LAPORAN STRUKTUR BAJA 2 Perencanaan Dan Perhitungan Portal Gable
LAPORAN STRUKTUR BAJA 2 Perencanaan Dan Perhitungan Portal Gable
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya bangunan umum tersebut terbuat dari material baja dan beton.
Untuk menghemat biaya pembangunan biasanya pemerintah atau masyarakat umum
menggunakan suatu konstruksi yang kuat misalnya konstruksi baja. Semua
pelaksanaan yang menyangkut struktur tidak luput dari material baja. Bentuk-bentuk
baja yang berada diperdagangan bebas yaitu dalam bentuk batang-batang yang biasa ,
bilah-bilah, serta beraneka macam profil.
Bentuk baja profil umumnya terbanyak dipakai dalam konstruksi baja.Profil –
profil yang biasa digiling disemua negara yang umumnya produsen baja. Ukuran-
ukuran penampang profil dari berbagai negara asalnya kadang-kadang berselisih
sedikit.
Kita mengenal empat golongan besar dari profil yaitu :
profil-profil Eropa-Barat ;
profil-profil Eropa-Tengah ;
profil-profil Inggris dan profil-profil Amerika
Profil–profil Eropa-Barat digiling di Belgia, Luksemburg, Jerman, Perancis dan
Belanda. Kebanyakan profil-profil ini adalah profil-profil Jerman Normal. Profil-profil
Eropa-Tengah digiling di Austria, Hongaria, dan Cekoslovakia, profil Inggris di Inggris
dan profil Amerika di Amerika Serikat dan Kanada.
Yanuarso A Saputra (1504285) 2
Perencanaan Portal Gable
BAB II
DASAR PERENCANAAN
Suatu beban yang bertambah dan berkurang menurut waktus ecara berkala
disebut beban bergoyang,beban ini sangat berbahaya apabila periode penggoyangannya
berimpit dengan periode struktur dan apabila beban ini diterapkan pada struktur selama
kurun waktu yang cukup lama, dapat menimbulkan lendutan. Lendutan yang
melampaui batas yang direncanakan dapat merusak struktur bangunan tersebut.
Disamping segi teknis yang menjadi landasan utama dalam merencanakan suatu
struktur bangunan, segi-segi lainnya tidak bisa kita tinggalkan atau kita abaikan
begitusaja. Faktor fungsi,ekonomi, sosial,lingkungan,dan sebagainya tidak kalah
pentingnya bila dibandingkan dengan segi teknis konstruksi dalam perencanaan suatu
bangunan.
Dengan kata lain,jika kita merencanakan suatu struktur bangunan, kita dituntut
dalam hal kesempurnaan struktur bangunan itu sendiri. Untuk memenuhi hal tersebut,
kita harus berpedoman pada syarat-syarat yang telah ditentukan baik dari segi teknis itu
sendiri maupun dari segi lainnya.
Yanuarso A Saputra (1504285) 4
Perencanaan Portal Gable
BAB III
LANDASAN TEORI
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata. Kekuatan yang tinggi ini
mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja, umumnya mempunyai ukuran
tampang relatif kecil, sehingga struktur cukup ringan sekalipun berat jenis baja
tinggi.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup
canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah
dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai
berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Struktur dari baja dapat bertahan cukup lama. Baja sebagai bahan struktur
mempunyai beberapa kelemahan/kekurangan, antara lain :
Pemeliharaan memerlukan biaya yang banyak.
Kekuatan baja dipengaruhi temperatur.
Bahaya tekuk ( buckling ) mudah terjadi.
Yanuarso A Saputra (1504285) 8
Perencanaan Portal Gable
Kekuatan tarik (tensile strength) : besar tegangan (gaya) yang diperlukan unutk
mematahkan atau memutuskan benda uji.
Kekuatan leleh (yield strength) : besar tegangan yang diperlukan untuk mencapai
regangan plastis 0.2%.
Keliatan (ductility) : besar regangan maksimal yang dapat terjadi pada saat benda
uji patah atau putus dalam satuan persen (%).
kekerasan Rockwell (R). BKB dihitung berdasarkan luas daerah lekukan yang
ditimbulkan, sedangkan R dihitung berdasarkan dalamnya lekukan.
Keuletan (toughness) : daya tahan bahan terhadap lenturan dan puntiran – puntiran
berulang – ulang yang diukur dari besarnya energi yang diperlukan untuk
mematahkan suatu benda uji yang dinyatakan dalam satuan joule. Penilaian
keuletan dilakukan dengan tes Charpy atau Izod.
Sifat–sifat baja yaitu kekakuan baja dalam berbagai macam keadaan pembebanan
atau muatan bergantung dari :
Cara peleburannya.
Jenis dan banyaknya logam campuran.
Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai
bahan penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan
senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja
dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.
Kekuatan Baja
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban, maka baja
akan cenderung mengalami deformasi/perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini akan
Yanuarso A Saputra (1504285) 10
Perencanaan Portal Gable
Tegangan Leleh
Tegangan leleh sering disebut sebagai perilaku baja dimana pada saat ditarik
dengan tegangan tertentu, baja tersebut tidak dapat kembali ke panjang mula-mulanya
pada saat sebelum ditarik. Oleh karena itu sering dipakai asumsi bahwa tegangan leleh
adalah tegangan yang dapat menimbulkan regangan tetap sebesar 0,2%, sehingga
tegangan leleh dapat ditentukan dengan menarik garis lurus sejajar dengan kurva linier,
melalui titik pada sumbu X yang menunjukkan regangan sebesar 0,2% (Gambar 1.4)
Mutu baja dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kekuatan
baja tersebut, berikut adalah mutu baja yang terdapat di pasaran :
Yanuarso A Saputra (1504285) 12
Perencanaan Portal Gable
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
Gambar 3.10. Bentang < 20 m tanpa haunch dan Bentang > 20 m dengan haunch
Yanuarso A Saputra (1504285) 14
Perencanaan Portal Gable
L = bentang kuda-kuda
2. Hows Truss
3. Pink Truss
4. Modified Pink Truss
5. Mansarde Truss
6. Modified Pratt Truss
7. Crescent Truss
Kerugian:
1. Bila konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang
besar juga dapat merubah konstruksi.
2. Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.
3. Memerlukan biaya yang besar.
4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlukan tenaga ahli dan berpengalaman.
b. Paku Keling
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap. Jumlah
tebal pelat yang akan disambung tidak boleh > 6 d (diameter paku keling).
Beberapa bentuk kepala paku keeling yaitu paku yang dipergunakan pada tiap
pertemuan minimal menggunakan 2 paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.
Penempatan paku pada plat ialah: jarak dari tepi plat el.
c. Las lumer
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:
1. Las tumpul
2. Las sudut
Yanuarso A Saputra (1504285) 17
Perencanaan Portal Gable
BAB IV
290
6m
25m
TekananAngin : 55 kg/m2
290
12,5m
7𝑚
𝐶𝑜𝑠 29° =
𝐶𝐸
7𝑚
𝐶𝐸 =
0,8746
CE = 14,29 m
𝐸𝐹
𝑆𝑖𝑛 ∝=
𝐶𝐸
𝐸𝐹 = 𝑆𝑖𝑛 29° . 𝐶𝐸
𝐸𝐹 = 0,4848 . 14,29
Yanuarso A Saputra (1504285) 19
Perencanaan Portal Gable
EF = 6,93 m
180
Jarak minimal antar gording = = 80 cm = 0,8 m
80
14,29
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = = 17,875 𝑏𝑢𝑎ℎ ≈ 18 𝑏𝑢𝑎ℎ
0,8 𝑚
Maka dengan menggunakan 18 buah gording, didapat jarak antar gording yang
digunakan sebesar:
Untuk dimensi gording digunakan profil baja Cannal C14 dengan data sebagai
berikut :
q = 16 kg/m
Ix = 605 cm4
Iy = 62,7 cm 4
Wx = 86,4 cm3
Wy = 14,8 cm3
Yanuarso A Saputra (1504285) 20
Perencanaan Portal Gable
Ketentuan:
Menghitung pembebanan
Y X
q.sinα
q.cosα
α q
qx = q . sin 29 qy = q. cos 29
= 26,4. sin 29 = 26,4. cos 29
= 12,799 Kg/m = 23,09 Kg/m
Yanuarso A Saputra (1504285) 21
Perencanaan Portal Gable
Y X
P.sinα
P.cos
α P α
c. Beban Angin
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positip (tiup)
dan tekanan negatif (hisap), yang bekerja tegak lurus pada bidang atap. Dalam
perencanaan ini, tekanan angin 65 kg/m.
Wy
X
Wx = 0
α Y
1 l 2
𝑀𝑥3 = (8 x Wx x (2) )
1 4 2
= ( x 0 x ( ) ) = 0 kg m
8 2
1
𝑀𝑦3 = (8 x Wy x l2 )
1
= ( x 8,8 x 42 ) = 15,84 kg m
8
1) Mu= 1,4 D
1) KONTROL PUNTIR
𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
+ ≤1
∅𝑥𝑀𝑛𝑥 ∅𝑥𝑀𝑛𝑦/2
→ OKE
Yanuarso A Saputra (1504285) 26
Perencanaan Portal Gable
2) KONTROL TEGANGAN
𝑁
𝑓 = 55,840 ≤ 𝑓𝑦 = 210 → 𝑂𝐾𝐸
𝑚2
3) KONTROL LENDUTAN
1 1
𝜕𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝐿= 𝑥400 = 1,7 𝑐𝑚
240 240
- Sumbu X
5 𝑞𝐷𝑥 + 𝑞𝐿𝑥 1 𝑃𝑥
𝛿𝑥 = { 𝑥 𝑥(𝑙)4 } + { 𝑥 𝑥(𝑙)3 }
384 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑦 48 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑦
𝜕𝑥 = 0.0919 𝑐𝑚
- Sumbu Y
5 𝑞𝐷𝑦 + 𝑞𝐿𝑦 1 𝑃𝑦
𝛿𝑦 = { 𝑥 𝑥(𝑙/2)4 + { 𝑥 𝑥(𝑙/2)3 }
384 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥 48 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥
𝜕𝑦 = 0,1832 𝑐𝑚
𝛿 = √𝛿𝑥 2 + 𝛿𝑦 2 ≤ 𝛿𝑖𝑗𝑖𝑛
𝜕 = √𝜕𝑥 2 + 𝜕𝑦 2 ≤ 𝜕𝑖𝑗𝑖𝑛
Qx = 12,78 kg/m
Yanuarso A Saputra (1504285) 27
Perencanaan Portal Gable
= (12,78 . 4) + 48,48
= 99,677 Kg
Pts
Pts 99,677 kg
1
P
2100kg / cm2
Fn
P 99,677
Fn 0,047 cm2
2100
Fbr =125% . Fn
= 1,25 . 0,047
= 0,06 cm2
Fbr = ¼ п d2
Fbr 0,06
d2 =
1 / 4 1
.3,14
4
d = 0,2741 cm = 6 mm
Dalam tabel baja, nilai d yang paling kecil adalah 6 mm, jadi diambil nilai d =
6 mm.
tidak menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara
berganti-ganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-
kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yaitu 65
Kg/m.
2919,74
Fn 1,39cm 2
2100
Fbr = 125% . Fn = 1,25 x 1,39 = 1,738 cm2
Fbr = ¼ d2
Yanuarso A Saputra (1504285) 29
Perencanaan Portal Gable
4 Fbr 4.1,738
d 1,5cm 15mm
3,14
diambil diameter 15 mm
= 64 kg/m. 4 m = 256 kg
Catatan:
Gording 1 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban setengah jarak)
Gording 2 sampai gording 17 (menerima beban setengah 2x setengah jarak
gording)
Po = 100 kg
= ( 40 – ( 0,8 . 290 ). 4
= 53,76 kg
Dengan kondisi yang sama, maka G1 mempunyai pembebanan setengah beban total.
Ketentuan :
= 0.1
Yanuarso A Saputra (1504285) 32
Perencanaan Portal Gable
Wt = C. q2 .A .l Wh = C. q2 .A .l
= 31,68 kg =-70,4 kg
Kombinasi pembebanan
Berdasarkan beban-beban tersebut diatas maka struktur baja harus mampu memikul
semua kombinasi pembebanan di bawah ini:
Kombinasi I
1,4D
Kombinasi II
1,2D + 0,5L
Kombinasi III
1,2D + 1,6 L
Kombinasi IV
Kombinasi V
Kombinasi VI
0,9D + 0,3W
Kombinasi VII
0,9 D – 0,3 W
Keterangan:
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 322175
Wperlu = =0,9𝑥2400 = 533.82cm3
∅𝜎
Wx = 1360 cm3
10089.265
Wx = = 1464.75 cm3
0,9𝑥2100
Profil baja IWF 300.300.10.15 dengan harga Wx hitung = 1464.75 cm3 <
Wx rencana = 1360 cm3, maka profil baja ini dapat digunakan..............(OK)
Yanuarso A Saputra (1504285) 37
Perencanaan Portal Gable
Profil baja yang digunakan adalah Profil baja IWF 300.300.10.15 dengan data-data
sebagai berikut :
H = 300 mm B = 300 mm
Tb = 10 mm Ts = 15 Mm
r = 18 mm
IWF 300.300.10.15
Tahanan Momen
Momen inersia
ix = 6.39 cm iy = 3.75 Cm
Data Material :
Mu = 10089.265 kgm
Vu = 3497.608 kg
Yanuarso A Saputra (1504285) 38
Perencanaan Portal Gable
b 300
20
2tf 2.15
300 300
p 44,16
fy 210
20 p 44,16......................OK !!!
b) Pelat badan
p
h
tw
h 270
27
tw 10
1680 1680
p 44,164
fy 210
27 p 44,164.......................OK !!!
Iy.(d tf ) 2
Cw 1370671.875 cm 4
4
Ix
Sx 1360 cm 3
0,5.d
Momen Plastis :
= 307.598 KNm
Menghitung Lp dan Lr :
E.G.J . A
X1
Sx 2
= 204315.952 Kg/cm2
2
4Cw Sx
X2
Iy G.J
= 3.88.10-9 Kg/cm2
Iy
ry 7.506 cm
A
E
Lp 1,76.ry . 4.178 m
Fy
Yanuarso A Saputra (1504285) 40
Perencanaan Portal Gable
ry . EFGJ Iw Sx
Lr . 1 1 4.( Fy Fr ) ( ) 2
Sx( Fy Fr ) 2 Iy GJ
5.755 m
Menghitung Mr :
Momen Nominal :
Mn = 244,204 KNm
Mdesain = Øb . Mn
Jumlah Sniffer = 5
Yanuarso A Saputra (1504285) 41
Perencanaan Portal Gable
Lb/(jumlah stiffner (trial and error) ) = 14,3 / (5-1) = 3.575 m ( jarak antar
stiffner )
H = 350 Mm B = 350 mm
IWF 350.350.12.19
Tb = 12 Mm Ts = 19 Mm
q = 137 kg/m A = 173,9 cm2
r = 20 Mm
Tahanan Momen
Yanuarso A Saputra (1504285) 42
Perencanaan Portal Gable
25 ton
6m
L/4
0,7L
KL = L KL = L/2
L
L
L/4
fy = 2100 kg/cm2
Nilai berdasarkan nilai :
1 Lk fy 1 420 2`00
c x x 2,52
r min E 1,68 2,1.10 6
Karena c ≥ 1,2 maka nilai = 1 . c 2 = 1,25 . (2,52)2 = 7,91
Maka nilai Ag = 165,62cm 2
Besaran Penampang yang Perlu Dihitung
2
𝐼𝑦 . (𝑑 − 𝑡𝑓 )
𝐶𝑤 = = 3725074𝑐𝑚4
4
𝐼𝑥
𝑆𝑥 = = 2302.857𝑐𝑚3
0,5𝑑
1 2
𝑍𝑥 = 𝑏𝑓 . 𝑡𝑓 . (𝑑 − 𝑡𝑓 ) + . 𝑡𝑤 . (𝑑 − 2. 𝑡𝑓 )
4
𝐼𝑥
𝑟𝑥 = √ = 15.223 𝑐𝑚
𝐴
Yanuarso A Saputra (1504285) 44
Perencanaan Portal Gable
𝐼𝑦
𝑟𝑦 = √ = 8.843𝑐𝑚
𝐴
Badan
𝑑 202 𝐸 210000
= = 20,2 ≤ 1,49 . √ = 1,49 . √ = 44,075 … 𝐎𝐊
𝑡𝑤 10 𝑓𝑦 240
𝜆 𝑓𝑦 107,27 2400
𝜆𝑐 = . √ = . √ = 1,15
𝜋 𝐸 𝜋 2,1 . 106
𝟐
𝐣𝐢𝐤𝐚 𝝀𝒄 ≤ 𝟏, 𝟓 𝐦𝐚𝐤𝐚𝑭𝒄𝒓 = 𝟎, 𝟔𝟓𝟖𝝀𝒄 . 𝒇𝒚
𝟎, 𝟖𝟕𝟕
𝐣𝐢𝐤𝐚𝝀𝒄 > 1,5 𝐦𝐚𝐤𝐚𝑭𝒄𝒓 = . 𝒇𝒚
𝝀𝒄 𝟐
2
Karena 𝜆𝑐 ≤ 1,5 maka 𝐹𝑐𝑟 = 0,658𝜆𝑐 . 𝑓𝑦
2
Karena 𝜆𝑐 ≤ 1,5 maka 𝐹𝑐𝑟 = 0,6581,15 . 2400 = 1374,03 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
Kontrol :
𝜙𝑐 = 0,85
𝜙𝑐 . 𝐴𝑔𝑚𝑖𝑛 . 𝐹𝑐𝑟 > 𝑃𝑢 → 0,85 . 71,34 . 1374,03 > 16086,78 𝑘𝑔
𝜙𝑐 . 𝐴𝑔𝑚𝑖𝑛 . 𝐹𝑐𝑟 > 𝑃𝑢 → 97743,76 𝑘𝑔 > 16086,78 𝑘𝑔 … 𝑶𝑲
Yanuarso A Saputra (1504285) 45
Perencanaan Portal Gable
𝑃𝑢 𝑃𝑢
≤ 0,2 → ≤ 0,2
𝜙𝑐 . 𝑃𝑛 𝜙𝑐 . (𝜙𝑐 . 𝐴 . 𝐹𝑐𝑟 )
𝑃𝑢 16086,78
≤ 0,2 → ≤ 0,2
𝜙𝑐 . 𝑃𝑛 0,85 . 97743,76
𝑃𝑢
≤ 0,2 → 0,165 ≤ 0,2 … 𝑶𝑲
𝜙𝑐 . 𝑃𝑛
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 10544,39
Wperlu = =0,9𝑥2400 = 488,17cm3
∅𝜎
Yanuarso A Saputra (1504285) 47
Perencanaan Portal Gable
Wx = 628 cm3
10544,39
Wx =0,9𝑥2400 = 488,17 cm3
Profil baja yang digunakan adalah Profil baja IWF 200.200.10.16 dengan data-data
sebagai berikut :
H = 588 mm B = 300 mm
Tb = 12 mm Ts = 20 Mm
r = 28 mm
IWF 600.300.12.20
Tahanan Momen
Momen inersia
ix = 24,8 cm iy = 6,85 Cm
Yanuarso A Saputra (1504285) 48
Perencanaan Portal Gable
Data Material :
Mu = 10544,39 kgm
Vu = 21088,79 kg
Pu = 0 kg
0,9.Mn ≥ Mu
0,9.Zx.Fy ≥ Mu
Mu 10544,39
Zx 488,17cm 3
0,9.Bj 37 0,9.2400
Wperlu< W terseedia
b 208
13
tf 16
Yanuarso A Saputra (1504285) 49
Perencanaan Portal Gable
640 640
p 41,312
fy 240
13 p 41,312......................OK !!!
d) Pelat badan
p
h
tw
h 176
17,6
tw 10
640 640
p 41,312
fy 240
Ix 6530
Sx 646,53cm 3
0,5.d 0,5.20.2
Momen Plastis :
harus dipenuhi) :
Menghitung Lp dan Lr :
E.G.J . A
X1
Sx 2
= 324919,15 Kg/cm2
Yanuarso A Saputra (1504285) 51
Perencanaan Portal Gable
2
4Cw Sx
X2
Iy G.J
2
4.1902786 628
2200 807692.62,998
= 0.56.10-7 Kg/cm2
Iy 2200
ry 5,127cm
A 83,69
E
Lp 1,76.ry .
Fy
2,1.10 6
1,76.5,127.
2400
2,669m
ry . X 1
Lr . 1 1 X 2 .( Fy Fr ) 2
( Fy Fr )
5,127 . 324919,15
. 1 1 0,56.10 7.(2400 700) 2
(2400 700)
1413,24cm 14,13m
Menghitung Mr :
= (2400-700) .628
= 239,22 KNm
Yanuarso A Saputra (1504285) 52
Perencanaan Portal Gable
Lb :
Lb Lp
Cb.[ Mp ( Mp Mr ).
Lr Lp
.... if Lp < Lb ≤ Lr LTB inelastis
.E 2
Cb. . E.Iy.G.J ( ) .Iy.Cw
Lb Lb
.... if Lb > Lr LTB elastis
rumus :
M nLTB Mp
= 165,902 KNm
Momen Nominal :
Mn = 165,902 KNm
Mdesain = Øb . Mn
Pu = 9841 kg
Vu = 2634 kg
Sambungan Baut
I : 300 mm
Tp(Tf) : 15 mm
Ag = tp * I
Au = (4500 -2(35+3,2)) x 15
= 3654 mm2
= 3105,9 mm2
Ae = 3654 mm2
= 117,45 t
= 101,4 ton
øRn : 0,75.2,4.25.10.370/10000
: 24,975 ton/baut
øRn : 0,75.0,5.1035.(0,25.π.252)/1000
: 15,186 ton/baut
n = 101,4 / 15,186
= 6,68
Diambil n = 7 buah
Diambil s = 75 mm
Diambil s = 225 mm
Yanuarso A Saputra (1504285) 56
Perencanaan Portal Gable
Syarat
Sambungan Las
R max : 26,34 kN
Tu = 100,89.103/202
= 336,3 kN
Ag = 336,3.1000/0,9.240
= 1288,5 mm2
Las sudut = 15 mm
Sudut = 30o
= 1653,75 N/mm
Panjang = 336,36*1000/1635,75
= 203,36 mm
Diambil 100 mm
Yanuarso A Saputra (1504285) 57
Perencanaan Portal Gable
Data gaya :
Pu = 6997 kg
a. Sambungan Baut
Data baut :
Øbaut = 13 mm
fub = 825 MPa
Ab = 132,732 mm2
= 3166,14 ( 21/2 + 20 – 25 )
= 174137,7 Nmm
4 × 𝑀𝑢 /𝜙 4 × 193492,1
𝑡=√ =√ = 4,65 𝑚𝑚
𝑏 × 𝑓𝑦 150 × 240
t w E. f y .t f
1, 5
N
Pn 0,75.0,39.t w .1 3. . .
2
d t f tw
21 7 1,5 210000.240.10
0,75.0,39.7 .1 3.
2
. .
150 10 7
b. Sambungan Las
Berikut ini adalah perhitungan sambungan las pada balok gable IWF
150.150.7.10 dengan kolom IWF 200.200.10.16 menggunakan mutu baja
BJ37 dan mutu las ƒu = 480 MPa.
Untuk mencegah leleh dari web, maka panjang tumpuan ditentukan oleh
d tf tw
dengan :
N = 25,57 mm ≈ 26 mm
W 34
ts 2,107mm
b) 250 250
fy 240
Tebal stiffner diambil sebesar 8 mm, sehingga ukuran las efektif max
dapat ditentukan sebagai berikut :
p
f .t 370.10
a max eff 0,707. u s 0,707. 4,36mm 5mm
f u las 480
= 0,75.(0,707.7).(0,6.480)
= 767,12 N/mm
a.Sambungan Baut
Berikut ini adalah perhitungan sambungan crane dengan IWF
200.200.10.16 dengan kolom IWF 200.200.10.16 menggunakan mutu
baja BJ37 dan baut A325 Ø13 mm dengan ulir pada bidang geser.
Menghitung Tahanan Nominal Baut :
Geser :
1 Bidang geser :ϕRn = 0,75.(0,4.ƒub).Ab
= 0,75.(0,4).(825).(132,73) = 32851,17 N
Tumpu :
Web balok :ϕRn = 0,75.(2,4.ƒup).db.tw
= 0,75.(2,4).(370).(13).(10)
= 60606 N
Yanuarso A Saputra (1504285) 63
Perencanaan Portal Gable
dengan d = 856 mm, maka gaya yang bekerja pada profil siku adalah :
M 10544,39.1000
T 123182,126 N 123,182kN
d 856
b.d 2
Mn 0,9. . fy
4
4.12,133
b 449,84mm
0,9.240.18 2
10544,79×1000
Gaya geser pada flens balok adalah = 150
= 266272,47 𝑁
Yanuarso A Saputra (1504285) 64
Perencanaan Portal Gable
Tahanan dua bidang geser (65702,48 N) lebih besar dari pada tahanan
tumpu (60606 N) sehingga tahanan baut ditentukan oleh tahanan tumpu,
maka
60606
𝑛 = 210887,9 = 3,48 4 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
210887,9
𝑛= = 6,42 = 8 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
32851
b.Sambungan Las
Yanuarso A Saputra (1504285) 65
Perencanaan Portal Gable
Berikut ini adalah perhitungan sambungan las pada balok crane IWF
200.200.10.16 dengan kolom IWF 200.200.10.16 menggunakan mutu
baja BJ37 dan mutu las ƒu = 480 MPa.
Untuk mencegah leleh dari web, maka panjang tumpuan ditentukan oleh
:
d tf tw
dengan :
N = 537,93 mm ≈ 538 mm
persamaan:
1, 5
E. f .t
N t
Pn 0,75.0,39.t w 2 .1 4. 0,2 . w . y f
d t f
tw
538 10 210000.240.16
1, 5
0,75.0,39.10 .1 4.
2
0,2 . .
200 16 10
Tebal stiffner diambil sebesar 40 mm, sehingga ukuran las efektif max
dapat ditentukan sebagai berikut :
p
f .t 370.40
a max eff 0,707. u s 0,707. 21,79mm 22m
f u las 480
= 0,75.(0,707.22).(0,6.480)
= 3359,67 N/mm
Data gaya :
Mu = 6668,52 kg.m
Vu = 3471,58 kg
Pu = 24743,26 kg
𝑀𝑢 6668,52
𝑇𝑢 = = = 22228,4 𝑘𝑔
𝑑 300/1000
= 83952, 𝑘𝑔
Yanuarso A Saputra (1504285) 68
Perencanaan Portal Gable
Data baut :
Øbaut = 25 mm
fub = 825 MPa
Ab = 490,874 mm2
Data pelat :
fyp = 240 MPa
fub = 370 MPa
4 × 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 = √
0,9 × 𝑑 × 𝑓𝑦𝑝
4 × 10781,675 × 103
𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 = √ = 38,457 𝑚𝑚 ≈ 40 𝑚𝑚
0,9 × 135 × 240
Yanuarso A Saputra (1504285) 70
Perencanaan Portal Gable
Angker Baut
Angker yang digunakan sebanyak 4 buah
Akibat beban Gaya geser, tiap baut memikul beban
𝐷𝐴 4837,02
= = 1209,256 kg
4 4
4837,02
Diameter angker baut d = √ 1 /4
.𝜋 .𝜏
4
= 1,6 cm = 16 mm
Ambil baut Φ16 sebanyak 4 buah
Fgs = 4 . ¼ . π . d2
= 4 . ¼ . π . 1,62 = 8,0425 cm2
Kontrol tegangan yang terjadi
𝐷𝐴
τ = 4
𝐹𝑔𝑠
4837,02
= = 150 kg/cm2 < 1440 kg/cm2………..Aman
8,042
Footing Dimension
Width of footing BF 1m
Length of footing, LF 1m
Total thick. of footing, HF 0.3 m
Depth of footing, DF 1m
Area of footing, AF 1 m2
Yanuarso A Saputra (1504285) 71
Perencanaan Portal Gable
Pedestal Dimension
Width of pedestal, Bp 0.3 m
Length of pedestal, Lp 0.3 m
Height of pedestal above ground, Gp -
Total height of pedestal, Hp 0.7 m
Depth of pedestal, Dp 1m
Area of pedestal AP 0.09 m2
As 0.0009
900
d 18
254.571429
n 3.53535354
4
Af, LF x BF 1
Zx = Zy = 1/6 LF x BF2 0.166666667
L, BF/2 - BP/2 0.35
25.236
equivalen
15.036
4.836 10.93 t/m2
Yanuarso A Saputra (1504285) 73
Perencanaan Portal Gable
0.003586297
b 0.85
0.02709375
0.002432432
0.020320313
0.0035
0.003125
0.003586297 oray
0.000796158
796.157934 3.95817155 4
D 16 s 185.3333
201.1428571 180
Yanuarso A Saputra (1504285) 74
Perencanaan Portal Gable
Dowel Design
As min = 0.5% Ap 0.00045
450
D 16
a 201.1428571
n 2.237215909
4
as act 804.5714286
dowellenght
320
256
320
Yanuarso A Saputra (1504285) 75
Perencanaan Portal Gable
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Deskripsi
Type Konstruksi : Portal Gable
TekananAngin : 55 kg/m2
5.2 Pembebanan
Beban Mati
a. Berat sendiri atap : 11 kg/m
b. Berat sendiri gording : 64 kg/m
c. Berat sendiri sambungan : 6,4 kg/m
Beban Hidup : 100 kg
Tekanan Angin : 55 kg/m
Yanuarso A Saputra (1504285) 76
Perencanaan Portal Gable
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-1729-2002 “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”
Bros.
Setiawan,Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (sesuai SNI
03-1729-2002).Jakarta:Erlangga.
Yanuarso A Saputra (1504285) 78
Perencanaan Portal Gable
LAMPIRAN