Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERATIONAL

FISIOTERAPI
PADA PENATALAKSANAAN INFRA RED
No. Dokumen :
No. Revisi :
dr. ISNA RIFANA FITRIANI
SOP Tanggal Terbit :
NRP: 33110820091810266
Halaman :
Klinik Pratama
PMI Kabupaten
Boyolali

1. Pengertian Adalah upaya pengobaran modalitas panas spuerficial dengan


menggunakan sinar infra red gelombang panjang (non luminous) atau
gelombang pendek (luminous).
2. Tujuan Tersedianya acuan penatalaksanaan fisioterapi menggunakan sinar IR
bagi fisioterapis
3. Kebijakan Indikasi :
-Kondisi sebahis trauma sub akut atau kronik
-Kondisi peradangan sub akut dan kronik
-Kondisi kelumpuhan/nyeri urat syaraf pusat atau tepi
-Kondisi ketegangan otot dan nyeri

Kontra Indikasi :
-Anastesia pada kulit
-Kondisi gangguan peredaran darah arteri, tepat lokasi tidak boleh
dikenakan langsung
-Kondisi dengan kecenderungan terjadi pendarahan superficial
-Kondisi sehabis radioterapi sebelum 3 bulan
4. Referensi

5. Prosedur Mesin Infra Red disiapkan diadakan uji coba hidup matinya :
1.Pasien diposisikan stabil dan rileks tiduran atau duduk.
2. Diinstruksikan kepada pasien untuk tidak bergerak selama terapi.
3.Anggota badan yang diobati tersangga lebih tinggi dengan bantal
dalam posisi rileks atau semifleksi.
4.Bagian badan atau anggota yang akan diterapi, harus kering dan
bersih.
5.Tes perasaan kulit terhadap panas-dingin.
6.Bagian anggota/badan yang tidak disinar ditutup dengan handuk
7.Kontrol peralatan : lampu dihadapkan, diatur sehingga jarak lampu ke
kulit 45-60 cm, sinar jatuh tegak lurus ke kulit, waktu 10-15 menit.
8.Kontrol waktu penyinaran : terlalu panas atau kurang panas, bila
keluar keringat dilap sampai kering.
9.Selesai terapi : peralatan dipindahkan, bila penderita pusing disuruh
tiduran dahulu.
10.Khusus indikasi no.5 penyinaran diberitahukan pada kulit sekitar
luka.
6. Unit terkait Fisioterapi

Rekaman histori perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai