Anda di halaman 1dari 17

Problem Based Learning

The Seven Jumps

MK. Fitriani Fruitasari


Pengertian PBL
Problem-based learning Suatu cara untuk
menantang mahasiswa untuk belajar dan
belajar bekerjasama dalam kelompok untuk
mendapatkan solusi dari masalah-masalah
nyata (Dutch et al, 2001)
Boud (1985 cit. Rideout, 2001)
mendeskripsikan bahwa ide prinsip dibalik
PBL adalah bahwa titik awal pembelajaran
harus berasal dari sebuah masalah (problem),
sebuah keingintahuan atau teka-teki yang
akan diselesaikan oleh peserta didik.
Karakteristik PBL
Diawali dengan masalah atau problem
Menggunakan pendekatan dan

menekankan pada self-directed


learning
PBL lebih dutamakan digunakan

dalam kelompok kecil, meskipun


dapat diadaptasi untuk digunakan
dalam kelompok besar
Perkembangan PBL
(Savin-Baden
McMaster Univ. et al., 2004)
Prinsip Pembelajaran dalam PBL
(Dolmans et al., 2005)
1. Pembelajaran adalah suatu proses
konstruktif
2. Pembelajaran adalah suatu proses yang
dimotori oleh keinginan dari dalam diri
sendiri
3. Pembelajaran terjadi dalam suatu proses
kolaborasi
4. Pembelajaran diberikan kontekstual
Pembelajaran adalah suatu proses konstruktif

Mahasiswa secara aktif membangun


pengetahuan mereka sendiri

Konvensional : memperoleh pengetahuan


tentang fakta-fakta secara pasif, dengan
disuapi oleh dosen melalui perkuliahan satu
arah mudah lupa
Pembelajaran terjadi dalam suatu proses
kolaborasi

Kolaborasi suatu struktur sosial dimana dua atau


lebih orang berinteraksi satu dengan lainnya dan pada
suatu kondisi tertentu

Seven jumps/Tutorial proses kolaborasi


a. Elaborasi proses kognitif di dalam pikiran
seseorang dari hasil interaksinya dengan orang lain
(individual knowledge construction)
b. Co-construction suatu proses kognitif dimana dua
atau lebih mahasiswa di dalam kelompok
membangun pengetahuan bersama-sama
(collaborative knowledge construction)
Pembelajaran terjadi dalam suatu proses
kolaborasi
Keterampilan komunikasi Mahasiswa didorong untuk
dapat menjelaskan pendapat dan pemikirannya
dengan terorganisir agar mudah dipahami,
membangun kemampuan beragumentasi dan
persuasif, belajar menghargai perbedaan pendapat
yang mungkin dipengaruhi oleh heterogenitas
kebudayaan dan latar belakang di dalam kelompok
(Ormrod, 2009)
Keterampilan interpersonal Mahasiswa mempelajari
prinsip-prinsip kepemimpinan, manajerial, kerjasama
dan tanggung jawab dalam kelompok untuk mencapai
tujuan yang mereka sepakati bersama
Seven Jumps
Pengertian : Seven jumps adalah salah satu cara
pembelajaran kelompok kecil yang paling lazim
dilaksanakan. Kelompok belajar adalah sejumlah
orang (peserta) yang berinteraksi secara berhadap-
hadapan.
Seven jumps memberi kesempatan pada peserta
untuk lebih mengenal peserta yang lain dan dapat
mengikuti cara berpikir mereka sehingga membantu
mengembangkan cara pikirnya sendiri. Dalam seven
jumps, peserta dapat belajar lebih aktif yaitu dengan
mengikuti diskusi sehingga mengembangkan
kemampuannya berpikir kritis, inovatif dan mandiri.
Materi Bahasan Seven
Jumps
Pengetahuan dasar mekanisme kerja tubuh
(anatomi, fisiologi, bioseluler)
Aspek-aspek klinis yang diperlukan untuk
memahami kasus (contohnya gejala dan tanda
klinik penyakit, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan radiologis)
Aspek-aspek sosial & komunitas (seperti
kesediaan tempat pelayanan kesehatan, tingkat
pendidikan dan kondisi sosial-ekonomi pasien)
Aspek individu & profesionalitas dokter
(bagaimana perasaan dokter, isu etiko-legal)
Seven Jumps Steps
Identify and define unknown terms and concepts
Identify and describe the problem in the case

Analyze the problem by brainstorming possible

solutions
Critique the results of your brainstorming session

and choose the most appropriate solutions


Define the learning issues and objectives. What

must you learn to implement the solutions?


Engage in self-direct study to collect information

and knowledge to fill the gaps specified by the


learning issues
Synthesize the information and evaluate its utility in

resolving the original problem.


Persiapan Sebelum
Tutorial
Membawa buku catatan dan alat tulis
Menyusun tempat duduk sehingga semua
peserta dapat saling bertatap muka
Mahasiswa dan tutor saling berkenalan
Memilih ketua (chairman) dan sekretaris
(scriber) 1 & 2
Scriber 1 : mencatat di meja/laptop
Scriber 2 : mencatat di papan tulis
Menetapkan aturan tutorial dalam kelompok
Peran Ketua
Memimpin jalannya tutorial
Bersama tutor, mendorong agar setiap
anggota kelompok berpartisipasi aktif
Bersama tutor, menyeimbangkan partisipasi
anggota kelompok
Menjaga efektifitas diskusi dan alokasi waktu
pada setiap langkah
Ikut berperan rangkap sebagai anggota
Peran Sekretaris
Mendengarkan diskusi dan mencatat ide &
konsep yang muncul dg efektif
Menyusun catatan sesuai kategori ide &
konsep
Menyampaikan hasil catatan kpd kelompok
untuk memastikan semua ide & konsep telah
terdokumentasi
Berpartisipasi aktif mengutarakan pendapat
tanpa melupakan tugas mencatat
Menggarisbawahi ide & konsep yang penting
Peran Anggota
Berpartisipasi aktif dalam diskusi
Menyampaikan pendapat dengan disertai
argumentasi yang mudah dipahami
Bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang
disampaikan
Bekerja sama dengan anggota lain untuk menggali
informasi & sumber yang diperlukan
Mengutarakan pendapat dg menghormati prinsip
saling menghargai
Mendengarkan secara aktif ketika anggota lainnya
mengutarakan pendapat
REFERENSI
Dolmans D, De Grave W, Wolfhagen I, Van der Vleuten C, 2005, Problem-
based learning : future challenges for educational practice and research,
Medical Education; 39:732-741
Moust J, Bouhuijs P, Schmidt H, 2001, Problem-based learning : A student
guide. Wolters-Noordhoff, Netherland
Norman GR, Schimdt HG, 1992, The psychological basis of problem-based
learning : a review of the evidence, Academic Medicine Vol.67, No. 9 :
557-565
Ormrod JE, 2009, Human Learning; 5th ed, New Jersey : Pearson Prentice
Hall
Savin-Baden M, Major CH, 2004, Foundation of Problem-based Learning.
Open University Press, London
Taylor D, Miflin B, 2008, Problem-based learning : where are we now?,
Medical Teacher, 30:742-763
Wells SH, Warelow PJ, Jackson KL, 2009, Problem based learning: a
conundrum, Contemporary Nurse 33(2):191-201
SEMOGA
BERMANFAA
T

Anda mungkin juga menyukai