Asuhan Gizi (Diet Jantung)
Asuhan Gizi (Diet Jantung)
1. PENGKAJIAN GIZI
2. DIAGNOSA GIZI
3. INTERVENSI GIZI
PRESKREPSI DIET
EDUKASI GIZI :
1. Tujuan :
Meningkatkan pemahaman tentang diet dan perubahan perilaku makan pada pasien.
2. Konten Materi :
a. Definisi
Hemoroid adalah bantalan yang terspesialisasi, memiliki banyak vaskular di
dalam anal kanal pada ruang submukosa. Bantalan vaskular ini merupakan struktur
anatomi normal dari anal kanal. Istilah “penyakit hemoroid” ditujukan pada vena-
vena disekitar anus atau rektum bagian bawah mengalami pembengkakan,
perdarahan, penonjolan (prolapse), nyeri, trombosis, mucous discharge, dan
pruritu.
b. Patofisiologi
Secara umum gejala hemoroid timbul ketika hemoroid tersebut menjadi besar,
inflamasi, trombosis, atau bahkan prolaps. Adanya pembengkakan normal pada
bantalan anus menyebabkan dilatasi dan pembengkakan pleksus arterivenous. Hal
ini mengakibatkan peregangan otot suspensorium dan terjadi prolapse jaringan
rektum melalui kanalis analis.
c. Etiologi
Hemoroid terjadi akibat sering mengedan dan BAB yang tidak teratur, yang
merupakan gambaran yang cocok untuk teori pergeseran lapisan anus. Feses yang
keras dan besar, serta tenesmus karena diare menyebabkan bantalan anal bergeser
ke bawah anal kanal dan mukosa yang melapisinya akan menjadi tipis dan rapuh.
Mengedan terus-menerus saat defekasi menyebabkan pengembangan dari bantalan
anal lalu terjadi prolaps akibat regangan berlebihan dari submukosa Treitz’s
muscle.
Gejala hemoroid dibagi menurut asal hemoroid yaitu internal dan eksternal.
Hemoroid internal tidak menyebabkan nyeri kutan karena berada di atas linea
dentata dan tidak diinervasi oleh saraf kutaneus. Tetapi hemoroid ini bisa
mengalami perdarahan, prolaps, dan iritasi serta gatal di perianal. Perdarahan
umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna akibat trauma oleh feses
yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan
feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah.
Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar
menyebabkan prolapse
Defekasi yang lama, baik karena konstipasi atau diare akan mengakibatkan
terjadinya hemoroid. Oleh karena itu, tujuan utama terapi hemoroid adalah
meminimalisir mengerasnya feses dan mengurangi mengejan saat defekasi. Ini
biasanya dapat dicapai dengan menambah jumlah cairan dan serat pada makanan
sehari-hari. Direkomendasikan untuk mengkonsumsi serat tidak larut sebanyak 25-
30 gram per hari
Tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makanan sesuai dengan
kebutuhan gizi sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi dapat
berjalan normal sehingga dapat mencegah obstipasi, hemoroid, dan diverticulosis.
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan
aktivitas. Karbohidrat, protein, dan lemak cukup. Vitamin dan mineral tinggi
terutama vitamin B untuk membantu memperkuat saluran otot cerna. Cairan tinggi
untuk memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu
merangsang peristaltik usus.
Serat tinggi yang diberikan sebaiknya berasal dari serat larut air yang berasal
dari beras tumbuk, beras merah, roti gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan buah.
Kacang-kacangan yang dianjurkan seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, serta olahan kacang seperti tahu dan tempe. Beberapa sayuran yang tinggi
serat diantaranya adalah daun singkong, daun papaya, daun kacang panjang,
brokoli, jagung muda, oyong, pare, buncis, kacang panjang, dan ketimun. Buah-
buahan yang berserat tinggi diantaranya adalah jeruk, nanas, manga, salak, pisang,
pepaya, sirsak, serta buah yang dimakan dengan kulitnya seperti apel, anggur,
belimbing, dan jambu biji