Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

SPESIFIKASI ALAT
PT Indocement tunggal Prakarsa Tbk. Menggunakan banyak peralatan dalam
proses produksi semen . Peralatan yang digunakan dalam industri semen, terutam
oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa dibedakan menjadi dua kategori yaitu
peralatan utama dan peralatan pendukung. Penjelasan lebih lengkap akan diuraikan di
sub-bab ini :
4.1 Alat Utama
4.1.1 Impect Hammer Crusher
Fungsi : Untuk Mencampur, mengeringkan dan
menggiling memperkecil ukuran batu kapur
dan sand koreksi ( size reduction ).
Tipe : PHM 2600 x 2600
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 220 ton/jam
Berat Per Hammer : 20 Kg
Feed Size : 0 – 80 mm
Product Size : 0 – 8 mm
Kualitas hasil : 12 % residu pada mesh ukuran 90 𝜇m
Daya motor : 480 KW
4.1.2 Unit Raw Grinding Mill
Spesifikasi :
Type : Center charge, center discharge, center
drive, closed circuit system
Capacity : 120 tons/hour (produk) at fineness of less
than 12% residu on 170 mesh
Shell size : 3,9 m inside dia × 12 m long
Mill speed : 15,6 rpm
Grinding media required : 180 tons (Item E-07.4)
Electric motor required : 2500 kW, 750 rpm , wound rotor induction
motor (item E-07.2)
Diameter :5m
Panjang : 9,8 m
Lebar :9m
Jumlah ruangan :1
Kualitas hasil : 12 % residu pada mesh ukuran 90 𝜇m
Fungsi : Mengerinhkan dan mengiling raw material
yang akan diumpankan ke kiln
Cara Kerja :
Umpan segar (fresh material ) seperti batu kapur (Limstone) , pasir
besi (pyret cinder) . tanah liat (Clay) dan sandy clay masuk ke raw grinding
mill. Disini terdapat dua proses yaitu pengeringan (dryng) dan
penggilingan (grinding) . Di bagian dalam raw grinding mill terdapat liner
dan lifter. Liner digunakan pada proses pengeringan, liner berfungsi
menghamburkan fresh material hingga mencapai ketinggian tertentu dan
kemudian menjatuhkan fresh material. Diharapkan fresh material saling
kontak dan suhu fresh material menjadi seragam . Pada proses
penggilingan (grinding), fresh material digiling menggunakan bola baja
(steel ball) dengan ukuran yang bervariasi. Ukuran bola baja yang
bervariasi agar tumbukan antar fresh material lebih sempurna dan
menghasilkan produk raw mill yang disebut dengan meal yang seragam
dan tercampur merata.
4.1.3 Central Drive
Fungsi : sebagai motor penggerak raw mill
Continous power output : 5050 kW
Speed reduction : 76,15
Power of mill motor : 5600 kW
Speed of mill motor : 990 rpm
Power of auxiliary motor : 135 kW
Speed of auxiliary motor : 960 rpm
Main power of main Gear : 5600 rpm
Theoritical life time of
main gear : 100.000 h
4.1.4 Air Separator
Fungsi : Memisahkan antara material kasar dan
material halus yang telah digiling oleh raw mill
Type : Static separator
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 90 ton/jam
Kualitas hasil : <16 % residu pada 170 mesh
Diameter : 7,8 m
Desain : pelat baja dengan lubang dan cakar,
penyisipan kerucut dengan bilah terpusat
4.1.5 Turbo Air Separator with Single Separator
Fungsi : Memisahkan antara materi yang halus
dengan materi yang kasar dengan
menggunakan blade.
Tipe : T.S.U.
Diameter :8m
Speed of motor for Fan : 1480 rpm
Motor power for fan : 380

4.1.6 Hot Gas Separator


Fungsi : sebagai penghasil gas panas
Fuel : light heavy oil diesel
Net calorific value : 9700 Kcal/kg
Heating capacity : 4 x 106 Kcal/h
Outlet temperature : 800 0C
Mixing air fan : Motor power : 4 KW
Oil pressure regulator : included with motor : 3 KW
Combustion air fan : Motor power : 11 KW
4.1.7 Blending Silo
Fungsi : Menghomogenkan sekaligus menampung tepung
baku (raw meal) dari air slide yang akan diumpankan
ke SP.
Jumlah : 2 unit
Kontruksi : Beton
Kapasitas :15.000 ton/silo
Diameter : 18 m
Tinggi : 52
Prinsip kerja :
Pencampuran material berdasarkan pembentukan layer-layer
material yang berbeda komposisi yang akan bercampur sewaktu material
keluar dari silo. Selain itu selama di dalam silo material diaerasi oleh
udara bertekanan.
Tujuan :
Menghomogenkan sekaligus menampung tepung baku (raw meal)
dari air slide yang akan diumpankan ke kiln.
Cara kerja :
Produk raw grinding mill masuk dari bagian atas blending silo
melalui Air Lift System dan keluar secara bergantian sehingga akan
terbentuk layer-layer atau lapisan-lapisan. Pengeluaran material dilakukan
bersama melalui 2 dari 8 flow gate pada setiap silo.
Pengeluaran melalui flow gate ini diulang dalam selang waktu
tertentu, dimana satu siklus lengkap memerlukan waktu 12 menit. Selama
proses tersebut material diaerasi oleh 5 buah kompresor pada bagian
bawah layer tersebut dengan tekan tinggi (3,9 kg/cm2) dan tekanan
rendah (1,3 kg/cm2). Material yang keluar selanjutnya akan ditampung
dalam sentral hopper melalui air slide yang diatur oleh bukaan valve.
4.2 Unit Kiln
4.2.1 Suspension Preheater
Spesifikasi :
Type : Multi cyclone type
Capacity : Rating 150 metric tons per day
System height : About 53 m, from ground level to topmost platform cyclone
size( about)
First stage : 6200 mm dia.× 1
Second stage : 5500 mm dia.× 1
Third stage : 5500 mm dia.× 1
Fourth stage : 3300 mm dia.× 1
Prinsip kerja :
Pusaran angin yang disebabkan karena putaran tangensial antara
umpan dan gas panas dalam siklon menyebabkan terjadinya gaya
sentrifugal, gaya gravitasi, dan gaya angkat. Butiran material kasar
dipengaruhi oleh gaya sentrifugal sedangkan material halus dipengaruhi oleh
gaya angkat
Tujuan :
Pemanasan awal dan prekalsinasi raw meal sebelum masuk kiln.
Cara kerja :
Tepung baku masuk ke suspension preheater melalui saluran
penghubung (connecting duct) pada cyclone 4. Sistem suspension preheater
terdiri dari 5 cyclone yang berhubungan satu dengan yang lain secara
bertingkat. Tepung baku mengalami pemanasan secara berulang di sepanjang
tingkatan cyclone dan material terpisah dari gas panas dengan gaya tangensial.
Proses pemindahan panas (heatexchanger) yang efektif berlangsung pada saat
raw meal melayang dalam aliran sisa gas panas dari kiln.
Pada cyclone preheater, raw meal diumpankan ke dalam inlet gas
pipe. Proses pemindahan panas berlangsung secara counterm current pada
inlet gas pipe ini dan selanjutnya di dalam cyclone, raw meal dipisahkan dari
gas dimana keduanya mempunyai temperature yang hampir sama.
Sisa gas panas keluar karena hisapan suspension preheater fandan
digunakan kembali untuk pengeringan dan penggilingan di raw mill. Begitu
seterusnya sampai semua cyclone dilewati, kemudian tepung baku masuk ke
kiln
4.2.2 Rotary Kiln
Spesifikasi :
Desain :FLS
Type Calciner : SLC-D
Calciner Burner : Vertical Duoflex burner
Kiln feeding system :Bucket elevator
Fuel ratio kiln : calciner % : 60/40
TAD : TAD
Cooler system : grate cooler
Capacity : Rating 1500 tons per day
Size : Diameter 5,4 m ; length 73,6 m
Slope of shell : 3,5% (tan 𝜃 )
Electric motor required : 240 Kw . 750-250 rpm direct current motor
(Item G-13.4)
Prinsip kerja :
Pemanasan berlangsung secara counter current dan posisi kiln yang
miring dan berputar menyebabkan gaya dorong umpan sehingga material bisa
bergerak kearah outlet kiln menuju ke coller setelah mengalami kontak
dengan panas.
Tujuan :
Sebagai tempat proses kalsinasi lanjutan dan sinterisasi tepung baku
menjadi klinker.
Cara Kerja :
Umpan kiln dari Suspention Preheater dengan suhu 800oC masuk
melalui ujung rotary kiln (inlet hood). Tenaga gerak dari motor dan main gear
menyebabkan kiln berputar dan karena pengaruh dari kemiringan dan gaya
putar kiln maka umpan kiln akan bergerak perlahan di sepanjang kiln dan dari
arah yang berlawanan gas panas hasil pembakaran batu bara dihembuskan
oleh burner sehingga terjadi kontak panas dan perpindahan panas antara
umpan kiln dengan gas panas. Kontak panas tersebut mengakibatkan
terjadinya reaksi kimia untuk membentuk komponen semen. Di dalam rotary
kiln terdapat 4 macam pembagian proses yaitu :
1. Kalsinasi (800 – 900oC)
2. Transisi kalsinasi – Sintering (900 – 1250oC)
3. Sintering (1250 – 1450oC)
4. Pendinginan (1450 – 1240oC)

4.2.3 Grate Cooler


Fungsi : Menurunkan temperature klinker secara tiba tiba
dengan udara yang dihembuskan oleh fan coller
Type : Horizontal tripple deck Grate
Kapasitas : 3200 ton/hari
Daya : 30 KW / grate
Jumlah : 1 buah
Panjang grate : 30 m
Lebar grate : 3,66 m
Jumlah grate : 2 grate
Jumlah fan : 16 unit
Prinsip kerja :
Mendinginkan clinker secara mendadak yang terdiri dari
kompartemen-kompartemen dan dilengkapi dengan 16 Cooling Fan sebagai
udara pendingin Clinker.
Tujuan :
Menurunkan suhu klinker secara tiba-tiba dengan udara yang
dihembuskan oleh fan supaya diperoleh clinker dalam bentuk amorf.
Cara kerja :
Proses pendinginan dalam cooler dilakukan secara tiba-tiba agar
komposisi semen tidak berubah karena laju pendinginan klinker
mempengaruhi perbandingan kandungan kristal dan fase cair dalam
klinker.Pendinginan yang lambat mendorong pertumbuhan mineral klinker.
Proses pendinginan klinker terbagi dua tahap, yaitu : Pada tahap 1
yang dilakukan secara tiba-tiba dari suhu 12000C menjadi 850 - 9000C.
Sedangkan pada tahap kedua, dilakukan pendinginan lanjutanehingga suhu
klinker turun menjadi 75 - 1500C.
Grate cooler yang digunakan terdiri atas 2 buah grate yang disusun
secara horizontal. Grate pertama letaknya lebih tinggi daripada grate kedua,
dan berfungsi untuk proses pendinginan dan menghindari proses
pembentukkan C2S dari C3S agar standar klinker dapat dicapai dan
menghindari terjadinya snowman/coating di dinding grate. Sedangkan grate
kedua berfungsi untuk proses pendinginan

4.2.4 Clinker Silo


Fungsi : Tempat penampungan klinker setelah melewati
cooler sebelum digiling di unit Finish mill
Kapasitas : 40.000 ton/silo
Jumlah silo : 2 unit
Diameter : 30 m
4.3 Unit Finish Mill
4.3.1. Cement Mill
Fungsi : Menggiling campuran klinker dan gypsum
menjadi semen
Type : Compound Cement Mill
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 80 ton/jam
Diameter : 5,2 m
Panjang : 17,6 m
Ketebalan shell : 55 – 65 – 100 mm
Kecepatan mill : 15 rpm
Jumlah ruangan :2
Konsumsi energi mill : 6300 KW
Kehalusan produk : 170 Mesh
Prinsip kerja :
Cement Mill yang digunakan adalah tipe Ball Mill yang terbuat dari
plat baja berbentuk silinder horisontal, dimana didalamnya dilapisi oleh linier
yang terbuat dari baja tuang yang dipasang menempel pada dinding.
Ball Mill terdiri dari dua chamber dimana masing-masing chamber
mempunyai ukuran bola yang berbeda yaitu Chamber I yang panjangnya 4 m
berisi bola-bola logam berdiameter 40 – 70 mm sedangkan Chamber II yang
panjangnya 8 m berisi bola-bola logam berdiameter 17 – 30 mm. Antara
kedua chamber tersebut terdapat semacam sarangan atau sekat yang berfungsi
sebagai penyaring material yang sudah agak halus dan mencegah
bercampurnya bola-bola logam yang ada di chamber I (pertama) dan II
(kedua).
Tujuan :
Menggiling campuran klinker,lime stone dan gipsum menjadi semen.
Cara kerja :
Umpan yang berupa klinker dan gipsum masuk ke Finish Mill melalui
Feed Chute. Karena perputaran mill maka akan menyebabkan gerakan pada
bola-bola baja dan material. Oleh adanya tumbukan dan gesekan antara bola-
bola baja dan material maka material akan mengalami penghancuran dan
penghalusan.Diantara chamber I dan II dipisahkan dengan sekat difragma.
Material setelah dihancurkan di chamber I masuk ke celah diafragma
karena adanya gaya putaran dari mill menuju ke chamber II. Pada chamber II
material akan dihaluskan oleh bola-bola baja namun ukurannya lebih kecil
daripada chamber I. Adanya perputaran mill menyebabkan bola-bola baja
berputar sehingga material terjepit dan mengalami gesekan. Material yang
sudah halus akan ditarik oleh fan masuk separator untuk dilakukan pemisahan
antara material halus dan yang kasar. Material semen yang halus akan
langsung dibawa ke semen silo, sedangkan yang masih kasar akan direcycle
ke Finish Mill untuk digiling lagi.
4.3.2 Air Separator
Tujuan :
Untuk memisahkan antara partikel yang halus dengan partikel yang
masih kasar.
Fungsi : Memisahkan antara material kasar dan material halus
yang telah digiling oleh raw mill
Type : Cyclone ZUB42
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 80 ton/jam
Kualitas hasil : <12 % residu pada 170 mesh
Diameter : 4,2 m
Motor listrik : 200 KW, 365 – 1450 rpm
Prinsip kerja :
Prinsip kerja dari separator ini adalah material umpan dimasukkan
melalui chute ke atas distributor plate yang mendispersikan partikel ke dalam
aliran udara. Udara bersama dengan partikel yang terdispersi mengalir ke atas
dan melewati rotating counterblade. Partikel kasar terlempar keluar akibat
gaya sentrifugal, kemudian menumbuk dinding dan jatuh masuk ke dalam
tailing cone sedangkan udara dengan partikel halus mengalir melalui fan
menuju fine chamber. Di sini material halus dipisahkan dari udara dan
terkumpul di dalam outer cone. Udara bersama dengan sejumlah material
halus kembali ke zona pemisahan melalui air vane.
Separator memiliki fineness range sekitar 3000-6000 cm2/g yang
dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk mendapatkan material yang
lebih halus atau lebih kasar. Pada separator jenis ini ada sebagian peralatan
pemisahan yang berputar/bergerak untuk melakukan proses pemisahan
partikel.
4.3.3 Cement Silo
Fungsi : tempat penampungan dan homogenisasi
semen yang telah digiling di dalam cement
mill
Diameter : 22 m
Filling height : 50 m
Internal height : 52 m
Active volume
Diameter of central : 17000 m3
chamber :8m

4.4 Unit Packing


4.4.1 Vibrating Screen
Fungsi : Menyaring/memisahkan semen dari pengotor
Jumlah : 4 unit
Screening surface : 5,6 m2
Mesh : 4 mm
Motor : 5,5 kw, 1500 rpm
4.4.2 Rotary Packer
Fungsi : Memasukkan semen ke dalam kantong kemasan
Jenis : Haver Rolo Packer Compact 8 RC
Kapasitas : 220 ton/jam
Jumlah packer : 4 unit
Jumlah pengisian : 8 lubang
Arah rotasi : Kanan
Diameter : 1,6 m
Tinggi : 1,8 m
Udara tekan : 5 bar
Daya yang dibutuhkan : 15

4.5 Spesifikasi Alat Pendukung


4.5.1 Bucket Elevator
Fungsi :
Mengangkut bahan yang berupa serbuk, butiran atau bongkahan
kecil dengan posisi vertical dari bawah ke atas dengan sudut kemiringan
sampai 90°.
Type : Centrufugal Distchanger vertical chain
Kapasitas : 325 m3/jam
Lebar bucket : 406 mm
Tinggi bucket : 35,5 m
Kecepatan bucket : 1,1 m/detik
Daya motor : 74 KW

4.5.2. Apron Conveyor


Fungsi : Mengangkut material berat dalam jarak pendek.
Type : Inclined
Kapasitas : 50 ton/jam
Lebar : 1,8 m
Kecepatan apron : Maks 8,5 m/menit
Daya motor : 37 KW
Kecepatan putar motor : 4 rpm
Berat alat : 15,8 ton
4.5.3 Belt Conveyor
Fungsi :
Mengangkut material yang berupa tepung, butiran atau bongkahan
kecil dengan posisi mendatar / miring dengan kemiringan max 30°.
Type : Through Type
Kapasitas : 120 ton/jam
Lebar belt : 0,8 m
Kecepatan angkut : 0,49 m/det
Daya motor : 22 KW
Kecepatan putar motor : 120 rpm
Sudut kemiringan : 30o
4.5.4 Screw Conveyor
Fungsi :
Mengangkut material yang berupa tepung dengan arah horizontal
dalam ruangan yang tertutup, dari electrostatic precipitator ke air slide
Kapasitas : 10 ton/jam
Type : Enclosed through type
Kecepatan : 50 rpm
Panjang screw : 25 m
Diameter screw : 0,8 m
Daya motor : 30 KW
4.5.5 Air Slide
Fungsi :
Sebagai alat transportasi media material yang telah halus dengan cara
fluidisasi dari electrostatic precipitator ke blending silo
Type :Enclose through type
Kapasitas : 100 ton/jam
Panjang : 42,4 m
Lebar : 304 mm
Daya motor : 450 KW
Sudut inklinasi : 8o
4.5.6. Dust Collector
Fungsi : Mengumpulkan debu yang keluar dari peralatan
Type : Bag Filter
Kapasitas Filtrasi : 350 m3/menit pada 80 oC
Tekanan udara : 5 bar
Kecepatan motor : 300 rpm
Daya motor : 2,2 KW
Dust content : 30gr/Nm3
Luas filter : 4,068 m2
Cara kerja :
Udara yang mengandung debu dihisap oleh fan yang diletakkan di
ujung dekat bag filter. Sebelum dikeluarkan udara yang mengandung debu
dilewatkan kantong-kantong penangkap debu. Debu akan menempel pada
kantong sedangkan udara bebas dikeluarkan lewat cerobong. Pengaturan
pengeluaran debu dari kantong filter dilakukan oleh remote cyclic timer
secara periodik dan solenoide valve akan terbuka. Akibat bukaan valve ini
maka udara bertekanan akan mengalir sehingga mampu mengeluarkan
debu debu yang menempel pada kantong penangkap debu.
4.5.7. Elektrostatik Precipitator
Fungsi : Menangkap debu yang ada dalam aliran gas yang akan dibuang
keluar melalui cerobong sehingga tidak menimbulkan polusi
debu.
Type : Horizontal flow, 2 zone HPV 12-6-6/6
Kapasitas : 5000 m3/menit
Arus : DC
Voltase : >40 kV
Precipitator chamber : 7390 m3/menit
Daya :893 KW
Effective plate length : 13.820 mm
Effective plate width : 1250 ton/jam
Effective plate hight : 11300 mm
Cara kerja :
Electrostatic Precipitator merupakan peralatan yang berfungsi
untuk membersihkan gas hasil proses dengan menggunakan kekuatan
medan listrik untuk memindahkan partikel padat yang terbawa di dalam
aliran gas. Debu dialirkan melewati sebuah medan listrik yang berada
diantara elektroda yang mempunyai jenis kutub yang berlawanan.
Discharge elektroda menginduksikan muatan negatif pada partikel
dan kemudian partikel akan ditangkap oleh collecting electroda yang
berkutub positif relatif terhadap discharge elektroda dimana di dalam
prakteknya collecting electroda dihubungkan ke tanah (ground). Partikel
yang ditangkap oleh collecting elektroda merupakan lapisan-lapisan debu
yang kemudian dengan menggunakan gaya mekanik berupa rapping akan
terhempaskan masuk ke dalam hooper.
4.5.8 Weighing Feeder
Fungsi :
Menimbang material yang keluar dari hopper sebelum dibawa ke
raw mill agar didapat laju material yang konstan.
Type : Belt Type Constan Feeder
Kapasitas : 30 – 150 ton/jam
L.ebar : 1,2 m
Panjang :3,8 m
Eletric Motor : 11 KW
4.5.9. Scrapping Reclaimer
Fungsi :
Menimbun dan menggaruk material dari storage yang kemudian
diangkut oleh belt conveyor menuju hopper, misalnya reclaimer untuk
mengambil clay
Type : Rail Mounted Chain
Kapasitas : 130 ton/jam
Panjang scrapping : 19 m

4.5.10. Circulator Stock Pile


Fungsi : memindahkan bahan baku dari storage ke belt conveyor secara
circular
Stocking capacity : 2500 t/h
Reclaiming capacity : 800 t/h
Number of pile : 2 semi circulars
Diameter rail : 122 m
Diameter pile : 121 m
Angle of repose : 37 oC
4.5.11. Drag Chain
Fungsi : Sebagai alat transportasi material
Number :2
Material handle : Raw material / dust kiln
Bulk density : 0,7 T/m3 - 0,3 T/m3
Temperature of the
material : 80 - 100 C
Capacity : 270 m3/h for each max.
Conveying speed : 0,25 m/s
Width of the chain : 770 mm
Distance between centres : 23 m
Power requirement : 20 kW
4.5.12. Air Lift Conveyer
Fungsi : Sebagai alat transportasi material
Number :2
Material conveyed : Raw meal
Number of through :6
Through size : 250 mm
Trough length : 5,2 m
Trough inclination : 8%
Conveying capacity : 40000% T/h
Porous media : Polyester
Number of fan :1
Power of motor : 11 kW
Speed of motor : 3000 Rpm
YANG DI KETIK DI BAWAH INI

4.1.2 Raw Meal Silo


Spesifikasi :
Type : Steel construction
Capacity : Approx.2000 tons(each)
Effecyive dimension : 11 m dia, 23 m height
(Spesifikasi mesin-mesin Plant 7-8)\
Fungsi :
Homogenizing dan tempat penampung meal yang akan diumpankan ke dalam kiln
Cara Kerja :
Produk raw mill atau disebut dengan meal masuk ke dalam raw mill silo. Silo ini
digunakan sebagai tempat penyimpanan sebelum meal diumpankan ke kiln.
Didalam silo ini terdapat aerator yang berfungsi untuk meng-homogenizing-
kan meal. Proses menggunakan udara yang disemburkan oleh blower .
4.1.3 Suspension Preheater
Spesifikasi :
Type : Multi cyclone type
Capacity : Rating 150 metric tons per day
System height : About 53 m, from ground level to topmost platform cyclone size(
about)
First stage : 6200 mm dia.× 1
Second stage : 5500 mm dia.× 1
Third stage : 5500 mm dia.× 1
Fourth stage : 3300 mm dia.× 1
(Spesifikasi mesin-mesin Plant 7-8)
Fungsi :
Untuk mengurangi beban kerja kiln dengan pemanasan dan kalsinasi awal raw meal
sebelum masuk kiln
Cara Kerja :
Meal masuk ke bagian top cyclone , cyclone lima, kemudian karena adanya gaya
hispaan dari SP fan maka gas panas dan debu akan tertarik oleh hisapan SP
fan dan meal yang akan jatuh ke cyclone empat, prinsip kerjanya sama dengan
saat berada di cyclone lima hingga material jatuh ke cyclone berikutnya dan
gas panas tertarik ke cyclone sebelumnya hingga mencapai cyclone dua
Pada cyclone dua ini terdapat dua aliran . Aliran pertama untuk membawa material
masuk ke dalam riser duck, sedangkan aliran kedua untuk membawa material
masuk ke dalam calciner , hasil kalsinasi di calciner ini kemudian akan masuk
juga ke riser duct
Selanjutnya meal yang sebagian besar telah terkasinasi di riser duct dan calciner
kemudian dialirkan menuju kiln
4.1.4 Rotary Kiln
Spesifikasi :
Desain :FLS
Type Calciner : SLC-D
Calciner Burner : Vertical Duoflex burner
Kiln feeding system :Bucket elevator
Fuel ratio kiln: calciner % : 60/40
TAD : TAD
Cooler system : grate cooler
Capacity : Rating 1500 tons per day
Size : Diameter 5,4 m ; length 73,6 m
Slope of shell : 3,5% (tan
Electric motor required : 240 Kw . 750-250 rpm direct current motor (Item G-13.4)
(Spesifikasi mesin-mesin Plant 7-8)
Fungsi :
Penyempurnaan proses kalsinasi dan sinterisasi tepung baku (meal) menjadi klinker
Cara Kerja :
Umpan masuk yang sebagian telah ter kalsinasi kemudian dimasukkan ke dalam kiln
melalui kiln inet hood dari suspension preheater pada suhu ± 9000 C ke dalam
kiln yang digerakkan motor penggerak . Outlet mill dilengkapi dengan alat
pembakar bahan bakar. Dari ujunh ini disemburkan gas panas dari hasil
pembakarab batu bara yang arahnya berlawanan dengan material masuk dan
gas panas dari cooler yang masuk ke kiln. Klinker yang dihasilkan bersuhu
12000 C. Posisi kiln agak miring memungkinkan material bergerak atau
mengalir mendekati ujung pembakaran.
4.1.5 Dust Collector
a) Electrostatic Precipitator
Spesifikasi :
Type : Steel casing, out door type
Volume of gases : 4500 m3/ min
Temperature : 1300 C
(Spesifikasi mesin-mesin plant 7-8)
Fungsi :
Menangkap debu dalam aliran gas yang akan dibuang melalui cerobonh ,
sehingga tidak menimbulkan polusi debu
Cara Kerja :
Penangkapan debu dari gas pada EP menggunkan arus listrik yang akan
dialirkan pada discharge electode. Debu dalam gas yang melewati discharge
electrode akam terionisasi oleh arus listrik sehingga menjadi bermuatan
negative. Debu yang sudah menjadi bermuatan negative akan bergerak
menuju collecting plate yang bermuatan positif. Debu tersebut akan
menempel pada collecting plate hingga pada interval waktu tertentu aka nada
hammer yang memukul plate. Debu yang menempel dan berkumpul pada
collecting plate akan jatuh ke bagian penampung (dust bin). Setelah itu akan
ditransportasikan menggunakan screw conveyor
b) Bag Filter
Spesifikasi :
Air flow at filter inlet : 9000 m3/h
Filtering area : 72 m2
Required compresed air : 14 m3/h
Dust content : 30 gr/Nm3
Fungsi :
Mengumpulan debu yang keluar darei peralatan
Cara kerja :
Dalam bag filter terdapat bag-bag yang disanggah oleh gate yang terbuat dari
besi. Debu masuk ke bagian bag-bag tersebut , kemudian pada suatu waktu,
bag dif urging menggunakan udara. Udara ini berasal dari fan. Debu-debu
tersebut kemudian akan jatuh ke bagian bawah bag filter.

4.1.6 Grate cooler


Spesifikasi :
Type : Horizintal double-deck grate type
Capacity : Rating 1500 metric tons per day
Size : Grade width = 3360 mm
Grade length = 20400 mm
Clinker temperature after cooling : Not higher than 600 C plus ambient
temperature at 1500 metric tons per day when clinker is 93% minus 25 mm
Number of fans : 5
Electric motor : a) High Temperature part (1-22 kW) , 40-4 rpm varyng speed
motor ) b) Low temperature part (1-22 kW , 40-4 rpm varyng speed motor )
(spesifikasi mesin-mesin plant 7-8)\
Fungsi :
Mendinginkan secara tiba-tiba temperature clincker
Cara kerja :
Klinker keluar dari kiln masuk ke grate cooler, kemudian membentuk
tumpukan seperti bed, karena grate cooler memiliki perbedaan ketinggian,
maka bed ini akan jatuh. Pendinginan menggunakan udara yang di hembuskan
dari fan cooling. Udara yang digunakan pendinginan pada grate cooler
kemudian dialirkan ke kiln sebagai secondary air dan sebagian dihisap keluar
sebagai udara buang. Debu-debu yang dibawa aliran udara tersebut
dilewatkan melalui EP . Klinker yang telah dingin dimasukkan kedalam apron
feeder.
4.1.7 Clinker Silo (Semi-prefabricated steel material )
Spesifikasi :
Type : steel construction
Capacity : 3000 tons
Size : 12 m inner dia, 24 m inner high , 28 m outer high
(Spesifiaksi mesin mesin plant 7-8)

Fungsi :
Menampung klinker

Anda mungkin juga menyukai