BAB 5
Struktur dan Pembuatan Alkena
Disusun Oleh:
Dwi Handayani (18070795014)
Umi Hanik (18070795042)
Seperti yang kita lihat pada bagian 3.9, siklopropana tidak stabil oleh ketegangan sudut
dikarenakan sudut ikatan 600 nya jauh lebih kecil dari sudut ikatan normal 109,50 yang
terkait dengan hibridisasi karbon sp3. Siklopropena bahkan lebih tegang karena deviasi
sudut ikatan pada karbon berikatan ganda dari nilai normal hibridisasi sp2 1200 lebih besar
lagi. Siklobutena memiliki ketegangan sudut kurang dari siklopropena, dan ketegangan
sudut dari siklopentena, sikloheksena, dan sikloalkena yang lebih besar dapat diabaikan.
Sejauh kita kita tahu mengenai sikloalkena dengan rumus strukutral dimana ikatan
rangkapnya berada dalam konfigurasi cis. Jika cincinnya cukup besar, stereoisomer trans
juga dimungkinkan. trans sikloalkena paling kecil yang cukup stabil untuk diisolasi dan
disimpan dengan cara normal adalah trans-siklooktena.
trans-sikloheptena telah disiapkan dan dipelajari pada suhu rendah (-900C) tetapi
terlalu reaktif untuk diisolasi dan disimpan pada suhu kamar. Bukti juga terjadi pada trans-
sikloheksena yang lebih tegang sebagai reaktif antara pada reaksi tertentu.
SOAL 5.11 tempatkan ikatan rangkap pada kerangka karbon yang ditunjukkan sehingga
bisa mewakili:
(a) (Z)-1-metilsiklodekena (d) (E)-3-metilsiklodekena
(b) (E)-1-metilsiklodekena (e) (Z)-5-metilsiklodekena
(c) (Z)-3-metilsiklodekena (f) (E)-3-metilsiklodekena
CONTOH PENYELESAIAN (a) dan (b) karena kelompok metil harus ditempatkan pada
C-1, maka thanya terdapat dua kemungkinan tempat untuk meletakkan ikatan rangkap:
Pada stereoisomer Z, dua subtituen yang lebih renah-gugus metil dan hidrogen-terletak
pada sisi yang sama dari ikatan rangkap. Pada stereoisomer E, subtituen tersebut berada
pada sis berlawanan dari ikatan rangkap. Cincin karbon merupakan subtituen yang
memiliki nilai lebih tinggi pada akhir setiap ikatan rangkap.
Karena cicncin yang lebih besar memiliki lebih banyak karbon yang bisa
membentang di ujung ikatan rangkap, ketegangan yang terkait trans-sikloalkena berkurang
dengan meningkatnya ukuran cincin. Ketegangan akhirnya menghilang saat cincin
mengandung 12 karbon. Pada keadaan tersebut, cis dan trans-siklododekena memiliki
stabilitas yang hampir sama. Dalam kasus ini, cincin dari cis dan trans-siklododekena
cukup besar dan fleksibel sehingga sangat mirip dengan alkena non-siklik. Sebagaimana
pada cis-alkena non siklis, ketegangan van der Waals antara karbon pada sisi yang sama
dari ikatan rangkap mendestabilkan sebuah cis-sikloalkena.
Pada alkohol lainnya berlaku hal yang sama. Alkohol sekunder mengalami eliminasi pada
suhu yang lebih rendah daripada alkohol primer,
Dan alkohol tersier mengalami eliminasi pada suhu yang lebih rendah daripada alkohol
sekunder,
Asam sulfat (H2SO4) dan asam pospat (H3PO4) merupakan asam yang paling banyak
digunakan dalam dehidrasi alkohol. Kalium hidrogen sulfat (KHSO4) juga sering
digunakan.
SOAL 5.12 Identifikasi alkena yang diperoleh pada dehidrasi masing-masing alkohol
berikut:
(a) 3-Etil-3-pentanol (c) 2-Propanol
(b) 1-Propanol (d) 2,3,3-Trimetil-2-butanol
CONTOH PENYELESAIAN (a) hidrogen dan hidroksil lepas dari karbon terdekatnya
pada dehodrasi 3-etil-3-pentanol
Gugus hodroksil lepas dari karbon yang mengandung subtituen etil yang sama. Eliminasi
beta bisa terjadi pada salah satu dari ketiga karbon membentuk alkena yang sama, 3-etil-
2-pentena.
Dehidrasi alkohol ini selektif dalam hal arahnya. Eliminasi terjadi pada arah yang
mengarah pada ikatan rangkap antara C-2 dan C-3 lebih banyak daripada C-2 dan C-1.
Reaksi yang bia terjadi lebih dari satu arah, tetapi salah satu arah lebih disukai, dinamakan
regioselektivitas.
Aturan Zaitsev diaplikasikan pada dehidrasi katalis asam dari alkohol yang sekarang
lebih sering diungkapan dalam cara yang berbeda: reaksi eliminasi β dari alkohol
menghasilkan alkena yang tersubtitusi paling banyak sebagai produk utama.
Sebagaimana yang dibahas pada bagian 5.6, alkena yang paling tersubtitusi biasanya juga
yang paling stabil. Aturan Zaitsev seringkali juga diungkapkan sebagai preferensi untuk
pembentuan alkena yang paling stabil bisa tampak dari eliminasi β.
SOAL 5.13 setiap alkohol berikut telah mengalami dehidrasi katalis asam dan
menghasilkan campuran dua isomer alkena. Identifikasi dua alkena pada setiap alkohol
dan prediksi mana yang merupakan produk utama berdasaran aturan Zaitsev.
SOAL 5.14 apa tiga alkena yang dibentuk pada dehidrasi katalis asam dari 2-pentanol?
Dehidrogenasi biologis asam suksinat yang dijelaskan pada bagian 5.8 merupakan
100% stereoselektivitas. Hanya asam furamat, yang memiliki ikatan rangkap trans,
terbentuk. Tingkat tinggi stereoselektivitas merupakan karateristik dari reaksi katalis-
enzim.
SOAL 5.15 Tulislah rumus stuktur karbokation intermediet yang dibentuk pada dehidrasi
dari masing-masing alkohol dalam SOAL 5.13 (bagian 5.10). gunakan tanda pananh
melengkung, tunjukan bagaimana setiap karbokation terdeprotonasi oleh air menghasilkan
campuran alkena.
CONTOH PENYELESAIAN (a) karbon yang mengandung gugus hidroksil dalam
permulaan alkohol adalah karbon yang menjadi bermuatan positif dalam karbokation.
Air dapat melepaskan proton baik dari C-1 ataupun C-3 dari karbokation tersebut.
Pelepasan proton dari C-1 menghasilkan produk 2,3-dimetil-1-butene yang berjumlah
sedikit. (alkena ini mempunyai disubtituen ikatan rangkap.)
Pelepasan proton dari C-3 menghasilkan produk 2,3-dimetil-2-butena yang berjumlah banyak.
(alkena ini mempunyai tetrasubtituen ikatan rangkap.)
Carey, Francis A. 2000. Organic Chemistry Fourth Edition. North America: McGraw-Hill
Companies.