No.Dokumen :033/SPO/KPA/III/2023
No.Revisi : 00
SPO TanggalTerbit : 1 Maret 2023
Halaman : 1 dari 2
Septa
Wulandari
1. Defenisi Pemberian anastesi blok adalahpembiusan lokal yang
dilakukan dengan mendeponir obat anastesi
dekat/disekitar ujung saraf nervus alveolaris inferior
2. Tujuan Sebagai acuan untuk petugas untuk melaksanakan
pemberian anastesi blok
3. Kebijakan Surat Keputusan Klinik Pratama Amalia Nomor : 033/SK-
PJ/KPA/III/2023 Tentang Pelayanan Anestesi Lokal dan
Bedah Minor Di Klinik Pratama Amalia
4. Referensi - Keputusan Mentri esehatan Nomor HK 02.02 tahun
2015 tentang panduan Praktik Klinis bagi dokter gigi
- Keputusan Mentri Kesehatan Nomor HK HK
01.07/Menkes/1186 tahun 2022 tentang panduan
Praktik Klinis bagi dokter di FKTP
- PKM No. 01.07-MENKES-1983-2022 Tentang Standar
Akreditasi Klinik
5. Langkah- 1. Alat dan Bahan
langkah Dental chair
Alat diagnose (kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator)
Gelas kumur
Kapas
Catton pelet
Handscoon
masker
2. Pra anastesi
a. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis
tindakan yang akan dilakukan termasuk menfaat dan
kerugian pemberian anastesi lokal sebelum dikalukan
tindakan anastesi.
b. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk
menandatangani balngko prsetujuan (informed
consent.
c. Bila pasien atau keluarga tidak menyetujui, petugas
memperjelaskan resiko yang akan terjadi bila
tindakan tidak dilakukan dan memberikan alternatif
pengobatan kemudian meminta pasien
menandatangani surat penolakan tindakan.
3. Tahap melaksanakan infitrasia anastesi
Petugas menyiapkan alat dan bahan
Petugas mempersilakan pasien duduk di kursi gigi
Petugas mencuci tangan dengan sabun, kemudian
memakai sarung tangan danm masker
Petugas memastikan pasien dalam kondisi pisik baik
dan siap untuk dilakukan anastesi (tensi normal,
lambung dalam kondisi tidak kosong)
Petugas mempersilakan pasien mengisi dan
menandatangani infomed consent pelaksanaan
anastesi dan pencabutan
Petugas mempersiapkan obat anastesi lokal dalam
syringe disposibel 3cc
Olesi daerah yang akan dianastesi dengan orividone
iodine dan kapas.
Tusuk jarum pada daerah fossa retomolar dan linea
oblique dengan posisi diantara gigi premolar
menyilang pada sisi rahang yang berlawanan
Pindah syringe sejajar oklusal tusukan lagi jarum
±0,5cc
Ulang lagi posisi syringe menyilang seperti posisi awal
hingga menyentu tulang
Tarik sedikit ujung jarum, aspirasi syringe untuk
memastikan syringe tidak menembus vena.
Tarik jarum hingga ujung jarum ± 1cm lakukan
aspirasi
Deponir obat anastesi secara perlahan sebanyak
±0,5cc
Petugas melakukan observasi kondidi pasien
Petugas mempersilakan pasien menunggu diruang
tunggu
Bila terjadi komplikasi baringkan pasien dalam posisi
semi supain atau kakitinggi dari kepla
Petugas mencatat semua pemeriksaan, tindakan,
terapi dan resep.
6. Diagram Alir
Apakah pasien
setujuh
Bila pasien atau
keluarga pasien tidak
menyetujui petugas
memperjelaskan resiko Petugas menminta
dan meminta pasien untuk mengis
menandatangani surat informed consent
penolakan tindakan
Petugas mencuci
tangan dan Bila pasien setujuh,
menggunakan alat petugas melakukan
pelindung diri anastesi torpikal
sprey
(APD)
Petugas mengambil
Petugas mengolesi
bahan anastesikum
daerah yang akan
dengan spuit 3cc
dianastesi dengan
povidone iodine
2/2
Petugas Petugas
mengaspirasi dan memasukan jarum
mengijeksikan pada ujung luka
anastesi tersebut atau kulit
Petugas dapat
melakukan Petugas
tindakan, apabila mendokume
paien sudah tidak ntasikan
merasakan nyeri informen
consent
kedalam
rekam medis
7. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang pemeriksaan gigi dan mulut
2/2