YIELD IMPROVEMENT PROJECT

IN SANDY SOIL
Best Practices Implementation in Marginal Area
Sharing Experience BGA

By Mubarak Ahmad
 Profil Area
URAIAN AREA 3
1. Planted (Ha) 22.458
1998 : 907 Ha, 1999 : 641 Ha, 2003 : 768 Ha, 2004 :
6.594 Ha, 2005 : 4.469 Ha, 2006 : 1.412 Ha, 2007 :
2. Years of Planting 1.412 Ha, 2008 : 1.058 Ha, 2009 : 598 Ha, 2010 : 1.822
Ha, 2011 : 1.797 Ha, 2012 : 662 Ha, 2013 : 311 Ha,
2014 : 7 Ha.
3. Progeni Lonsum, Socfindo, PNG, Costa Rica, PPKS
Dystrudepts, Haplohumods, Haplosaprists,
Paleudalfs/Hapludalfs, Paleudults, Colluvium, Udifluvents,
4. Soil Type
Typic Endoaquepts, Local Alluvium, Plinthudults,
Quartzpsamments, Endoaqualf
5. Topografi 0 – 30 %
Poor Drainage, Pasir Spodik, Kaolin Datar, Pasir
6. Problematic
Dalam, Hilly Non Conservasi
1. Profil Tahun Tanam
LUAS PER TAHUN TANAM :
1998 907 Ha 2008 1.058 Ha
1999 641 Ha 2009 598 Ha
2003 768 Ha 2010 1.822 Ha
2004 6.594 Ha 2011 1.797 Ha
2005 4.469 Ha 2012 662 Ha
2006 1.412 Ha 2013 311 Ha
2007 1.412 Ha 2014 7 Ha
2. Soil Type
3. Planting Material
JENIS BIBIT AREA 3 :
LONSUM : 52,4 %
PNG : 21,3 %
SOCFINDO : 20,8 %
PPKS : 2,5 %
COSTARICA : 2,5 %
MARRIHAT : 0,5 %
 PASIR SPODIK (Haplohumods) & PASIR
4. Areal Marginal DALAM (Quartzpsamments) 4.971 Ha, 32%
dari Luas Areal Marginal / 22% dari Planted

Pasir
Spodik;
Low Hilly; 35 4.836 Ha
Land; Ha ; 0% ; 31%
5.455 Ha;
35%
Kaolin
Datar

Pasir Kaolin
Dalam; Datar;
203 Ha ; 5.077 Ha
1% ; 33%
Yield Improvement in Sandy Soil:
“Business Plan Area sd 2020”
Business Plan Area 3 sd 2020
Historis dan Proyeksi TBS Area 3 Sd 2020
Historis Produksi & Yield Gap vs Mar S2
Yield Improvement in Sandy Soil:
“Yield Improvement Strategy,
Clusterisasi dan Paket Perlakuan
pada Areal Marginal”
 Yield Improvement Strategy
Identifikasi Low Yield dan Marginal Area

Clusterisasi Area Marginal sesuai “Limiting Factors”

Memahami Faktor Pembatas Produksi (Limiting, Reducing, Loss)

Penentuan Paket Perlakuan per Cluster Areal Marginal

Disiplin Eksekusi Program sesuai Sequence

Review Program & Yield Gap

Yield Improvement in Sandy Soil:
“Karakteristik Areal Berpasir dan
Program Peningkatan Produksi
pada Areal Berpasir”
 1. PLANTER MINDSET
Presipitasi Cahaya
O2 Matahari
Lama Indeks Luas
TBS Penyinaran Daun

BIOMASSA CO2
LAINNYA Pupuk
Soil Moisture
Air Tanah Hara
Mineral
Sinar Matahari Tanah
CO2 + H2O C6H12O6 + O2
Klorofil
 2. MEMAHAMI “CROP LOSS
FACTOR”
Yield Yield Yield Mill
Limiting Factor Reducing Factor Loss Factor Loss Factor

1. Soil Type 1. Nutrition 1. Harvesting 1. Process

2. Soil Moisture Interval Control
2. Climate (Curah
Hujan & 3. Canopy 2. Crop Quality 2. Machinery
Intensitas Management 3. Crop Maintenance
Penyinaran) 4. Field Condition Evacuation 3. Oil Losses
3. Terrain 5. Soil Erotion 4. Palm Acces 4. Mill Security
4. Planting 6. Water 5. Prunning
Material Management 6. Road
7. Integrated Pest Maintenance
Management 7. Estate Security

No Controllable Controllable Controllable Controllable

But And And And
Can be Managed Manageable Manageable Manageable
Clusterisasi & Paket Perlakuan Areal Marginal
 Faktor Pembatas Areal Pasir/Spodik
Sifat Kimia &
Kesuburan Fisik
Biologi Horizon O

1. Kedalaman Solum : Lapisan

Perkembangan Akar 1. Kandungan Hara Pasir
2. Tekstur Tanah : Daya 2. PH Tanah
simpan air/Hara, Aerasi & 3. KTK
Drainase, KTK, penetrasi 4. Kandungan BO Lapisan
akar. Spodik
3. Struktur & Konsistensi

1. Solum Terbatas, 1. Miskin Hara.

Iklim & Fisiografik
Perakaran terhambat. 2. PH Masam
2. Lapisan Spodik < 60 cm 3. Kapasitas Tukar
1. Periode kering panjang.
3. Water Retensi Rendah Kation Rendah
2. Bulan Kering 2-3 bulan
4. Erosi & Pencucian tinggi 4. Miskin Bahan
Organik / Aktivitas 3. Water deficit
5. Infiltrasi Terhambat & Mikroorganisme 4. Datar & agak cekung
Sering Jenuh air Minim.
 Hara dalam Tanah & Efisiensi Pemupukan

Jika pupuk kita masukkan ke dalam tanah dan telah terhidrolisis

maka unsur hara berada di 2 tempat yi :
1. dalam larutan tanah (mudah tercuci oleh perkolasi)
2. dalam komplek jerapan bersifat stabil (karena diikat oleh
partikel-partikel tanah)
 KAPASITAS TUKAR KATION
1. KTK – merupakan kemampuan
tanah untuk memegang
(menjerap) unsur hara dan
berfungsi mencegah tercucinya
hara tersebut sebelum dapat
dimanfaatkan oleh tanaman
2. Kation bermuatan “+ = Ca++,
Mg++, K+, NH4+,
3. Makin tinggi KTK suatu tanah
dapat dikatakan mekin tinggi
tingkat kesuburan tanahnya
4. Koloid & Kompleks Jerapan
hanya mungkin terbentuk jika
ada Partikel Liat / Humus
(Bahan Organik)
 Hara dalam Tanah & Efisiensi Pemupukan

Jika pupuk kita masukkan ke dalam tanah dan telah terhidrolisis

maka unsur hara berada di 2 tempat yi :
1. dalam larutan tanah (mudah tercuci oleh perkolasi)
2. dalam komplek jerapan bersifat stabil (karena diikat oleh
partikel-partikel tanah)
Podsolisasi
Akumulasi Bahan Organik
HORISON “O” Jenis Mor (Serasah Masam)
HORISON “A” Horison Vegetasi Utama Daun
Jarum
Mineral
“Feromagnesium, Campuran Antara Bahan
Feldspar, Illit dan Khlorit Mineral (Pasir Kuarsa)
dengan Bahan Organik
HORISON “E” (ALBIK)
AkumulasiMineral Sukar
Lapuk (Kuarsa), Senyawa
Sukar Lapuk (Asam
Silikat), Oksida Titanium

Akumulasi Bahan
Organik, Fe, Al, Mangan,
HORISON “B” (SPODIK) P yg memadas

Porses Pemadasan :
Durinoid, Horison Plakik,
Orstein, Fragipan
 SPODOSOL
Horison Spodik (B) < 100 cm
Alternatif
Perlakuan Saat ini Perlakuan
Silt Pit Pecah Hardpan
Silt Pit 3 : 1 with Over
& Over Flow 1 : 3
Flow 30 cm
Pembuatan SPP &
Aplikasi Jangkos sebagai
Embung Konservasi
Mulsa (28 ton/Ha)
Pembuatan Focal Feeder
Aplikasi Pupuk Khusus antar Pokok 1 : 4  1 : 2

Aplikasi Liat + Kompos +

Tanam Nepro
Dol (20 + 10 + 0.05) ton
Minimum Weeding / by Aplikasi Pupuk Khusus
Slasher
Tanam Nepro & Min.
U-Shapped Frond
Weeding
Stacking
Sisip & Ganti Pokok Sekat Air
Kerdil
Mulching, U-Shapped FS
Yield Improvement in Sandy Soil:
“Best Management Practices in Sandy Soil”
 IDENTIFIKASI KONDISI AWAL
 CLEAN WEEDING (NEPROLEPHIS MINIM)
 APLIKASI JANJANGAN KOSONG / BAHAN
ORGANIK SANGAT TERBATAS.
 KELEBIHAN AIR / BANJIR PADA MUSIM HUJAN
 KEKERINGAN PADA MUSIM KEMARAU.
 OVER PRUNNING.
 SILT PIT / RAIN HARVESTING MINIM
 U SHAPPED FROND STACKING BELUM
KONSISTEN
 YIELD IMPROVEMENT STRATEGY

1. Percepatan – perluasan aktivitas dan upaya

peningkatan kelembaban tanah dan konservasi
tanah & air (Soil Moisture Management).
2. Perbaikan Water Management (Water Management
Strategies).
3. Implementasi BMS dan Pemilihan Jenis Pupuk dan
Teknik Aplikasi yg sesuai (Soil Nutrition).
4. Implementasi BHS & pemenuhan infield
access (Crop Recovery Strategies)
5. Peningkatan kehati-hatian dalam corrective
prunning (Canopy Management Strategies).
SOIL MOISTURE MANAGEMENT
Silt Pit dengan Over Flow 30 cm

Silt Pit Ukuran 4

x1x1m
Silt Pit dengan Over Flow 30 cm
Silt Pit berfungsi
sebagai “Rain
Over flow (lebar 30 cm) Harvesting”,
mencegah kelebihan
air saat Musim Hujan
& Sumber Cadangan
Air saat kemarau

Silt Pit ukuran 4 x 1 x 1 m

 Karakteristik Spodik BGA
Kedalaman Tanah Dibawah
Tipe Spesifikasi Sil Pit (p x l x t)
Spodik Spodik

A < 100 Cm Kaolin / Heavy Ukuran 4 x 1 x 1 m, Lapisan Hardpan Harus

Clay Dipecah

Ukuran 4 x 1 x Kedalaman sesuai Hardpan, Hardpan

B >= 60 Cm Pasir Kuarsa
tidak dipecah

Ukuran 4 x 1 x 1 m, Lapisan Hardpan Dipecah, Sebagian

C < 60 cm Pasir Kuarsa Tanah Galian Bagian Atas ditimbun kembali ke Silt Pit Eks-
Galian (Dibalik)

Tipe A Tipe B Tipe C

20 Cm Pasir 20 Cm Pasir 20 Cm Pasir
40 Cm 40 Cm 40 Cm
60 Cm 60 Cm Lapisan Hardpan 60 Cm
Lapisan Hardpan 80 Cm 80 Cm Lapisan Hardpan
80 Cm
100 Cm Kaolin / Heavy Clay 100 Cm
Pasir Kuarsa 100 Cm
Pasir Kuarsa
120 Cm 120 Cm 120 Cm
Pembuatan Satuan Pengelolaan Areal Berpasir (SPP)

Zona 6
Zona 5 172,06 Ha
131,27 Ha

Zona 3
143,30 Ha

Zona 1
148,62 Ha

Zona 4 Zona 2
83,33 Ha 170,77 Ha
Satuan Pengelolaan Areal Berpasir
1. Pembagian Areal Berpasir
menjadi beberapa Zona
Penanganan (100-200 ha),
merupakan satu Zona
Pengelolaan Air.
2. Pembagian Zona melalui
kajian hidrologi & topografi
oleh GIS & Drone.
3. Setiap Zona dibatasi oleh
satu sekat/pintu air untuk
mengatur level air ideal
(keluar masuk) dalam 1 zona.
4. Setiap Zona didukung oleh 1
buah Embung Konservasi.
5. Efisiensi Penggunaan air /
mencegah kehilangan air
dalam “satu Zona Areal
berpasir”.
Pembuatan Embung Konservasi
Mini Hidram
1. Mempertahankan
kelembaban tanah
dengan memanfaatkan
air yang ada
menggunakan “Mini
Hidram”.
2. Konsep “Mini Hidram”
memanfaatkan tekanan
air dar sekat air Box
Culvert yang bekerja
untuk mengalirkan air
untuk dikembalikan ke
dalam areal tanaman.
3. Efisiensi Penggunaan
air / mencegah
kehilangan air dalam
“satu Zona SPP”
Mini Hidram
Aplikasi Kompos + Tanah Mineral (Liat)

1. Penambahan campuran 10
ton bahan organik kompos +
20 ton tanah mineral + 50 kg
pupuk Dolomite per Ha.
2. Aplikasi dilakukan dalam
Focal Feeder / Silt Pit
sekaligus menyediakan
kompleks jerapan untuk
aplikasi pupuk Anorganik.
3. Bertujuan untuk penanganan
yg lebih Sustain dan berdaya
tahan karena merubah sifat2
tanah secara permanen.
Sekat Air Modifikasi
 Pembuatan Sekat Air Modifikasi
Box culvert & Parit Kering

Sekat Air Box Culvert

Improve

Sekat Air Parit Infield & Parit Drainase

Aplikasi Janjangan Kosong
1. Aplikasi Jangkos 200
kg per point (28
ton/Ha) prioritas pada
Areal berpasir.
2. Rotasi Aplikasi tahun
sekali.
3. Perbaikan Sifat Fisik
(Struktur Tanah) dan
Sifat Kimia (KTK).
4. Sumber hara & Sumber
bahan organik.
5. Sebagai Mulching
mengurangi Run Off
dan mempertahankan
kelembaban tanah.
 HISTORIS PEMUPUKAN ANORGANIK
KEBUN : PHRE, JENIS TANAH : HAPLOHUMODS

Dosis / Pokok ( Kg )
Jenis Pupuk Rotasi
2012 2013 2014 2015 2016 2017
I 3,00 3,00
PALMO
II 3,00 3,00
I 0,50 1,50 1,00 1,00
UREA II 0,50 0,75 1,00 0,50
III 0,75 0,75 0,75
I 2,00 2,00 2,25 1,50
MOP II 2,00 2,25 1,75 1,25
III 1,00
I 0,10 0,06 0,10 0,10 0,10 0,15
HGFB
II 0,10 0,06 0,05
RP I 2,00 0,75 2,50 3,00 1,75
KIESERIT I 0,50 1,75 0,50
CuSO4/ I 0,15 0,15 0,10 0,10
ZnSO4 II 0,10 0,05
BGA Infrastructure Management System
Pengembangan LCC / Neprolephis

EST.

PROG

POOR
Historis Aplikasi Jangkos 2012-2017
Historis Pembuatan Silt Pit 2012-2017
Historis Parit Discontinue 2012-2017
Yield Improvement in Sandy Soil:
“Perkembangan Produksi Areal Berpasir”
 TOP 10 YIELD Lahan Pasir Area 3, 2012
Std Yield
Rank Estate Blok Ha YOP Age Problematika Mar S2 Aktual
(Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 PHRE D18a 37,29 2004 8 Pasir Spodik 28,00 35,14
2 PHRE E08a 37,61 2004 8 Pasir Spodik 28,00 35,11
3 PHRE E14a 41,56 2004 8 Pasir Spodik 28,00 34,91
4 PHRE C13a 25,49 2004 8 Pasir Spodik 28,00 34,63
5 PAGE E03a 14,83 2004 8 Pasir Spodik 28,00 34,51
6 PHRE B12a 34,92 2004 8 Pasir Spodik 28,00 33,91
7 PHRE C09a 32,68 2004 8 Pasir Spodik 28,00 33,59
8 PHRE C15a 39,19 2004 8 Pasir Spodik 28,00 32,89
9 KRYE C13a 39,04 2004 8 Pasir Spodik 28,00 32,40
10 KAGE G47a 29,01 2004 8 Pasir Spodik 28,00 32,34
 TOP 10 YIELD Area Pasir Area 3, 2013
Std Yield
Rank Estate Blok Ha YOP Age Problematika Marihat S2 Aktual
(Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 PHRE F23a 18,75 2004 9 Pasir Spodik 30,00 32,21
2 PHRE C13a 25,49 2004 9 Pasir Spodik 30,00 31,82
3 PNRE D32a 19,99 2005 8 Pasir Spodik 28,00 31,80

4 PHRE D18a 37,29 2004 9 Pasir Spodik 30,00 31,74

5 PHRE B17a 30,09 2004 9 Pasir Spodik 30,00 31,67

6 PHRE B12a 34,92 2004 9 Pasir Spodik 30,00 31,30

7 KAGE H47a 28,74 2004 9 Pasir Spodik 30,00 31,01
8 PNRE E33a 40,46 2005 8 Pasir Spodik 28,00 30,88
9 PHRE E08a 37,61 2004 9 Pasir Spodik 30,00 30,38
10 PHRE C15a 39,19 2004 9 Pasir Spodik 30,00 30,20
 TOP 10 YIELD Lahan Pasir Area 3, 2014
Yield (Ton/Ha)
Rank Estate Blok Ha YOP Age Problematika Marihat Aktual
S2 2017
1 KAGE H47a 28,74 2004 10 Pasir Spodik 31,00 34,09
2 KRYE D15a 38,16 2005 9 Pasir Spodik 30,00 32,73
3 PHRE D18a 37,29 2004 10 Pasir Spodik 31,00 32,04
4 KRYE C18a 32,45 2004 10 Pasir Spodik 31,00 31,88
5 PAGE D02a 27,59 2004 10 Pasir Spodik 31,00 31,59
6 RBYE E13a 35,4 2005 9 Pasir Spodik 30,00 31,08
7 PAGE E07a 19,19 2004 10 Pasir Spodik 31,00 31,01
8 KRYE D17a 35,03 2005 9 Pasir Spodik 30,00 30,94
9 KRYE C17a 38,53 2004 10 Pasir Spodik 31,00 30,86
10 KRYE C19a 40,26 2004 10 Pasir Spodik 31,00 30,77
 TOP 10 YIELD Lahan Pasir Area 3, 2015
Std Marihat Yield
Rank Estate Blok Ha YOP Age Problematika S2 Aktual
(Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 PAGE B17a 20,24 2007 8 Pasir Spodik 28,00 39,43
2 KRYE E24a 13,79 2005 10 Pasir Spodik 31,00 33,19
3 PNRE E34a 38,57 2005 10 Pasir Spodik 31,00 33,02
4 PNRE E31a 38,27 2005 10 Pasir Spodik 31,00 32,52
5 PNRE E38a 35,45 2005 10 Pasir Spodik 31,00 31,84
6 PNRE E33a 40,46 2005 10 Pasir Spodik 31,00 31,75
7 PNRE C23a 13,93 2004 11 Pasir Spodik 32,00 31,07
8 PNRE D32a 19,99 2005 10 Pasir Spodik 31,00 30,69
9 KRYE D23a 30,14 2005 10 Pasir Spodik 31,00 30,67
10 PNRE E39a 43,35 2005 10 Pasir Spodik 31,00 30,28
 TOP 10 YIELD Lahan Pasir Area 3, 2016
Std Yield Aktual
Rank Estate Blok Ha YOP Age Problematika Marihat
S2 (Ton/Ha)
1 RBYE F23a 11,03 2004 12 Pasir Spodik 32,00 30,77

2 KRYE E24a 13,79 2005 11 Pasir Spodik 32,00 26,93

3 PMSE G41a 23,95 2005 11 Pasir Spodik 32,00 26,77

4 KRYE B29a 7,76 2005 11 Pasir Spodik 32,00 26,71

5 PNRE E34a 38,57 2005 11 Pasir Spodik 32,00 26,01

6 PMSE G40a 11,58 2004 12 Pasir Spodik 32,00 25,63

7 PMSE H46a 28,56 2004 12 Pasir Spodik 32,00 25,50

8 KAGE C55a 26,98 2008 8 Pasir dalam 28,00 24,79

9 PNRE E37a 31,94 2005 11 Pasir Spodik 32,00 24,59

10 PNRE E31a 38,27 2005 11 Pasir Spodik 32,00 24,43

TOP 10 YIELD Lahan Pasir Area 3, 2017
 Historis Yield Club PHRE (Haplohumods)
YIELD CLUB
KRITERIA
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Ha 261,8 45,4
> 35 Ton/Ha
Blok 8 3

30 – 35 Ha 1.294,7 675,9 539,0 200,9

Ton/Ha Blok 35 22 17 8

25 – 30 Ha 790,0 1.634,5 1.723,6 1.994,3 1.145,3

Ton/Ha Blok 27 46 50 59 37
Ha 326,8 432,8 480,6 748,8 2.743,1 1.351,5
< 25 Ton/Ha
Blok 12 18 19 27 86 38
Ha 2.673,3 2.743,1 2.743,1 2.743,1 2.743,1 2.743,1
TOTAL
Blok 82 86 86 86 86 86
 Historis Yield Club KAGE (Haplohumods)
YIELD CLUB
KRITERIA
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Ha 53,5 22,4 24,5
> 35 Ton/Ha
Blok 2 1 3

30 – 35 Ha 502,5 282,2 352,5 401,6

Ton/Ha Blok 18 11 14 19

25 – 30 Ha 596,2 641,8 1095,7 716,9 2,8 889,2

Ton/Ha Blok 20 23 36 27 1 36

Ha 1.532,1 2.092,2 1.770,5 2.725,4 3.566,3 2.259,2

< 25 Ton/Ha
Blok 40 67 70 110 153 97

Ha 2.684,2 3.016,2 3.241,0 3.442,3 3.569,1 3.574,6

TOTAL
Blok 80 101 121 137 154 155
 Historis Yield Club PNRE (Haplohumods)
YIELD CLUB
KRITERIA
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Ha 38,2 8,8 0,5 26,4
> 35 Ton/Ha
Blok 1 1 1 2

30 – 35 Ha 38,2 162,8 294,3 409,9 398,3

Ton/Ha Blok 1 6 14 13 13

25 – 30 Ha 567,2 595,3 752,5 680,6 104,4 712,8

Ton/Ha Blok 18 19 24 25 4 26

Ha 1.401,2 1.652,7 1.721,1 1.706,8 2.701,1 1.268,6

< 25 Ton/Ha
Blok 54 60 72 70 104 68

Ha 2.006,6 2.380,7 2.806,1 2.806,1 2.806,1 2.806,1

TOTAL
Blok 73 86 109 109 109 109
Historis Yield by Blok PHRE (Haplohumods)
Historis Yield by Blok PHRE (Haplohumods)
Historis Yield by Blok KAGE (Haplohumods)
Historis Yield by Blok KAGE (Haplohumods)
Historis Yield by Blok KAGE (Haplohumods)
Historis Yield by Blok PNRE (Haplohumods)
Terima Kasih