MODUL II
STUDI KEPEMIMPINAN ISLAM
2. Materi
a. Pengertian kepemimpinan
b. Pengertian kepemimpinan Islam, dan
c. Teori kelahiran pemimpin
4. Sumber
a. Aunur Rohim Fakih, dk., 2001, Kepemimpinan Islam, UII Press,
Yogyakarta.
b. Bachrub Rangkuti, Kepemimpinan Muhammad Rasulullah, t.p.
c. Hadari Nawawi, 1993, Kepemimpinan Menurut Islam, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
d. Mochammad Teguh, dkk., 2001, Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat
Dasar [LKID], UII Press, Yogyakarta.
e. Imam Mujiono, 2002, Kepemimpinan dan Keorganisasian, UII Press,
Yogyakarta.
6. Kegiatan Belajar
a. Sebelum mempelajari materi ini, terlebih dulu mahasiswa membaca
Tujuan Pembelajaran.
b. Setelah mahasiswa mengetahui Tujuan Pembelajaran, mahasiswa dapat
mempelajari materi yang tertera di bagian pertama lembar kegiatan
belajar.
c. Kegiatan selanjutnya ialah mahasiswa mengerjakan latihan-latihan yang
tercantum dalam lembar kegiatan belajar.
7. Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar dan kegiatan latihan berakhir, mahasiswa
diminta mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui seberapa
jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi dapat tercapai.
b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test dengan
betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan Pembelajaran dalam
pembahasan materi ini.
B. MATERI KULIAH
1. Pengertian Kepemimpinan
Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian
salah seorang di antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan
sesuatu [Apakah: nonton film, berman sepek bola, dan lain-lain]. Pada
pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan “kegiatan
memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman dan
ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau
definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak
definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja
menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
1] Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan
sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2] Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi
orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya
atau merubah tingkah laku mereka.
3] Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-
orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4] Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai
cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
laku orang lain atau kelompok. [3] Adanya unsur kerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
b. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin.
Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga
unsur kecakapan pokok, yaitu: [1] Kecakapan memahami individual, artinya
mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda
pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan. [2] Kemampuan untuk
menggugah semangat dan memberi inspirasi. [3] Kemampuan untuk
melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana
[iklim] yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan
mengendalikan motivasi-motivasi [Tatang M. Amirin, 1983:15]. Pendapat lain,
menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsure pokok yang
mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan
persepsi sosial [sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in
abstrakct thinking]. [3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].
Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat
dikategorikan kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:
1] Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya
kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak
ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke,
tersirat premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui
bagaimana membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut
mereka.
2] Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan
lebih dari sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja,
karena dipandang tidak cukup memadai untuk membuat seseorang
a. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan
dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa,
seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah
b. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin
dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]. Penganut
teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi
untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk
menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan atau faktor pendukung
yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan
baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan
dlatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi
untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari
keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik,
diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
c. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin
yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan.
Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan
Versi : 1
PEMIMPI
Revisi : 2 Halaman : 14 dari: 14