Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen
SOP No. Revisi
TanggalTerbit
UPTD Puskesmas
PEMERINTAH Halaman 1/1
Parongil
KABUPATEN
DAIRI
Ditetapkan Kepala dr. Rudy K. Purba
UPTD Puskesmas NIP.1979031620005021001
Parongil
1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tehnik untuk menghilangkan atau
mengurangi sensasi atau rasa sakit di bagian tubuh tertentu yang bersifat
reversibel
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
pemberian anestesi
Mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan pada pasien yang
menjalani tindakan pembedahan dan gigi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Parongil Nomor
tentang Jenis-jenis sedasi
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Paorongil Nomor
Tentang Tenaga Kesehatan yang mempunyai
wewenang melakukan sedasi.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Gigi
5. Prosedur Pra Anastesi
1. Petugas menjelaskan kepada psien tentang jenis tindakan yang akan
dilakukan termasuk manfaat dan kerugian akibat pemberian anastesi
lokal sebelum dilakukan tindakan anastesi
2. Petugas mengisi lembar informed concent dan meminta pasien atau
keluarga pasien untuk menandatanganinya, apabila pasien sudah
mengerti tentang penjelasan tersebut
Anastesi Topikal
Cara melakukan anastesi topikal oles adalah:
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya, kemudian
memakai sarung tangan
2. Petugas mengeringkan membran mukosa untuk mencegah larutnya
bahan anastesi topikal
3. Petugas mengoleskan bahan anastesi topikal melebihi area yang akan
disuntik + 15 detik karena kurang dari waktu tersebut obat tidak
efektif lagi
4. Petugas harus mempertahankan anastesi topikal pada membran
mukosa minimal 2 menit, agar obat bekerja efektif, karena salah
satu kesalahan yang dibuat pada pemakaian anastesi topikal
adalah kegagalan operasi untuk memberikan efek yang maksimum
Cara melakukan anastesi topikal spray adalah :
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya, kemudian
memakai sarung tangan
2. Petugas menyemprotkan bahan anastesi spray pada area anastesi terus
menerus selama 3-7 detik dari jarak 8-23 cm.
3. Petugas menyemprotkan anastesi spray sampai kulit mulai memutih,
tetapi tidak sampai membekukan kulit

Anastesi Infiltrasi

1
Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi:
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkan kemudian
memakai sarung tangan
2. Petugas membersihkan kulit yang akan dianestesi dengan kasa
alkohol. Untuk luka terbuka dibersihkan dengan kasa dan Nacl atau
povidon iodin.
3. Petugas mengambil bahan anastesikum dengan spuit 1 cc atau aspirasi
sedikit sampai tidak ada udara yang tertinggal
4. Petugas memasukan jarum pada ujung luka atau kulit dan dorong
masuk ke arah bawah antara mukosa dan kulit mengikuti garis
dimana jarum jahitnya akan masuk dan keluar
5. Petugas akan mengaspirasi dan kemudian menginjeksikan anastesi
tersebut sambil menarik jarum ke titik dimana jarum masuk. Apabila
tidak melakukan aspirasi maka setelah memasukkan spuit sampai
dalam kemudian menariknya sambil menyemprotkan perlahan-lahan.
6. Petugas mencabut jarum dengan membelokkan kembali jarum
sepanjang garis lain dimana akan direncanakan dibuat jahitan
7. Petugas mengulangi proses penusukkan jarum pada ujung luka di
sebelahnya, sehingga seluruh daerah yang kemungkinan akan dijahit
sudah teranestesi
8. Petugas menunggu beberapa lama dan lakukan penekanan lembut
pada kulit
9. Petugas menanyakan pada pasien apakah masih terasa nyeri atau
tidak
10. Petugas dapat mamelakukan tindakan, apabila pasien sudah tidak
merasakan nyeri
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait Ruang kesehatan gigi dan mulut


UGD
Ruang KIA/KB
8. Rekam Tanggal mulai di
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis berlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai