Anda di halaman 1dari 32

Wawasan Filosofi Dalam Arsitektur

“Dilarang
Memikirkan Bentuk”

Muzakum@yahoo.com
Pengertian Filosofi

• Kata filosofi berasal dari bahasa Yunani


yang terdiri dari kata phelein dan sophia.
Phelein berarti cinta dan sophia berarti
kebijaksanaan. Filosofi berarti cinta
kebijaksanaan.
• Filosofi (Bahasa Inggris), Falsafah
(Bahasa Arab), dan Filsafat (Bahasa
Indonesia).

Muzakum@yahoo.com
Filosofi dalam Arsitektur

A. Filosofi Arsitektur Dunia Timur


1. Filosofi Arsitektur Hindu
2. Filosofi Arsitektur Jepang
B. Filosofi Arsitektur Dunia Barat
1. Filosofi Arsitektur Gothik
2. Filosofi Arsitektur Barok
3. Arsitektur Pascamodern
4. Arsitektur Dekonstruksi

Muzakum@yahoo.com
A.1. Filosofi Arsitektur Hindu

• Filosofi arsirtektur Hindu yaitu transformasi


makrokosmos ke mikrokosmos, maya, dan
pembebasan dari maya.

Muzakum@yahoo.com
PENGERTIAN “TRANSFORMASI
MAKROKOSMOS KE MIKROKOSMOS” DI-
ARSITEKTUR HINDU
• Menurut para filsuf Hindu (pada gambar 1.), segala
kekuatan yang ada di alam semesta terdapat juga pada
manusia. Di alam ada angin, pada manusia ada nafas.
Ada matahari yang bersinar pada alam, ada mata yang
bersinar pula pada manusia. Alam mempunyai bumi dan
tumbuh-tumbuhan, manusia mempunyai badan. Badai
taufan pada alam dipersamakan dengan kemarahan
pada manusia. Jadi menurut mereka, manusia
merupakan pengkhususan alam. Manusia adalah alam
kecil mikrokosmos. Sifat-sifat alam pada manusia dan
manusia adalah pengkhususan alam, maka pusat
manusia adalah juga pusat alam (Taqwin, 2009).

Muzakum@yahoo.com
Arsitektur Kopula/Menurut Orang-orang
Pintar/Pikiran Nenek Moyang

Gambar 1.
Gambar 1. Konsep Makro-kosmos dan Mikro-
kosmos.

Muzakum@yahoo.com
PENGERTIAN “MAYA & PEMBEBASAN DARI
MAYA” DIARSITEKTUR HINDU
• Bagi manusia India Tradisional (pada gambar 2.),
seluruh semesta yang serba banyak ragam, banyak
rupa, sering saling bertentangan dan simpang siur ini,
dan yang kita lihat, kita raba, dan kita tangkap melalui
panca indera, pada hakikatnya hanyalah semu belaka,
tipuan, atau maya. Karena yang serba ada, serba
banyak beraneka ragam itu maya, dan karena dunia
dan yang kita tangkap ini segalanya maya, maka
kebijaksanaan menuntut agar kita jangan terperosok ke
dalam maya ini. Sebenarnya arsitektur di India untuk
membebaskan diri dari maya (Mangunwijaya, 2009).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 2. Pilar berhias (arsitektur Vijayanagar)


A.2. Filosofi Arsitektur Jepang

• Etika Daoisme
Tentang kebajikan lemah lembut, Lao-tzu
dalam Tao-Te-Ching menyatakan: “Zat yang
paling lembut di dunia menembusi yang paling
keras ... Ketika manusia dilahirkan, ia lembut
dan lemah. Ketika mati ia kaku dan keras ...
kekerasan dan kekakuan adalah teman
kematian ... kelemahan dan kelembutan
adalah teman kehidupan (Bellah, 1992).”

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 3. Tokonama (Mangunwijaya, 2009).


Muzakum@yahoo.com
• Di gambar (3) menjelaskan bahwa
arsitektur Jepang lebih lembut dan
transparan; dan itu sudah dimulai dari
awal sejak dipilihnya bahan bangunan
organik: kayu, bambu, kertas, sutera,
jerami. Arsitektur Jepang sangat lembut
dan elegan, akan tetapi di sini keluwesan
bukan keluwesen kenes melainkan penuh
pengekangan diri (Mangunwijaya, 2009).

Muzakum@yahoo.com
Karya Shinto

• Karya Shinto yaitu Warongo, dapat kita lihat konsep dasar


penekanan yang lebih kepada kesucian batin dibanding
kesucian luar:
“Bahwa Tuhan tidak menyukai yang kotor, sama dengan
mengatakan bahwa seseorang yang hatinya tidak suci
tidak menyenangkan Tuhan. Dia yang hatinya jujur dan
lurus tidaklah kotor, walaupun badannya tidak demikian.
Bagi Tuhan, kesucian batinlah yang terpenting, sekedar
kebersihan luar tiada faedahnya. Karena Tuhan adalah
Inti dari kelurusan dan Kejujuran, karena itu perintah
Ilahiah-nya adalah kita harus hidup dengan jujur, bahagia
dan mengikuti kehendak-Nya. Jika seseorang suci
hatinya, niscaya dia akan selalu merasakan Kehadiran
Ilahi bersamanya, dan memiliki kedekatan rasa Keilahian
dalam dirinya” (Bellah, 1992).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 4. Gedung Pemerintah Propinsi Kagawa di


Takamatsu, Jepang. Arsitek: Kenzo Tange, Takashi Asada, Koji
Kamiya, dan Taneo Oki. Insinyur pembantu Yoshikatsu Tsuboi.
Rencana 1956, dibangun 1958 (Mangunwijaya, 2009).
• Di gambar (4.) menerangkan bahwa
kesederhanaan dan kebersihan bentuk
serta komposisi yang lebih didukung lagi
oleh pemelihan bahan beton “Kasar”
alamiah menapaskan disiplin
pengekangan diri yang berwibawa
(Mangunwijaya, 2009).

Muzakum@yahoo.com
B. 1. Filosofi Arsitektur Gothik

• Filosofi arsitektur Gotik adalah vertikalisme,


transparan dan diafan. Gambar (5)
menjelaskan bahwa garis vertikal
mengungkapkan ciri zaman yang mengarah
total pada Yang Maha Tinggi. Dinding-dinding
kaca berwarna memperlihatkan cita-cita
lepas dari kewadaqan materi kehidupan yang
fana. Diafan artinya cahaya yang menembus,
selaku lambang rahmat Tuhan yang
menembus kefanaan hidup manusia untuk
meneranginya dengan Nur-Illahi.
(Mangunwijaya, 2009).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 5. Gereja Yakobin di Toulouse, Perancis. Dinding-


dindingnya terbuat dari batu alam tipis transparan, sehingga
seluruh dinding seolah-olah adalah cahaya melulu
(Mangunwijaya, 2009).
B. 2. Filosofi Arsitektur Barok

• Kata Barok datang dari kata Portegis Barocco,


yaitu mutiara berebentuk lonjong yang tumbuh
“kurang teratur.” Atau juga dari kata Italia yang
berbunyi sama Barrocco yang berarti: “batu
sandungan,” karena bentuknya tidak tenang.
Kata itu di Italia dan Perancis pada abad ke-16
diberi arti: bayangan imaji yang terlalu dilebih-
lebihkan atau jalan gagasan yang terlalu berliku-
liku tidak wajar. Bahkan nyentrik atau tak karuan
ada di gambar (6) (Mangunwijaya, 2009).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 6. Istana di Salzburg, Austria (Mangunwijaya, 2009).


B. 3. Filosofi Arsitektur Pascamodern

• Pasca berarti: menunjukkan apa yang


telah kita tinggalkan dan lalui tetapi belum
menerangkan di mana kita akan tiba. Jadi
arsitektur Pascamodern belum sampai
pada tujuannya yang baru tetapi belum
juga melepaskan semua makna modern-
nya (Suriawidjaja, dkk. 1982).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 7. Bauhaus (1925-1926) di Dessau, Jerman oleh Walter


Gropius.
• Pada gambar (7) menjelaskan bahwa dalam
bangunan bercitra teknologi ini deretan
unsur-unsur bangunan serba homogen sama
jaraknya, sampai di tepi ia mengungkapkan
irama yang berwarta “Masih ingin
bersinambung terus.” Akhir deretan yang
masih ingin berlanjut terus disebut open end
atau “akhir yang terbuka.” Bentuk dengan
open end lebih mengarah kepada gerak yang
bersinambung, karena sesuatu yang masih
bergerak terus dan tidak diberi batas.

Muzakum@yahoo.com
B. 4. Filosofi Arsitektur Dekonstruksi

• Jacques Derrida (1930-2004) menurutnya bahasa


dan bentuk tidak netral, tetapi mengandung
asumsi kultural, makna dapat berubah-ubah, tidak
stabil dan harus ditemukan oleh tiap pembaca.
• Paul Karl Feyerabend (1924-1994),
mengemukakan bahwa ilmuwan bahkan bisa
belajar dari keadaan yang anarkis dan kacau
sekalipun (Jena, 2010).

Muzakum@yahoo.com
Ejawantah pada bangunan

Gambar 8. Arsitektur Menara Babel karya maestro Pieter Breugel


the Elder, 1563, direproduksi dari the Kuntshistorisches Museum,
Wina (Sumber: Mohamad, 2011).
• Pada gambar (8.) menjelaskan bahwa
lukisan ini dengan jernih menggambarkan
betapa hasrat akan totalitas dan
kebenaran yang menjulang tinggi tak akan
terpenuhi selamanya, lantaran
ketidakmungkinan menotalkan perbedaan
ke dalam satu kebenaran. Yang ada
hanyalah puing-puing, sisa, residu-
jejak, yang tertinggal setelah teks
didekonstruksi.

Muzakum@yahoo.com
Contoh Arsitektur Dekonstruksi

Gambar 9. Weisman Art Museum (dibangun pada tahun1990 -


1993), oleh Frank O. Gehry.
• Gambar (9.) menerangkankan bahwa
Weisman Art Museum adalah arsitektur
dekonstruksi. Arsitektur dekonstruksi adalah
arsitektur yang tidak lazim yang
diekspresikan secara berlebih-lebihan
(ekstrim), yang nampak rumit, nampak di luar
ukuran, nampak tidak teratur, nampak tidak
terorganisir, nampak terpeleset, dan nampak
mengganggu keempurnaan dengan tujuan
mencari bentuk-bentuk spektakuler.

Muzakum@yahoo.com
Untuk Mahasiswa/i

• Bagaimana kesan anda setelah menyimak


materi ini? ...
• Non fisik dulu (ada ceritanya dulu, baru
fisik belakangan).
• Non fisiklah yang membentuk fisik.

1. NONFISIK 2. FISIK

Muzakum@yahoo.com
Kenapa harus berfilosofi dalam
berarsitektur?
• Agar bangunan yang kita rancang
mendekati abadi, meyakinkan, puitis,
bermartabat, hidup, ada jiwanya, ada
rohnya, ada emosinya, berkarakter, khas,
spesifik, unik, ....

Muzakum@yahoo.com
Kesimpulan

• Pada dasarnya arsitektur adalah


berfilosofi.

Muzakum@yahoo.com
Tugas

• Carilah filosofi-filosofi pada sebuah


bangunan-bangunan, baik itu bangunan-
bangunan tradisional barat, Nusantara, atau
pun bangunan moderen (lima bangunan
saja).
• Nilai-nilai moral apa yang anda dapatkan dari
kelima filosofi bangunan tersebut.
• Apa urgensinya filosofi dalam berarsitektur?
(kalau urgen dalam berarsitektur, kenapa? ;
kalau tidak urgen dalam berarsitektur
kenapa?).
TERIMA KASIH

Muzakum@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai