Abstrak
Kultur sel merupakan sebuah proses dimana sel mengalami pertumbuhan secara in vitro dalam
suatu medium buatan yang kini dikembangkan untuk penelitian atau perawatan medis. Untuk
mendukung semua penelitian mengenai sel kultur tentunya harus didukung dengan peralatan
yang menunjang penelitian tersebut. Review artikel ini merupakan pencarian studi pustaka
tentang peralatan yang digunakan untuk kultur sel. Dalam artikel ini dijelaskan peran dan fungsi
dari setiap masing-masing peralatan kultur sel tersebut. Peralatan tersebut meliputi inkubator,
sentrifugator, Class II Biosafety Cabinets (BSCs), mikroskop, autoklaf, freezer, T-Flask, Bunsen,
pipet serologi, mikropipet, nitrogen liquid tank, dan pipet aid/gun.
Abstract
Cell culture is a process by which cells undergo growth in vitro in an artificial medium which is
now developed for research or medical treatment. To support all research on cell cultures must
be supported with equipment that support such research. This article is a review of the studies of
the literature search about the equipment used for cell culture. In this article explained the role
and functions of each of these cell culture equipment. The equipment includes an incubator,
sentrifugator, Class II Biosafety Cabinets (BSCs), microscopes, autoclave, freezer, T-Flask,
Bunsen, serology, mikropipet pipette, liquid nitrogen tanks, and pipette aid/gun.
Dalam beberapa tahun terakhir, metode kultur sel yang proses produksinya
penelitian mengenai sel kultur semakin dibuat dalam skala besar yang menghasilkan
berkembang. Sebagai contoh pada teknologi produk komersial maupun studi klinis (Li, et
sel kultur hewan selama beberapa dekade al., 2010). Teknik kultur sel merupakan
terakhir dan sekarang telah dianggap bagian dari turunan sebuah penelitian
teknologi yang dapat dipercaya, kuat dan biologi sel dan terapan. Kultur sel bagian
memproduksi protein, DNA, RNA, dan tepat agar penelitian kultur sel berjalan
persiapan yang berbasis sel untuk aplikasi dengan baik. Jika peralatan tidak di design
skrining obat (Edmond dan David, 2010). dengan baik maka kegagalan peralatan
Teknik kultur sel pertama kali kultur sel akan dapat mempengaruhi
sebagai metode yang mempelajari perilaku laboratorium kultur sel dan menyebabkan
sel hewan secara in vitro (Thorpe, 2007). kerugian serta dapat menunda hasil
pertama kali dibuat oleh George Gey di instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
Baltimore. Dalam penemuan George Gey ini untuk harus dipastikan fungsinya secara
kultur sel yang semakin meluas. Selain itu, melakukan kultur sel (Inamdar, et al., 2012).
penemuan laboratorium ini juga dapat Untuk itu dalam artikel ini akan dibahas
mengembangkan penelitian terkait kanker. secara singkat dan jelas mengenai peralatan
Salah satu manfaat Culture Cell Line Cancer yang dapat digunakan untuk kultur sel.
yang tidak terbatas dari populasi sel yang Metode yang digunakan untuk me
memperbanyak diri di dalam suatu medium pustaka. Pencarian artikel dilakukan secara
yang standar (Holiday dan Valerie, 2011). online seperti: Google Scholar, PubMed, dan
Untuk mendukung semua penelitian web jurnal lainnya. Kriteria Inklusi: Sumber
mengenai sel kultur tentunya harus didukung data yang diambil dari artikel-artikel ilmiah
dengan peralatan yang menunjang penelitian dan buku yang sesuai dengan tema yang
tersebut. Peralatan yang menunjang kultur diambil yaitu kultur sel yang secara
sel ini harus di design dan digunakan dengan khususnya mengenai peralatan yang
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 209
digunakan untuk kultur sel. Sumber yang tetapi diambil 13 artikel yang memenuhi
didapat merupakan artikel yang di publish kriteria inklusi sebagai acuan untuk review
publikasi yang tahun terbitnya lebih tua dapat Berikut ini hasil dari penelusuran studi
yang telah dilakukan, didapat 24 artikel yang untuk kultur sel yang meliputi nama alat
Gambar 1
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011).
2. Sentrifugator
Gambar 2
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
3a. Class II Biosafety Cabinets (BSCs)
Gambar 3
Sumber: (Zhang dan Jeffrey, 2013)
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 210
Gambar 4
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
4. Mikroskop
Gambar 5
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
5. Autoklaf
Gambar 6
Sumber: (Oyawale dan Olaoye, 2007).
6. Freezer
Gambar 7
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 211
Gambar 8
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
8. Bunsen
Gambar 9
Sumber: (Sanders, 2012)
9. Pipet Serologi
Gambar 10
Sumber: (Sanders, 2012).
10. Mikropipet
Gambar 11
Sumber: (Sanders, 2012).
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 212
Gambar 12
Sumber: (Nema dan Sarita, 2011)
Gambar 14
Sumber: (Sanders, 2012).
proses kultur sel yaitu meliputi inkubator, Alat ini merupakan alat yang
(BSCs), mikroskop, autoklaf, freezer, T- kultur sel. Fungsi inkubator ini untuk
Flask, Bunsen, pipet serologi, mikropipet, menyimpan medium sel kultur, dan suhu
nitrogen liquid tank, dan pipet aid/gun inkubator yaitu sekitar 37oC. Untuk
(Robin dan Philip, 2011). Tentunya memastikan akurasi dan stabilitas suhu
pengobatan kanker. Penjelasan mengenai CO2 yang dikalibrasi ulang sekarang dan
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 213
kemudian untuk memastikan akurasi alat kultur sel yang menggunakan bahan
tersebut (Zhu, et al., 2015). yang tidak mudah menguap dan bahan
digunakan untuk setrifugasi yaitu dimana dapat menjalankan dua fungsi sekaligus
proses pemisahan antara manik-manik yaitu, untuk melindungi bahan kultur sel
dengan sel yang mengganggu dengan dan juga untuk melindungi dari pekerja
bantuan putaran secara halus. Pada saat atau peneliti dari agen infeksi yang
sentrifugasi suhu yang digunakan yaitu mungkin terdapat pada bahan kultur sel
20oC karena ketika putaran motor yang digunakan. Kelas II BSCs ini
bergerak akan menaikkan suhu. Oleh kurang kuat jika disalahgunakan, Untuk
karena itu, suhu yang diatur rendah lebih menjamin keamanan membutuhkan
baik agar sel tidak langsung terpapar instalasi yang hati-hati, pemeliharaan,
suhu panas (Nema dan Sarita, 2011). dan menggunakannya secara praktis.
penghalang parsial yang sesuai dengan dengan hati-hati dengan instruksi yang
arah gerakan udara untuk memberikan benar. Karena Kelas II BSCs ini bukan
untuk kultur sel. Kelas II BSCs ini seperti pengotor, aerosol energi tinggi
dipasang pada laboratorium kultur sel (berasal dari sentrifugal dan semprotan),
yang bergantung pada HEPA filter. dan gangguan fisik (Coecke, et al.,
4. Mikroskop 5. Autoklaf
dan 40 kali. Kontras gambar dapat pemeriksaan rutin pada autoklaf harus
fase kontras. Pada mikroskop gambar sel berfungsi untuk memastikan bahwa
yang dihasilkan dapat ditangkap dan autoklaf beroperasi pada suhu dan
Mikroskop ini harus dalam keadaan sel dimana digunakan suhu -80oC.
ketika mikroskop tidak digunakan lagi. fase dimana cairan berubah menjadi
Media kultur sel diletakkan diatas tempat padat pada saat suhunya diturunkan di
mikroskop fase terbalik ini karena jika 2011). Proses pembekuan sel ini
panggung mikroskop biasa, maka sel-sel kontaminan (Zhang dan Jeffrey, 2013).
diamati (Nema dan sarita, 2011). Alat ini merupakan alat yang
(non-toxic), inert, dan harus memiliki secara aseptis. Ada dua jenis tipe pipet
permukaan yang memastikan bahwa sel serologi ini, yaitu terbuat dari kaca dan
mengalami pertumbuhan (Nema dan plastik. Pipet yang terbuat dari plastik
Sarita, 2011). T-Flask ini terdiri dari digunakan untuk satu pakai yang
beberapa tipe dan ukuran berdasarkan biasanya dibungkus oleh kertas dan
luas permukaan dari T-Flask. Tetapi plastik yag seluruh permukaannya harus
yang banyak digunakan untuk kultur sel steril. Sedangkan yang terbuat dari kaca
Alat ini merupakan alat yang jika terlebih dahulu. Biasanya pipet yang
dinyalakan berbentuk api yang fungsinya terbuat dari kaca ini disimpan dalam
terdapat pada kultur sel. Pada saat digunakan ada beberapa tipe ukuran
debu dipaksa naik ke atas dan menjauhi skala µL yang pada ujungnya terdapat tip
menggunakan Bunsen ini harus secara dari beberapa ukuran yaitu P2 untuk
hati-hati (Sanders, 2012). ukuran 0,2-2 µL, P10 untuk 1-10 µL,
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 216
P20 untuk 2-20 µL, P200 untuk 20-200 dua tombol yaitu tombol hisap dan
µL, dan P1000 untuk ukuran 200-1000 tombol tiup. Sumber tenaga pipet-aid
harus secara hati-hati karena mikropipet kabel yang terkoneksi langsung dengan
bahan plastik dalam kemasan steril dan Dalam melakukan proses kultur sel
Dalam alat ini terdapat nitrogen suatu proses kultur sel tersebut. Peralatan ini
cair yang berfungsi untuk mengawetkan yaitu meliputi inkubator, sentrifugator, Class
kultur sel baik dalam fase cair maupun II Biosafety Cabinets (BSCs), mikroskop,
dalam fase uap. Sel disimpan dalam autoklaf, freezer, T-Flask, Bunsen, pipet
Nitrogen Liquid Tank pada suhu -130oC serologi, mikropipet, nitrogen liquid tank,
karena pertumbuhan kristal es terhambat dan pipet aid/gun. Dari peralatan tersebut
pada suhu tersebut (Nema dan Sarita, tentunya mempunyai peran dan fungsi
(Robin dan Philip, 2011). Jadi, alat ini terimakasih kepada pihak yang telah
Fundamentals of Microfluidic Cell Stem Cell Laboratory. Stem Cell Rev and
Knezevic, I, dkk. Guidelines for the Use 8. Nema, R., Sarita, K. An animal cell
4. Holiday, DL, Valerie, S. Choosing the 9. Oyawale, FA, Olaoye, AE. Design and
5. HSE. Health and Safety Executive. 10. Robin, LW, Philip, HS. The Stem Cell
health (5th edn). The Control of Oversight. Method Mol Biol. 2011;767:
11. Sanders, ER. Aseptic Laboratory 13. Zhang, S, Jeffrey, RK. Cell Isolation and
12. Thorpe TA. History of plant tissue Culture at a Higher Temperatire Midly