Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR TEKNIK PEMBORAN

Pengeboran sumur minyak pertama kali dilakukan oleh Kolonel Edwin L.


Drake di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 22
Agustus 1859 dengan menggunakan metode pemboran yang masih
Sejarah sangat sederhana yaitu pemboran tumbuk. Sedangkan sejarah
Perkembangan pemboran di Indonesia pertama kali dilakukan di Majalengka, Jawa
Pemboran barat pada tahun 1871 oleh Jan Reerink. Namun pada 1872 aktivitas
pemboran tersebut dihentikan dkarenakan kurangnya pengalaman,
pengetahuan, peralatan dan berhadapan dengan resiko longsoran-
longsoran tanah.
Kegiatan Up-Stream
Suatu kegiatan eksplorasi produksi dari reservoar, lalu diambil dan
dikumpulkan. Eksplorasi (geodesi, geofisika, geologi); Produksi
Kegiatan Umum (Pengeboran, Reservoir, Produksi).
Industri Migas
Kegiatan Down-Stream
Suatu kegiatan proses dan pemasaran. Seperti: Pengolahan/Pemurnian,
Petrokimia, Distribusi, Penyimpanan, Transformasi.

Pemboran Eksplorasi
Pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada
tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah
permukaan sebanyak mungkin.
Pemboran Deliniasi
Pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas
penyebaran migas pada lapisan penghasilnya.
Tahapan
Pemboran Eksploitasi
Pemboran Pemboran sumur yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi.
 Pemboran Infill : Sumur sisipan diantara dua atau lebih sumur produksi
dengan tujuan menambah titik serap yang belum terambil dari sumur yang
ada disekitarnya.
 Pemboran Deepenig : Memperdalam sumur yang sudah ada karena masih
berprospek pada lapisan yang lebih dalam lagi.
 Pemboran Appraisal : Pembuktian ada atau tidaknya hidrokarbon pada
struktur exsisting.
Parameter Pemboran Tipe Pemboran
 WOB (Weigh on Bit)  Vertical Drilling
 RPM (Rotation Per Minute)  Directional Drilling
 ROP(Rate of Penetration)  Horizontal Drilling
Operasi  Multilateral Drilling
Pemboran Material Pemboran Problem Pemboran
 Lumpur  Shale Problem
 Casing  Pipa Project
 Semen  Last Sirculation
 Kick
Perencanaan Pemboran
1. Geology
2. Reservoir
3. Drilling
4. Production
5. WOWS
6. Management
Faktor yang Tahapan Persiapan Pemasangan
Mempengaruhi Operasi Pemboran RIG
1. Keselamatan 1. Persiapan Tempat 1. Pengangkuta
2. Biaya Minimum, 2. Mengirim Peralatan n Oleh Truck
biaya sekecil ke Lokasi Besar
mungkin tanpa 3. Menyeleksi Pekerja 2. Didirikan di
mengabaikan yang Terlibat Lokasi
Well Planning aspek safety. 4. Mendirikan Rig Pemboran
3. Ussable Hole, 5. Peralatan 3. Peralatan
lubang bor harus Penunjang diangkat dan
sesuai dengan 6. Persiapan Akhir Dihubungka
konfigurasi n
sehingga 4. Penyelesaian
Akhir
Power System Gambar
1. Power Supply Equipment :
Suatu tenaga yang
dibutuhkan pada suatu
operasi pemboran yang
dihasilkan oleh “Prime
Mover Unit”. Prime mover
unit itu seperti genset
yang diletakkan didekat rig
(bisa dibawah papan rig,
diatas papan rig,
Peralatan disamping kaki rig,
disamping papan rig, atau
Utama bisa pada space yang jauh
Pemboran dari rig).
2. Distribution (Transmission)
Equipment : Menyalurkan (Power System)
tenaga dari prime mover
unit yang diperlukan untuk
suatu operasi pemboran,
ada 2 jenis :
 Sistem Transmisi
Mekanis
 Sistem Transmisi
Elektrik
Hoisting System Gambar
1. Supporting System : Berfungsi
sebagai penyangga peralatan
pemboran.
 Drilling Tower : Menara
Pemboran
 Substructure : Menahan beban
tekanan yang berasal dari
perelatan pemoran itu sendiri.
 Rig Floor : Untuk menampung
peralatan pemboran, tempat
berdirinya menara, dan sebagai (Supporting System)
tempat para pekerja.
2. Hoisting Equipment : Peralatan
Pengangkatan yang terdapat pada
suatu operasi pemboran.
 Drawwork : Tempat mengatur
operasi pemboran.
 Overhead Tools : rangkaian
sekumpulan peralatan yang
terdiri dari crownblock,
traveling block, hook, elevator.
(Hoisting Equipment)
 Drilling Line : Untuk menarik
dan menahan beban pada
hook.
3. Rig : memberikan ruang vertikal
untuk menaikkan dan menurunkan
rangkaian pipa bor dan casing
kedalam lubang bor. Rig dibagi
menjadi 2 jenis :
 Standar derrick : untuk sumur
dalam, yang dipasang dilokasi (RIG)
 Portable Mast : untuk sumur
dangkal, yang dipasang diatas
truck dan ketika di titik bornya
baru diturunkan.
4. Round Trip : Proses pemasangan
dan pelepasa pipa.
(Primer Mover Unit-Drawwork-
Crown Block-Travelling Block-Hook-
Link-Elevator-Drill String).
Rotating System
Fungsi utama dari sistem pemutar adalah
untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beban pada bagian atas bit
saat sedang membor lubang.
1. Rotating Assembly
 Rotary Table : fungsinya untuk
menahan pipa bor dalam lubang
pada saat penyambungan dan
pelepasan pipa bor dan untuk
meneruskan gaya putar dari
drawwork ke rangkaian pipa bor.
 Master Blushing : fungsinya
sebagai dududkan kelly blushing
atau rotary slip.
 Kelly Blushing : bungsinya untuk
meneruskan tenaga putar dari (Rotating Assembly)
rotary table ke rangkaian pipa
bor.
 Rotary Slip : fungsinya sebagai
penggantung rangkaian pipa bor
pada saat dilakukan
penyambungandan pelepasan
bagian pipa bor.

2. Rangkaian Pipa Bor (Swivel)


 Swivel : salah satu fungsinya
adalah sebagai penghubung
antara rotary table dengan Kelly.
 Kelly : berfungsi untuk
meneruskan gaya putar dari
rotary table ke seluruh rangkaian
pipa bor.
 Drill Pipe : salah satu fungsinya (Drill Pipe)
adalah meneruskan aliran lumpur
dari swivel ke mata bor.
 Drill Collar : sebagai memperkuat
bagian bawah pada rangkaian
pipa bor agar mampu menahan
adanya gaya putar yang tidak
diinginkan.
(Drill Collar)
3. Mata Bor (Bit)
Bit berfungsi untuk menghancurkan
batuan dan menembus formasi
sampai pada kedalaman yang
diinginkan. Berdasarkan fungsinya,
bit dibagi menjadi,
 Drag Bit : bit yang tidak
mempunyai roda-roda dan
membor dengan gaya keruk dari
blodenya. Biasa digunakan pada
saat lubang bengkok, diameter
kurang, formasi lunak dan shale.
 Roller Bit : bit yang bentuknya
(Bit)
kerucut untuk menghancurkan
batuan.
 Diamond Bit : bit yang prosesnya
penggoresan dari butir-butir
intan yang dipasang pada matriks
besi.

4. Specialized Down Hole Tool


Suatu alat khusus yang digunakan
untuk mengontrol kerja rangkaian
pipa bor selama operasi pemboran
berlangsung. Specialized down hole
tools terbagi menjadi,
 Stabillizer : digunakan sebagai
BHA untuk menjagakestabilan bit
dan DC dalam lubang bor selama
operasi pemboran berlangsung.
 Rotary Reamers : Menjaga
ukuran lubang bor.
 Shock Absorbers : Mengurangi
getaran ketika membor batuan
keras yang diselingi oleh batuan
lunak, hal ini dapat menguragi
kerusakan rangkaian pipa bor dan
rig.

Anda mungkin juga menyukai