Anda di halaman 1dari 23

A.

ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL


Erikson, menjelaskan bahwa perkembangan psikososial mempunyai delapan
tahap perkembanagan, yaitu bayi, kanak-kanak, prasekolah, usia sekolah, remaja,
dewasa muda, dewasa, dan lanjut usia. Proses perkembangan yang optimal akan
tercapai jika individu diberi stimulasi / aktivitas tertentu yang akan merangsang
perkembangan kemampuan psikososial. Ketidakseimbangan psikologis terjadi jika
seseorang tidak dapat beradaptasi dengan tuntutan perkembangan internal dan eksternal
untuk mencapai tujuan perkembangan tertentu sesuai tahapan usia.
1. Perkembangan Psikososial Bayi (0-18 Bulan) : Rasa Percaya Vs Rasa Tidak
Percaya
a. Pengertian
Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses
perkembangan yang ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain
dan diawali dengan kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman
secara fisik dan psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya
bayi. Jika rasa percaya tidak terpenuhi, akan terjadi penyimpangan berupa rasa
tidak percaya dan setelah dewasa akan menjadi orang yang mudah curiga dan
tidak dapat menjalinhubungan baru.
b. Ciri perkembangan bayi yang normal : berkembangnya rasa percaya
 Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang lain
 Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya
 Menangis saat digendong dengan orang yang tidak dikenalnya
 Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit, panas)
 Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
 Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
 Memperhatikan atau memandang wajah ibu atau orang yang mengajak bicara
 Mencari suara ibu atau orang lain yang memanggil namanya
c. Ciri perkembangan bayi yang menyimpang : berkembangnya rasa tidak
percaya
 Menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibunya
 Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
 Tidak mudah berhubungan dengan orang lain
d. Diagnosa keperawatan
1. Potensial (normal) : berkembang rasa percaya
2. Resiko (penyimpangan) : risiko berkembang rasa tidak percaya
e. Tindakan Keperawatan
1) Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial bayi bertujuan :
 Bayi merasa aman dan nyaman
 Bayi dapat mengembangkan rasa percaya
 Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial bayi
2) Perkembangan yang normal : rasa percaya
 Panggil bayi sesuai namanya
 Gendong dan peluk bayi saat menangis
 Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu ( lapar, haus, basah,
sakit) saat menagis dan penuhi kebutuhan tersebut.
- Buai saat bayi menangis
- Baeri minum atau makan saat bayi lapar
- Selimuti bayi saat menangis
 Bicara dengan bayi saat merawatnya
 Bayi menangis saat berpisah dengan ibunya, tetapi tidak lama
 Ajak bayi bermain ( bersuara lucu, memperlihatkan benda berwarna
menarik, menggerakkkan benda)
3) Penyimpangan perkembangan : rasa tidak percaya
 Penuhi kebutuhan dasar dan rasa aman dan nyaman
 Fokuskan perhatian pada bayi saat menyusui, jangan sambil melakukan
pekerjaan lain
 Tidak membiarkan bayi tidur sendirian, tetapi tetap bersama orang tua
 Kontak dengan bayi sesering mungkin
 Tidak membiarkan bayi bermain sendirian, tidak memainkan bayi dengan
cara mengganti antara puting dengan empeng
 Tetap memberi Air Susu ibu (ASI) sampai 1,5 tahun
 Tidak mengganti pengasuh bayi terlalu sering ( bayi bingung karena harus
memupuk kepercayaan pada orang banyak )
4) Tindakan Keperawatan untuk keluarga bertujuan :
 Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
pekembangan yang normal dan menyimpang.
 keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya.
 keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan
anaknya.
 keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan anaknya
5) Tindakan Keperawatan untuk keluarga
 Perkembangan yang normal : rasa percaya
 Jelaskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku bayi
yang normal dan menyimpang.
 Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu atau keluarga.
- Panggil bayi sesuai namanya
- Berespon secara konsisten terhadap kebutuhan bayi
 Susui segera saat bayi menangis
 Ganti popok atau celana jika basah atau kotor
 Lindungi dari bahaya jatuh
 Kuangi stres bayi dengan cara merawat bayi dengan kasih sayang,
memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan sepenuh hati
o Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
o Ajak bayi bermain
o Ajak bayi bicara saat merawatnya
o Segera bawa kepelayanan kesehatan terdekat jika terdapat masalah
kesehatan (sakit)
 Demonstrasikan rasa memupuk rasa percaya bayi
o Jika ibu akan pergi jelaskan dan katakan akan kembali. Pada saat
kembali, jelaskan pada ibu bahwa menepati janji.
 Rencanakan tindakan untuk memupuk rasa percaya bayi
6) penyimpangan perkembangan : rasa tidak percaya
 Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi
 Ajarkan jara membina hubungan saling percaya pada bayi
o Penuhi kebutuhan dasar : makan, minum, kebersihan, buang air besar
(BAB) atau buang air kecil (BAK), istirahat atu tidur, bermain.
o Penuhi rasa aman dan nyaman : lindungi bayi dari rasa sakit atau panas,
cedera (jatuh), tidak memberikan sendirian, berikan kasih sayang.
o Segera bawa kepelayanan kesehatan saat bayi sakit
2. Perkembangan Psikososial Kanan – Kanak (18 Bulan-3 Tahun) : Kemandirian
Vs Ragu-Ragu/Malu.
a. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak dalam mengembangkan kemandirian dengan
cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya.
Jika terlalu dilindungi atau dikendalikan, anak akan merasa ragu-ragu dan malu
untuk melakukan aktivitasnya sehingga akan selalu bergantung pada orang lain.
b. Tugas perkembangan
1) Perkembangan yang normal : Kemandirian
- Mengenal dan mengakui namanya
- Sering menggunakan kata “jangan/tidak/ngga’
- Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api,air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
- Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah, misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
- Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah.
- Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
- Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
- Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua
- Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
- Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
2) Penyimpangan perkembangan : Ragu-ragu dan malu
- Tidak berani melakukan sesuatu/kegiatan
- Merasa takut melakukan sesuatu
- Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan
- Melakukan tindakan dengan ragu-ragu
c. Diagnosa Keperawatan
1) Potensial (normal) : Potensial mengembangkan kemandirian
2) Risiko (penyimpangan) : Risiko mengembangkan ragu-ragu dan malu
d. Tindakan Keperawatan
Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial kanak-kanak :
1) Kanak-kanak mengembangkan kemandirian dalam melakukan kegiatan
sehari-hari
2) Kanak-kanak bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara
orang lain.
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial kanak-kanak
perkembangan yang normal (kemandirian) :
1) Latih anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
2) Puji keberhasilan yang dicapai anak
3) Tidak menggunakan kata yang memerintah, tetapi memberikan alternatif
untuk memilih.
4) Hindari suasana yang membut anak bersikap negatif (memisahkan dengan
orang tuanya, mengambil mainannya, memerintah untuk melakukan
sesuatu).
5) Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun perbuatan
6) Berikan mainan sesuai usia anak (boneka,mobil-mobilan,balon,bola kertas
gambar, dan pensil warna).
7) Saat anak mengamuk (temper tatrum), pastikan ia aman dari bahaya
cidera, kemudian tinggalkan dan awasi dari jauh.
8) Beri tahu tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tindakan yang
baik dan yang buruk dengan kalimat positif.
9) Libatkan anak dalam kegiatan keagamaan (salat berjamaah, mengaji,
berdoa, ke gereja dll)
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial kanak-kanak
perkembangan yang menyimpang (ragu-ragu dan malu) :
1) Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan dan
bimbing dalam melakukannya sampai sukses
2) Berikan tugas yang sederhana dan mampu dilakukan sendiri (menyimpan
mainan, mengambil sepatu/sandal)
3) Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan tugas tertentu (yang
dapat dilakukannya)
4) Berikan pujian terhadap keberhasilannya
5) Jangan memberi pertanyaan negatif terhadap perilku anak
e. Tindakan Keperawatan untuk keluarga
Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga :
1) Keluarga mampu memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang
normal dan menyimpang
2) Keluarga mampu memahami cara menstimulasi kemandirian anaknya
3) Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian
anaknya
Tindakan keperawatan untuk keluarga (perkembangan yang normal :
kemandirian) :
1) Informasikan pada keluarga mengenai cara yang dapat dilakukan untuk
memfasilitasi kemandirian kanak-kanak
2) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga
untuk menstimulasi kemandirian kanak-kanak
3) Latih keluarga melakukan metode tersebut dan dampingi saat keluarga
melakukannya pada kanak-kanak
4) Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan dalam melatih
kemandirian kanak-kanak
Tindakan keperawatan untuk keluarga (penyimpangan perkembangan :
ragu-ragu dan malu) :
1) Motivasi dan bimbing kanak-kanak agar mau bergerak dan bergaul (sesuai
dengan keinginannya)
2) Dampingi kanak-kanak saat bermain atau melakukan kegiatan.
3) Ajak kanak-kanak bermain dan berbicara dengan kalimat pendek
4) Motivasi dan bimbing kanak-kanak untuk makan, minum, memakai baju,
BAB, bAK sendiri
5) Motivasi dan dorong kanak-kanak untuk bermain dengan anak lain
6) Berikan pujian terhadap keberhasilan nkanak-kanak

3. Perkembangan Psikososial Anak Prasekolah ( 3 – 6 Tahun ) Inisiatif Vs Rasa


Bersalah
a. Pengertian
Perkembangan psikososial anak prasekolah adalah proses perkembangan
kemampuan anak dalam berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai
dengan pengetahuannya. Kemampuan ini diperoleh jika konsep diri anak positif
karena anak mulai berkhayal dan kreatif serta meniru peran – peran di
sekelilingnya anak berinisiatifmelakukan sesuatu dan member hasil. Anak
merasa bersalah jika tindakannya berdampak negative sikap lingkungan yang
suka melarang dan menyalahkan membuat anak kehilangan inisiatif pada saat
dewasa , anak akan mengalami rasa bersalah jika melakukan kesalahan dan
tidak kreatif
b. Ciri Perkembangan Anak Yang Normal
1. Berinisiatif menggunakan situasi dirumah untuk bermain, misalnya
menyusun kursi menjadi kereta api menggumpulkan kulit permen / batu dll
2. Melakukan pekerjaan sederhana misalnya membuang sampah , melipat kain
, meletakkan sepatu pada tempatnya
3. Mengenal minimal empat warna
4. Berbicara dalam bentuk kalimat
5. Senang bermain dengan teman sebaya
6. Cerita yang berkhayal
7. Mudah berpisah dengan orang tuanya
8. Mengenal jenis kelamin
c. Hal Yang Dapat Dilakukan Keluarga Agar Anak Berkembang Normal
1. Mendukung anak bermain dengan bebas dirumah tidak melarang jika anak
menggeser perabot
2. Member kesempatan kepada anak untuk melakukan pekerjaan sederhana
dan menyediakan fasilitas
3. Member kesempatan kepada anak untuk bermain dengan teman sebaya
4. Mulai mengajarkan disiplin , misalnya mencuci tangan sebelum makan
menyikat gigi sebelum tidur meletakkan sandal dan sepatu dengan rapi
5. Mengajarkan cara meminta sesuatu
6. Menjadi contoh bagi anak
d. Ciri Penyimpangan Perkembangan Anak Prasekolah
1. Tidak percaya diri , malu untuk tampil didepan umum
2. Pesimistis , tidak memilik cita – cita
3. Takut salah melakukan sesuatu
4. Malas melakukan kegiatan dan tidak mempunyai inisiatif
e. Hal Yang Dapat Dilakukan Keluarga Jika Terjadi Penyimpangan
Perkembangan Anak Prasekolah
1. Memberi waktu kepada anak untuk bermain
2. Mengajarkan anak untuk bermain yang sederhana
3. Memberikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak
4. Tidak memaksakan kehendak kepada anak
5. Memberi pujian terhadap keberhasilan yang telah dicapai
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Bersikap positif dan mendorong usaha anak untuk mandiri
8. Tidak menentang tindakakn yang dilakukan anak
9. Tidak melarang anak menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
f. Tujuan Tindakan Keperawatan Anak Prasekolah
1. Anak prasekolah mengidentifikasi peran gender
2. Anak prasekolah mencapai keterampilan motorik kognitif peran tertentu
3. Anak prasekolah mengidentifikasi peran dikeluarga
g. Tindakakan Keperawatan Anak Prasekolah
Perkembangan Yang Normal ( Inisatif )
1. Beri kesempatan kepada anak untuk memcapai kemampuan tertentu yang
dapat dipelajarinya sperti naik sepeda , menulis , menggambar , menyusun
balok puzzle
2. Dukung anak untuk bermain kelompok
3. Beri kesempatan pada anak untuk bermain peran menggunakan alat – alat
yang sesuai (memasak , sekolah , berperan sebagai orang tua)
4. Beri tugas sesuai kemampuan anak
5. Jadi role model bagi anak mengenai cara menerima keunikan orang lain
Perkembangan Penyimpangan ( Rasa Bersalah )
1. Beri waktu pada anak untuk bermain / beraktifitas secara berkelompok
2. Ajarkan anak mengenai permainan sederhana yag membutuhkan kerja sama
dan koordinasi ( puzzle , susun balok )
3. Sampaikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak
4. Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
5. Dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara mengatasi rsa tidak
mampu yang dialami anak
h. Tujuan Tindakan Keperawatan Keluarga
1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
2. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi
perkembangan anak
4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan anaknya
i. Tindakakan Keperawatan Keluarga
Perkembangan Yang Normal ( Inisatif )
1. Informasikan kepada keluarga mengenai cara yang dapat dilakukan
keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial anak
- Bersikap positif dan dorong usaha nak untuk mandiri
- Dukung anak untuk bermain dan sediakan alat bermain
- Bantu anak menyelesaikan masalah yang dialami jika tindakan yang
dilakukan anak bersikap negative
- Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
- Berikan pendapat yang positif terhadap perilaku yang ditampilkan
- Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
- Berikan suasana disiplin dirumah
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga
untuk menstimulasi inisiatif anak
3. Latih keluarga untuk melakukan cara tersebut dan dampingi keluarga
menstimulasi inisiatif anak
Perkembangan Penyimpangan ( Rasa Bersalah )
1. Beri waktu pada anak untuk bermain
2. Ajarkan anak mengenai permainan sederhana
3. Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak
4. Tidak memaksakan kehendak kepada anak
5. Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
6. Jadi pendengar yang baik
7. Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk mandiri
8. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
9. Tidak melarang anak

4. Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah ( 6-12 Th ) Industri Vs Harga


Diri Rendah
a. Pengertian
Perkembangan kemamapuan psikososial anak usia sekolah ( 6-12 tahun)
adalah kemampuam menghasilkan, berinteraksi dan berpresrai dalam belajar
berdasrkan kemamapuan diri sendiri. Hambatan atau kegagalan dalam mencpai
kemempuan ini menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga pada masa
dewasa, anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasi.
b. Ciri Perkembangan Perilaku Anak Usia Sekolah ( industri/produktif
- Menyelesaikan tugas sekolah atau rumah yang diberikan
- Mepunyai rasa bersaing ( kompetisi)
- Senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai sahabat karib
- Berperan dalam kegitan kelompok
c. Ciri perkembangan anak usia sekolah yang menyimpang ( harga diri
rendah)
- Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
- Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas
- Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas
- Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok
- Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah
d. Diagnosa Keperawatan
- Potensial ( normal); potensial berkarya
- Risiko ( penyimpangan); risiko harga diri rendah
e. Tindakan Keperawatan
 Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososisial anak usia
sekolah tujuan:
- Anak mengenal kemampuan dirinya
- Anak mengikuti kegiatan sosial
- Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai
f. Tindakan keperawatan anak usia sekolah
1) Perkembangan yang normal; industri
- Diskusikan kemampuan/ kelebihan diri anak dan target pencapaian tugas
- Berikan tugas sesuai dengan kemampuan anak
- Beri pujian terhadap keberhasilan anak di sekolah dan dikeluarga atau
dirumah
- Fasilitasi kegiatan kelompok : bermain,les kegiatan keagamaan
- Libatkan anak dalam kegitan sehari-har, seperti memasak, membuat kue,
membersihkan mobil, merapikan tempat tidur
2) Penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
- Diskusikan peneyebab anak mersa tidak mampu
- Berikan tugas sesuai dengan kemampuan anak
- Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai
- Bantu anak agar berhasil
- Libatkan dalam kegiatan yang mudah atau sederhana
g. Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan
1) Keluarga kemampuan memahami pengertian perkembangan anak usia sekolah
2) Keluarga mampu memahami ciri perkembangan anak usia sekolah yang
normal dan menyimpang
3) Keluarga mampu menyusun rencana stimulasi agar anak mampu berkarya
4) Keluraga mampu menstimulasi kemampuan anak berkarya

h. Tindakan keperawatan untuk keluarga


1) Jelaskan ciri perkembanagan anak usia sekolah yang normal dan menyimpang
2) Jelaskan kepada keluarga mengenai cara menstimulasi kemampuan anak
berkarya
 Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana dirumah seperti
membuat kue, merapikan tempat tidur
 Puji keberhasilan yang dicapai oleh anak
 Diskusikan anak mengenai harapannya dalam berinteraksi dan belajar
 Tidak menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
kemampuannya ( menerima anak apa adanya ), membantu kemampuan
belajar
 Tidak menyalahkan anak dan menghina anak
 Beri contoh cara menerima orang lain apa adanya
 Beri kesempatan untuk mengikuti aktivitas kelompok yang terorganisasi
 Buat/tetap aturan/disiplin dirumah bersama anak
1. Demonstrasikan dan latih cara menstimulasi kemampuan anak untuk
berkarya
2. Bersama keluraga susun rencana stimulasi kemampuan berkarya anak
5. Perkembangan Psikososial Remaja (12-18 Tahun) : Pembentukan Identitas
Diri Vs Bingung Peran
Perkembangan psikososial remaja adalah kemampuan remaja untuk
mencapai identitas dirinya yang meliputi peran, tujuan pribadi, dan keunikan atau
ciri khas diri.kemampuan ini tercapai melalui serangkaian tugas perkembangan yang
harus diselesaikan remaja.
A. Karakteristik Perilaku Remaja
1. Perkembangan yang normal: pembentukan identitas diri
 Menilai diri secara objektif
 Merencanakan masa depannya
 Dapat mengambil keputusan
 Menyukai dirinya
 Berinteraksi dengan lingkungannya
 Bertanggung jawab
 Mulai melihatkan kemandirian dalam keluarga
 Menyelesaikan masalah dengan meminta bantuan orang lain yang
menurutnya mampu
2. Penyimpangan perkembangan
 Tidak menemukan ciri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya
 Merasa bingung, bimbang
 Tidak mempunyai rencana untuk masa depan
 Tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya
 Memiliki perilaku antisosial
 Tidak menyukai dirinya
 Sulit mengambil keputusan
 Tidak mempunyai minat
 Tidak mandiri
B. Diagnosa Keperawatan
 Potensial (normal): Potensial Pembentukan identitas diri
 Risiko (penyimpangan): Risiko bingung peran
C. Tindakan Keperawatan
Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja adalah
 Remaja mampu menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial
remaja yang normal dan menyimpang.
 Remaja mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal.
 Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial yang normal.

Tindakan keperawatan pada remaja


1. Perkembangan yang normal: pembentukan identitas diri
a. Diskusikan ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan
menyimpang
b. Diskusikan cara untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal
o Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang
membuatnya nyaman mencurahkan perasaan, perhatian dan
kekhawatiran.
o Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai
kegiatan positif (olahraga, seni, beladiri, pramuka, keagamaan).
o Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan dirumah sesuai dengan
perannya.
c. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan
melaksanakan rencana yang telah dibuatnya.
2. Penyimpangan perkembangan: Bingung peran
a. Diskusikan aspek positif / kelebihan yang dimiliki remaja.
b. Bantu mengidentifikasi berbagai peran yang dapat ditampilkan remaja
dalam kehidupannya.
c. Diskusikan penampilan peran yang terbaik untuk remaja.
d. Bantu remaja mengindentifikasi perannya dikeluarga.

Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan untuk


 Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan
remaja yang normal dan menyimpang.
 Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan remaja.
 Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan remaja.
 Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk mengembangkan kemampuan
psikososial remaja.

Tindakan keperawatan pada keluarga


a. Jelaskan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
b. Jelaskan cara yang dapat dilakukan keluarga untuk memfasilitasi
perkembangan remaja yang normal.
o Fasilitasi remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya.
o Anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuatnya
nyaman mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatiran.
o Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan
positif (olahraga, seni, beladiri, pramuka, keagamaan).
o Berperan sebagai teman curhat bagi remaja
o Berperan sebagai contoh bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial
yang baik.
o Beri lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas
bersama kelompoknya.
c. Diskusikan dan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja memperoleh
identitas diri.
d. Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk
memfasilitasi remaja memperoleh identitas diri.

6. Perkembangan Psikososial Dewasa Muda (18-25 Tahun) : Intim Vs Isolasi


a. Pengertian
Perkembangan psikososial individu dewasa muda adalah tahapan
perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab dengan orang lain,
terutama lawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. Pada tahap ini, individu mencoba
untuk mandiri dan mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja. Interaksi yang
dilakukan mengarah pada bekerja, perkawinan, dan mempunyai keluarga yang
menjadi bagian dari masyarakat. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan
memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa
kesepian kemudian menyendiri.
b. Tugas Perkembangan
1. Perkembangan yang normal: Akrab dengan orang lain
 Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
 Mempunyai hubungan dekat dengan orang – orang tertentu (pacar,sahabat)
 Mempunyai hubungan heteroseksual dan membentuk keluarga
 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
 Merasa mampu mandiri untuk kehidupan ( sudah bekerja)
 Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial dan emosional
 Mempunyai konsep diri yang realistis/sesuai kenyataan
 Menyukai dirinya dan mengetahui tujuan hidupnyan
 Berinteraksi baik dengan keluarga
 Mampu mengatasi stress akibat perubahan dirinya
 Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
 Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
2. Penyimpangan perkembangan : Menyendiri
 Ketakutan/tidak siap menerima akibat perbuatannya
 Sulit untuk memulai suatu hubungan
 Tidak mempunyai teman dekat
 Menghindari komitmen dalam beriteraksi
 Mudah beralih dalam bekerja/ karier atau gaya hidup, mudah terpengaruh
 Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup
 Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain
 Tidak mampu mengatasi stress
c. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial (normal) : Potensial berhubungan akrab dengan orang lain
2. Risiko (penyimpangan) : Risiko isolasi social

d. Tindakan Keperawatan
Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda adalah:
1. Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan
psikososial yang dan menyimpang
2. Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial yang normal.
a. Berinteraksi dengan banyak orang , termasuk lawan jenis
b. Mempunyai pekerjaan
3. Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal
Tindakan Keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda, adalah
sebagai berikut.
1. Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
2. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal.
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Berinteraksi dengan banyak orang, termasuk lawan jenis
c. Berperan serta / melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
d. Memilih calon pasangan hidup
e. Menetapkan karier / pekerjaan
f. Mempunyai pekerjaan
3. Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang
dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
Tujuan tindakan keperatawatan untuk keluarga adalah :
1. Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan
dewasa muda yang normalenyimpang
2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda
3. Keluarga mampu melakukan tindakan untukmenstimulasi perkembangan
dewasa muda
4. Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasikan perkembangan dewasa
Tindakan keperawatan untuk keluarga, adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan psikososial dewasa muda yang
normal dan menyimpang
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan
psikososial dewasa muda yang normal
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda
yang normal

7. Perkembangan Psikososial Dewasa (25 - 65 Tahun) : Generativity/ Menyiapkan


Generasi Berikutnya Vs Stagnasi/ Terhambat
a. Pengkajian
Perkembangan psikososial individu dewasa adalah individu mampu
terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu
membimbing anaknya. Masa dewasa ditandai dengan kebebasan pribadi,
kestabilan keuangan, dan interaksi social yang baik karena pada masa ini
individu mulai beranjak dewasa dan berkeluarga. Individu deawasa akan
menyadari bahwa tanggung jawab akan bertambah pada masa ini. Kegagagalan
dalam mencapai kemampuan tersebut dapat menyebabkan ketergantungan, baik
dalam pekerjaan dan keuangan.
b. Tugas Perkembangan Individu Dewasa
a. Perkembangan yang normal: Generativity/ menyiapkan generasi berikutnya
 Membimbing dan menyiapkan generasi berikutnya
 Memperhatikan kebutuhan orang lain
 Kreatif ( mampu mengambil alternative penyelesaian masalah)
 Produktif ( dapat mengisi waktu luang dengan hal positif)
 Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
 Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah lanjut usia
 Merasa nyaman dengan pasangannya
 Menilai pencapaian tujuannya

b. Penyimpangan perkembangan: Stagnasi/ terhambat


 Tidak dapat melakukan hal yang berguna
 Bertindak sesuka hati/ semaunya sendiri
 Hanya memperhatikan diri sendiri
 Kurang mempunyai keinginan bekerja dan berkeluarga
 Tidak mempumyai komitmen pribadi
c. Diagnosis Keperawatan
a. Potensial (normal): Potensial untuk produktif
b. Resiko ( penyimpangan): Resiko terjadi stagnasi/ terhambat
d. Tindakan Keperawatan Individu
a. Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa bertujuan:
1) Individu dewasa mampu memahami perkembangan psikososial yang
normal dan menyimpang.
2) Individu dewasa mampu memahami tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal.
3) Individu dewasa mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal.
b. Tindakan keperawatan perkembangan psikososial dewasa normal:
1) Diskusikan dengan individu dewasa mengenai perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal:
 Menerima proses penuaan dan perubahan peran yang terjadi dalam
keluarga
 Menikmati kebebasan dan kemandiriaan seperti: dapat mengatur
kegiatannya, melakukan hal yang disenangi, membeli barang yang
disukai.
 Berinteraksi dengan baik dan berbagi tugas rumah tangga dengan
pasangan
 Memperluan dan memperbarui minat dan kesenagan
 Melakukan aktivitas sampingan/ hobi yang diminati
3) Motivasi dan berikan dukungan untuk melakukan tindakan yang dapat
memenuhi perkembangan psikososial dewasa
4) Motivasi dan dorong dalam membimbing generasi berikutnya
c. Tindakan keperawatan perkembangan psikososial dewasa yang
menyimpang:
1) Diskusikan dengan individu dewasa mengenai penyebab hambatan
dalam mencapai tugas perkembangan, seperti sakit kronis/ terminal,
tugas perkembangan sebelumnya tidak tercapai, perpisahan/ kehilangan
dalam keluarga.
2) Diskusikan cara mengatasi hambatan tersebut
 Mengobati penyakit fisik yang dialami
 Memenuhi tugas perkembangan secara optimal
3) Motivasi dan damping individu dalam mneyelesaikan masalah
4) Motivasi/ berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan
yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
e. Tindakan Keperawatan Keluarga
a. Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
1) Keluarga mampu menjelaskan prilaku yang mengambarkan
perkembangan individu dewasa yang normal dan menyimpang.
2) Keluraga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan
psikososial dewasa
3) Keluraga mampu memfasilitasibperkembangan psikososial dewasa
4) Keluraga mampu merencanakan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial dewasa normal
b. Tindakan keperawatan perkembangan psikososial dewasa normal:
1) Diskusikan dengan keluarga mengenai perkembangan psikososial yang
normal dan menyimpang
2) Diskusikan dengan keluarga cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal:
 Menerima proses penuaan dan perubahan peran yang terjadi dalam
keluarga
 Menikmati kebebasan dan kemandiriaan seperti: dapat mengatur
kegiatannya, melakukan hal yang disenangi, membeli barang yang
disukai.
 Berinteraksi dengan baik dan berbagi tugas rumah tangga dengan
pasangan
 Memperluan dan memperbarui minat dan kesenagan
 Melakukan aktivitas sampingan/ hobi yang diminati
3) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial individu
dewasa.
c. Tindakan keperawatan untuk keluarga yang menyimpang:
1) Diskusikan dengan individu dewasa mengenai penyebab hambatan
dalam mencapai tugas perkembangan saat ini, seperti tugas
perkembangan sebelumnya tidak tercapai, perpecahan keluarga
2) Diskusikan dengan keluarga cara menyelesaikan masalah anggota
kelurga dewasa.
3) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara mengatasi hambatan
tersebut
 Mengobati penyakit fisik yang dialami angggota keluarga.
 Memenuhi tugas perkembangan anggota keluarga secara optimal
4) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara mencapai perkembangan
psikososial anggota keluarga dewasa.
 Menerima proses penuaan dan perubahan peran yang terjadi dalam
keluarga
 Menikmati kebebasan dan kemandiriaan seperti: dapat mengatur
kegiatannya, melakukan hal yang disenangi, membeli barang yang
disukai.
 Berinteraksi dengan baik dan berbagi tugas rumah tangga dengan
pasangan
 Memperluan dan memperbarui minat dan kesenagan
 Melakukan aktivitas sampingan/ hobi yang diminati

8. Asuhan Keperawatan Pada Perkembangan Psikososial Lanjut Usia (<65


Tahun): Integritas Diri Vs Purtus Asa
a. Pengertian
Perkembangan psikososial lanjut usia (lansia) adalah tercapainya
integritas diri yang utuh. Pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan
menyebabakan lansia berusaha membimbing generasi berikutnya (anak dan
cucu) berdasarkan sudut pandangya. Lansia yang tidak mencapai integritas diri
akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak merasakan
hidupnya bermakna.
b. Tugas-tugas perkembangan lansia
a. Perkembangan individu yang normal: integritas diri
 Mempunyai harga diri tinggi
 Merasa disayang oleh keluarga
 Menilai kehidupannya berarti
 Memandang sesuatu hal secara keseluruhan (tuntutan dan makna
hidup)
 Menerima nilai dan keunikan orang lain
 Menerima datangnya kematian
b. Perkembangan individu yang menyimpang: Putus asa
 Memandang rendah/ menghina/ mencela orang lain
 Merasa kehidupannya selama ini tidak berarti
 Merasakan kehilangan
 Masih ingin berbuat banyak, tetapi tidak mempunyai waktu lagi
c. Diagnosis Keperawatan
 Potensial (normal) : potensial berkembangnya integritas diri
 Risiko (penyimpangan) :risiko keputusasaan
d. Tindakan Keperawatan
a. Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial lansia bertujuan :
1) Lansia mampu menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial
yang normal dan menyimpang, merasa disyangi dan dibutuhkan
keluarganya, mampu mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan di
lingkungannya
2) Lansia mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal dan merasakan hidupnya bermakna
3) Lansia mampui melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial yang normal
b. Tindakan keperawatan perkembangan yang normal
1) Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
menyimpang
2) Diskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai
integritas diri yang utuh :
i. Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
ii. Melakukan life review dan reminiscence (menceritakan kembali
masa lalunya, terutama keberhasilannya.
iii. Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai oleh lansia
iv. Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
v. Melakukan kegiatan kelompok
3) Bimbing lansia dalam membuat rencana kegiatan untuk mencapai
integritas diri yang utuh
4) Motivasi lansia untuk melaksanakan rencana yang telah dibuatnya
c. Tindakan keperawatan perkembangan yang menyimpang
1. Diskusikan penyebab dan hambatan dalam mencapai tugas
perkembangan lansia, seperti adanya penyakit dan putus asa
2. Diskusikan cara mengatasi hambatan dan motivasi keinginan lansia
untuk mengobati penyakit fisik yang dialaminya
3. Bantu lansia bersosialisasi secara bertahap
4. Fasilitasi untuk ikut kegiatan kelompok lansia
d. Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan :
1) Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan psikososial lansia yang normal dan menyimpang
2) Keluarga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan
psikososial lansia
3) Keluarga mampu melakukan tindakan untuk memfasilitasi
perkembangan psikososial lansia
4) Keluarga mampu merencanakan stimulasi untuk mengembangkan
kemampuan psikososial lansia
e. Tindakan keperawatan keluarga pada perkembangan yang normal
1) Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan psikososial lansia
yang normal dan menyimpang
2) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi
perkembangan lansia yang normal
a) Bersama lansia diskusikan makna hidupnya selama ini
b) Diskusikan keberhasilan yang telah dicapai oleh lansia,
c) Dorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan, menjenguk
teman yang sakit) di lingkungannya
d) Dorong lansia untuk melakukan kegiatan kelompook
e) Dorong lansia untuk melakukan life review dan reminiscence
menceritakan masa lalunya terutama keberhasilannya
1) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial
lansia
2) Buat rencana stimulasi perkembangan psikososial lansia
f. Tindakan keperawatan keluarga untuk perkembangan yang menyimpang
1) Diskusikan dengan keluarga mengenai penyebab hambatan dalam
mencapai tugas perkembangan lansia saat ini, seperti penyakit fisik
2) Motivasi dan dampingi keluarga dalam menyelesaikan masalah
tersebut
3) Diskusikan cara mengatasi hambatan tersebut
a) Mengobati penyakit fisik yang dialami
b) Memenuhi tugas poerkembangan secara optimal
4) Diskusikan cara mencapai tugas perkembangan psikososial lansia

Anda mungkin juga menyukai