MODUL 7
HIGH PASS FILTER (HPF)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
- Mengetahui prinsip kerja dari HPF
- Mengetahui pengaruh Induktor dan Kapasitor pada rangkaian HPF
- Membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF
Gambar Grafik HPF Ideal (kiri) dan Grafik Frekuensi Respon HPF (kanan) Pada
rangkaian HPF, filter dapat dibuat menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri maupun
Resistor dan Kapasitor dirakit seri, bisa juga sebenarnya menggunakan Op- Amp, tapi pada
materi ini kita hanya akan membahas HPF yang menggunakan Induktor dan Kapasitor.
Frekuensi cut off adalah frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi
sinyal masukan. Frekunsi Cut off merupakan frekuensi yang memberikan nilai amplitudo
tegangan berada pada 0.707 Amplitudo maksimumnya.
Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, yaitu tejadi ketika
Xc = R, sehingga fc dapat dihitung dengan rumus :
Gambar HPF Menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri Pada rangkaian HPF
diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, tejadi ketikaXL = R, sehingga fc dapat dihitung
dengan rumus :
High Pass Filter atau biasanya disingkat dengan HPF adalah Filter atau penyaring
frekuensi yang dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menghambat atau memblokir
sinyal frekuensi rendah. Dengan kata lain, sinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah
melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau
dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang sama sekali tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass
Filter (HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF).:
Dua Jenis Konfigurasi Utama High Pass Filter Seperti yang disebutkan sebelumnya,
terdapat dua konfigurasi utama pada High Pass Filter (HPF) Pasif atau Penyaring Lolos
Atas Pasif ini yaitu High Pass RC Filter (Resistor-Capasitor) dan High Pass RL Filter
(Resistor-Inductor). Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua konfigurasi
High Pass Filter Pasif ini.
Rangkaian diatas adalah rangkaian High RL Filter yang dapat melewati sinyal
frekuensi tinggi dan melemahkan sinyal frekuensi rendah. Sama seperti Kapastior, Induktor
juga merupakan komponen reaktif yang dapat berubah resistansi-nya tergantung pada sinyal
frekuensi yang melaluinya. Induktor akan melewati sinyal frekuensi rendah dengan
resistansi yang rendah sedangkan frekuensi tinggi yang melalui akan dihambat atau
dilemahkan dengan resistansi yang tinggi. Dengan demikian, sinyal frekuensi rendah akan
mudah melewati Induktor sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan dilemahkan atau diblokir
sebagai OUTPUT pada rangkaian High Pass Filter ini.
f = R / 2πL
Dimana :
2. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada C1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax)
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan
120
3. Ubahlah rangkain menjadi rangkain LPF dibawah ini. (PrintScreen hasil rangkaian)
4. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada R1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax)
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan
120
2. Output pada R1
Grafik HPF CR
Series1
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12 14
2. Apakah penggunaan Kapasitor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
Jawab :
Iya karena Kapasitor akan memblokir sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC sehingga
sinyal tersebut harus melewati atau diteruskan ke jalur alternatif, sehingga kita merangkai
seperti pada modul untuk membuat rangkaian LPF . teori memiliki nilai freakuensi yang
lebih teliti sedangkan pada percobaan kita tidak dapat dengan teliti menentukan
freakuensi
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
KELOMPOK 4B
3. Buatlah tabel hasil pengamatan HPF rangkaian LR dalam grafik Amplitudo fungsi
frekuensi seperti gambar frekuensi respon HPF pada teori diatas.
Jawab :
Grafik HPF LR
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Series1
4. Apakah penggunaan Induktor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
Jawab
Iya karena Resistansi Induktor akan menjadi sangat tinggi apabila dilewati sinyal frekuensi
tinggi dan sebaliknya akan menjadi rendah apabila dilewati frekuensi rendah sehingga kita
merangkai seperti pada modul untuk membuat rangkaian LPF. teori memiliki nilai
freakuensi yang lebih teliti sedangkan pada percobaan kita tidak dapat dengan teliti
menentukan freakuensi
Pada Praktikum Sistem Telekomunikasi modul tujuh kali ini yang berjudul high pass
filter (HPF) . Yang di maksud high pass filter adalah jenis filter yang hanya melewatkan
frekuensi tinggi dan menahan frekuensi rendah, dengan kata lain, sinyal Frekuensi tinggi
akan lebih mudah melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan
dihambat atau dipersulit untuk melewatinya, contoh aplikasi dari filter ini adalah pada
speaker untuk digunakan sebagai output dari frekuensi tinggi atau tweeter, HPF yang ideal
adalah HPF yang sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi
cut-off. Pada dasarnya, High Pass Filter (HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF).
Pada rangkaian HPF, filter dapat dibuat menggunakan Resistor dan Induktor dapat
dirakit seri maupun Resistor dan Kapasitor dirakit seri dan juga bias menggunakan op-Amp.
Terdapat frekuensi cut off pada modul kali ini yaitu,yang di maksud frekuensi cut off
adalah frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan.
Frekunsi Cut off merupakan frekuensi yang memberikan nilai amplitudo tegangan berada
pada 0.707 amplitudo maksimumnya sama seperti LPF.
Pada praktikum modul tujuh kali ini terdapat beberapa tujuan, yaitu, mengetahui
prinsip kerja dari HPF,mengetahui pengaruh Induktor dan Kapasitor pada rangkaian HPF,
membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF.
Pada praktikum kali ini terdapat alat dan perlengkapan yang akan di gunakan,yang
pertama yaitu function generator amplitudo 5,frekuensi 0-120 Hz),terdapat juga
ociloskop,satu buah resistor bernilai 50 Ω dan satu buah inductor 0,2 H, dan juga satu buah
kapasitor 100 uF,dan dan yang terakhir terdapat kabel penghubung yang digunakan untuk
penghubung antar rangkaian.
Terdapat juga fungsi-fungsi dari alat dan perlengkapan yang akan kita gunakan pada
praktikum kali ini yaitu,yang pertama function generator yang digunakan sebagai alat ukur
yang dapat membangkitkan gelombang dalam bentuk sinusoidal,yang ke dua ociloskop yang
berfungsi sebagai alat ukur elektronika yang berfungsi menampilkan bentuk sinyal listrik
sehingga dapat di lihat dan di pelajari,yang ketiga satu buah induktor 0.2 H yang berfungsi
untuk membentuk sinyal listrik sehingga berbentuk sinusoidal,yang ke empat satu buah
kapasitor 100 uF yang berfungsi untuk menyimpan muatan sementara,yang kelima satu uah
resistor yang berfungsi sebagai penghambat atau pengatur dalam suatu rangkain elektronika,
dan yang terakhir atau yang ke enam terdapat kabel penghubung yang digunakan untuk
penghubung antar rangkaian.
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
KELOMPOK 4B
High Pass Filter yang dibuat dari Resistor dan Kapasitor disebut dengan High Pass RC
Filter sedangkan High Pass Filter atau HPF yang terbuat dari Resistor dan Induktor disebut
dnegan High Pass RL Filter. Filter Pasif yaitu filter yang menggunakan komponen pasif ini
tidak memiliki elemen penguat seperti Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki
perolehan penguatan sinyal.
Terdapat dua jenis high pass filter yaitu High pass RC filter atau Penyaring Lolos Atas
RC adalah rangkaian penyaring frekuensi yang terdiri dari komponen pasif yaitu Resistor
(R) dan Kapasitor (C) yang meneruskan sinyal frekuensi tinggi tetapi menghambat atau
memblokir frekuensi rendah.
Dan yang ke dua adalah High Pass Filter yang terdiri dari Resistor dan Induktor yang
dapat meneruskan sinyal Frekuensi Tinggi tetapi melemahkan atau memblokir sinyal
frekuensi rendah.
Dan terdapat langkah-langkah pada praktikum kali ini yang pertama yaitu bukalah
aplikasi Proteus,dan kumpul kan lah beberapa alat yang akan di gunakan , Dan rangkailah
sesuai pada gambar yang terdapat pada modul pada aplikasi proteus,dan ubahlah frekuensi
pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz pada tabel pengamatan percobaan satu,dan
pada pengamatan tabel percobaan dua rangkain di ubah menjadi rangkain HPF dan ubahlah
frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz.
Terdapat kesalahan pada percobaan praktikum kali ini yaitu kurang nya ketelitian
praktikum saat mengatur konfigurasi digital oscilloscope sehingga Ketika di rangkain di
jalankan gelombang tidak muncul dan aplikasi sering keluar sendiri, dikarenakan jumlah
kapasitas dari aplikasi terlalu besar dari pada kapasitas laptop itu sendiri dan mengakibatkan
sering keluar dari aplikasi
Pada modul 6 ini berjudul high pass filter atau disingkat HPF memiliki 3 tujuan
praktikum yaitu Mengetahui prinsip kerja dari HPF selanjutnya ada Mengetahui pengaruh
Induktor dan Kapasitor pada rangkaian HPF, lalu yang terakhir Membandingkan hasil
praktikum dengan teori HPF, pada modul ini juga terdapat beberapa alat dan perlengkapan
yang digunakan, antaralain Function Generator ( Amplitudo 5, frekuensi 0-120 Hz ),
Oscilloscope, Resistor (R1) 50 Ω, Kapasitor (C1) 100 uF, Induktor (L1) 0.2 H, Kabel
Penghubung
Funtion generator sendiri merupakan generator yang nilai amplitude dan
frekuensinya dapat diubah sesuai keperluan praktikan, oscilloscope adalah alat yang
digunakan untuk mensimulasikan gelompang pada arus AC, Resistor disini berguna
sebagai hambatan atau resistansi. Kapasitor sendiri berguna sebagai kapasitansi pada
rangkaian, lalu terdapat inductor, sebagai induktansi pada rangkaian filter, lalu yang
terakhir kabel penghubung sebagai penghubung komponen pada rangkaian
Adapun untuk langkah percobaan sendiri, pertama-tama, Rangkailah menggunakan
Proteus seperti gambar pada modul, lalu Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra
0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan Output (pada C1) pada tabel. Catat frekuensi pentingnya,
terutama pada frekuensi cut off, lalu Ubahlah rangkain menjadi rangkain HPF, seperti tadi
Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada R1) pada tabel. Catat frekuensi pentingnya, terutama pada frekuensi cut off
(yaitu pada 0.707 Vmax)
penggunaan Kapasitor dan Resistor berdampak dapat memblokir sinyal frekuensi
rendah atau sinyal DC sehingga sinyal tersebut harus melewati atau diteruskan ke jalur
alternatif, sehingga kita merangkai seperti pada modul untuk membuat rangkaian LPF .
teori memiliki nilai freakuensi yang lebih teliti sedangkan pada percobaan kita tidak dapat
dengan teliti menentukan freakuensi
Digunakannya Induktor dan Resistor dapat membuat Resistansi Induktor akan
menjadi sangat tinggi apabila dilewati sinyal frekuensi tinggi dan sebaliknya akan menjadi
rendah apabila dilewati frekuensi rendah sehingga kita merangkai seperti pada modul untuk
membuat rangkaian LPF. teori memiliki nilai freakuensi yang lebih teliti sedangkan pada
percobaan kita tidak dapat dengan teliti menentukan freakuensi, penggunaan HPF Pada
kehidupan sehari hari yaitu Spiker dan salon
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi
mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
KELOMPOK 4B
nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter
ini disebut low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan
dalam aplikasi audio.High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter
adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter. Filter ini sangat berguna
sebagai filter yang dapat memblokir komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari
sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tertinggi.Tapis Lolos Tinggi atau High
Pass Filter ini dapat dibuat dengan menggunakan komponen pasif seperti Resistor
dengan Kapasitor atau Induktor. High Pass Filter yang dibuat dari Resistor dan
Kapasitor disebut denganHighPassRCFiltersedangkan High Pass Filter atau HPF yang
terbuat dari Resistor danInduktor disebut denganHighPassRLFilter.Filter Pasif yaitu filter
yang menggunakan komponen pasif ini tidak memiliki elemen penguat seperti
Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki perolehan penguatan sinyal, oleh
karena itu tingkat OUTPUT-nya selalu kurang dari tingkat INPUT-nya.
Dari praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa rangkaianHigh Pass Filter ( HPF)
membutuhkan sebuah resistor, kapasitor dan inductor. Dimana terdapat dua percobaan
pada praktikum kali ini, yang pertama yaitu menganaisa rangkaian dengan melihat
pengaruh perubahan frekuensi dan yang kedua adalah perancangan filterdimana apabila
te;ah ditentukan nilai frekuensi cut offnya. Pada percobaan pertama, kita dapat
menganalisa perubahan V2 (tegangan pada kapasitor), besar mho, dan besar alfa yang
dihasilkan akibat perubahan frekuensiSinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah melewati
High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau dipersulit
untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang sama sekali tidak melewatkan sinyal
dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off.
karakteristik kapasitor yang beresistansi tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah
atau sinyal DC, Kapasitor tersebut akan menghalangi sinyal frekuensi rendah untuk
melewatinya sehingga hanya sinyal frekuensi tinggi saja yang berhasil melewati kapasitor
tersebut. sedangkan Induktor akan melewati sinyal frekuensi rendah dengan resistansi yang
rendah sedangkan frekuensi tinggi yang melalui akan dihambat atau dilemahkan dengan
resistansi yang tinggi.
Pada Praktikum Sistem Telekomunikasi modul tujuh yang berjudul tentang “High
Pass Filter (HPF)”. Dimana pada praktikum ini memiliki beberapa tujuan, yaitu mengetahui
prinsip kerja dari HPF, mengetahui pengaruh induktor dan kapasitor pada rangkaian HPF,
dan membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF.
Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output
pada frekuensi tertentu. Pengertian lain dari filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar
dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass)
frekuensi lainnya. Jaringan-jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif. Jaringan filter
pasif hanya berisi tahanan, inductor dan kapasitor saja. Jaringan Filter aktif berisikan
transistor atau op-amp ditambah tahanan, inductor dan. Pada percobaan 2 ini mengenai High
Pass Filter (HPF). High Pass Filter merupakan penyaring atau filter yang melewatkan sinya
frekuensi tinggi dan menghambat atau memblokir sinyal dengan frekuensi rendah. HPF
sendiri akan menyaring sinyal berfrekuensi rendah dan meneruskan sinyal berfrekuensi
tinggi. Sinyal yang dimaksud dapat berupa sinyal listrik seperti sinyal audio maupun sinyal
tegangan. HPF yang ideal adalah HPF yang tidak akan melewatkan sinyal dengan frekuensi
cut-off atau tegangan ouput pada frekuensi di bawah frekuensi cut-off sama dengan 0 V.
Frekuensi cut-off adalah frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi
sinyal masukan. Pada saat frekuensi cut-off, nilai amplitudo tegangan berada pada 0,707 dari
amplitudo maksimumnya.
Pada percobaan ini menggunakan dua macam rangkaian HPF, yaitu HPF yang
menggunakan resistor dan kapasitor yang dirangkai secara seri dan rangkaian HPF yang
menggunakan resistor dan inductor yang dirangkai secara seri juga. Pada rangkaian HPF
yang menggunakan resistor dan kapasitor, dimana resistor dirangkai secara seri dengan
sinyal input dan kapasitor dirangkai secara pararel dengan sinyal input. Pada kapasitor nilai
resistansi yang berbeda tergantung dari frekuensi sinyalnya. Pada hambatan kapasitor akan
menjadi sangat besar ketika melewati sinyal frekuensi rendah atau DC dan nilai hambatan
akan kecil ketika melewati sinyal yang berfrekuensi tinggi. Maka, Ketika terdapat sinyal
yang masuk dimana sinyal tersebut memiliki frekuensi yang rendah, maka sinyal akan terus
mengalir menjadi output dikarenakan kapasitor memiliki nilai tahanan yang tinggi dan arus
akan memilih jalur output daripada memilih kapasior. Ketika frekuensi tinggi, maka
kapasitor ini akan bernilai kecil dikarenakan sinyal input akan memilih melewatu kapasitor
dari pada memilih jalur output dikarenakan memiliki hambatan yang kecil.
Pada percobaan ini yaitu dengan menggunakan inductor dan resistor yang dirangkai
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
KELOMPOK 4B
seri. Dimana inductor dirangkai secara seri dengan sinyal input dan resistor yang dirangkai
dengan sinyal output. Inductor memiliki nilai tahanan yang berkebalikan dengan nilai
tahanan pada kapasitor. Nilai tahanan inductor akan tinggi ketika melewati sinyal frekuensi
yang tinggi sedangkan dan sebaliknya ketika nilai tahanan inductor rendah jika melewati
sinyal dengan frekuensi yang rendah. Sehingga Ketika sinyal input memiliki frekuensi yang
rendah, maka tahanan pada inductor juga akan rendah dengan sinyal yang lebih memilih
melewati inductor dikarenakan memiliki tahanan yang rendah. Tetapi Ketika sinyal input
memiliki frekuensi yang tinggi, maka nilai inductor juga akan tinggi yang mengakibatkan
arus akan kesulitan Ketika melewati inductor.
Pada percobaan ini memiliki beberapa alat yang akan digunakan, antara lain
function generator yang digunakan sebagai penghasil sinyal dengan range frekuensi hingga
200kHz, dimana menggunakan amplitudo 5, frekuensi 0-120 Hz.
Kemudian terdapat Oscilloscope yang digunakan untuk menampilkan grafik dari suatu
sinyal listrik, resistor (R1) 50 Ω, kapasitor (C1) 100 uF, induktor (L1) 0.2 H, kabel
penghubung yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen
lainnya.
Pada percobaan pertama yaitu rangkaian yang menggunakan resistor sebesar 50 Ω
dan kapasitor sebesar 100µF yang dirangkai secara seri, Pada percobaan ini terdapat
frekuensi yang di bawah cut-off, di atas cut-off, dan saat cut-off. Dimana setelah dilakukan
percobaan didapatkan nilai cut-off nya sebesar 32 Hz. Maka dari data pengamatan dapat
dilihat ketika frekuensi bernilai semakin tinggi, maka nilai amplitudonya akan semakin besar
juga. Seharusnya Ketika nilai frekuensi saat berada di bawah cut-off, maka tidak akan ada
sinyal output. Namun dilihat dari data pengamatan, terbaca Ketika sinyal frekuensi input di
bawah cut-off maka tidak langsung menghambat sinyal output secara penuh. Akan tetapi
naik secara perlahan, yaitu dapat dilihat dari nilai amplitude yang naik secara bertahap.
Pada percobaan kedua yaitu rangkaian yang menggunakan inductor sebesar 0.2 H
dengan resistor sebesar 50 Ω. Dimana pada percobaan ini terdapat frekuensi di bawah cut-
off, di atas cut-off, dan saat cut-off. Setelah dilakukan percobaan didapatkan nilai frekuensi
saat cut-off yaitu sebesar 40 Hz. Seharusnya ketika nilai frekuensi sinyal input nya melebihi
sinyal frekuensi saat cut-off, maka tidak aka nada sinyal output. Tetapi dapat dilihat dari
data pengamatan ketika sinyal input di atas cut-off maka tidak langsung menghambat sinyal
output secara penuh melainkan secara bertahap atau perlahan.
Pada saat melakukan percobaan ini terdapat beberapa kesalahan, yaitu dimana
praktikan kurang teliti ketika menginputkan konfigurasi digital oscilloscope dan VSM
Signal Generator yang mengakibatkan gelombang tidak muncul ataupun tidak berbentuk
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
KELOMPOK 4B
yang seharusnya dan kesalahan berikutnya yaitu ketika sudah menginputkan niai frekuensi
dan akan menginputkan nilai frekuensi yang baru, praktikan tidak menekan tombol auto pada
digital oscilloscope yang mengakibatkan nilai amplitudonya tetap ataupun tidak berubah.
5.2. Saran
Untuk tabel pengamatan lebih baik nya tuh mengunakan nilai yang sama agar tidak terlalu
menyulitkan kelompok karena kalua data pengamatan beda dan pembagian tugas data
pengamatan sama tugas akhir pisah akan agak ribet kalo misalnya beda karena ada
kemungkinan pengerjaan Tugas akhir kehambat karena menunggu data pengamatan
[1] Mooniarsih, C.T., “Desain dan Simulasi Filter FIR Menggunakan Metode Windowing”.
Laboratorium Telekomunikasi, Jurusan Teknilk Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Tanjungpura., Jurnal ELKHA, 2010,1, (2), pp. 41-46
[2] Nazif, Hazlif., Hamid, M.I., “Pemodelan dan Simulasi PV-Inverter Terintegrasi ke Grid
Dengan Kontrol Arus (Ramp Comparison of Current Control)”., Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Andalas, Jurnal Nasional Teknik Elektro, 2015,2, (4), pp. 129-
139
[3] Hamid, M.I., Jusoh, A., Anwari, Makbul., “ Photovoltaic Plant With Reduced Output Current
Harmonics Using Generation-side Active Power”, IET Renew. Power Gener., 2014, pp. 1-10