Asfiksia
Asfiksia
doc
ASFIKSIA
Sebab :
1. Mekanik → obtruksi saluran nafas
a. Sumbatan intra luminal
Smotering → pembekapan
Gagging → benda asing di orofaring
Choking → tersedak (faring)
Drownig → tenggelam
b. Sumbatan extra luminal
Throting → manual strangulation
c. Traumatic Asfiksia
2. Non mekanik
Gangguan yang diakibatkan karena terhentinya sirkulasi.
Ex : Decompensatio cordis → pertukaran terganggu tetapi
bukan di paru
HIPOKSIA
49
434424230.doc
Histotoksik Hipoksia
1. Histotoksik Hipoksia ekstra seluler
Enzim pernafasan menderita keracunan , misal
sianida , CO
Keracunan sianida → O2 tidak dapat masuk karena
enzin sitokrom oksidase Fe mengalami tekanan dari
sianida sehingga tidak dapat mengikat O2
Keracunan CO → karena afinitas CO dibanding O2
200X lebih kuat maka Hb terikat CO, sehingga O2
tidak dapat diambil → hictotoksik seluler
2. Fase Konvulsi
Dilatasi pupil
Denyut jantung menurun
4. Fase Terminal
Paralise SSP
50
434424230.doc
Otopsi Asfiksia
1. Pemeriksaan luar
Muka, ujung ekstremitas berwarna biru keunguan →
cinosis. Karena terjadi hiperkapnea → CO2 meningkat
diatas normal → menimbulkan tanda sianosis.
2. Pemeriksaan dalam
Kongesti organ dalam → sehingga berwarna lebih
gelap
Darah gelap → CO2 meningkat
Darah cair → asfiksia matinya cepat
- karena faktor pembekuan letaknya di
ekstravaskuler saat korban mati, belum masuk
pembuluh darah
- Fibrinolisis
Bintik perdarahan : pada jaringan longgar
- Pleura
- Pericardium
- galea aponeuretika
- paru-paru
- larynx
- kelenjar thymus
Petechie juga pada pleura
Petechie pada kassus hanging tidak jelas
2. Choking
51
434424230.doc
3. Pencekikan
Trauma benda tumpul di daerah leher oleh tangan
manusia
Tanda dari kuku → crescent mark
Tanda dari jari → luak memar, sidik jari
Right or left handed
Pada otopsi
Resapan darah di bawah kulit luar yang memar
Kerusakan tulang rawan tiroid
Fraktur cricoid dan hyoid
4. Penjeratan
Jejas mendatar pada leher
Berupa luka lecet tekan
Jejas bervariasi → hyoid lebi sering patah
DROWNING
Cara kematian :
- biasanya kecelakaan dan kadang undertermine
- jarang untuk pembunuhan atau bunuh diri
Mekanisme kematian
Vagal Refleks
rangsang parasimpatis terutama di air dingin dan
epigastrium tersentuh air lebih dahulu karena di
bawahnya terdapat pleksus splancnicus dengan
efektornya N.X atau leher terkena air dingin → ada
efektor N.X
Laryngeal Spasme
air menyentuh larynx → larynx terangsang → otot
mengalami spasme → dry drowning → karena sebelum
air masuk korban sudah mati.
Asfiksia
Air sudah masuk ke saluran nafas, sehingga korban
kekirangan O2
52
434424230.doc
Fase tenggelam
1. Respiration Surpraise
Terjadi apne → karena CO2 meningkat → akibat
dari rangsangan sentrum nafas di medula oblongata
Dispneu
2. Apneu
3. Terminal Stage
Otopsi
Pemeriksaan luar
1. Schatmile Froath
→ busa pada mulut → mush room like mass → masa
seperti jamur → pseudofoam → pada saat oarng mengalami
respiration surprise, air masuk keluar melalui saluran nafas
→ meragsang mukosa saluran nafas → hipersekresi →
terutama mishroom like, lama-lama ada darah → karena
titrasi terus menerus → darah ikut keluar → psedofoam
2. Cadaveric Spasme
Kekuan bersifat nonsistemik, jarang ada orang mati
memegang sesuatu
Saat somatic death → tanda intra vital (masih hidup)
53
434424230.doc
Pemeriksaan dalam
Pada paru-paru :
Membesar → tampak impresi dari kosta
Perabaan → krepitasi
Cross soction dan emfisema aquosum
Long sap proof bertambah
Destruction test bertambah
Cara :
Paru-paru diambil, dibersihkan, permukaan dikerok
bagian konveks di atas
Pisau yang digunakan dicuci dengan air mengalir, dibilas,
diiriskan ke paru jangan sampai ke alveoli
Lalu tempelkan pada obyek glass
Amati ada atau tidak benda air
Interpretasi :
(+) → mati karena tenggelam
Syarat :
Paru-paru segar
Pengambilan getah paru di perifer → karena benyaknya
alveoli
Cross section
→ cairan merah kehitaman
Air tawar
Paru-paru membesar tapi ringan
Merah pucat, emfisema
Tak kempis bila dipijat
Dipijat keluar buih
Kematian karena fibrilasi ventrikel
Air laut
Membesar dan berat
Ungu kebiruan , permukaan mengkilat
Mendatar kalau ditekan
Cekung banyak cairan
Kematian karena odema pulmonum
54
434424230.doc
Cara :
Paru-paru
Tabung reaksi ditambah H2SO4 pekat
Jaringan paru hancur warna hitam pekat
Supay jernih tetesi HNO3 10%
Lihat di bawah mikroskop
Diatom ada atau tidak
Syarat :
i paru ada > 5 diatom
Khas : di sumsum tulang ada 1 diatom
Pleura
→ terapat bercak-bercak paltaff (paltaff Spot) seperti petechie
Jantung
Air tawar
→ BD, jantung kiri lebih kecil
Air laut
BD jantung kiri lebih besar dari jantung kanan
55
434424230.doc
Pembagian tenggelam
1. Primary Drowning
meninggal beberapa menit setelah tenggelam tanpa
pertolongan.
Dry drowning
Vagal reflek
Wet drowning
2. Secundary Drowning
Meninggal beberapa jam setelah tenggelam dam mendapat
pertolongan
Causa kematian :
Pulmonary odema
Asidosis
Pneumositis
HANGING
56
434424230.doc
sebab kematian :
asfiksia
gangguan sirkulasi darah otak
vagal reflek
kerusakan medula spinalis dan medula oblongata → pada
orang yang dihukum gantung pada L2 dan L3 terjadi
dislokasi
cara kemtian :
1. bunuh diri (paling banyak)
2. pembunuihan
3. kecelakaan
tanda intravital
1. pemeriksaan luar
cianosis
tardens pool → bercak perdarahan pada pelpebra
keluarnya sperma
keluarnya feses
Leher :
- alur jerat → luka lecet, luka memar
- pucat baru
Warna
- cianosis → kalau vena tertutup
- pucat → bila arteri tertutup
2. pemeriksaan dalam
Cornu mayus os hyoid bisa patah atau tidak → ada
resapan darah → gantung diri
Stagnansi organ dalam
Darah cair, merah kehitaman
Petechie hemoragic
57
434424230.doc
58