Oleh :
CITRA ARDELIA
23010116140106
Burung merpati (Columba livia) merupakan salah satu unggas yang dipelihara untuk
kesenangan, burung merpati juga dikonsumsi. Merpati memiliki banyak macam dan populasi
yang sangat besar. Burung merpati banyak diternakkan untuk digunakan sebagai burung
permainan dan burung potong yang dapat menjadi salah satu pilihan kebutuhan gizi
masyarakat. Pemberian pakan yang di bawah standar, kondisi kandang yang buruk, serta
sanitasi yang kurang baik, dapat menyebabkan imunitas tubuh burung merpati menurun dan
merpati mudah terserang penyakit. Sehingga untuk mendapatkan burung merpati yang sehat
cara pemeliharaan secara ekstensif, yaitu merpati dipelihara dengan menggunakan kandang
yang sangat sederhana dan diletakkan di atap rumah serat diberi pakan berupa sisa nasi kering
dan gabah. Tingkah laku makan burung merpati dipengaruhi oleh faktor genetik dan
lain oleh faktor pakan yang meliputi macam bahan pakan, cara pemberian pakan serta waktu
pemberian pakan. Berdasarkan beberapa penelitian burung merpati menyukai pakan jagung
karena jagung memiliki warna yang cerah serta sifat kimiawi dan fisik yang terdapat pada
jagung. Selain itu burung merpati juga menyukai kedelai karena memiliki warna yang cerah
pula dan berbentuk bijian. Selain biji-bijian burung merpati juga membutuhkan grit.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan dua kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari. Konsumsi
pakan sepasang burung merpati yaitu sekitar 100 – 150 gram stiap harinya.
Sistem pemeliharaan burung merpati dapat dilakukan dengan cara sistem umbaran,
sistem kurung dan campuran. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing misalnya pada sistem umbaran akan lebih menghemat biaya produksi karena tidak
perlu memerlukan biaya untuk pembuatan kandang tetapi dengan sistem umbaran dapat
memungkinkan burung merpati kekurangan pakan. Sistem kurung dibagi menjadi dua yaitu
koloni dan battery. Pemeliharaan burung merpati dengan sistem kurung kurang efektif karena
burung merpati adalah burung yang suka bersosialisasi dan gemar terbang sedangkan sistem
campuran yaitu perpaduan antara sistem umbar dan sistem kurung. Kandang berdasarkan
tahap pemeliharaannya dibagi menjadi tiga yaitu kandang jodoh, kandang pembesaran dan
kandang karantina. Pembuatan kandang harus menghadap kearah sinar matahari. Sanitasi
kandang harus rutin dilakukan untuk mencegahnya pertumbuhan dan penyebaran penyakit.
merpati jantan akan mengembangkan temboloknya, bulu diekarkan dan terlihat tenang.
Setelah kawin merpati jantan akan mencari bahan untuk dijadikan sarang, maka peternak
hendaknya menyediakan jerami, lidi atau bahan apa pun yang dapat dirangkai menjadi
sarang. Setelah sarang terbentuk merpati betina akan bertelur pertama kali dan kemudian
telur kedua dikeluaran 24 jam setelah telur pertama dikeluarkan. Telur pertama akan menetas
pada hari ke 17-18 hari setelh dierami sedangkan telur kedua 48 jam lebih lambat