LOKAL
No. Dokumen :
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
dr. Ni Wayan Gunasri
NIP.198203072009022002
UPT PUSKESMAS
KINTAMANI VI
Anastesi Infiltrasi
Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi:
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkan kemudian
memakai sarung tangan
2. Petugas membersihkan kulit yang akan dianestesi dengan kasa
alkohol. Untuk luka terbuka dibersihkan dengan kasa dan Nacl atau
povidon iodin.
3. Petugas mengambil bahan anastesikum dengan spuit 3 cc atau
aspirasi
sedikit sampai tidak ada udara yang tertinggal
4. Petugas memasukan jarum pada ujung luka atau kulit dan dorong
masuk ke arah bawah antara mukosa dan kulit mengikuti garis
dimana jarum jahitnya akan masuk dan keluar
5. Petugas akan mengaspirasi dan kemudian menginjeksikan anastesi
tersebut sambil menarik jarum ke titik dimana jarum masuk. Apabila
tidak melakukan aspirasi maka setelah memasukkan spuit sampai
dalam kemudian menariknya sambil menyemprotkan perlahan-lahan.
6. Petugas mencabut jarum dengan membelokkan kembali jarum
sepanjang garis lain dimana akan direncanakan dibuat jahitan
7. Petugas mengulangi proses penusukkan jarum pada ujung luka di
sebelahnya, sehingga seluruh daerah yang kemungkinan akan dijahit
sudah teranestesi
8. Petugas menunggu beberapa lama dan lakukan penekanan lembut
pada kulit
9. Petugas menanyakan pada pasien apakah masih terasa nyeri atau
tidak
10. Petugas dapat mamelakukan tindakan, apabila pasien sudah tidak
merasakan nyeri
7. Diagram air
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS
KINTAMANI VI No Revisi :
Halaman : 2/3
Pasien diterima di UGD/ ruang
Tindakan/ Poli
Triage
Triage Merah Triage Hijau Triage Hitam
Kuning
Prioritas Cedera
Pasien
pertama, Prioritas minimal,
meninggal
pertolongan kedua, respon time
atau cedera
segera, respon tindakan <30 menit
fatal
time 0-2 definitif, tidak
menit ada ancaman
jiwa,
respon time
5-10 menit
11. Rekaman
Histori
Perubahan