPIRAN
133
Proses Bisnis Departemen Produksi I A
MULAI
MULAI
Pengendalian Produksi
Perencanaan dan
Menentukan
Menentukan Mengelola
Mengelola dan
dan
jumlah
jumlah produksi
produksi mengatur
mengatur jadwal
jadwal
Membuat
Membuat laporan
laporan
dan
dan kebutuhan
kebutuhan proses
proses produksi
produksi
PPIC
PPIC ke
ke manager
manager
bahan
bahan baku
baku ZA,
ZA, ZA,
ZA, Amoniak,
Amoniak, dan
dan
produksi
produksi pabrik
pabrik II AA
Amoniak,
Amoniak, dan
dan Urea
Urea Urea
Urea agar
agar selesai
selesai
tepat
tepat waktu
waktu
Bagian Utilitas
Mempersiapkan
Mempersiapkan Membuat
Membuat laporan
laporan
Kebutuhan
Kebutuhan unit
unit Utilitas
Utilitas ke
ke
Operasional
Operasional Produksi
Produksi manager
manager produksi
produksi
ZA,
ZA, Amoniak,
Amoniak, dan
dan pabrik
pabrik II AA
Urea
Urea
Bagian Amoniak
Tidak
Melakuan
Melakuan Membuat
Membuat laporan
laporan
produksi
produksi Lolos
Lolos unit
unit Amoniak
Amoniak ke ke
Amoniak
Amoniak sesuai
sesuai Inspeksi?
Inspeksi? manager
manager produksi
produksi
rencana
rencana produksi
produksi Ya pabrik
pabrik II AA
Tidak
Bagian ZA I/III
Melakuan
Melakuan Membuat
Ya Membuat laporan
laporan
produksi
produksi ZA
ZA Lolos
Lolos unit
unit ZA
ZA ke
ke
sesuai
sesuai rencana
rencana Inspeksi?
Inspeksi? manager
manager produksi
produksi
produksi
produksi pabrik
pabrik II AA
Bagian Urea
Melakuan
Melakuan Membuat
Membuat laporan
laporan
produksi
produksi Urea
Urea Lolos
Lolos Ya unit
unit Urea
Urea keke
sesuai
sesuai rencana
rencana Inspeksi?
Inspeksi? manager
manager produksi
produksi
produksi
produksi Tidak pabrik
pabrik II AA
Pengantongan
Melakuan
Melakuan Membuat
Membuat laporan
laporan
bagging
bagging hasil
Bagian
hasil unit
produksi unit Bagging
Bagging ke ke
produksi pupuk
pupuk manager
Urea manager produksi
produksi
Urea dan
dan pupuk
pupuk pabrik
ZA pabrik II AA
ZA
Manager Produksi
Ya Mengelola
Mengelola laporan
laporan
Mengecek
Mengecek Menerima
Menerima laporan
laporan setiap
setiap bagian
bagian dan
dan
jumlah
jumlah produksi
IA
produksi dari
dari setiap
setiap bagian
bagian membuat
Setuju?
Setuju? membuat laporan
laporan
dan
dan kebutuhan
kebutuhan produksi
produksi Pabrik II AA
Pabrik
bahan
bahan baku
baku Tidak
Manager Pabrik
Menerima
Menerima
General
laporan
laporan dari
dari
I
Produksi
Produksi II AA
SELESAI
SELESAI
134
135
136
137