Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI

Kelompok : F3

Jurusan : S1 Teknik Elektro

Tanggal Prak : 11 November 2021

Aslab : Aisyah Laili Chumairoh

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGIPLN

JAKARTA

2021
Kelompok F3
HIGH PASS FILTER (HPF)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi seperti ini, perkembangan teknologi telekomnikasi semakin berkembang
dengan pesat. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan alat telekomunikasi dengan mobilitas
tinggi, sehingga peralatan yang digunakan dapat menunjang aktivitas dengan sebaik mungkin
dengan adanya kemajuan teknologi sekarang. Contoh dari teknologi yaitu radar yang merupakan
alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu benda menggunakan gelombang
elektromagnetik. Radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik yang
tebatas didalam piringan antenna. Disaat ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan
antenna tersebut, maka sinyal dari benda yang masuk akan ditangkap dan diteruskan ke pusat
system radar untuk kemudian diproses sehingga benda nantinya akan tampak dalam layer
monitor.
Sebagai negara maritim Indonesia perlu mengembangkan radar untuk menjaga keamanan di
perairan. Salah satu komponen penting dalam sistem radar adalah filter. Filter merupakan suatu
rangkaian yang digunakan untuk menyaring frekuensi tertentu dengan cara meloloskan frekuensi
yang diinginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan atau diluar frekuensi kerja filter
tersebut. Jenis-jenis filter yang digunakan dalam sistem telekomunikasi diantaranya Low Pass
Filter (LPF), High Pass Filter (HPF), Band Pass Filter (BPF), dan Band Stop Filter (BSF). Dalam
sistem radar filter yang baik digunakan adalah filter jenis BPF. BPF adalah filter yang melewatkan
frekuensi pada daerah diantara frekuensi cut-off pertama dan frekuensi cut-off kedua dan
meredam frekuensi di luar daerah tersebut.
High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan digunakan sebagai bagian
dari crossover audio untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara pelemahan sinyal
bass yang dapat mengganggu, atau kerusakan, pembicara. Crossover pada amplifier dibutuhkan
bila memang kita ingin supaya kualitas suara yang dihasilkan oleh amplifier-speaker benar benar
bagus, bila memang kualitas amplifier dan speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu
lagi menggunakan crossover. Tiap tiap speaker tersebut memiliki jangkauan / range frekuensi
kerja masing masing. Speaker woofer untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah
sedangkan tweeter untuk menghasilkan frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing
speaker ini sempurna maka input yang diberikan harus sesuai dengan jenis speaker tersebut.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Rangkaian yang berfungsi untuk memilah milah frekuensi itulah yang disebut dengan rangkaian
crossover.
1.2 Tujuan Praktikum
• Mengetahui prinsip kerja dari HPF
• Mengetahui pengaruh inductor dan kapasitor pada rangkaian HPF
• Membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Teori Modul

High Pass Filter (HPF) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi tinggi.
Aplikasi dari filter ini adalah pada speaker untuk digunakan sebagai output dari frekuensi
tinggi atau tweeter.

Gambar Grafik HPF Ideal (kiri) dan Grafik Frekuensi Respon HPF (kanan)
Pada rangkaian HPF, filter dapat dibuat menggunakan Resistor dan Induktor
dirakit seri maupun Resistor dan Kapasitor dirakit seri, bisa juga sebenarnya
menggunakan Op- Amp, tapi pada materi ini kita hanya akan membahas HPF yang
menggunakan Induktor dan Kapasitor. Frekuensi cut off adalah frekuensi yang menjadi
batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan. Frekunsi Cut off merupakan
frekuensi yang memberikan nilai amplitudo tegangan berada pada 0.707 Amplitudo
maksimumnya.

Gambar HPF Menggunakan Kapasitor dan Resistor dirakit seri


Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, yaitu tejadi ketika Xc = R, sehingga
fc dapat dihitung dengan rumus :

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3

Gambar HPF Menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri


Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, tejadi ketika
XL = R, sehingga fc dapat dihitung dengan rumus :

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
2.2 Teori Tambahan

High ass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi amplitude
frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cut-off. Nilai -nilai pengurangan untuk frekuensi
berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini.high pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan bass pass
filter adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.

Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah yang tidak
diinginkan dari sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tertinggi. High pass filter yang paling
simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara parallel dengan resistor.

Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk melewatkan band
frekuensi tertentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter dapat diklasifikasikan dengan
arahan:

• Analog atau digital


• Pasif atau aktif
• Audio (AF) atau radio frekuensi (RF)

Filter tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filter akan dibedakan pada
filter aktif dan filter pasif.

Elemenen pasif adalah:

• Tahanan
• Kapasitor, dan
• Inductor

Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau oamp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen
ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian. Filter aktif mempunyai keuntungan
dibandingkan filter pasif yaitu:

1. Penguatan dan frekuensi mudah diatur, selama op-amp masih memberikan penguatan dan
sinyal input tidak selalu seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif lebih gampang
diatur.
2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan input tinggi dan tahanan output rendah. Filter aktif
tidak membebani sumber input.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena pemilihan variasi
dari op-amp yang murah dan tanpa inductor yang biasanya harganya mahal.

Rangkaian High pass filter ini perbedaannya dengan low pass filter hanya perpindahan tempat
tahanan dan kapasitor. Perhitungan outputnyasebagai berikut:

Contoh gambar rangkaiannya:

High passs filter order kedua (-40db)

Pada LPF order kedua, HPF order kedua ini cirinya sama, maka persamaan yang terjadi adalah:

Contoh gambar rangkaian HPF orde 2ini yaitu:

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3

➢ Aplikasi

High pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan sebagai bagian dari crossover audio
untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara pelemahan sinyal bass yang dapat
mengganggu, atau kerusakan, pembicara. Crossover pada amplifier dibutuhkan bila memang kita
ingin supaya kualitas suara yang dihasilkan oleh amplifier-speaker benar benar bagus, bila memeang
kualitas amplifier dan speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi menggunakan
crossover ini. Tiap tiap speaker tersebut memiliki jangkauan/range frekuensi kerja masing-masing.
Speaker woofer untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah sedangkan tweeter untuk
menghasilkan frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing speaker ini sempurna maka input
yang diberikan harus sesuai dengan jenis speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk memilah
milah frekuensi itulah yang disebut rangkaian crossover.

Pada semua crossover terdapat high pass filter yang fungsinya untuk menahan frekuensi rendah dari
power amplifier, keluaran dari high pass filter ini tentu diteruskan ke tweeter, sedangkan low pass

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
filter berfungsi menahan frekuensi tinggi dan kemudian meneruskan sinyal suara ke woofer,
sedangkan mid-filter merupakan perpaduan keduanya. Rangkaian crossover pasif ini adalah
rangkaian filter high pass dan filter low pass. Untuk lebih jelasnya dalam membuat rangkaian
crossover pasif 2 arah ini dapat dilihat skema rangkaian dan komponen yang digunakan sebagai
berikut:

Dua Jenis Konfigurasi Utama High Pass Filter

Seperti yang disebutkan sebelumnya, terdapat dua konfigurasi utama pada High Pass Filter (HPF)
Pasif atau Penyaring Lolos Atas Pasif ini yaitu High Pass RC Filter (Resistor-Capasitor) dan High
Pass RL Filter (Resistor-Inductor). Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua
konfigurasi High Pass Filter Pasif ini.

High Pass RC Filter

High Pass RC Filter atau Penyaring Lolos Atas RC adalah rangkaian penyaring frekuensi yang terdiri
dari komponen pasif yaitu Resistor (R) dan Kapasitor (C) yang meneruskan sinyal frekuensi tinggi
tetapi menghambat atau memblokir frekuensi rendah. Untuk membuat Penyaring RC ini, Kapasitor
(C) ditempatkan secara seri dengan sinyal INPUT rangkaian dan Resistor (R) ditempatkan secara
paralel atau sejajar dengan sinyal INPUT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini :

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3

Dari rangkaian High Pass RC Filter diatas, Kapasitor (C) yang merupakan komponen reaktif ini akan
menawarkan resistansi yang berbeda terhadap sinyal frekuensi yang berbeda yang masuk melaluinya.
Resistansi Kapasitor akan tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC sedangkan resistansi
rendah terhadap sinyal frekuensi tinggi. Karena dengan karakteristik kapasitor yang beresistansi
tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC, Kapasitor tersebut akan menghalangi sinyal
frekuensi rendah untuk melewatinya sehingga hanya sinyal frekuensi tinggi saja yang berhasil
melewati kapasitor tersebut. Kapasitor jenis ini juga berfungsi sebagai Kapasitor kopling (Coupling
Capasitor) karena melewatkan sinyal AC tetapi memblokir sinyal DC.

High Pass Filter merupakan penyaring frekuensi yang banyak digunakan diberbagai jenis rangkaian,
salah satunya adalah rangkaian Mikrofon. Mikrofon adalah perangkat yang memerlukan daya DC
agar dapat beroperasi dan membutuhkan sinyal AC seperti suara manusia dan musik sebagai sinyal
INPUT-nya. Dengan kata lain, sinyal DC hanya sebagai daya agar dapat mengoperasikan mikrofon
namun tidak boleh muncul pada OUTPUT yang bersinyal AC (Audio). Jadi, untuk meneruskan sinyal
Audio yang berbentuk sinyal AC dan memblokir sinyal DC, kita memerlukan rangkaian High Pass
Filter (HPF) atau Penyaring Lolos Atas.

Cara Membuat High Pass RC Filter

Setelah kita mengetahui cara kerja sebuah High Pass Filter, kita dapat merangkai sendiri rangkaian
High Pass Filter. Untuk membuat rangkaian High Pass Filter, kita memerlukan sebuah Resistor dan
Kapasitor. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan Resistor 10KΩ dan Kapasitor Keramik yang
bernilai 10nF. Rangkaiannya dapat kita lihat di gambar diatas (Rangkaian HPF RC Filter).

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Rumus High Pass RC Filter

Rumus yang digunakan untuk menemukan titik cut-off Frekuensi dari rangkaian RC High Pass Filter
adalah :

f = 1/2πRC

Dimana :

f = Frekuensi dalam satuan Hz


π = 3.14
R = Nilai Resistor dalam satuan Ohm (Ω)
C = Nilai Kapasitor dalam satuan Farad (F)

High Pass RL Filter

High Pass RL Filter adalah High Pass Filter yang terdiri dari Resistor dan Induktor yang dapat
meneruskan sinyal Frekuensi Tinggi tetapi melemahkan atau memblokir sinyal frekuensi rendah.
Untuk merangkaian Rangkaian High Pass RL Filter ini, Induktor ditempatkan secara paralel dengan
sinyal sumber daya yang memasuki rangkaian sedangkan Resistor ditempatkan secara seri dengan
sinyal INPUTnya seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini:

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Rangkaian diatas adalah rangkaian High RL Filter yang dapat melewati sinyal frekuensi tinggi dan
melemahkan sinyal frekuensi rendah. Sama seperti Kapastior, Induktor juga merupakan komponen
reaktif yang dapat berubah resistansi-nya tergantung pada sinyal frekuensi yang melaluinya. Induktor
akan melewati sinyal frekuensi rendah dengan resistansi yang rendah sedangkan frekuensi tinggi yang
melalui akan dihambat atau dilemahkan dengan resistansi yang tinggi. Dengan demikian, sinyal
frekuensi rendah akan mudah melewati Induktor sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan dilemahkan
atau diblokir sebagai OUTPUT pada rangkaian High Pass Filter ini.

Rangkaian diatas menggunakan prinsip kerja Reaktansi Induktif. Perlu diingat bahwa arus akan
mengambil jalur yang resistansinya paling rendah. Karena Induktor menawarkan resistansi yang
tinggi terhadap sinyal frekuensi tinggi, sinyal frekuensi tinggi tidak akan melalui Induktor dan akan
mengambil jalur alternatif yang menawarkan resistansi rendah, yaitu jalur ke OUTPUT pada
rangkaian RL Filter ini. Di satu sisi, sinyal frekuensi rendah akan melewati jalur ke Induktor karena
Induktor menawarkan resistansi yang rendah untuk sinyal frekuensi rendah.

Cara Membuat High Pass RL Filter

Untuk membangun sebuah rangkaian High Pass RL Filter, kita memerlukan sebuah Resistor dan
sebuah Induktor. Kita dapat melihat hasilnya dengan menggunakan Osiloskop sedangkan sumber
sinyal frekuensinya dapat kita gunakan sebuah alat yang disebut dengan Function Generator atau
Signal Generator. Pada contoh ini, kita akan menggunakan Resistor 10KΩ dan Induktor 470mH.
Konfigurasi rangkaiannya dapat kita lihat seperti pada gambar diatas.

Rumus High Pass RL Filter

Rumus yang digunakan untuk menemukan titik cut-off Frekuensi dari rangkaian RL adalah :

f = R / 2πL

Dimana :

f = Frekuensi dalam satuan Hz


π = 3.14
R = Nilai Resistor dalam satuan Ohm (Ω)
L = Nilai Induktor dalam satuan Henry (H)

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
BAB III

METOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Percobaan kapasitor dan resistor

mulai

Tes Awal

penjelasan teori oleh


asisten laboratorium

merangkai rangkaian
di proteus

pengambilan data

hasilnya: data dan


rangkaian

selesai

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Percobaan inductor dan resistor

mulai

Tes Awal

penjelasan teori oleh


asisten laboratorium

merangkai rangkaian
di proteus

pengambilan data

hasilnya: data dan


rangkaian

selesai

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
3.2 Alat Percobaan
1. Function generator (Amplitudo 5, frekuensi 0-120 Hz)
2. Oscilloscope
3. Resistor (R1) 50 Ω
4. Kapasitor (C1)100 uF
5. Inductor (L1) 0,2 H
6. Kabel penghubung
3.3 Langkah Percobaan
1. Rangkailah menggunakan Proteus seperti gambar di bawah ini (PrintScreen hasil
rangkaian)

2. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada C1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax)

3. Ubahlah rangkain menjadi rangkain HPF dibawah ini. (PrintScreen hasil rangkaian)

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3

4. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada R1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax)

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
o Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah
Tegangan Output (pada C1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi
pentingnya, terutama pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax).
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan
(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0 0
10 1500 mV
20 2,7 V
30 3,46 V
32 3,5 V
40 3,9 V
50 4,2 V
60 4,4 V
70 4,54 V
80 4,66 V
90 4,7 V
100 4,76 V
110 4,8 V
120 4,8 V
1. Ss rangkaian resistor dan capacitor

2. Frekuensi saat 0 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3

3. Frekuensi saat 10 Hz

4. Frekuensi saat 20 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
5. Frekuensi saat 30 Hz

6. Frekuensi saat 32 Hz

7. Frekuensi saat 40 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
8. Frekuensi saat 50 Hz

9. Frekuensi saat 60 Hz

10. Frekuensi saat 70 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
11. Frekuensi saat 80 Hz

12. Frekuensi saat 90 Hz

13. Frekuensi saat 100 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
14. Frekuensi saat 110 Hz

15. Frekuensi saat 120 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
o Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah
Tegangan Output (pada R1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi
pentingnya, terutama pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax).
Frekuensi hasil Amplitudo
praktikum Tegangan
(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0 0
10 1200 mV
20 2,26 V
30 3,04 V
40 3,54 V
50 3,96 V
60 4,16 V
70 4,34 V
80 4,5 V
90 4,54 V
100 4,66 V
110 4,7 V
120 4,7 V
1. Ss rangkaian resistor dan inductor

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
2. Frekuensi saat 0 Hz

3. Frekuensi saat 10 Hz

4. Frekuensi saat 20 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
5. Frekuensi saat 30 Hz

6. Frekuensi saat 40 Hz

7. Frekuensi saat 50 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
8. Frekuensi sat 60 Hz

9. Frekuensi saat 70 Hz

10. Frekuensi saat 80 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
11. Frekuensi saat 90 Hz

12. Frekuensi saat 100 Hz

13. Frekuensi saat 110 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
14. Frekuensi saat 120 Hz

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
4.2 Tugas Akhir
1. Buatlah tabel hasil pengamatan HPF rangkaian CR dalam grafik Amplitudo fungsi
frekuensi seperti gambar frekuensi respon HPF pada teori diatas.
Jawab:

Grafik HPF RC
6

5
Amplitudo tegangan (V)

0
0 20 40 60 80 100 120 140
Frekuensi (Hz)

2. Apakah penggunaan Kapasitor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
Jawab:
Iya, bisa, resistor dan kapasitor dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian high pass filter
dengan jenis RC. Pada rangkaian resistor dihubung secara seri dengan sinyal input
rangkaian, sedangkan kapasitor disusun secara parallel atau ditempatkan sejajar dengan
sinyal input.
Perhitungan rangkaian kapasitor dan resistor
1
𝑓 = 2𝜋𝑅𝐶
1
= 2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 100

= 31,8 𝐻𝑧
= 32 𝐻𝑧
Pada perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasio frekuensi sebesar 31,8 Hz, tetap
pada VSM generator menggunakan frekuensi sebesar 32 Hz karena jika dilakukan dalam
frekuensi 31,8 Hz itu susah mengatur frekuensinya karna dalam koma jdi digunakan lah
angka terdekatnya yaitu 32 Hz.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
3. Buatlah tabel hasil pengamatan HPF rangkaian LR dalam grafik Amplitudo fungsi
frekuensi seperti gambar frekuensi respon HPF pada teori diatas.
Jawab:

Grafik HPF RL
5
4,5
Amplitudo tegangan (V)

4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Frekuensi (Hz)

4. Apakah penggunaan Induktor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
Jawab:
Iya, bisa, resistor dan inductor dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian high pass filter
dengan jenis RL. Pada rangkaian resistor dihubung secara parallel dengan sinyal sumber
daya yang memasuki rangkaian tersebut sedangkan inductor dihubungkan secara seri
dengan sinyal inputnya.
Perhitungan rangkaian inductor dan resistor
𝑅
𝑓 = 2𝜋𝐿
50
= 2 𝑥 3,14 𝑥 0,2

= 39,8 𝐻𝑧
= 40 𝐻𝑧
Pada perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasio frekuensi sebesar 39,8 Hz, tetap
pada VSM generator menggunakan frekuensi sebesar 40 Hz karena jika dilakukan dalam
frekuensi 39,8 Hz itu susah mengatur frekuensinya karna dalam koma jdi digunakan lah
angka terdekatnya yaitu 40 Hz.
5. Jelaskan penggunaan high pass filter pada kehidupan sehari-hari!
Jawab:

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
1. High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan digunakan sebagai
bagian dari crossover audio untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara
pelemahan sinyal bass yang dapat mengganggu, atau kerusakan, pembicara. Crossover
pada amplifier dibutuhkan bila memang kita ingin supaya kualitas suara yang dihasilkan
oleh amplifier-speaker benar benar bagus, bila memang kualitas amplifier dan speaker
yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi menggunakan crossover, tiap speaker
tersebut memiliki jangkauan / range frekuensi kerja masing masing. Speaker woofer untuk
frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah sedangkan tweeter untuk menghasilkan
frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing speaker ini sempurna maka input yang
diberikan harus sesuai dengan jenis speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk
memilah milah frekuensi itulah yang disebut dengan rangkaian crossover. Pada semua
crossover terdapat “high-pass filter” yang fungsi nya untuk menahan frekuensi rendah dari
power amplifier, keluaran dari high pass filter ini tentu diteruskan ke tweeter, sedangkan
“low pass filter” berfungsi menahan tugasnya menahan frekwensi tinggi dan kemudian
meneruskan sinyak suara ke woofer, sedangkan mid-filter merupakan perpaduan
keduanya.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
4.3 Data Pengamatan

Perhitungan frekuensi cut off rangkaian kapasitor dan resistor


1
𝑓=
2𝜋𝑅𝐶
1
= 2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 100
= 31,8 𝐻𝑧
= 32 𝐻𝑧

Perhitungan frekuensi cut off rangkaian inductor dan resistor


𝑅
𝑓 = 2𝜋𝐿
50
= 2 𝑥 3,14 𝑥 0,2
= 39,8 𝐻𝑧
= 40 𝐻𝑧

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
4.4 Analisa

Nama: Azrefki Miftahul Jannah

Nim : 202011225

pada praktikum kali ini membahas modul VII yang berjudul HIGH PASS FILTER, dimana
pada praktikum kali ii bertujuan untuk praktikan dapat mengetahui prinsip kerja dari HPF, kemudian
dapat mengetahui pengaruh inductor dan kapasitor pada rangkaian HPF, lalu dapat membandingkan
hasil praktikum dengan teori.

High Pass Filter (HPF) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi tinggi. Aplikasi dari
filter ini adalah pada speaker untuk digunakan sebagai output dari frekuensi tinggi atau tweeter.
Prinsip kerja dari high pass filter adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan
R, dimana kapasitor akan mudah melewatkan sinyal AC yang sesuai dengan nilai reaktansi
kapasitifnya dan komponen resistor yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah.
Prinsip kerja utamanya sendiri adalah dengan cara saat sinyal input dengan frekuensi diatas nilai
frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen
kapasitor. Kemuadian pada saat sinyal input yang diberikan rangkaian gilter lolos atas atau high pass
filter memiliki frekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan
melalui komponen resistor. Pada filter ada yang disebut frekuensi cut off, dimana frekuensi ini adalah
frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan yang mempunyai
frekuensi yang lebih tinggi maupun frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cutoff. Band Pass
Filter merupakan sebuah rangkaian filter yang memberikan output yang tetap jika frekuensi input
berada dalam range frekuensi kerja dari filter atau diantara frekuensi cut-off atas dan frekuensi cutoff
bawah. Band pass filter tersusun dari high pass filter yang diseri dengan low pass filter. Induktor
adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan
energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Kondensator atau kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik. Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang
dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik.

Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah yang pertama
pc(personal computer, kemudian aplikasi proteus 8.10 merupakan sebuah software untuk medesain
PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi PSpice pada level skematik sebelum rangkaian skematik

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
di-upgrade ke pcb, proteus mampu mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain
rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat. Adapun
bahan bahan yang digunakan untuk praktikum kali ini yaitu function generator (amplitude 5,
frekuensi 0-120 Hz) frekuensi adalah variabel manipulasi dalam satuan Hz yang nilainya diatur
menggunakan alat function generator. Kemudian Oscilloscope adalah alat ukur elektronika yang
berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik. Resistor(R1) adalah komponen yang digunakan
dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor arus listrik dapat didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan Namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. kemudian Kapasitor (C1) 100 uF kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang
dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi kapasitor (kondensator)
di antaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai Perata arus pada
rectifier dan juga sebagai filter di dalam rangkaian power supply (catu daya). Kemudian ada inductor
(L1), inductor adalah komponen yang membentuk sebuah kumparan. Pada dasarnya, inductor dapat
menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik. Medan magnet yang ditimbulkan tersebut
dapat menyimpan energi dalam waktu yang relative singkat. Dasar dari sebuah inductor adalah
berdasarkan hukum induksi faraday. Lalu kemudian ada kabel penghubung yang berguna untuk
menghubungkan komponen satu ke komponen yang lain.

Pada percobaan ini digunakan untuk membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF.
Percobaan pertama menggunakan resistor dan kapasitor. Reaktansi kapasitif dihitung dengan rumus
perhitungan XC = R dengan nilai resistor sebesar 50 Ohm dan nilai kapasitor sebesar 100 uF yang
menghasilkan nilai frekuensi sebesar 31,8 Hz. Jadi pada VSM generator nilai dari 31,8 Hz diubah
menjadi 32 Hz karena yang paling mendekati nilai tersebut adalah 32 Hz. Pada percobaan kedua
dilakukan percobaan menggunakan induktor sebesar 0,2 H dan resistor sebesar 50 Ohm. Reaktansi
induktif bisa dihitung menggunakan rumus perhitungan XL = R dengan nilai resistor sebesar 50 Ohm
dan nilai induktor sebesar 0,2 H yang menghasilkan nilai frekuensi sebesar 39,8 Hz yang merupakan
nilai dari frekuensi cut off. Pada VSM generator diubah menjadi 40 Hz karena yang paling mendekati
nilai tersebut adalah 40 Hz.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Nama: Gusriel Tambunan

Nim : 202011227

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Nama: Gina Amalia Firdaus

Nim: 202011228

Pada percobaan kedua praktikum sistem telekomunikasi modul ke empat membahas High Pass
Filter (HPF). Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui kerja dari HPF, mengetahui pengaruh
inductor dan kapasitor pada rangkaian HPF, dan membandingkan hasil praktikum dengan teori
HPF. Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan adalah function generator (Amplitudo 5, frekuensi
0-120 Hz), oscilloscope, resistor (R1) dengan nilai 50 ohm, kapasitor (C1) dengan nilai 100 uF,
inductor (L1) dengan nilai 0,2 H, dan kabel penghubung. High Pass Filter (HPF) adalah filter yang
hanya melewatkan frekuensi tinggi. Aplikasi dari filter ini adalah pada speaker untuk digunakan
sebagai output dari frekuensi tinggi atau tweeter. Filter ini dapat dianalogikan sebagai jalan tol.
Pada rangkaian HPF, filter dapat dibuat menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri maupun
Resistor dan Kapasitor dirakit seri. Namun, bisa juga sebenarnya menggunakan Op-Amp. Pada
filter high pass akan memberikan respon melemahkan sinyal input apabila frekuensi sinyal input
yang diberikan ke rangkaian filter aktif high pass lebih rendah dari frekuensi cut-off rangkaian dan
akan memberikan penguatan tegangan sebesar Av pada saat frekeunsi sinyal tersebut lebih tinggi
dari frekuensi cut-off kemudian akan terjadi pelemahan 0,707 dari Av pada saat frekuensi sinyal
input sama dengan frekuensi cut-off rangkaian filter aktif high pass tersebut. Frekuensi cut off
adalah frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan.
Frekunsi Cut off merupakan frekuensi yang memberikan nilai amplitudo tegangan berada pada
0.707 Amplitudo maksimumnya. Yang dimaksud dengan amplitude adalah simpangan terjauh
pada gelombang, sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi adalah banyaknya getaran atau
gelombang yang terbentuk dalam 1 satuan waktu. Dalam percobaan resistor – kapasitor, bagian
positif signal generator dihubungkan dengan kapasitor. Sedangkan bagian negatifnya dengan
ground. Resistor R1 dihubungkan dengan oscilloscope channel B dan dihubungkan dengan
ground. Kabel antara resistor R1 dan channel B, dihubungkan dengan kapasitor C1. Kabel antara
kapasitor C1 dan signal generator dihubungkan dengan oscilloscope yaitu channel A. Dalam
percobaan resistor – inductor, bagian positif signal generator dihubungkan dengan resistor R1 dan
dihubungkan juga dengan oscilloscope yaitu channel A. Sedangkan bagian negatifnya dengan
ground. Resistor R1 juga dihubungkan dengan oscilloscope channel B. Kabel antara resistor dan
channel B, dihubungkan dengan inductor L1 kemudian dihubungkan dengan ground. Pada
rangkaian ini frekuensi cut off berdasarkan perhitungan diperoleh 39,789 Hz atau dibulatkan
menjadi 40 Hz dikarenakan untuk mengatur pada VSM Signal Generator tidak ada decimal.
Amplitude tegangan kapasitor pada frekuensi cut off sebesar 3,60 V. Pada signal generator,
amplitude diatur pada 5 Volt dam pada frekuensinya diatur dari 0 Hz - 120 Hz. Ketika frekuensi
pada 0 Hz, amplitude tegangan pada kapasitor 0 Vpp, ketika frekuensi 10 Hz, amplitude tegangan
kapasitor sebesar 1,20 V, ketika frekuensi pada 20 Hz, amplitude tegangan pada kapasitor 2,30 V,

ketika frekuensi pada 30 Hz, amplitude tegangan 3,00 V. Ketika frekuensi diatur pada 40 Hz,
amplitudo tegangan sebesar 3,60 V, ketika frekuensi diatur pada 50 Hz, amplitude tegangannya
sebesar 3,80 V, ketika frekuensi diatur pada 60 Hz, amplitude tegangannya sebesar 4,20 V, ketika
frekuensi diatur pada 70 Hz, amplitude tegangannya sebesar 4,30 V, ketika frekuensi diatur pada
80 Hz, amplitude tegangannya sebesar 4,40 V, ketika frekuensi diatur pada 90 Hz, amplitude

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
tegangannya sebesar 4,50 V, ketika frekuensi diatur pada 100 Hz, amplitude tegangannya sebesar
4,60 V, ketika frekuensi diatur pada 110 Hz, amplitude tegangannya sebesar 4,70 V, dan ketika
frekuensi diatur pada 120 Hz, amplitude tegangannya sebesar 4,70 V. Dari data yang telah
diperoleh dapat disimpulkan, semakin besar nilai frekuensi yang diberikan, maka nilai amplitude
tegangan pada induktornya semakin besar pula. Pada bentuk gelombang yang terbentuk terlihat,
ketika semakin besar frekuuensinya semakin rapat gelombangnya, dan semakin tinggi pula
gelombang yang terbentuk. Terlihat perbedaan antara resistor – kapasitor dengan resistor –
inductor dimana nilai amplitude yang dihasilkan resistor – kapasitor lebih besar. Apabila
digambarkan ke dalam grafik, grafik akan membentuk linear secara meningkat.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Nama: M. Fathan Ramayani

Nim : 202011229

Pada praktikum 7 kali ini yang berjudul High Pass Filter (HPF). High Pass Filter adalah filter yang
hanya melewatkan frekuensi tinggi, aplikasi dari filter ini adalah pada speaker untuk digunakan
sebagai output dari frekuensi tinggi atau tweeter. Pada rangkaian HPF, filter dapat dibuat
menggunakan resistor dan induktor dirakit seri maupun resistor dan kapasitor dirakit seri. Bisa juga
sebenarnya menggunakan Op-Amp, tapi pada materi ini kita hanya akan membahas HPF yang
menggunakan inductor dan kapasitor.

Adapun tujuan dari modul ini adalah yang pertama mengetahui prinsip kerja HPF, yang kedua
mengetahui pengaruh induktor dan kapasitor pada rangkaian HPF, dan yang ketiga membandingkan
hasil praktikum dengan teori HPF. Dengan kata lain, sinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah
melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau dipersulit
untuk melewatinya. High Pass Filter (HPF) yang ideal adalah High Pass Filter yang sama sekali tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass Filter
(HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF). Dalam bahasa Indonesia, High Pass Filter disebut
juga dengan Tapis Lolos Tinggi, Tapis Pelewat Tinggi atau Penyaring Lolos Atas. Prinsip kerja
utamanya sendiri adalah dengan cara saat sinyal input dengan frekuensi diatas nilai frekuensi cut-off
(Fc) maka sinyal tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen kapasitor.
Kemuadian pada saat sinyal input yang diberikan rangkaian gilter lolos atas atau high pass filter
memiliki frekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan
melalui komponen resistor.

High Pass Filter sendiri dibagi menjadi 2 yaitu Filter Pass High Aktif dan Filter Pass Pasif. Filter aktif
high pass atau sering disebut dengan Active High Pass Filter (Active HPF) atau juga disebut dengan
filter aktif lolos atas adalah rangkaian filter yang akan melewatkan sinyal input dengan frekuensi
diatas frekuensi cut-off rangkaian dan akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi dibawah
frekuensi cut-off rangkaian dan ditambahkan rangkaian penguat tegangan menggunakan operasional
amplifier (Op-Amp). Rangkaian high pass filter aktif pada dasarnya sama saja dengan filter pasif high
pass, adapaun perbedaannya pada bagian output filter aktif high pass ditambahkan rangkaian penguat
tegangan. Pada Praktikum ini High Pass filter yang di gunakan adalah High Pass Filter pasif yang
dilakukan 2 percobaan yaitu memvariasikan frekuensi terhadap High Pass RL filter dan High Pass
RC filter. Pada rangkaian High Pass Filter RC yang di gunakan ialah komponen Resistor berskala 50
Ohm, kapasitor berskala 100 uF, kemudian dilengkapi dengan function generator sebaagai

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
pembangkit sinyal dan osiloskop untuk menampilkan sinyal. Pada rangkaian High Pass Filter RL
yang di gunakan ialah komponen Resistor berskala 50 Ohm, inductor berskala 0,2 H, kemudian
dilengkapi dengan function generator sebaagai pembangkit sinyal dan osiloskop untuk menampilkan
sinyal.

Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, yaitu tejadi ketika Xc = R dan Pada
rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, tejadi ketika XL = R. Pada High Pass
Filter, Sinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal
frekuensi rendah akan dihambat atau dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang
sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off. Pada dasarnya,
High Pass Filter (HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF).

Adapun kesalahan kesalahan yang terjadi pada percobaan ini yaitu yang pertama kurang telitinya
praktikan pada saat merangkai rangkaian yang membuat hasil gelombang tidak ada pada osiloskop,
Kemudian tidak teliti dalam melihat nilai besaran pada tiap channel di osiloskop digital serta nilai
besaran amplitudo yang tidak sesuai dengan modul sehingga hasil gelombang signal sinus dan
gelombang pulsa yang diinginkan tidak ada. Selain itu, posisi pada tiap channel juga harus teliti dalam
mengaturnya untuk mendapatkan posisi sinyal yang bagus dan jelas.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Modul


1. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja dari HPF, prinsip kerja dari HPF adalah Ketika
frekuensi semakin besar maka amplitudonya semakin besar, karena frekuensi berbanding
lurus dengan amplitude. High pass filter (HPF) adalah jenis filter yang melewatkan
frekuensi tinggi serta meredam frekuensi rendah.
2. Praktikan dapat mengetahui pengaruh inductor dan kapasitor pada rangkaian HPF.
Inductor memiliki nilai frekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitor.
3. Praktikan dapat membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF. Perhitungan yang
dilakukan sesuai dengan teori yang diberikan yaitu pada perhitungan reaktansi kapasitor
dan reaktansi inductor. Frekuensi cut off adalah frekuensi yang menjadi batas untuk
melewatkan atau menghalangi sinyal masukan.

5.2 Saran
1. Praktikan mampu mmahami filter terutama high pass filter, Ketika memiliki frekuensi
semakin besar maka amplitudonya semakin besar juga.
2. Praktikan sebelumnya berterimakasih kepada asisten laboratorium atas ilmunya dan
semoga pada praktikum system telekomunikasi ini dapat bermanfaat kedepannya serta
laboratorium semakin bagus.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok F3
Daftar Pustaka

• Pengertian dan Aplikasi Rangkaian HIGH PASS FILTER | Setia Blog's


(setiaagungw.blogspot.com)
• Pengertian High Pass Filter (HPF) atau Tapis Lolos Atas - Teknik Elektronika

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai