Anda di halaman 1dari 5

Birgita Carla Octavianus

A31114029

Metodologi Penelitian (Kelas A)

CHAPTER 1

INTRODUCTION TO RESEARCH

 PENGANTAR
Penelitian merupakan suatu proses mencari penyelesaian masalah setelah melalui kajian
dan analisis secara menyeluruh terhadap suatu objek. Penelitian dapat membantu manajer
dalam organisasi untuk membuat keputusan. Seperti yang telah diketahui, terkadang
manajer membuat keputusan yang baik, sehingga masalah dapat diatasi; terkadang pula
para manajer justru membuat keputusan yang buruk, sehingga masalah sulit diatasi; serta
pada saat tertentu mereka dapat membuat keputusan yang keliru.

 PENELITIAN BISNIS
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai penyelidikan yang terstruktur, sistematis,
berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang
dilakukan untuk menemukan solusi terkait dengan masalah tersebut. Pada dasarnya,
penelitian bisnis menyediakan informasi yang diperlukan dalam memandu manajer untuk
membuat keputusan yang tepat untuk mengatasi suatu masalah. Baik teori maupun
informasi, keduanya memegang peranan penting dalam melakukan penelitian.

 JENIS PENELITIAN BISNIS: TERAPAN DAN DASAR


Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan yang berbeda. Penelitian tersebut, antara lain:
a. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh manajer
dalam hal pekerjaan, yang menuntut solusi secara tepat waktu. Misalnya, sebuah
produk tertentu mungkin tidak laku dan manajer harus menemukan alasan dalam
rangka mengambil tindakan perbaikan.
b. Penelitian Dasar (basic research)
Penelitian dasar dilakukan untuk menghasilkan pengetahuan dengan berusaha
memahami bagaimana suatu masalah yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan.
 MANAJER DAN PENELITIAN
Penting bagi manajer untuk memiliki pengetahuan tentang penelitian. Memahami
penelitian dan metode penelitian membantu manajer profesional untuk:
1. Mengindentifikasi dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam pekerjaan.
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk.
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari faktor-
faktor terkait dalam suatu situasi.
4. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui sepenuhnya
probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran (outcome) yang berbeda.
5. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
6. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah pada saat membuat
keputusan.

 KONSULTAN/PENELITI INTERNAL VERSUS EKSTERNAL


Konsultan/Peneliti Internal
Beberapa organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian sendiri, yang
mungkin dinamakan Management Services Department), Organization and Methods
Department, R&D (Research and Development Department), atau lainnya. Departemen
tersebut berperan sebagai konsultan internal untuk subunit dalam organisasi yang
menghadapi masalah tertentu dan membutuhkan bantuan.

Ada beberapa keuntungan ketika menggunakan tim internal dalam melakukan penelitian.
Keuntungan tersebut, antara lain:
1. Tim internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam subunit organisasi
dimana penelitian perlu dilakukan.
2. Tim akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami struktur, filosodi dan
suasana, serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
3. Tim internal dapat melakukan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima. Hal ini
sangat penting karena setiap gangguan pada saat implementasi rekomendasi dapat
disingkirkan dengan bantuan mereka. Tim internal juga dapat mengevaluasi
efektivitas perubahan, dan memperhitungkan perubahan lebih lanjut apabila
dibutuhkan.
4. Tim internal mungkin membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan
tim eksternal untuk departemen yang membutuhkan bantuan dalam pemecahan
masalah, karena mereka terlibat secara terus-menerus dengan berbagai unit dalam
organisasi, sehingga hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memahami sistem. Tim
internal lebih ideal ketika masalah yang tidak terlalu rumit berusaha untuk
diselesaikan.
Selain keuntungan yang dapat diperoleh, terdapat pula kerugian tertentu dalam
menggunakan tim konsultan/peneliti internal untuk tujuan pemecahan masalah, yaitu:

1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan/peneliti internal,
tim internal sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang stereotip dalam melihat
organisasi dan masalahnya.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk
mempengaruhi tim internal menyembunyikan, melakukan penyimpangan, atau
mengubah fakta tertentu. Dengan kata lain, kepentingan pribadi tertentu dapat
mendominasi, terutama untuk mendapatkan porsi yang cukup besar dari sumber daya
yang tersedia.
3. Ada kemungkinan bahwa meskipun tim peneliti internal yang paling berkualifikasi
tinggi, tidak dianggap sebagai ahli oleh staf dan manajemen, dan oleh karena itu
rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang
layak.
4. Bias organisasi tertentu terhadap tim peneliti internal dalam beberapa hal dapat
membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai konsekuensinya kurang ilmiah.

Konsultan/Peneliti Eksternal

Kerugian pada tim peneliti internal merupakan keuntungan bagi tim peneliti eksternal.
Adapun keuntungan dengan menggunakan tim peneliti eksternal dapam pemecahan
masalah, antara lain:

1. Tim eksternal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang mempunyai jenis masalah yang sama atau
serupa. Keluasan pengalaman akan membuat mereka mampu untuk berpikir, baik
secara divergen maupun konvergen, dan menghindari solusi instan yang diperoleh
secara terburu-buru berdasarkan fakta yang tampak dalam situasi tersebut. Mereka
akan mampu mempertimbangkan beberapa cara alternatif untuk melihat masalah
karena pengalaman pemecahan masalah yang luas dalam berbagai konteks organisasi.
Karena melihat situasi dari beberapa sudut dan perspektif yang mungkin (secara
divergen), mereka dapat secara kritis menilai masing-masing, membuang pilihan dan
alternatif yang kurang sesuai, dan fokus pada solusi spesifik yang layak (berpikir
secara konvergen).
2. Tim eksternal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan yang terkemuka,
mungkin mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model-model pemecahan
masalah yang terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan
mereka secara periodik, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam organisasi. Oleh
karena pengetahuan yang sudah usang merupakan ancaman nyata dalam bidang
konsultan, institusi peneliti eksternal menjamin bahwa anggota mereka memperoleh
inovasi terbaru melalui program pelatihan yang dikelola secara periodik.

Kerugian dalam menggunakan tim peneliti eksternal, yaitu:

1. Biaya sewa tim peneliti eksternal biasanya mahal dan cenderung dihindari, kecuali
masalah sangat kritis.
2. Selain banyak waktu yang dibutuhkan tim eksternal untuk memahami organisasi yang
akan diteliti, mereka jarang memperoleh sambutan hangat, serta tidak secara langsung
diterima oleh karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh oleh penelitian
mungkin menganggap tim ini sebagai ancaman dan menentang mereka. Oleh karena
itu, sulit untuk meminta dukungan karyawan dan membangun kerjasama dengan
mereka dalam penelitian dibanding tim internal.
3. Tim eksternal juga membebankan biaya tambahan untuk bantuan mereka dalam fase
implementasi dan evaluasi.

Seorang manajer harus mampu mempertimbangkan pro dan kontra dalam menggunakan
tim peneliti, baik internal maupun eksternal, sebelum membuat keputusan. Apabila
masalah sangat rumit, atau ada kemungkinan masuknya kepentingan pribadi, atau bila
keberadaan organisasi menjadi taruhannya karena satu atau lebih masalah serius, sangat
disarankan untuk menggunakan peneliti eksternal, meskipun biayanya lebih mahal. Akan
tetapi, jika masalah yang terjadi cukup sederhana, atau apabila perluasan sistem
diperlukan untuk membuat prosedur dan kebijakan yang bersifat rutin, tim internal
mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.

 PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN KEEFEKTIFAN


MANAJERIAL
Manajer yang membuat keputusan akhir tentang pelaksanaan rekomendasi yang dibuat
oleh peneliti atau tim peneliti. Tetap objektif, fokus pada pemecahan masalah, memahami
sepenuhnya rekomendasi yang dibuat, dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
manajerial yang baik. Pengetahuan tentang penelitian sangat meningkatkan keterampilan
pengambilan keputusan seorang manajer.

 ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS


Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku sosial yang
diharapkan ketika melakukan penelitian. Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota
yang mensponsori penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang
memberikan data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang yang
mengadakan penelitian, yang harus melakukannya dengan sungguh-sungguh,
memperhatikan indikasi hasil penelitian, melepaskan ego, dan mengejar kepentingan
organisasi dibandingkan kepentingan diri sendiri. Kode etik juga harus dicerminkan
dalam perilaku peneliti yang melakukan investigasi, partisipan yang memberikan data,
analis yang memberikan hasil, dan seluruh tim peneliti yang menyajikan interpretasi hasil
dan menyarankan solusi alternatif.

DAFTAR PUSTAKA

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business. United Kingdom:
John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai