Anda di halaman 1dari 1

Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan pertama kali di banyak negara.

Obat ini bersifat analgesik dengan daya anti-inflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya
sama seperti aspirin. Efek anti-inflamasinya terlihat dengan dosis 1200-2400 mg sehari. Absorpsi
ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam.
Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. Sembilan puluh persen ibuprofen terikat pada protein
plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira 90% dari dosis yang diabsorpsi
akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konjugatnya. Metabolit utama merupakan
hasil hidroksilasi dan karboksilasi.

Obat AINS derivat asam propionat hampir seluruhnya terikat dengan protein plasma, efek
interaksi misalnya pergeseran obat warfarin dan oral hipoglemik hampir tidak ada. Tetapi
pemberian bersama warfarin , tetap harus waspada karena adanya gangguan fungsi trombosit
yang meperpanjang masa pendarahan. Derivat asam propionat dapat mengurangi efek diuresis
dan natriuresis furosemid dan tiazid, juga mengurangi efek antihipertensi obat beta bloker,
prazosin dan kaptopril. Efek ini mungkin karena hambatan biosintesis PG ginjal. Efek samping
terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin, indometasin atau neproksen.
Efek samping lainnya yang jarang ialah eritema kulit, sakit kepala, trombositopenia, ampbliopia
toksik yang reversibel. Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari tetapi sebaiknya dosis
optimal pada tiap orang ditentukan secara individual. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh
wanita hamil dan menyusui. Dengan alasan bahwa ibuprofen relatif lebih lama dikenal dan tidak
menimbulkan efek samping yang serius pada dosis analgesik, maka ibuprofen dijual sebagai obat
generik bebas di beberapa negara antara lain Amerika Serikat dan Inggris.

Obat pertama dari kelompok propionat (1969) ini adalah NSAID yang paling banyak digunakan ,
berkat efek sampingnya yang relatif ringan dan status OTC-nya di kebanyakan negara. Zat ini
merupakan campuran resemis, dengan bentuk dextro yang aktif. Daya analgetis dan
antiradangnya cekup baik dan sudah banyak mendesak salisilat pada penanganan bentuk rema
yang tidak begitu hebat dan gangguan dari alat gerak. Ibuprofen 400 mg oral sama efeknya
dengan 500 mg rektal.

Resorpsinya dari usus cepat dan baik (ca 80%), resorpsi rektal lebih lambat. PP-nya 90-99%,
plasma-t1/2-nya ca 2 jam. Ekskresi berlangsung terutama sebagai metabolit dan konjugasi-
konjugasinya.

Anda mungkin juga menyukai