Pendahuluan
Pada bagian ini, peserta akan diajarkan cara untuk menurunkan DTM dan garis
kontur dari data DSM.
Tujuan Pembelajaran
Secara teori, bentuk fisik bumi yang sebenarnya dinyatakan sebagai geoid. Geoid inilah
yang digunakan sebagai referensi ketinggian. Untuk keperluan praktis, pengukuran
ketinggian mengacu kepada geoid atau permukaan laut rata-rata di saat air tenang, biasa
disebut dengan tinggi orthometrik (H). Biasanya tinggi (h) yang didapat dari pengukuran
GPS mengacu terhadap ellipsoid (representasi matematis dari bentuk fisik bumi).
Perbedaan tinggi dari geoid dengan tinggi dari ellipsoid disebut undulasi geoid seperti
dijelaskan pada gambar berikut :
Sehingga DSM yang terbentuk dari hasil pengolahan foto udara harus dikoreksi dengan
nilai undulasi geoid pada daerah tersebut.
DTM adalah suatu teknik penyimpanan data tentang topografi suatu terrain. Suatu DTM
merupakan penyajian koordinat (x, y, z) dari titik-titik secara digital, yang mewakili bentuk
topografi suatu terrain.
Untuk membuat model permukaan tanah dijital (DTM, digital terrain model), maka teknik
gabungan digital photogrammetry dan stereo photogrammetry dilakukan secara
bersamaan. Model permukaan dijital (DSM) yang dihasilkan harus dipilih (filtering)
sedemikian rupa, sehingga permukaan selain tanah (contoh permukaan pepohonan atau
bangunan) akan dihilangkan secara otomatis. Hasilnya berupa titik-titik ketinggian (spot-
height) dari filtering DSM. Stereo photogrammetry dilakukan untuk mendapatkan detil
breakline atau fault maupun titik ketinggian (spot-height) tambahan dan bersamasama
dengan titik-titik hasil filtering DSM diintegrasikan menggunakan perangkat lunak
pengolahan DTM. Dari DTM, bisa diturunkan juga garis kontur dengan interval kontur
yang disesuaikan dengan kualitas DTM dan spesifikasi teknis yang ada.
Dalam proses Editing Bare Earth untuk menghasilkan DTM yang baik dari DSM
hasil dari Agisoft Photoscan, kita akan menggunakan beberapa software seperti
SAGA GIS, Global Mapper dan ArcMap.
8.1 Konversi Tinggi DSM dari Tinggi Geodetik menjadi Tinggi Ellipsoid
Prosedur ini dibuat dengan asumsi Pemrosesan Georektifikasi foto di Agisoft Photoscan
menggunakan Ground Control Point/GCP yang ditentukan dari pengamatan GPS di
lapangan. Dengan demikian, model permukaan dijital / DSM yang dihasilkan mengacu
kepada permukaan Ellipsoid WGS 84 atau sering disebut secara praktis dengan tinggi GPS.
Click pada kotak yang sesuai dengan daerah pemetaan yang sedang ditangani,
otomatis file ESRI GRID geoid EGM2008 akan disimpan pada komputer lokal.
2. Buka file DSM area pemetaan (yang berasal dari Agisoft, dan biasanya dalam
format GeoTIFF) menggunakan perangkat lunak GlobalMapper. Buka juga file
EGM2008 yang telah didownload, sehingga dalam GlobalMapper ada 2 data
raster, yang pertama adalah DSM area pemetaan dan yang kedua adalah data
Geoid EGM2008.
3. Lakukan proses Overlay antara kedua layer dengan menggunakan modul Combine
Terrain layers yang ada di GlobalMapper. Modul tersebut bisa diakses dari
File>Combine Terrain Layers. Perlu diingat, sebelumnya anda harus memilih
sistem proyeksi peta yang akan digunakan di menu Tools>Configure>Projection.
Pilih Layer pertama adalah DSM yang akan dikoreksi dengan EGM2008 dan layer
kedua adalah layer GRID EGM2008. Pilihan dalam Combo Box Operation yang
harus digunakan adalah Substraction (Difference) – Signed, Vertical Units
samakan dengan resolusi/spacing dari DSM (biasanya program akan menentukan
secara otomatis sama dengan DSM layer pertama).
Hasil dari modul Combine Terrain ini adalah layer baru DSM dengan referensi
tinggi dari Geoid /MSL.
4. Export DSM ke format GeoTIFF. Perhatikan pilihan yang harus diisi, File Type
yang harus dipilih adalah Elevation (32 bit floating point samples).