Anda di halaman 1dari 14

OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK

oleh
Rio Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN 1
TM4
Rio Afrianda S.T., M.T.

Tempat / Tgl Lahir : Bukittinggi / 28 April 1992


Jenis Kelamin : Laki –Laki
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Griya Kenanga,Cipondoh, Tangerang, Banten
Email : rio.sttpln@gmail.com
: rio@itpln.ac.id
: rio.afrianda@ptpjb.com
HP : +6285263313349
Riwayat Pendidikan : IT PLN S1 Teknik Elektro (Arus Kuat)
: IT PLN S2 Teknik Elektro (Energi dan Ketenagalistrikan
Riwayat Pekerjaan : COOP Student, PT Chevron Pacific Indonesia (2014 s/d 2015)
: Operation Planing Analyst,PT Pembankitan Jawa Bali (2015 s/d
Sekarang)
: Dosen Tetap, Institut Teknologi PLN (2017 S/D Sekarang
Rio Afrianda S.T., M.T.
2
Institut Teknologi PLN
Rio Afrianda S.T., M.T.

ASPEK PENILAIAN BOBOT

Kehadiran / Sikap 10 %
Tugas / Quiz 30 %
Ujian Tengah Semester 30 %
Ujian Akhir Semester 30 %

Rio Afrianda S.T., M.T.


3
Institut Teknologi PLN
BAB IV
PENGATURAN
FREKWENSI

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
DAYA AKTIF DAN FREKWENSI

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
Rio Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN
PRINSIP KERJA GOVERNOR

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
Rio Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN
Pengaturan frekwensi dan beban /
LFC (load frequency control)
(LFC) memiliki peranan penting dalam sistem pembangkit listrik. Untuk
menyuplai energi listrik dengan kualitas yang baik, maka LFC diperlukan
sebagai penstabil frekuensi pada sistem pembangkit listrik.

(LFC: Load Frequency Control)


•Mengembalikan frekuensi ke nilai nominalnya
•Secara otomatis mengembalikan power interchange antar area
Pada regulasi primer,
k = (1/s) * (Pnom/fo)
dimana:
k : Faktor partisipasi (MW/Hz)
Pnom : Daya nominal unit (MW)
fo : Frekuensi referensi (50 Hz)
S : Speed droop
ΔP = – k Δf
dimana:
ΔP : Governor Action
k : Faktor partisipasi (MW/Hz)
Δf : Deviasi frekuensi (f – fo) (Hz)
Rio Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN
Pada regulasi primer ini, speed droop pembangkit ditentukan minimal 5%
menurut Aturan Jaringan tahun 2007 (Grid Code). Pembangkit2 hidro
biasanya dapat memiliki speed droop hingga 2.5%, sedang pembangkit2
thermal dengan turbin gas sekitar 4%. Yang sulit memenuhi aturan ini
adalah pembangkit2 PLTU batubara, kendalanya adalah mungkin umur
boilernya yang sudah tua (tidak bisa menerima thermal stress yang
ekstrim), bisa juga karena nilai kalor batubaranya yang tidak stabil, atau
pertimbangan komersial, misal dalam perjanjian jual beli tenaga listrik
atau PPA belum diatur). Pada musim hujan, ketika PLTA dapat beroperasi
penuh, frekuensi sistem sangat terbantu kualitasnya oleh reaksi cepat
governor turbin2 air.

Sedang pada regulasi sekunder,


Pg = Po + N Pr – k Δf

Dimana:
Pg : Daya keluaran unit pembangkit (MW)
Po : Set point (MW)
Pr : Rentang regulasi (MW)
N : Level isyarat (output PI controller ACE)
k : Faktor partisipasi (MW/Hz)
Δf : Deviasi frekuensi (f – fo)Rio
(Hz)
Afrianda S.T., M.T.
Institut Teknologi PLN
Misal sebuah pembangkit listrik punya Po = 400 MW dan Pr = 15 MW,
maka pembangkit ini secara otomatis dapat naik dan turun bebannya dari
385 MW sampai dengan 415 MW, mengikuti naik turunnya frekuensi
sistem. Ketika frekuensi kurang dari 50 Hz, beban akan lebih dari 400 MW,
sedang ketika f > 50 Hz, load akan < 400 MW, ditandai dengan nilai N
yang bergerak di antara -1<N<1.

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
Ilustrasi di atas menjelaskan apa
yang terjadi ketika beban sistem tiba-
tiba naik. Tanpa regulasi frekuensi
akan turun terus. Dengan regulasi
primer (governor free), dalam waktu
sekitar < 20 detik frekuensi dapat
ditahan. Namun selama demand >
supply maka akan tetap ada Δf. Hal
ini dapat diatasi jika sistem juga
punya regulasi sekunder (LFC).
Dalam waktu 1-2 menit frekuensi
akan kembali ke nominal ketika
pembangkit2 listrik yang
mengaktifkan LFC-nya mulai
berkontribusi menyumbang daya ke
sistem

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
PELEPASAN BEBAN (load shdding)

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN
MACAM MACAM CADANGAN
PEMBANGKIT

Rio Afrianda S.T., M.T.


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai