Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

DINAS KESEHATAN
Jalan Tirta Tilamuta Telp / Fax : (0443) 211130

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 35 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo.
5. Surat dari Surveior Akreditasi FKTP Indonesia bekerja sama dengan Komisi Akreditasi
FKTP kementerian Kesehatan
6. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 35 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo.
7. Surat dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Nomor 440/Dikes/316/I/2019, tanggal 10
januari 2019, tentang pemberitahuan pelaksanaan Workshop Re-Akreditasi FKTP
8. Surat Tugas dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo nomor :
900/192/Dikes/I/2019 tanggal 18 Januari 2019 tentang Pelaksanaan Workshop Re-
Akreditasi FKTP.

B. Tujuan
1. Peningkatan kapasitas Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas yang ada pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo dalam rangka pembimbingan puskesmas di Kabupaten
Boalemo menuju Re-Akreditasi.
2. Percepatan Puskesmas yang ada di Kabupaten Boalemo untuk di persipakan untuk di Re-
Akreditasi sesuai target yang telah di tentukan
3. Re-Akreditasi menjadi hal yang wajib di laksanakan di Puskesmas dalam rangka untuk
meningkatkan Kinerja pelayanan kesehatan yang di berikan kepada masyarakat.
4. Memperbaiki kualitas pelayanan kea rah yang makin baik yang berorientasi kepada
sasaran.
C. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan kegiatan :
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini Dilaksanakan di Jakarta
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari aktif yaitu mulai tanggal 21-23 Januari 2019
D. Hasil kegiatan Workshop :

Adapun materi yang diterima pada kegiatan Workshop Re-Akreditasi ini adalah :

1. Akreditasi
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh lembaga eksternal terhadap hasil
penilaian kesesuaian proses dengan standar yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh Komisioner Akreditasi terhadap Puskesmas, apakah sesuai dengan standar
akreditas yang ditetapkan.
2. Standar Akreditasi Puskesmas:

Standar Akreditasi Puskesmas terdiri dari 3 bagian (Pokja) dan 9 bab:

1. Standar Administrasi dan Manajemen, terdiri dari:


 Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
 Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas(KMP)
 Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
2. Standar Program Puskesmas
 Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
 Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP)
 Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM)
3. Standar Pelayanan Puskesmas
 Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
 Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
 Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
3. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal
54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggarakan kendali mutu.
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu
pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian
dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.
 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012:
Pembagian sub sistem upaya kesehatan:
1. Upaya kesehatan
2. Fasyankes
3. Sumber Daya upaya Kesehatan
4. Pembinaan dan Pengawasan
4. Mengapa Perlu Akreditasi / Re-Akreditasi Puskesmas
Isu Kualitas Pelayanan Kesehatan Dasar:
1. Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu memberikan kepuasan
bagi masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah;

2. Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok ukur pelayanan publik
di bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi
birokrasi;

3. Penilaian kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas menunjukkan hasil yang belum


memenuhi standar kualitas.

5. Penyebab Masalah Mutu:

Variasi Proses
 Proses tidak diukur dengan baik
 Proses tidak dimonitor dengan baik;
 Proses tidak dikendalikan dengan baik;
 Proses tidak dipelihara dengan baik;
 Proses tidak disempurnakan.
6. Manfaat Akreditasi Puskesmas

1. Memberikan keunggulan kompetitif

2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes

3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada pasien dan


masyarakat.

4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk memberikan pelayanan


terbaik bagi masyarakat

5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di Puskesmas


maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan upaya Puskesmas kepada
masyarakat

6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer

7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan


konsistensi dalam bekerja

8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.


E. Sumber Anggaran

Adapun anggaran yang digunakan dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop Re-
Akreditasi ini adalah bersumber dari DPA-SOPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
tahun Anggaran 2019.

F. Penutup

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Workshop Re-Akreditasi ini kami buat sesuai
dengan apa yang kami laksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan.

Yang melaksanakan kegiatan :

1. I Ketut J. Arthanaya, SKM …………………


Kasie PTM dan Keswa
DOKUMENTASI KEGIATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Jalan Tirta Tilamuta Telp / Fax : (0443) 211130

LAPORAN PERJALANAN DINAS


KONSULTASI PROGRAM P2P (PTM KESWA)

A. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
5. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012.
6. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo TAHUN 2012-2022.
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2022.
8. Surat tugas Kepala Dinas kesehatan kabupaten Boalemo Nomor : 279 tanggal 24
Januari 2019 tentang Kegiatan Konsultasi Program P2P Dinas Kesehatan Kabupaten
Boalemo.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memperoleh petunjuk teknis dan Operasional dalam pelayanan pengendalian PTM
yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dan
jejaring FKTP lainnya.
Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan PTM dan Keswa di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
secara efektif dan efisien
2. Terkendalinya faktor risiko PTM dan Keswa di masyarakat
3. Penyesuaian target pada masing-masing Indikator Program PTM dan keswa pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
C. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan kegiatan :
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari yaitu mulai tanggal 25 Januari 2019
D. Hasil kegiatan :

Dari kegiatan konsultasi program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, sebagai
berikut :
1. Kebijakan Operasional PTM dan Keswa :
1). Mengembangkan dan Memperkuat kegiatan pencegahan dan penanggulangan factor
risiko PTM berbasis masyarakat
2). Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini (skrining) faktor risiko
PTM
3). Memperkuat surveilans pengendalian PTM
4). Mengembangkan dan memperkuat system Informasi pengendalian PTM
5). Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pengendalian PTM
6). Meningkatkan advokasi dan sosialisasi pengendalian PTM kepada Camat, kepala
Desa, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, LPM, BPD, Lembaga sosial
masyarakat.
7). Meningkatkan tata kelola pelayanan PTM sesuai standar
2. Program yang harus di laksanakan pada seksi PTM dan Keswa
1. Program Posbindu
2. Program PTM
3. Program Surveilan kasus PTM
4. Program Upaya berhenti merokok (UBM)
5. Program deteksi dini kanker
6. Gangguna Indera penglihatan
7. Program Gangguan Jiwa
8. IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor)
3. Upaya Pencegahan Penyakit Tidak menular yang harus di lakukan di Puskesmas :
Puskesmas dalam pelaksanaan fungsinya harus melaksanakan upaya pencegahan
penyakit melalui kegiatan Primer, Sekunder dan Tersier.
Upaya Primer : Kegiatan yang harus di laksanakan dalam upaya untuk menghentikan
atau mengurangi faktor risiko kejadian penyakit, sebelum penyakit tersebut terjadi.
Upaya Sekunder : di tujukan pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit.
Bila di temukan kasus, maka dapat di lakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut
menjadi parah, pencegahan sekunder dapat di laksanakan melalui skrining/uji tapis dan
deteksi dini.
Pencegahan Tersier : Kegiatan yang di fokuskan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat,
yaitu dengan cara rehabilitative dan paliatif sesegera mungkin agar terhindar dari
komplikasi lebih lanjut.
E. Pengendalian PTM mulai dari Posbindi PTM, Puskesmas dan Rumah Sakit
1. Hasil pemeriksaan dan Wawancara
2. Adanya hasi Faktor Risiko PTM
3. Adanya hasil diagnosis
4. Terdeteksinya penyakit Tidak menular
5. Pelaksanaan Tata Laksana kasus
6. Kegiatan Koordinasi, infromasi dan edukasi
7. Pelaksanaan konseling CERDIK
 Cek kesehatan secara berkala
 Enyahkan asap rokok
 Rajin aktivitas fisik
 Diet sehat dengan kalori seimbang
 Kendalikan stress
8. Rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
F. Sumber Anggaran
Adapun anggaran yang digunakan dalam rangka mengikuti kegiatan Konsultasi Program ini
adalah bersumber dari DPA-SOPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun Anggaran
2019.

G. Penutup

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Konsultasi Program ini kami buat sesuai dengan
apa yang kami laksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan.

Yang melaksanakan kegiatan :

1. Gafar Rahim Yunus, S. Ap ……………….


Kabid P2P Dinkes boalemo

2. I Ketut J. Arthanaya, SKM ………………


Kasie PTM dan Keswa

3. Nikma Inado, AMG …………………


Staf PTM dan Keswa

4. Rahmawaty, S. Kep. Ns ………………..


Staf PTM dan Keswa
LAPORAN PERJALANAN DINAS
A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. Peratruran Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 7 Tahun 2017 tentang Anggaran
pendapatan dan belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
4. Peratruran Bupati Boalemo Nomor 65 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
5. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo melalui Kepala Bagian Pemerintahan Setda
Boalemo Nomor : 140/Pem/38/III/2018 perihal Undangan Mengikuti Bimtek
6. Telahaan Staf Kabag Pemerintahan Nomor 100/Pem/35/IV/2018 tanggal 14 Maret 2018
perihal Pelaksanaan Bimbingan Teknis Laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(LPPD) Tahun 2018 serta evaluasi (Self Asssessment)
7. Telahaan Staf Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Nomor
440/1018/Dikes/III/2018 Tanggal 21 Maret 2018 perihal Mengikuti kegiatan BIMTEK
Penyusulan Laporan Pertanggung Jawaban Pemerintah Dearah (LPPD) dan Evaluasi
(Self Assessment) di masing-masing SOPD.

B. TUJUAN :
1. Guna untuk meningkatkan dan menyelaraskan materi laporan dari seluruh SKPD di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo dalam sebuah laporan yang
berkualitas dan dapat di pertanggung jawabkan dalam evaluasi LPPD.
2. Guna untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang bertitik tolak dari pencapaian
LPPD tahun sebelumnya sehingga laporan LPPD Kabupaten Boalemo bisa memperoleh
peringkat yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Sulut.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 24 - 28 Maret 2018
D. PEMBAHASAN

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) :

1. Pemerintah Daerah di beri kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masuarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
Pemerataan, Keadilan, Keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam
kerangka Negara kesatuan republik indoensia.

2. Penyusunan LPPD sebagai tindak lanjut UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah untuk
terwujudnya Pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif dan efisien.

3. Penyempurnaan LPPD dan IKK dalam bentuk surat Edaran Menteri Dalam Negeri
sesuai dalam koridor (tidak mentimpang) berdasarkan PP 3 Tahun 2007 DAN pp Nomor
6 Tahun 2008.

4. Tujuan dari LPPD adalah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah Daerah atas sumber daya
yang di percayakan kepadanya.

5. Urgensi IKK dimaksud dituangkan dalam LPPD agar LPPD dapat digunakana sebagai
dasar penilaianKinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah dengan menggunakan asfek,
Fokus dan Indikator Kinerja Kunci pada tataran pengambilan kebijakan dan pelaksanaan
kebijakan ( Pasal 18 dan 19 PP nomor 6 tahun 2008)

6. Data capaian kinerja yang di sajikan dalam LPPD harus saling menunjang dengan yang
di narasikan dalam LPPD (sesuai dengan capaian kinerja)

7. Dalam penyusunan LPPD harus sesuai dengan Dokumen yang ada pada bagian
Perencanaan yaitu RPJPD, RPJMD, Renstra, Renja, RKA dan DPA.

8. Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan Pemerintah Daerah yaitu LPPD


kepada Gubernur dan Kementerian Dalam Negeri (LPPD, LKPJ dan Informasi LPPD
(ILPPD).

9. Konsistensi batas waktu penyamapain LPPD 3 bulan setelah tahun anggaran, (31 maret)

10.Urusan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan UU nomor 23


tahun 2014 dan PP Nomor 38 Tahun 2007 terdiri dari 2 urusan yaitu Absolut dan
Konkuren. Untuk Absolut ada 6 urusan yaitu Politik luar negeri, pertahanan, keamanan,
Yustiti, Moneter dan fiscal nasional dan Agama.

Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan.

11.Adapun Indikator Kinerja Kunci Bidang Kesehatan :

a. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di tangani

b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan memilki kompetensi


kebidanan

c. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

d. Cakupan balita gizi buruk mendapat pelayanan

e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit (TBC-BTA)

f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD.


g. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.

h. Cakupan kunjungan bayi

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Bimtek LPPD yang kami laksanakan, dan atasnya
kami sampaikan terima kasih

Tilamuta, 2 April 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................

Noldijen S. Jaini, AMG …………………………..

David Pakaya …………………………...


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Jalan Tirta Tilamuta Telp / Fax : (0443) 211130

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran 2017
4. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 56 TahunNomo 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
5. DPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2017
6. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo nomor : 050/Bapppeda/90/IV/2017
Tanggal 27 April 2017 perihal Undangan Coaching Clinic Penguatan SAKIP.
7. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo nomor
: 441/ /Dikes/V/2017 Tanggal 2 Mei 2017 tentang Kegiatan Choaching Clinic
Penguatan SAKIP.

B. TUJUAN :
1. Guna untuk meningkatkan dan menyelaraskan pemahaman diantara SOPD yang ada
terkait dengan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang di dalamnya adalah
pedoman penyusunan LAKIP.
2. Guna untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang bertitik tolak dari pencapaian
penyusunan LAKIP sebagai dampak dari pelaksanaan SAKIP itu sendiri yang dari tahun
sebelumnya laporan SAKIP Kabupaten Boalemo belum memperoleh nilai yang
diharapkan.
3. Penguatan dalam rangka persiapan penyusunan RENSTRA SOPD berdasarkan Visi dan
Misi Bupati terpilih periode pemerintahan 2018-2022.

C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini pada tanggal 3 Mei 2017
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan Choacing Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) adalah sebagai berikut :

1. Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan Integrasi dari sistem


Perencanaan, Sistem Penganggaran dan Sistem pelaporan Kinerja, yang selaras dengan
pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Keuangan. Dalam hal ini setiap organisasi diwajibkan
mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan Negara serta kesesuaiannya
dengan ketentuan yang berlaku.

2. Sedangkan LAKIP adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP


merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan kinerja yang di capai oleh suatu
instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan kegiatan yang di biayai APBN/APBD
yang berdasarkan siklus anggaran 1 tahun.

3. Dalam Pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus dapat menentukan besaran
kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau
persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan bahan evaluasi terhadap instansi
pemerintah yang bersangkutan selama 1 tahun anggaran.

4. Cikal bakal lahirnya SAKIP adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Instansi Pemerintah dimana di dalamnya disebutkan mewajibkan setiap Instansi
Pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok melalui Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah.

5. Dengan adanya sistem SAKIP dan LAKIP maka terjadi pergeseran pemahaman bahwa
“Berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan” menjadi “Berapa besar kinerja
yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam akhir periode bisa tercapai”

6. Pemahaman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) dan Penyusunan


Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam kerangka Evaluasi
AKIP adalah Manajemen berbasis Kinerja.

7. Hubungan LAKIP dengan Laporan KEUANGAN :

a. Adanay RPJMD

b. Adanya RENSTRA SKPD/SOPD :

1. Rencana Kinerja Tahunan (RENJA) – Penetapan Kinerja – Laporan Kinerja –


Evaluasi Kinerja (Ke Kemenpan RB) ---- AA, A,B, CC,C,D
(Laporan Kinerja = LKPJ dan LPPD ke DPRD).

2. RKA SKPD/SOPD ---DPA SKPD/SOPD – Laporan Keuangan --- Audit


Keuangan(BPK) ---WTP, WDP, TW, TMP

8. LAKIP selambat-lambatnya di sampaikan tanggal 15 Maret pada tahun anggaran


berikutnya. Selain LAKIP, Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah yaitu LPPD kepada Gubernur dan Kementerian Dalam Negeri
(LPPD, LKPJ dan Informasi LPPD (ILPPD).

9. Konsistensi batas waktu penyamapain LPPD 3 bulan setelah tahun anggaran, (31 maret)

10.Urusan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan UU nomor 23


tahun 2014 dan PP Nomor 38 Tahun 2007 terdiri dari 2 urusan yaitu Absolut dan
Konkuren. Untuk Absolut ada 6 urusan yaitu Politik luar negeri, pertahanan, keamanan,
Yustiti, Moneter dan fiscal nasional dan Agama.

Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan.

11.Adapun Indikator Kinerja Kunci Bidang Kesehatan :

a. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di tangani

b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan memilki kompetensi


kebidanan

c. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

d. Cakupan balita gizi buruk mendapat pelayanan

e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit (TBC-BTA)

f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD.

g. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.

h. Cakupan kunjungan bayi

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2017.
F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Choacing Clinic Penguatan SAKIP yang kami
ikuti, dan atasnya kami sampaikan terima kasih.

Tilamuta, 5 Mei 2017


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Jalan Tirta Tilamuta Telp / Fax : (0443) 211130

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran 2017
4. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 56 TahunNomo 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
5. DPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2017
6. Surat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal perimbangan
Keuangan Nomor : 38 / 2017 Tanggal 9 Mei 2017 perihal Sosialisasi Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
7. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo nomor
: 4412339/Dikes/V/2017 Tanggal 19 Mei 2017 tentang Sosialisasi Pengelolaan Transfer
ke Daerah dan Dana Desa

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun 2017 Pasca berlakunya Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017, adalah:

1. Mengkomunikasikan kepada pejabat daerah mengenai kebijakan dan tantangan


pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2017 dan persiapan
perencanaan tahun 2018;
2. Mengkomunikasikan kepada pejabat daerah mengenai perubahan tatacara
pengalokasian, penyaluran, penggunaan, dan pelaporan Transfer ke Daerah dan
Dana Desa tahun 2017

C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tempat Kegiatan : Hotel Aryaduta Manado
3. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini pada tanggal 22 s/d 24 Mei 2017
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan sosialisasi PMK 50/2017 secara garis besar dapat dilaporkan
sebagai berikut :

I. Mekanisme Penyaluran DAK Fisik


Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja penyerapan anggaran dan capaian out put
pada Dinas Keshatan. Penyaluran melalui KPPN setempat dengan ketentuan :
1. Triwulan I ; APBD tahun berjalan, Laporan realisasi penyerapan dan capaian output
kegiatan tahun sebelumnya.
2. Triwulan II : Laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75 % dari dana yang
telah diterima di RKUD dan capaian output Triw I
3. Triwulan III : Laporan Realisasi penyerapan dana paling sedikit 75 % dari dana
yang telah diterima di RKUD dan capaian output s/d Triw II paling sedikit 30 %.
4. Triwulan IV : Laporan Realisasi penyerapan dana paling sedikit 90 % dari dana yang
telah diterima di RKUD dan capaian output s/d triwulan III paling sedikit 65 % dan
nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100
% kegiatan DAK Fisik.

II. Peralihan penyaluran DAK Fisik 2017


Batas penyampaian persyaratan penyaluran DAK Fisik 2017 :
1. Triwulan I paing lambat tanggal 19 Mei
2. Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli
3. Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober
Adapun persyaratan :
1. Perda APBD
2. Laporan Realisasi Output TA/Triw sebelumnya
3. Minimal penyerapan
4. Minimal output
5. Kontrak kegiatan

III. Penyaluran DAK Fisik berdasarkan Kinerja Penyerapan Anggaran dan Capaian
Output
Penyaluran melalui KPPN dengan ketentuan :
1. Triwulan I sebesar 30 %, penyaluran dana paling lambat 31 Mei, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 19 Mei.
2. Triwulan II sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Juli, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Juli.
3. Triwulan III sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Oktober, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Oktober.
4. Triwulan IV sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai
rencana penyelasaian kegiatan paling lambat 31 Desember, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 15 Desember.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PMK 50/2017 yang kami ikuti, dan
atasnya kami sampaikan terima kasih.

Tilamuta, 26 Mei 2017


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................


LAPORAN PERJALANAN DINAS
A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran 2017
4. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 56 TahunNomo 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
5. DPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2017
6. Surat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal perimbangan
Keuangan Nomor : 38 / 2017 Tanggal 9 Mei 2017 perihal Sosialisasi Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
7. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo nomor
: 4412339/Dikes/V/2017 Tanggal 19 Mei 2017 tentang Sosialisasi Pengelolaan Transfer
ke Daerah dan Dana Desa

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun 2017 Pasca berlakunya Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017, adalah:

3. Mengkomunikasikan kepada pejabat daerah mengenai kebijakan dan tantangan


pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2017 dan persiapan
perencanaan tahun 2018;
4. Mengkomunikasikan kepada pejabat daerah mengenai perubahan tatacara
pengalokasian, penyaluran, penggunaan, dan pelaporan Transfer ke Daerah dan
Dana Desa tahun 2017

C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


4. Tempat Kegiatan : Hotel Aryaduta Manado
4. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini pada tanggal 22 s/d 24 Mei 201
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan sosialisasi PMK 50/2017 secara garis besar dapat dilaporkan
sebagai berikut :

8. Mekanisme Penyaluran DAK Fisik


Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja penyerapan anggaran dan capaian out put
pada Dinas Keshatan. Penyaluran melalui KPPN setempat dengan ketentuan :
5. Triwulan I ; APBD tahun berjalan, Laporan realisasi penyerapan dan capaian output
kegiatan tahun sebelumnya.
6. Triwulan II : Laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75 % dari dana yang
telah diterima di RKUD dan capaian output Triw I
7. Triwulan III : Laporan Realisasi penyerapan dana paling sedikit 75 % dari dana
yang telah diterima di RKUD dan capaian output s/d Triw II paling sedikit 30 %.
8. Triwulan IV : Laporan Realisasi penyerapan dana paling sedikit 90 % dari dana yang
telah diterima di RKUD dan capaian output s/d triwulan III paling sedikit 65 % dan
nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100
% kegiatan DAK Fisik.

9. Peralihan penyaluran DAK Fisik 2017


Batas penyampaian persyaratan penyaluran DAK Fisik 2017 :
1. Triwulan I paing lambat tanggal 19 Mei
5. Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli
6. Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober
Adapun persyaratan :
6. Perda APBD
7. Laporan Realisasi Output TA/Triw sebelumnya
8. Minimal penyerapan
9. Minimal output
10. Kontrak kegiatan

10. Penyaluran DAK Fisik berdasarkan Kinerja Penyerapan Anggaran dan Capaian
Output
Penyaluran melalui KPPN dengan ketentuan :
5. Triwulan I sebesar 30 %, penyaluran dana paling lambat 31 Mei, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 19 Mei.
6. Triwulan II sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Juli, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Juli.
7. Triwulan III sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Oktober, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Oktober.
8. Triwulan IV sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai
rencana penyelasaian kegiatan paling lambat 31 Desember, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 15 Desember.
F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PMK 50/2017 yang kami ikuti, dan
atasnya kami sampaikan terima kasih.

Tilamuta, 26 Mei 2017


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. DPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2018
4. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo nomor : 005/Bapppeda/185/IV/2018
Tanggal 3 April 2017 perihal Undangan Penginputan data melalui sistem e-planing dan
e-Sakip
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/1982/Dikes/IV/2018 Tanggal 5 April
2018 tentang Kegiatan Pertemuan Penginputan data melalui sistem e-planning dan
e-sakip.
B. TUJUAN :
1. Penjabaran Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Penjabaran Peratruran Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
3. Penjabaran Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan PERDA tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara perubahan RPJPD dan
RPJMD dan RKPD.
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Amaris Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini pada tanggal 6-7 April 2018
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan penginputan E-Planning dan E-Sakip ini adalah :

1. Sehubungan dengan pelaksanaan Renstra SOPD Tahun 2017-2022 sebagaimana visi


Pemerintahan yaitu Mewujudkan Kabupaten Boalemo yang Damai, Cerdas dan Sejahtera
dalam Suasana Religius Tahun 20122, maka setiap SOPD wajib menjabarkannya
kedalam Renstra SOPD Tahun 2017-2022.
2. Setiap Renstra yang telah disusun oleh masing-masing SOPD terkait dengan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Target kinerja lima tahunan, harus di input kedalam
aplikasi e-Planning dan E- Sakip, sehingga memudahkan SOPD dalam melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja berdasarkan target lima tahunan tang telah di tetapkan
dalam Renstra masing-masing.

3. Untuk e-Sakip, penginputan ini wajib di laksanakan untuk memudahkan dalam penentuan
perjanjian kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing pejabat esselon di
lingkungan SOPD masing-masing.

4. Dengan adanya sistem SAKIP guna penyusunan LAKIP maka diharapkan akan terjadi
pergeseran pemahaman bahwa “Berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan”
menjadi “Berapa besar kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang
diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan dalam akhir periode bisa tercapai”

6. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) dan Penyusunan Laporan


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam kerangka Evaluasi AKIP
adalah Manajemen berbasis Kinerja.

7. Hubungan LAKIP dengan Laporan KEUANGAN :


a. Adanay RPJMD
b. Adanya RENSTRA SKPD/SOPD :
1. Rencana Kinerja Tahunan (RENJA) – Penetapan Kinerja – Laporan Kinerja –
Evaluasi Kinerja (Ke Kemenpan RB) ---- AA, A,B, CC,C,D

(Laporan Kinerja = LKPJ dan LPPD ke DPRD).

2. RKA SKPD/SOPD ---DPA SKPD/SOPD – Laporan Keuangan --- Audit


Keuangan(BPK) ---WTP, WDP, TW, TMP

8. Urusan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan UU nomor 23


tahun 2014 dan PP Nomor 38 Tahun 2007 terdiri dari 2 urusan yaitu Absolut dan
Konkuren. Untuk Absolut ada 6 urusan yaitu Politik luar negeri, pertahanan, keamanan,
Yustiti, Moneter dan fiscal nasional dan Agama.

Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan. Semua urusan yang memiliki indikator kinerja wajib di input dalam
aplikasi sistem e-Planning dan e-Sakip.
E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 8 April 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................

Noldijen S. Jaini, AMG …………………………


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS

A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. PPERDA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2018.
4. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo nomor : 005/Bapppeda/ /VI2018
Tanggal Juni 2018 tentang Undangan Workshop Penguiatan SAKIP
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 900/1743/Dikes/VI/2018 Tanggal 29 Juni
2018 tentang Kegiatan Workshop Penguatan Sakip olej Tim Reformasi Birokrasi Daerah
Provinsi Gorontalo dan Coaching Clinik oleh Kementerian PAN-RB
B. TUJUAN :
1. Penjabaran Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah melalui penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
2. Penjabaran Peratruran Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
3. Penjabaran Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan PERDA tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara perubahan RPJPD dan
RPJMD dan RKPD.
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Maqna Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Juli 2018
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan Workshop dan Coaching Clinik Penguatan Sakip ini adalah :

1. Dokumen RPJMD, IKU, RKPD (Renja OPD) harus sejalan dan mempunyai sinergitas
guna penajaman tujuan dan sasaran kinerja dari masing-masing OPD.
2. Untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja OPD, dokuemn yang harus di buat dalam
rangka pemetaan tugas dan tanggung jawab semua aparatur adalah setiap OPD wajib
menjabarnya tugas dan tanggung jawabnya melalui matriks Cascading berdasarkan
Tujuan dan sasaran, sehingga tanggung jawab dari masing-masing eselon II, Eselon III
dan Eselon IV DAN Staf jelas.

3. Untuk e-Sakip, penginputan ini wajib di laksanakan untuk memudahkan dalam penentuan
perjanjian kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing pejabat Eselon.

4. Untuk matrik Cascading pembagian tugas dan tanggung jawab akan sangat jelas:
- Eselon II kontrak kinerjanya adalah indikator yang bersifat outcome

- Eselon III kontrak kinerjanya adalah indikator yang bersifat Output

- Esolon IV kontrak kinerjanya adalah indikator yang bersifat proses

- Staf kontrak kinerjanya adalah kegiatan yang ada dalam indikator proses untuk
mencapai target kinerja yang ada pada indikator output dan outcome.

5. Penerapan SAKIP melalui pengauatan peran dan tanggung jawab masing-masing tataran
organisasi dalam rangka untuk menyamakan pemahaman bahwa “Berapa besar dana
yang telah dan akan di habiskan” menjadi “Berapa besar kinerja yang dihasilkan dan
kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan dalam akhir
periode bisa tercapai”

6. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) sangat erat hubungannya


dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam kerangka
Evaluasi AKIP sehingga Manajemen berbasis Kinerja sangat di perlukan.

7. Hubungan LAKIP dengan Laporan KEUANGAN :


a. Dokumen RPJMD
b. Dokumen RENSTRA OPD :
1. Indikator Kinerja Utama (IKU)

2. Rencana Kinerja Tahunan (RENJA) – Penetapan Kinerja – Laporan Kinerja –


Evaluasi Kinerja (Ke Kemenpan RB) ---- AA, A,B, CC,C,D

(Laporan Kinerja = LKPJ dan LPPD ke DPRD).

3. RKA OPD ---DPA– Laporan Keuangan --- Audit Keuangan(BPK) ---WTP,


WDP, TW, TMP
E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 4 Juli 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

Robert Pauweni, SKM .........................................

Marsela Dunbela, S.Si.MM …………………………

I Ketut J. Arthanaya, SKM ………………………….


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. PPERDA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2018.
4. Surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Nomor :
005/Bappeda.Sosbud/2367/VII/2018 tanggal 05 Juli 2018, perihal Rakor Pembangunan
Bidang Kesehatan se-Provinsi Gorontalo.
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/1640/Dikes/VII/2018 tanggal 6 Juli
2018 perihal Rakor pembangunan bidang kesehatan se-Provinsi Gorontalo.
B. TUJUAN :
1. Untuk mensinergikan program dan kegiatan pembangunan di Bidang Kesehatan antara
kabupaten/kota dan provinsi sehingga sesuai dengan pembangunan kesehatan yang
menjadi prioritas nasional.
2. Evaluasi terhadap program pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan di
masing-masing kabupatensesuai dengan program prioritas yaitu Germas, Stunting dan
Kabupaten Kota Sehat (KKS).
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Bappeda Provinsi Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2018
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan Rakor ini adalah :

Bappeda Provinsi Gorontalo melakukan evaluasi terkait dengan program pembangunan

bidang kesehatan yang menjadi program prioritas nasional yaitu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas), Stunting dan KKS.

1. Program GERMAS di Kabupaten Boalemo, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :


- Pencanangan GERMAS
- Penyusunan Naskah Akademis RanPerda KTR
- Pencanangan GERMAS dan Implementasinya di 7 Kecamatan
- Implementasi GERMAS di tingkat kabupaten Boalemo pada semua kegiatan dengan
menganti makanan ringan (kue) dengan menggunakan buah guna
menginplementasikan indikator GERMAS makan buah setiap hari.
- Sosialisasi GERMAS di masyarakat umum dan masyarakat sekolah
- Menetapkan TRP di tempat-tempat pelayanan public dengan mengeluarkan perbup
KTR
- Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada pegawai PEMDA Boalemo pada saat
kegiatan pencanagnan GERMAS.
- Kegiatan senam setiap hari kamis (Program rutin Pemda Boalemo)

2. Untuk Program Stunting, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :

- Melaksanakan pengukur kembali bagi anak balita guna melihat data riil pada 10 Desa
lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

- Data Nasional Stunting untuk Kabupaten Boalemo adalah 32,3 %, sedangkan hasil
pengukuran kembali adalah 31 %.

- Menyusun Roadmap kegiatan intervensi stunting pada semua tahapan kelompok umur
yang harus di intervensi ( Remaja Putri, Calon pengantin, Ibu Hamil, Bayi, Balita)
untuk penurunan proporsi anak balita mengalami stunting pada periode berikutnya
(indikator outcome).

- Menetapkan desa lokus stunting menjadi Desa Tanggap Stunting (DTS) serta
menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan dan menentukan jenis-jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan pada desa Tanggap Stunting (DTS).

- Sosialisasi Stunting pada semua Desa, secara khusus pada Desa Lokus Stunting
tentang : Apa itu stunting, kenapa stunting ini terjadi serta bagaimana upaya yang
perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.

- Melakukan pendampingan kepada kelompok dasawisma dan PKK desa tentang cara
membuat MP-ASI (Makanan pendamping Air Susu Ibu) yang berasal dari bahan
makanan lokal.

- Menguatkan kembali Paradigma Sehat guna implementasi indikator GERMAS


melalui pendekatan keluarga.

- Melakukan advokasi dan komunikasi dengan pemerintah Desa guna promosi


GERMAS sehingga Desa akan berperan dalam implementasi GERMAS guna
mengatasi masalah stunting termasuk intervensi pendanaan melalui anggaran desa.
4. Untuk Program Kabupaten Kota Sehat: :

- Kabupaten Boalemo saat ini dalam persiapan untuk verifikasi oleh Provinsi dan Pusat
(Kementerian Banda) pada tahapan klasifikasi Wiwerda untuk 6 Tatanan Unggulan
dan 1 Tatanan Tambahan.

- Kegiatan yang telah di laksankaan guna persiapan verifikasi kabupaten sehat salah
satunya adalah Workshop Kabupaten sehat yang pesertanya adalah semua pengurus
forum kabupaten kota sehat dari masing-masing kecamatan dan perwakilan setiap
OPD.

- Mempersiapkan sekretariat Kabupaten Sehat

- Membangun koordinasi dan forum komunikasi dengan pemerintah daerah (kepala


Bappeda selaku ketua Forum Kabupaten sehat tingkat kabupaten), Sekretaris Daerah
selaku Pembina tentang penjabaran intervensi kegiatan pada setiap tatanan yang
sudah menjadi tugas dan tanggung jawab setiap OPD sesuai dengan Tatanan yang di
pilih untuk di lakukan verfikasi oleh Provinsi dan Pusat.

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 7 Juli 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................

Sudarmi Popa, SKM.M.PH …………………………


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


E. DASAR
6. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
7. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
8. PPERDA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2018.
9. Surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Nomor :
005/Bappeda.Sosbud/2367/VII/2018 tanggal 05 Juli 2018, perihal Rakor Pembangunan
Bidang Kesehatan se-Provinsi Gorontalo.
10. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/1640/Dikes/VII/2018 tanggal 6 Juli
2018 perihal Rakor pembangunan bidang kesehatan se-Provinsi Gorontalo.
F. TUJUAN :
3. Untuk mensinergikan program dan kegiatan pembangunan di Bidang Kesehatan antara
kabupaten/kota dan provinsi sehingga sesuai dengan pembangunan kesehatan yang
menjadi prioritas nasional.
4. Evaluasi terhadap program pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan di
masing-masing kabupatensesuai dengan program prioritas yaitu Germas, Stunting dan
Kabupaten Kota Sehat (KKS).
G. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
3. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Bappeda Provinsi Gorontalo.
4. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2018
H. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil dari kegiatan Rakor ini adalah :

Bappeda Provinsi Gorontalo melakukan evaluasi terkait dengan program pembangunan

bidang kesehatan yang menjadi program prioritas nasional yaitu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas), Stunting dan KKS.

2. Program GERMAS di Kabupaten Boalemo, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :


- Pencanangan GERMAS
- Penyusunan Naskah Akademis RanPerda KTR
- Pencanangan GERMAS dan Implementasinya di 7 Kecamatan
- Implementasi GERMAS di tingkat kabupaten Boalemo pada semua kegiatan dengan
menganti makanan ringan (kue) dengan menggunakan buah guna
menginplementasikan indikator GERMAS makan buah setiap hari.
- Sosialisasi GERMAS di masyarakat umum dan masyarakat sekolah
- Menetapkan TRP di tempat-tempat pelayanan public dengan mengeluarkan perbup
KTR
- Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada pegawai PEMDA Boalemo pada saat
kegiatan pencanagnan GERMAS.
- Kegiatan senam setiap hari kamis (Program rutin Pemda Boalemo)

2. Untuk Program Stunting, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :

- Melaksanakan pengukur kembali bagi anak balita guna melihat data riil pada 10 Desa
lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

- Data Nasional Stunting untuk Kabupaten Boalemo adalah 32,3 %, sedangkan hasil
pengukuran kembali adalah 31 %.

- Menyusun Roadmap kegiatan intervensi stunting pada semua tahapan kelompok umur
yang harus di intervensi ( Remaja Putri, Calon pengantin, Ibu Hamil, Bayi, Balita)
untuk penurunan proporsi anak balita mengalami stunting pada periode berikutnya
(indikator outcome).

- Menetapkan desa lokus stunting menjadi Desa Tanggap Stunting (DTS) serta
menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan dan menentukan jenis-jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan pada desa Tanggap Stunting (DTS).

- Sosialisasi Stunting pada semua Desa, secara khusus pada Desa Lokus Stunting
tentang : Apa itu stunting, kenapa stunting ini terjadi serta bagaimana upaya yang
perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.

- Melakukan pendampingan kepada kelompok dasawisma dan PKK desa tentang cara
membuat MP-ASI (Makanan pendamping Air Susu Ibu) yang berasal dari bahan
makanan lokal.

- Menguatkan kembali Paradigma Sehat guna implementasi indikator GERMAS


melalui pendekatan keluarga.

- Melakukan advokasi dan komunikasi dengan pemerintah Desa guna promosi


GERMAS sehingga Desa akan berperan dalam implementasi GERMAS guna
mengatasi masalah stunting termasuk intervensi pendanaan melalui anggaran desa.
4. Untuk Program Kabupaten Kota Sehat: :

- Kabupaten Boalemo saat ini dalam persiapan untuk verifikasi oleh Provinsi dan Pusat
(Kementerian Banda) pada tahapan klasifikasi Wiwerda untuk 6 Tatanan Unggulan
dan 1 Tatanan Tambahan.

- Kegiatan yang telah di laksankaan guna persiapan verifikasi kabupaten sehat salah
satunya adalah Workshop Kabupaten sehat yang pesertanya adalah semua pengurus
forum kabupaten kota sehat dari masing-masing kecamatan dan perwakilan setiap
OPD.

- Mempersiapkan sekretariat Kabupaten Sehat

- Membangun koordinasi dan forum komunikasi dengan pemerintah daerah (kepala


Bappeda selaku ketua Forum Kabupaten sehat tingkat kabupaten), Sekretaris Daerah
selaku Pembina tentang penjabaran intervensi kegiatan pada setiap tatanan yang
sudah menjadi tugas dan tanggung jawab setiap OPD sesuai dengan Tatanan yang di
pilih untuk di lakukan verfikasi oleh Provinsi dan Pusat.

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 7 Juli 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................

Sudarmi Popa, SKM.M.PH …………………………


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. PPERDA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2018.
4. Surat dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Nomor 050/Dikes/4881/VI/2018 tanggal
28 Juni 2018 tentang Finalisasi Profil Kesehatan Tahun 2017
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/1558/Dikes/VII/2018, tanggal 2 Juli
2018 perihal Finalisasi Profil Kesehatan Tahun 2017..
B. TUJUAN :
1. Untuk mensinergikan data Cakupan Program berdasarkan Indikator Renstra dan SPM
dari semua Kabupaten dan Kota dengan Provinsi tahun 2017
2. Evaluasi terhadap capaian Program antara cakupan Program Kabupaten dengan Cakupan
Program tingkat Provinsi.
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Q Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 Juli 2018
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil kgiatan ini adalah :

1. Data profil Kesehatan tahun 2017 untuk kabupaten Boalemo masih ada perbedaan angka
pada data cakupan anak balita yang mendapatkan pelayanann kesehatan/Indikator
Kunjungan anak balita. Hal ini di karenakan ada perbedaan penentuan jumlah sasaran
pada kelompok umur anak balita, sasaran yang diambil sebagai pembai dari angka
capaian program adalah umur 0-11 bulan, umur 1 – 4 tahun dan umur 4-5 tahun. Umur 4-
5 tahun tidak di tambahkan sebagai pembagi dari data cakupan program.
2. Profil Kesehatan Tahun 2017 ini digunkana juga sebagai dasar dalam proses perbaikan
program untuk peningkatan pencapaian target kinerja dari eselaon II, III dan IV.

3. Untuk Provinsi gorontalo pada umumnya, data KOMDAT yang di kirim setiap bulan
secara elektronik, untuk penilaian tingkat nasional belum masuk dalam 10 besar nasional
oleh karena konsistensi ketepatan waktu penyanpaian laporan serta isi data yang masih
perlu di tingkatkan.

4. Data untuk kabupaten boalemo yang belum ada adalah data penderita gangguan jiwa
(sementara dalam koordinasi terus dengan Bidang yangkes dan SDK)

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 5 Juli 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

I Ketut J. Arthanaya, SKM .........................................

Sudarmi Popa, SKM.M.PH …………………………


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. Undangi-Undang nomo5 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 35 Tahun 2016 tentang Organisasi tata kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo;
4. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo nomor 981/2286/Dikes/VIII/2018 tanggal
21 Agustus 2018 perihal Pendampingan Klarifikasi;
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/2302/Dikes/VIII/2018, tanggal 23
Agustus 2018 perihal Pendampingan Klarifikasi Paket Pekerjaan Pengadaan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Kelas D Pratama
B. TUJUAN :
1. Untuk memastikan keberadaan dari perusahaan yang telah memasukkan dokumen
penawaran ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang lolos dalam pra kualifikasi teknis
pada proses pengadaan IPAL Rumah Sakit kelas D Pratama.
2. Tinjauan lapangan pabrikasi calon pemenang pengadaan barang jasa pekerjaan IPAL
Rumah Sakit kelas D Pratama
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Rekayasa Hijau Mandiri, Kota Bandung, Jawa Barat
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 s.d 26 Agustus 2018
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil kgiatan ini adalah :

1. PT. Rekayasa Hijau Mandiri adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Desain
Engineering Manufacture dan Service yang memang benar ada sesuai dengan Dokumen
yang telah di sampaikan yang berkantor di Jl. Parakan Indah II No. 7 Batununggal
Bandung 40243 Indonesia, Email : pt.rhm.bandung@gmail.com dan alamat Factory di Jl.
Bojongloa No. 19. Astana Anyar, Bandung Indonesia.
2. Visi Perusahaan PT. Rekayasa Hijau Mandiri adalah menjadi perusahaan terdepan di
Indonesia dalam penyediaan teknologi dan jasa yang berbasis pada lingkungan , serta
mampu bersaing secara global, dengan Misi Srivice, Grow Up dan Problem Solving.
3. Perusahaan PT. Rekayasa Hijau Mandiri menyediakan bebragai produk diantaranya
adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan metode Waste water Treatment
Plant-Redox AOPs, yaitu Instalasi Pengolahan Limbah cair dengan Sistem Advenced
Oxydation Processes (AOPs).
4. Redox menghasilkan spesies ion aktif berupan Hidroxil radical yang sangat mudah
bereaksi dengan kandungan organic dan anorganik dalam limbah cair.
5. Kegiatan Kualifikasi dilaksanakan untuk melakukan evaluasi kompetens, kemampuan
usaha dan pemenuhan persyaratan sebagai penyedia.

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini
adalah bersumber dari DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 27 Agustus 2018


Yang melaksanakan kegiatan :

Robert Pauweni, SKM ………………………..

Billy Arthur Wuisan, SH .....................................

I Ketut J. Arthanaya, SKM ……………………….


PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Tirta - Tilamuta 96271
Telp. 0443-211130 Fax. 0443-211000
Website ; www.boalemokab.go.id Email dinkeskabboalemo@yahoo.com

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
5. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2017-2022;
6. Surat dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Nomor 050/Dikes/1166/III/2019 tanggal
27 Maret 2019 tentang Rakerkesda Tahun 2019.
7. Surat Tugas Kepala Dinas Kesehatan Nomor : 440/898//Dikes/IV/2019, tanggal 5 April
2019 perihal Pelaksanaan Rakerkesda Tahun 2019.

B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
Sebagai forum tingkat darah bidang kesehatan dalam meurumuskan rencana aksi
pelaksanaan program prioritas kesehatan tahun 2020 guna peningkatan kinerja dalam
rangka pencapaian indikator program prioritas kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Merumuskan rencana aksi kegiatan tahun 2020 yang fokus pada peningkatan kinerja
dan pencapaian indikator kinerja pada program prioritas
b. Percepatan pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan tahun 2019
c. Peningkatan penanganan permasalahan kesehatan terintegrasi baik lintas program
maupun lintas sektor.
d. Terbangunya konsep pembangunan kesehatan tahun 2020.

C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Q Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 – 10 April 2019
D. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Hari pertama (8 April 2019)


Penerimaan materi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan terkait dengan
Implementasi SPM dalam Upaya peningkatan Pelayanan Kesehatan serta peran
Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan Perencanaan dan Penganggaran
khususnya untuk Implementasi SPM Bidang Kesehatan di provinsi Gorontalo, sebagai
penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan kemudian di pertegas dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
2. Hari ke dua ( 9 April 2019)
Pelaksaaan Diskusi kelompok dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Daerah untuk
semua kabupaten/kota terkait dengan isu program prioritas yaitu : Peningkatan
Cakupan dan Mutu Imunisasi, Eliminasi TB, Percepatan Penurunan Stunting,
Peningkatan Pencengahan dan Penanggulangan PTM dan Percepatan Penurunan
AKI dan AKN.
Setelah kegiatan diskusi kelompok terkait penyusunan Rencana Aksi daerah (RAD)
Program Prioritas selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan acara Rekerkesda
secara resmi oleh Ibu Menteri Kesehatan yang salah satu acaranya adalah pemaparan oleh
seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota terkait dengan Rencana Aksi daerah (RAD)
masing-masing berdasarkan 5 isue prioritas pembangunan kesehatan.
Adapun Rencana Aksi Daerah (RAD) berdasarkan 5 Program Prioritas
Pembangunan Kesehatan dapat di gambarkan sebagai berikut :
1. Upaya Intervensi pada Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Peningkatan
Cakupan dan Mutu Imunisasi :
a. Sosialisasi dalam rangka Pencanagnan GEMA LINDAS PD3I guna peningkatan
80% IDL pada bayi sesuai dengan target pada RPJMN.
b. Sweeping Imunisasi, mobilisasi sasaran dan penyuluhan, untuk pencapaian Desa
UCI 100 %
2. Upaya Intervensi pada Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Eliminasi TB antara
lain :
a. Untuk peningkatan penemuan TB, maka upaya yang akan di lakukan melalui
Optimalisasi Skrining TB pada Ibu hamil, anak dan usia lanjut, Penemuan dini
secara aktif dan pasif, Peningkatan investigasi kontak dan pengauatn surveilans
dan Wajib lapor.
b. Mengaktifkan jejaring pelayanan TB melalui kegiatan Penyusunan perjanjian
kerja sama terhadap Distric Public Privat Mix (DPPM), Kerja sama dengan
sekolah/madasrah dalam pelayanan jejaring TB.
c. Peningkatan pengobatan dan pencegahan TB pada ODHA dan anak dengan INH,
melalui kegiatan Pemberina Profilaksis (PPINH) pada bayi 2T, Gizi Buruk dan
Gizi Kurang, serta anak yang tinggal serumah dengan penderita TB, Kegiatan
investigasi kontak, pemberian PMT bagi penderita TB.
d. Optimalisasi Integrasi PIS-PK dengan Program TB melalui kegiatan membangu
kerja sama melalui penyediaan layanan provider sebagai mana diatur dalam
Perbup No. 16 Tahun 2019 tentang Penanggulangan TB di Kabupaten Boalemo.
3. Upaya intervensi pada Rencana Aksi daerah (RAD) untuk Percepatan
Penurunan Stunting, melalui kegiatan :
a. Pemberian Tablet tambah darah pada remaja putir yang putus sekolah
b. Pelaksanaan kelas ibu hamil harus menghadir suami siaga agar suami
mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya konsumsi tablet tambah darah pada
ibu hamil.
c. Pemberian PMT pada ibu hamil KEK selama 90 hari
d. Konseling tentang PMBA pada ibu menyusui dan pengasuh anak.
e. Pemberian PMT pada balita kurus selama 90 hari
f. Peningkatan akses jamban sehat dan akses air minum serta kesehatan lingkungan
4. Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan PTM, melalui kegiatan :
a. Peningkatan cakupan Deteksi Dini FR PTM :
1. Peningkatan kapasitas kader Posbindu PTM
2. Peningkatan kapasitas petugas PTM untuk pelaksanaan pandu PTM yang
berkualitas
3. Deteksi Dini FR PTM terintegrasi
4. Perluasan dan penguatan posbindu secara berkesinambungan
5. Promosi CERDIK dan PHBS di Sekolah (UKS) dan Tempat kerja.
b. Peningkatan cakupan Deteksi Dini Kanker :
1. Sosialisai Faktor risiko kanker leher rahim dan payudara
2. Kegiatan penapisan/skrening dan penemuan dini kanker pada wanita usia 30-
50 tahun dan wanita yang sudah menikah
3. Peningkatan kapasitas bidan dalam menunjang kegiatan penapisan/skrening
kanker leher rahim dan payudara.
c. Peningkatan pemeriksaan gangguan indera Fungsional ;
1. Sosialisasi program gangguan indera fungsional di sekolah
2. Peningkatan kapasitas pengelola program GIF di Puskesmas
d. Peningkatan Implementasi Penerapan KTR :
1. Sosialisasi Faktor Risiko PTM melalui mobilisasi social/kampanye tentang
rokok
2. Penyusunan ranperda KTR dalam rangka penyusunan Perda KTR
3. Konsolidasi penerapan KTR di sekolah dan tempat pelayanan publik
e. Menurunkan Prevalensi Obesitas dan Obesitas Sentral :
1. Workshop Gerakan Anti Obesitas (GENTAS)
2. Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Obesitas pada anak sekolah
f. Pelayanan ODGJ bermutu :
1. Pembentukan Tim TP-KJM (Tim Pembina, Pengarah, Pelaksana Kesehatan
Jiwa ) Tingkat Kabupaten.
2. Sosialisasi tentang Pelayanan ODGJ sesuai standar
3. Advokasi ke Pemda terkait dengan pembentukan rumah penampungan bagi
ODGJ yang terlantar/ditelantarkan di luar sector kesehatan sebagai amanat UU
No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
5. Upaya Intervensi pada Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Percepatan
Penurunan AKI dan AKN
a. Peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil sampai melahirkan melalui :
1. Penguatan pelayanan kesehatan ibu hamil, ANC sesuai standar
2. TTD minimal 90 tablet selama hamil
3. PMT Ibu hamil
4. Penguatan pelayanan penanganan ibu melahirkan dan komplikasinya.
b. Penguatan pelayanan Kesehatan Reproduksi melalui :

Penguatan pelayanan kesehatan reproduksi untuk menurunkan angka kehamilan


pada usia dini (dibawah 20 tahun)

c. Pelayanan KF dan KN belum sesuai standar melalui :

Penguatan pelayanan kesehatan ibu nifas dan neonates sesuai standar

d. Penguatan sistem rujukan dari FKTP ke RS


e. Penguatan pelayanan kesehatan reproduksi untuk menurunkan angka
kehamil pada usia dini.

4. Hari ke tiga (10 April 2019)

Pada hari ketiga menerima materi SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) untuk
pelayanan rujukan di Rumah sakit dan materi dari Pusdatin Kemenkes tentang SIKDA
Generik. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan disukusi Rakontek Bidang Kesmas
terkait dengan Program Kesga, Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan Kesehatan
Kerja dan Kesehatan Olah Raga serta Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat termasuk manajemen penanganan Stunting.

E. SUMBER DANA

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2019.

F. PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.

Tilamuta, 11 April 2019


Yang melaksanakan kegiatan :

Gafar Rahim Yunus, S.Ap .........................................


(Kabid P2P)

I Ketut J. Arthanaya, SKM …………………………..


(Kasie P2PTM)

Anda mungkin juga menyukai