Sebangun Kinematik
• Sebangun kinematik terjadi antara prototip dan model
jika prototip dan model sebangun geometrik dan
perbandingan kecepatan dan percepatan di dua titik
yang bersangkutan pada prototip dan model pada arah
yang sama adalah sama besar.
• Hal ini dapat ditulis secara matematis sebagai berikut
(U1 ) p (U 2 ) p
(U1 ) m (U 2 ) m
(a1 ) p ( a2 ) p
(a1 ) m ( a2 ) m
Sebangun Kinematik
• Besaran kinematik seperti kecepatan, percepatan, dan
debit dinyatakan dalam bentuk skala panjang dan waktu
• Skala kecepatan:
• Skala percepatan:
Sebangun Kinematik
• Skala debit
Sebangun Dinamik
• Sebangun dinamik ini dicapai jika antara model dan
prototip terjadi kesebangunan kinematik sehingga gaya-
gaya yang bekerja pada model sebanding dan arahnya
sama untuk seluruh bidang pengaliran. Yang dimaksud
dengan gaya-gaya tersebut adalah sebagai berikut.
• Gaya inersia : Fi = m.a = ρL3(L/T2)=ρu2L2
• Gaya tekanan : Fp = p.A=p.L2
• Gaya berat : Fw = m.g = ρL3g
• Gaya gesek : Fv = µ (U/L).L
• Gaya kenyal : Fe = E.A = E.L2
• Gaya tegangan muka : Fs = σ L
Sebangun Dinamik
• Apabila di prototip yang berperan adalah gaya inersia dan gaya
berat maka kesebangunan dinamik dapat ditentukan
berdasarkan criteria kesebangunan Froude
Reservoir 1 R3
(ground) Stilling
reservoir Upstream
R2 Model reservoir model
Boundary
Bathtub
Control Portion
Spillway
Chute
Stilling B
D/S of Percut River
Skala Model
• Skala Model 1: 40 undistorted
< Kondisi yang sama pada situas yang lebih besar >
Kondisi Stilling Basin pada M0
• Sirkulasi aliran berlawanan arah dengan jarum jam
-3
berdiameter 4 cm -5
sampai 40 cm pada -7 -6
-7
prototipe
-6
-5
-4
-3
-2
ESCOP= End sill of Control Portion ESBAS = End sill of stilling basin
ESBAS
End Sill of Stilling Basin
Endsill asli
UNJUK KERJA STILLING BASIN
• Untuk mengurangi pusaran di stilling basin, ESCOP dinaikkan
secara bertahap.
• Diperoleh ESCOP terbaik = 3m
249.00
248.00
247.00
246.00
245.00
244.00
243.00
242.00
ESCOP = 4 m ESCOP = 3 m
241.00
ESCOP = 2 m Design Water Level
240.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00
ESCOP
(End Sill of Control Portion)
M1
UNJUK KERJA “CHUTE”
10
9 MPMF Right Wall side ESCOP 2m
Left Wall side ESCOP 2m
8 Design Wall Height
Design Water depth
7 Right Wall side ESCOP 4m
Left Wall Side ESCOP 4m
6
5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
UNJUK KERJA “CHUTE”
UNJUK KERJA STILLING BASIN
• Stilling basin dapat berfungsi dengan baik (efektif) dalam
menghancurkan energi air banjir untuk debit Q100th atau
lebih kecil
• Pada saat kondisi PMF, stilling basin tidak efektif dalam
menghancurkan energi air banjir
30
Tested wall crest
25 Design wall crest
20
d (m)
15 minimum
maximum
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Distance from upstream (m)
UNJUK KERJA STILLING BASIN
Kondisi PMF
GERUSAN (Scouring)
Dari hasil penelitian M0, telah diidentifikasikan adanya gerusan (scouring) yang relatif
dalam di bagian hilir dari ESBAS. Namun demikian pada simulasi model M1 telah
dilakukan perbaikan dasar sungai dengan concrete block (concrete frames) dengan
ukuran 5 x 5 m sepanjang 30 m dari ESBAS, dan hasilnya cukup memuaskan dan dapat
mengurangi gerusan cukup signifikan (lihat Gambar di bawah).
Contoh Model Fisik
PERMASALAHAN
Saluran Intake PLTGU Cilegon mengalami
gangguan yang diakibatkan oleh gelombang dan
sedimen yang berasal dari laut Jawa. Akibat
adanya gangguan tersebut, pasokan listrik di
wilayah sekitarnya mengalami gangguan. Oleh
sebab itu, dilakukan kajian melalui pemodelan fisik
3 dimensi di kolam gelombang untuk mengkaji
metode penanganan permasalahan tersebut yang
memberikan keutungan yang maksimal dari sudut
pandang teknis.
PROYEK PENELITIAN KERJASAMA PSIT UGM DENGAN
PT. PLN PERSERO
LOKASI STUDI
Studi ini berlokasi di PLTGU Cilegon, Provinsi Banten
PROYEK PENELITIAN KERJASAMA PSIT UGM DENGAN
PT. PLN PERSERO
METODOLOGI
Pemodelan Fisik di Laboratorium
Teknik Sipil dan Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
Wave Maker
Model
Wave probe
PROYEK PENELITIAN KERJASAMA PSIT UGM DENGAN
PT. PLN PERSERO
MODEL M2B
MODEL M1B
QUICK RELEASE
MECHANISM
BETON
330 KG
AKUISISI DATA