Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Gizi Penyakit Hemoroid

1. PENGKAJIAN GIZI

DATA TERKAIT GIZI STANDAR MASALAH


PEMBANDING/NILAI
NORMAL
Antropometri : IMT normal = 18,5-25
BB = 62 kg BBI = 64,8 kg
TB= 172 cm
IMT = 20,95 (normal),
BBI = 64,8 kg

Diet/Riwayat Gizi : - Tk kon protein : - Asupan oral


- Kebiasaan makan tidak adekuat
kurang teratur : 3-4 x
sehari
- Sering mengkonsumsi
makanan diluar rumah
- Suka makanan
berlemak dan digoreng
- Susunan hidangan :
nasi, sayur, lauk dan
kadang kadang buah
- Makanan selingan :
pisang goring, krupuk
babi
- Tingkat konsumsi
protein : 120.56 %
- Tk konsumsi lemak :
134.83%
- Tk kon energy : 78.12
%
Fisik /Klinis : - BUN : 5.0 – 23.0 - Gangguan
- Sesak nafas di dada 1 - Creatinine : 0.5 – 1.20 fungsi
minggu lalu - WBC : 4.10 – 10.9 gastrointestina
- Mual dan muntah - Lym : 1.00 – 4.00 l
- Keadaan lemah - Mono : 0.1 – 1.2 - Perubahan
- Batuk + dahak - SGOT : 0.0 - 38 nilai lab terkait
- BUN : 190 mg/dl - SGPT : 0.0 - 41 zat gizi
- Creatinine : 2.6mg/dl - GDS : 55 - 115
- WBC : 14 K/UL - Cholest total : 110 - 200
- Lym : 2
- Mono : 0.4
- SGOT : 58 U/L
- SGPT : 32 U/L
- GDS : 189 mg/dl
-Cholest total : 185
mg/dl
Riwayat Individu : - -
- Memiliki riwayat
stroke 5 th lalu

2. DIAGNOSA GIZI

NO PROBLEM ETIOLOGI /AKAR TANDA /GEJALA


MASALAH
1. Gangguan fungsi Karena penyakit - Mual dan
gastrointestinal muntah
2. Kelebihan asupan oral - Tingkat
konsumsi
protein
melenihi batas
normal 120,56
%
- Tingkat
konsumsi
lemak
melenihi batas
normal 134,83
%
3. Perubahan nilai lab terkait - BUN > 23.0
zat gizi - Creatinine > 1.20
- WBC > 10.9
- SGOT >38
- GDS >115

3. INTERVENSI GIZI

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


1 P (Problem ) Gangguan fungsi Tujuan:
gastrointestinal menghilangkan
gangguan fungsi
gastro intestinal
E (Etiologi) Karena penyakit Cara : dengan
hemoroid atau wasir memberikan Diet
Tinggi Energi
Tinggi Protein dan
Diet Tinggi Serat
dalam bentuk
makanan lunak
S ( Sign/Simptom) - Susah BAB dan Target : dalam
nyeri waktu 3 hari
- Panas saat BAB gangguan fungsi
- Feses berdarah gastrointestinal
- Dilubang anus dapat berangsur-
terdapat tonjolan angsur hilang
yang
membengkak
dan berdarah

PRESKREPSI DIET

 Jenis Diet : Diet Tinggi Serat


 Tujuan Diet :
Tujuan diet Tinggi Energi Tinggi Protein adalah memenuhi kebutuhan energi
dan protein yang meningkat, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh. Dan tujuan diet Tinggi Serat adalah untuk memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merengsang peristaltik usus agar
difekasi berjalan normal.
 Syarat diet :
- Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1483.9 kkal
- Protein tinggi yaitu 25% dari kebutuhan = 92.74 gram
- Lemak sesuai kebutuhan yaitu 20% dari kebutuhan = 32.97 gram
- Karbohidrat diberikan 55% dari kebutuhan energi total = 204.03 gram
- Cairan diberikan 90/kg BB yaitu 2100 ml
- Serat tinggi yaitu 35 gram perhari
- Makanan yang diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Bentuk : Makanan Lunak
 Jalur pemberian : Oral
 Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan
 Nilai Gizi
Energi : 1483.9 kkal
Protein : 92.74 gram
Lemak : 32.97 gram
KH : 204.03 gram
Serat : 35 gram

EDUKASI GIZI :

1. Tujuan :
Meningkatkan pemahaman tentang diet dan perubahan perilaku makan pada pasien.
2. Konten Materi :

a. Definisi
Hemoroid adalah bantalan yang terspesialisasi, memiliki banyak vaskular di
dalam anal kanal pada ruang submukosa. Bantalan vaskular ini merupakan struktur
anatomi normal dari anal kanal. Istilah “penyakit hemoroid” ditujukan pada vena-
vena disekitar anus atau rektum bagian bawah mengalami pembengkakan,
perdarahan, penonjolan (prolapse), nyeri, trombosis, mucous discharge, dan
pruritu.

b. Patofisiologi

Secara umum gejala hemoroid timbul ketika hemoroid tersebut menjadi besar,
inflamasi, trombosis, atau bahkan prolaps. Adanya pembengkakan normal pada
bantalan anus menyebabkan dilatasi dan pembengkakan pleksus arterivenous. Hal
ini mengakibatkan peregangan otot suspensorium dan terjadi prolapse jaringan
rektum melalui kanalis analis.

c. Etiologi

Hemoroid terjadi akibat sering mengedan dan BAB yang tidak teratur, yang
merupakan gambaran yang cocok untuk teori pergeseran lapisan anus. Feses yang
keras dan besar, serta tenesmus karena diare menyebabkan bantalan anal bergeser
ke bawah anal kanal dan mukosa yang melapisinya akan menjadi tipis dan rapuh.
Mengedan terus-menerus saat defekasi menyebabkan pengembangan dari bantalan
anal lalu terjadi prolaps akibat regangan berlebihan dari submukosa Treitz’s
muscle.

d. Gejala dan Tanda

Gejala hemoroid dibagi menurut asal hemoroid yaitu internal dan eksternal.
Hemoroid internal tidak menyebabkan nyeri kutan karena berada di atas linea
dentata dan tidak diinervasi oleh saraf kutaneus. Tetapi hemoroid ini bisa
mengalami perdarahan, prolaps, dan iritasi serta gatal di perianal. Perdarahan
umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna akibat trauma oleh feses
yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan
feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah.
Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar
menyebabkan prolapse

e. Diet Serat Tinggi

Defekasi yang lama, baik karena konstipasi atau diare akan mengakibatkan
terjadinya hemoroid. Oleh karena itu, tujuan utama terapi hemoroid adalah
meminimalisir mengerasnya feses dan mengurangi mengejan saat defekasi. Ini
biasanya dapat dicapai dengan menambah jumlah cairan dan serat pada makanan
sehari-hari. Direkomendasikan untuk mengkonsumsi serat tidak larut sebanyak 25-
30 gram per hari

Tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makanan sesuai dengan
kebutuhan gizi sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi dapat
berjalan normal sehingga dapat mencegah obstipasi, hemoroid, dan diverticulosis.
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan
aktivitas. Karbohidrat, protein, dan lemak cukup. Vitamin dan mineral tinggi
terutama vitamin B untuk membantu memperkuat saluran otot cerna. Cairan tinggi
untuk memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu
merangsang peristaltik usus.

Serat tinggi yang diberikan sebaiknya berasal dari serat larut air yang berasal
dari beras tumbuk, beras merah, roti gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan buah.
Kacang-kacangan yang dianjurkan seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, serta olahan kacang seperti tahu dan tempe. Beberapa sayuran yang tinggi
serat diantaranya adalah daun singkong, daun papaya, daun kacang panjang,
brokoli, jagung muda, oyong, pare, buncis, kacang panjang, dan ketimun. Buah-
buahan yang berserat tinggi diantaranya adalah jeruk, nanas, manga, salak, pisang,
pepaya, sirsak, serta buah yang dimakan dengan kulitnya seperti apel, anggur,
belimbing, dan jambu biji

4. MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Target/Tujuan Capaian/Hasil Evaluasi Tindak lanjut


Monitor
Gangguan Dalam 3 hari 50% gangguan Gangguan Melanjutakan
fungsi gangguan gastrointestinal gastrointestinal pemberian diet
gastrointestinal gantrointestinal sudah dapat belum dapat dan melakukan
berangsur- diatasi diatasi konseling gizi.
angsur hilang

Anda mungkin juga menyukai