SURVEI TOPONIMI
Disusun oleh:
G. Gasetir
Gasetir (bahasa Inggris: gazetteer) adalah informasi nama-nama
rupabumi yang tersusun secara alfabetik. Setiap informasi nama rupabumi
memuat berbagai informasi tambahan yang terkait dengan nama rupabumi
tersebut. Informasi tambahan itu tentu sangat banyak, antara lain memuat
posisi geografis (koordinat), lokasi wilayah administrasi, arti nama, sejarah
nama, asal kata, penulisan, pengucapan. Informasi tambahan ini semakin
lengkap semakin baik. Ada kemungkinan bahwa gasetir selalu dinamis
dengan adanya tambahan informasi baru terhadap suatu nama rupabumi
(Asadi, 2015).
H. Manfaat
Nama-nama geografis yang standar merupakan sarana yang efektif
dan dibutuhkan dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat seperti transaksi
penanggulangan bencana, perdagangan, jasa pengiriman barang,
pendidikan, wisata, dan juga dalam upaya mempertahankan kedaulatan
negara. Toponim juga dapat digunakan untuk mempelajari aspek budaya
dan sejarah bangsa sehingga sangat diperlukan untuk melestarikan warisan
budaya yang tak ternilai (intangible cultural heritage). Nama rupabumi
harus dibakukan karena merupakan suatu titik akses langsung dan intuitif
terhadap sumber informasi lain, yang dapat membantu untuk pengambilan
keputusan bagi para pembuat kebijakan serta membantu kerjasama di antara
organisasi lokal, nasional dan internasional (Djaja, 2017).
Dengan perkembangan gasetir (basis data toponim) dijital dan
teknologi pencarian data, keberadaan toponim menjadi lebih dibutuhkan.
Sering terdapat nama-nama tempat dengan pengejaan yang sama, tempat
dengan nama lokal dan nama-nama tempat dalam bahasa asing yang
memerlukan otorisasi resmi untuk dapat dijadikan rujukan dalam
penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Asadi. (2015). Nama Rupa Bumi, Toponimi, Aturan dan Kenyataan. Jurnal
Lingkungan Widyaiswara, 4, p.18-35.
http://juliwi.com/published/E0204/Juliwi0204_18-35.pdf diakses pada 31
Maret 2020 pukul 19.00 WIB
Djaja, B. M. (2017). Peran Informasi Geospasial dalam Inventarisasi Toponimi,
Perencanaan dan Pengelolaan Pembangunan. Prosiding Seminar Nasional
Toponimi “Toponimi Dalam Perspektif Ilmu Budaya,” 85–97. asedivision-
ungegn.org › ungegn_ase › data › _uploaded › Presentasi diakses pada 31 Maret
2020 pukul 18.57 WIB
Mashadi, Ilham; Zulharnen, Z. (2014). Kajian Keterkaitan Toponim terhadap
Fenomena Geografis Studi Kasus: Toponim Desa di Sebagian Kabupaten
Pemalang. Jurnal Bumi Indonesia, 3(4), 1–13.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 diakses pada 31 Maret 2020
pukul 19.45 WIB