Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA NUKLIR

EN-06 : RANGKAIAN DISKRIMINATOR DAN FILTER

Disusun Oleh:
NAMA : MUHAMMAD ILHAM
NOMOR MAHASISWA : 16/395299/TK/44591
WAKTU PELAKSANAAN : JUMAT, 23 MARET 2018
HARI, TANGGAL : SENIN, 9 APRIL 2018
PARTNER PRAKTIKUM : M. JIHAD KHALIL DIRAH (44592)
MGS. ADLLIN LUTHFI (44593)

Asisten Praktikum:
YULIA GITA A.

LABORATORIUM SENSOR DAN SISTEM TELEKONTROL


DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
I. Tujuan Praktikum
1. Memahami cara kerja rangkaian diskriminator
2. Memahami cara kerja rangkaian filter (bandpass, lowpass, highpass)
3. Mampu merangkai rangkaian diskriminator

II. Alat dan Bahan


1. Kapasitor 100nF (2 buah)
2. Transistor 2N3904
3. Resistor 10kΩ (1 buah)
4. Resistor 100Ω (1 buah)
5. Resistor 2kΩ (1 buah)
6. Resistor 1kΩ (2 buah)
7. Op Amp LM741C (3 buah)
8. Osiloskop (1 buah)
9. Function generator (1 buah)
10. Catu daya (1 buah)
11. Jumper (secukupnya)
12. PCB
13. Solder
14. Timah (secukupnya)

III. Hasil Percobaan


Tabel 1: High-Pass Filter

R1 R2 C Cut-off Frequency (Hz)


No.
(kΩ) (kΩ) (nF) Praktikum Simulasi Teori
1 10 10 10 120,76 - 1591,55
2 10 10 1 100,72 - 15915,49
3 1 1 1 - 159154,9 159154,9
4 1 1 10 - 15915,49 15915,49

Tabel 2: Low-Pass Filter

R C Cut-off Frequency (Hz)


No.
(kΩ) (nF) Praktikum Simulasi Teori
1 10 10 - 1591,55 1591,55
2 10 100 101,93 - 159,15
3 1 100 - 1591,55 1591,55
4 1 10 943,73 - 15915,49

Tabel 3: Band-Pass Filter

R1 C1 R2 C2 Cut-off Frequency 1 (Hz) Cut-off Frequency 2 (Hz)


No
(kΩ) (nF) (kΩ) (nF) Praktikum Simulasi Teori Praktikum Simulasi Teori
1 10 100 10 100 - 159,15 159,15 - 159,15 159,15
2 10 100 0.1 100 - 159,15 159,15 - 15915,49 1,59x104
Hasil
percobaan
high-pass filter
pada
R1=R2=10kΩ
dan C=1nF

IV. Pembahasan
IV. 1 Diskriminator
Diskriminator merupakan perangkat elektronika yang digunakan untuk
memilah sinyal masukan sesuai dengan yang diiinginkan oleh pengguna. Di
dalamnya terdapat variabel threshold yang dapat dikatakan sebagai nilai
minimum pulsa yang diinginkan oleh pengguna. Sehingga diskriminator
bekerja dengan menghasilkan sinyal output ketika sinyal input melebihi nilai
threshold[1]. Sinyal input pada diskriminator merupakan sinyal analog di mana
amplitudonya sebanding dengan energi partikel[2]. Cara kerja diskriminator
dapat digambarkan sebagai sebuah dioda, di mana hanya sumber dengan tingkat
energi tertentu yang dapat melewati dioda, sehingga dapat dipilah mana sinyal
yang melebihi threshold dan mana yang tidak[2].

IV. 2 Filter
Filter adalah rangkaian yang dapat memilih frekuensi agar dapat
mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (atau membuang)
frekuensi yang lain[3]. Secara umum terdapat dua tipe jaringan filter, yaitu
jaringan yang bersifat aktif dan jaringan yang bersifat pasif. Perbedaan di antara
keduanya terletak pada kebutuhan sumber tenaga untuk dapat digunakan. Pada
jaringan aktif, filter membutuhkan sumber tenaga lain agar dapat digunakan
(op-amp dan transistor) sedangkan jaringan filter pasif tidak membutuhkan
sumber tenaga lagi agar dapat digunakan[4].
Terdapat klasifikasi rangkaian filter lainnya, yaitu berdasarkan daerah
frekuensi yang dilewatkan. Berdasarkan hal ini filter dibagi menjaditiga tipe,
yaitu LPF (Low-Pass Filter), HPF (High-Pass Filter), dan BPF (Band-Pass
Filter). LPF bekerja dengan meloloskan sinyal yang frekuensinya di bawah
frekuensi tertentu (frekuensi cut-off), sedangkan sinyal dengan frekuensi di
atasnya akan diredam. Sebaliknya, HPF akan meloloskan sinyal dengan
frekuensi di atas frekuensi cut-off dan meredam semua frekuensi di bawahnya.
Adapun BPF akan meloloskan sinyal dengan rentang frekuensi tertentu
(terdapat batas atas dan batas bawah frekuensi), di mana BPF dapat dibuat
dengan menghubungkan LPF dan HPF[5]. Rangkaian filter dapat dibuat dengan
induktor dan resistor atau kapasitor dan resistor. Pada praktikum ini LPF dibuat
menggunakan 1 kapasitor dan 1 resistor, HPF dengan 1 kapasitor dan 2 resistor,
sedangkan BPF dengan 2 kapasitor dan 2 resistor.

IV. 3 Cut-off Frequency


Cut-off frequency merupakan frekuensi yang menjadi batas acuan filter
dalam memilah frekuensi sinyal masukan. Nilai frekuensi cut-off dapat diatur
dengan mengubah nilai kapasitor dan resistor di dalam rangkaian. Ketika sinyal
keluaran filter dihubungkan dengan osiloskop, maka ketika nilai frekuensi
sinyal masukan diubah hingga melewati nilai frekuensi cut-off, maka sinyal
tersebut akan menghilang dari osiloskop.
Secara teoritik nilai frekuensi cut-off dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut[5] :

No. Filter Cut-off Frequency


1 Low-Pass Filter (2𝜋𝑅𝐶)−1
2 High-Pass Filter (2𝜋𝑅𝐶)−1
cut-off frequency atas cut-off frequency bawah
3 Band-Pass Filter
(2𝜋𝑅1 𝐶1 )−1 (2𝜋𝑅2 𝐶2 )−1

IV. 4 Pembahasan Hasil Praktikum


Karena keterbatasan alat dan waktu, praktikum hanya dilakukan untuk
high-pass filter dengan R1=R2=10kΩ; C=10nF dan R1=R2=10kΩ; C=1nF.
Untuk low-pass filter hanya dilakukan pada R=10kΩ; C=100nF dan R=1kΩ;
C=10nF. Sedangkan untuk variasi nilai resistor dan kapasitor lainnya hanya
disimulasikan menggunakan aplikasi Multisim.
Pada high-pass filter didapatkan nilai cut-off frequency sebesar 120,76
Hz dan 100,72 Hz. Nilai ini berbeda dari hasil perhitungan teoritik yang
seharusnya bernilai 1591,55 Hz dan 15915,49 Hz. Sedangkan pada low-pass
filter didapatkan nilai 101,93 Hz dan 943,73 Hz. Nilai ini juga berbeda dengan
perhitungan teoritik yang mendapatkan hasil 159,15 Hz dan 15915,49 Hz.
Perbedaan ini terjadi akibat beberapa hal, seperti keterbatasan
kemampuan alat dan kesalahan yang berasal dari praktikan. Selama praktikum
diduga terjadi kesalahan dalam pembacaan skala frekuensi, sehingga nilai yang
didapatkan jauh berbeda dari yang seharusnya. Namun pada low-pass filter
dengan R=10kΩ; C=100nF didapatkan hasil yang relatif dekat dengan hasil
teoritik dibandingkan dengan hasil lainnya.
Sedangkan pada variasi yang disimulasikan menggunakan multisim
didapatkan nilai yang sama hasil teoritik. Hal ini terjadi karena pada dasarnya
aplikasi multisim berjalan dengan logika cara kerja filter secara teoritik.

V. Kesimpulan
1. Diskriminator bekerja dengan memberikan nilai batas amplitudo minimal
(threshold) sinyal yang diperbolehkan keluar sebagai sinyal keluaran.
2. Rangkaian filter bekerja dengan memberikan nilai batas frekuensi (cut-off
frequency) yang harus dipenuhi oleh pulsa input agar dapat dikeluarkna sebagai
pulsa output.
3. Rangkaian diskriminator dapat dibuat menggunakan berbagai jenis filter, yaitu low-
pass filter, high-pass filter, dan band-pass filter.

VI. Daftar Pustaka


[1] Hoagland, Timothy. 2004.
http://docs.nscl.msu.edu/daq/samples/Discriminators.pdf , diakses pada 8 April 2018
[2] http://nuclearpowertraining.tpub.com/h1013v2/css/Discriminator-Circuit-83.htm
, diakses pada 8 April 2018
[3] http://eprints.polsri.ac.id/2045/3/BAB%20II.pdf, diakses pada 8 April 2018
[4] Chattopadhyay.1989.Dasar Elektronika.Jakarta: Universitas Indonesia
[5] https://www.electronics-tutorials.ws/?s=filter, diakses pada 8 April 2018

VII. Soal
1. Penerapan Praktikum dalam Dunia Nuklir
Melalui praktikum ini praktikan mengetahui cara kerja diskriminator dan filter. Sifat
penyeleksi diskriminator dan filter dapat diterapkan dalam detektor radiasi
spektroskopi. Dengan memanfaatkan mekanisme seleksi pulsa, energi radiasi (yang
tergambar dari amplitudo pulsa) dapat dibedakan untuk tiap tingkat energi radiasi.

2. Kritik dan Saran


Saat pertemuan pertama diumumkan bahwa hanya ada pengarahan. Namun ternyata
terdapat pre-test sehingga praktikan kurang siap untuk pre-test. Walaupun sudah
diberi waktu untuk diskusi, namun dirasa masih kurang efektif untuk
mempersiapkan pre-test.
Selain itu, alat yang tersedia di laboratorium kurang memadai sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan praktikum.
VIII. Lampiran
1. Rangkaian Low-Pass Filter
2. Rangkaian High-Pass Filter
3. Rangkaian Band-Pass Filter

Anda mungkin juga menyukai