Pengertian PBL Problem-based learning Suatu cara untuk menantang mahasiswa untuk belajar dan belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mendapatkan solusi dari masalah-masalah nyata (Dutch et al, 2001) Boud (1985 cit. Rideout, 2001) mendeskripsikan bahwa ide prinsip dibalik PBL adalah bahwa titik awal pembelajaran harus berasal dari sebuah masalah (problem), sebuah keingintahuan atau teka-teki yang akan diselesaikan oleh peserta didik. Karakteristik PBL Diawali dengan masalah atau problem Menggunakan pendekatan dan
menekankan pada self-directed
learning PBL lebih dutamakan digunakan
dalam kelompok kecil, meskipun
dapat diadaptasi untuk digunakan dalam kelompok besar Perkembangan PBL (Savin-Baden McMaster Univ. et al., 2004) Prinsip Pembelajaran dalam PBL (Dolmans et al., 2005) 1. Pembelajaran adalah suatu proses konstruktif 2. Pembelajaran adalah suatu proses yang dimotori oleh keinginan dari dalam diri sendiri 3. Pembelajaran terjadi dalam suatu proses kolaborasi 4. Pembelajaran diberikan kontekstual Pembelajaran adalah suatu proses konstruktif
Mahasiswa secara aktif membangun
pengetahuan mereka sendiri
Konvensional : memperoleh pengetahuan
tentang fakta-fakta secara pasif, dengan disuapi oleh dosen melalui perkuliahan satu arah mudah lupa Pembelajaran terjadi dalam suatu proses kolaborasi
Kolaborasi suatu struktur sosial dimana dua atau
lebih orang berinteraksi satu dengan lainnya dan pada suatu kondisi tertentu
Seven jumps/Tutorial proses kolaborasi
a. Elaborasi proses kognitif di dalam pikiran seseorang dari hasil interaksinya dengan orang lain (individual knowledge construction) b. Co-construction suatu proses kognitif dimana dua atau lebih mahasiswa di dalam kelompok membangun pengetahuan bersama-sama (collaborative knowledge construction) Pembelajaran terjadi dalam suatu proses kolaborasi Keterampilan komunikasi Mahasiswa didorong untuk dapat menjelaskan pendapat dan pemikirannya dengan terorganisir agar mudah dipahami, membangun kemampuan beragumentasi dan persuasif, belajar menghargai perbedaan pendapat yang mungkin dipengaruhi oleh heterogenitas kebudayaan dan latar belakang di dalam kelompok (Ormrod, 2009) Keterampilan interpersonal Mahasiswa mempelajari prinsip-prinsip kepemimpinan, manajerial, kerjasama dan tanggung jawab dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang mereka sepakati bersama Seven Jumps Pengertian : Seven jumps adalah salah satu cara pembelajaran kelompok kecil yang paling lazim dilaksanakan. Kelompok belajar adalah sejumlah orang (peserta) yang berinteraksi secara berhadap- hadapan. Seven jumps memberi kesempatan pada peserta untuk lebih mengenal peserta yang lain dan dapat mengikuti cara berpikir mereka sehingga membantu mengembangkan cara pikirnya sendiri. Dalam seven jumps, peserta dapat belajar lebih aktif yaitu dengan mengikuti diskusi sehingga mengembangkan kemampuannya berpikir kritis, inovatif dan mandiri. Materi Bahasan Seven Jumps Pengetahuan dasar mekanisme kerja tubuh (anatomi, fisiologi, bioseluler) Aspek-aspek klinis yang diperlukan untuk memahami kasus (contohnya gejala dan tanda klinik penyakit, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis) Aspek-aspek sosial & komunitas (seperti kesediaan tempat pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan dan kondisi sosial-ekonomi pasien) Aspek individu & profesionalitas dokter (bagaimana perasaan dokter, isu etiko-legal) Seven Jumps Steps Identify and define unknown terms and concepts Identify and describe the problem in the case
Analyze the problem by brainstorming possible
solutions Critique the results of your brainstorming session
and choose the most appropriate solutions
Define the learning issues and objectives. What
must you learn to implement the solutions?
Engage in self-direct study to collect information
and knowledge to fill the gaps specified by the
learning issues Synthesize the information and evaluate its utility in
resolving the original problem.
Persiapan Sebelum Tutorial Membawa buku catatan dan alat tulis Menyusun tempat duduk sehingga semua peserta dapat saling bertatap muka Mahasiswa dan tutor saling berkenalan Memilih ketua (chairman) dan sekretaris (scriber) 1 & 2 Scriber 1 : mencatat di meja/laptop Scriber 2 : mencatat di papan tulis Menetapkan aturan tutorial dalam kelompok Peran Ketua Memimpin jalannya tutorial Bersama tutor, mendorong agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif Bersama tutor, menyeimbangkan partisipasi anggota kelompok Menjaga efektifitas diskusi dan alokasi waktu pada setiap langkah Ikut berperan rangkap sebagai anggota Peran Sekretaris Mendengarkan diskusi dan mencatat ide & konsep yang muncul dg efektif Menyusun catatan sesuai kategori ide & konsep Menyampaikan hasil catatan kpd kelompok untuk memastikan semua ide & konsep telah terdokumentasi Berpartisipasi aktif mengutarakan pendapat tanpa melupakan tugas mencatat Menggarisbawahi ide & konsep yang penting Peran Anggota Berpartisipasi aktif dalam diskusi Menyampaikan pendapat dengan disertai argumentasi yang mudah dipahami Bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang disampaikan Bekerja sama dengan anggota lain untuk menggali informasi & sumber yang diperlukan Mengutarakan pendapat dg menghormati prinsip saling menghargai Mendengarkan secara aktif ketika anggota lainnya mengutarakan pendapat REFERENSI Dolmans D, De Grave W, Wolfhagen I, Van der Vleuten C, 2005, Problem- based learning : future challenges for educational practice and research, Medical Education; 39:732-741 Moust J, Bouhuijs P, Schmidt H, 2001, Problem-based learning : A student guide. Wolters-Noordhoff, Netherland Norman GR, Schimdt HG, 1992, The psychological basis of problem-based learning : a review of the evidence, Academic Medicine Vol.67, No. 9 : 557-565 Ormrod JE, 2009, Human Learning; 5th ed, New Jersey : Pearson Prentice Hall Savin-Baden M, Major CH, 2004, Foundation of Problem-based Learning. Open University Press, London Taylor D, Miflin B, 2008, Problem-based learning : where are we now?, Medical Teacher, 30:742-763 Wells SH, Warelow PJ, Jackson KL, 2009, Problem based learning: a conundrum, Contemporary Nurse 33(2):191-201 SEMOGA BERMANFAA T