Laporan Perjadis Ketut
Laporan Perjadis Ketut
DINAS KESEHATAN
Jalan Tirta Tilamuta Telp / Fax : (0443) 211130
B. Tujuan
1. Peningkatan kapasitas Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas yang ada pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo dalam rangka pembimbingan puskesmas di Kabupaten
Boalemo menuju Re-Akreditasi.
2. Percepatan Puskesmas yang ada di Kabupaten Boalemo untuk di persipakan untuk di Re-
Akreditasi sesuai target yang telah di tentukan
3. Re-Akreditasi menjadi hal yang wajib di laksanakan di Puskesmas dalam rangka untuk
meningkatkan Kinerja pelayanan kesehatan yang di berikan kepada masyarakat.
4. Memperbaiki kualitas pelayanan kea rah yang makin baik yang berorientasi kepada
sasaran.
C. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan kegiatan :
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini Dilaksanakan di Jakarta
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari aktif yaitu mulai tanggal 21-23 Januari 2019
D. Hasil kegiatan Workshop :
Adapun materi yang diterima pada kegiatan Workshop Re-Akreditasi ini adalah :
1. Akreditasi
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh lembaga eksternal terhadap hasil
penilaian kesesuaian proses dengan standar yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh Komisioner Akreditasi terhadap Puskesmas, apakah sesuai dengan standar
akreditas yang ditetapkan.
2. Standar Akreditasi Puskesmas:
2. Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok ukur pelayanan publik
di bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi
birokrasi;
Variasi Proses
Proses tidak diukur dengan baik
Proses tidak dimonitor dengan baik;
Proses tidak dikendalikan dengan baik;
Proses tidak dipelihara dengan baik;
Proses tidak disempurnakan.
6. Manfaat Akreditasi Puskesmas
Adapun anggaran yang digunakan dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop Re-
Akreditasi ini adalah bersumber dari DPA-SOPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
tahun Anggaran 2019.
F. Penutup
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Workshop Re-Akreditasi ini kami buat sesuai
dengan apa yang kami laksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan.
A. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
5. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012.
6. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo TAHUN 2012-2022.
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2022.
8. Surat tugas Kepala Dinas kesehatan kabupaten Boalemo Nomor : 279 tanggal 24
Januari 2019 tentang Kegiatan Konsultasi Program P2P Dinas Kesehatan Kabupaten
Boalemo.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memperoleh petunjuk teknis dan Operasional dalam pelayanan pengendalian PTM
yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dan
jejaring FKTP lainnya.
Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan PTM dan Keswa di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
secara efektif dan efisien
2. Terkendalinya faktor risiko PTM dan Keswa di masyarakat
3. Penyesuaian target pada masing-masing Indikator Program PTM dan keswa pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
C. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan kegiatan :
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari yaitu mulai tanggal 25 Januari 2019
D. Hasil kegiatan :
Dari kegiatan konsultasi program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, sebagai
berikut :
1. Kebijakan Operasional PTM dan Keswa :
1). Mengembangkan dan Memperkuat kegiatan pencegahan dan penanggulangan factor
risiko PTM berbasis masyarakat
2). Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini (skrining) faktor risiko
PTM
3). Memperkuat surveilans pengendalian PTM
4). Mengembangkan dan memperkuat system Informasi pengendalian PTM
5). Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pengendalian PTM
6). Meningkatkan advokasi dan sosialisasi pengendalian PTM kepada Camat, kepala
Desa, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, LPM, BPD, Lembaga sosial
masyarakat.
7). Meningkatkan tata kelola pelayanan PTM sesuai standar
2. Program yang harus di laksanakan pada seksi PTM dan Keswa
1. Program Posbindu
2. Program PTM
3. Program Surveilan kasus PTM
4. Program Upaya berhenti merokok (UBM)
5. Program deteksi dini kanker
6. Gangguna Indera penglihatan
7. Program Gangguan Jiwa
8. IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor)
3. Upaya Pencegahan Penyakit Tidak menular yang harus di lakukan di Puskesmas :
Puskesmas dalam pelaksanaan fungsinya harus melaksanakan upaya pencegahan
penyakit melalui kegiatan Primer, Sekunder dan Tersier.
Upaya Primer : Kegiatan yang harus di laksanakan dalam upaya untuk menghentikan
atau mengurangi faktor risiko kejadian penyakit, sebelum penyakit tersebut terjadi.
Upaya Sekunder : di tujukan pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit.
Bila di temukan kasus, maka dapat di lakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut
menjadi parah, pencegahan sekunder dapat di laksanakan melalui skrining/uji tapis dan
deteksi dini.
Pencegahan Tersier : Kegiatan yang di fokuskan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat,
yaitu dengan cara rehabilitative dan paliatif sesegera mungkin agar terhindar dari
komplikasi lebih lanjut.
E. Pengendalian PTM mulai dari Posbindi PTM, Puskesmas dan Rumah Sakit
1. Hasil pemeriksaan dan Wawancara
2. Adanya hasi Faktor Risiko PTM
3. Adanya hasil diagnosis
4. Terdeteksinya penyakit Tidak menular
5. Pelaksanaan Tata Laksana kasus
6. Kegiatan Koordinasi, infromasi dan edukasi
7. Pelaksanaan konseling CERDIK
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Kendalikan stress
8. Rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
F. Sumber Anggaran
Adapun anggaran yang digunakan dalam rangka mengikuti kegiatan Konsultasi Program ini
adalah bersumber dari DPA-SOPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun Anggaran
2019.
G. Penutup
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Konsultasi Program ini kami buat sesuai dengan
apa yang kami laksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan.
B. TUJUAN :
1. Guna untuk meningkatkan dan menyelaraskan materi laporan dari seluruh SKPD di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo dalam sebuah laporan yang
berkualitas dan dapat di pertanggung jawabkan dalam evaluasi LPPD.
2. Guna untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang bertitik tolak dari pencapaian
LPPD tahun sebelumnya sehingga laporan LPPD Kabupaten Boalemo bisa memperoleh
peringkat yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
1. Pemerintah Daerah di beri kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masuarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
Pemerataan, Keadilan, Keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam
kerangka Negara kesatuan republik indoensia.
2. Penyusunan LPPD sebagai tindak lanjut UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah untuk
terwujudnya Pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif dan efisien.
3. Penyempurnaan LPPD dan IKK dalam bentuk surat Edaran Menteri Dalam Negeri
sesuai dalam koridor (tidak mentimpang) berdasarkan PP 3 Tahun 2007 DAN pp Nomor
6 Tahun 2008.
4. Tujuan dari LPPD adalah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah Daerah atas sumber daya
yang di percayakan kepadanya.
5. Urgensi IKK dimaksud dituangkan dalam LPPD agar LPPD dapat digunakana sebagai
dasar penilaianKinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah dengan menggunakan asfek,
Fokus dan Indikator Kinerja Kunci pada tataran pengambilan kebijakan dan pelaksanaan
kebijakan ( Pasal 18 dan 19 PP nomor 6 tahun 2008)
6. Data capaian kinerja yang di sajikan dalam LPPD harus saling menunjang dengan yang
di narasikan dalam LPPD (sesuai dengan capaian kinerja)
7. Dalam penyusunan LPPD harus sesuai dengan Dokumen yang ada pada bagian
Perencanaan yaitu RPJPD, RPJMD, Renstra, Renja, RKA dan DPA.
9. Konsistensi batas waktu penyamapain LPPD 3 bulan setelah tahun anggaran, (31 maret)
Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.
Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Bimtek LPPD yang kami laksanakan, dan atasnya
kami sampaikan terima kasih
B. TUJUAN :
1. Guna untuk meningkatkan dan menyelaraskan pemahaman diantara SOPD yang ada
terkait dengan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang di dalamnya adalah
pedoman penyusunan LAKIP.
2. Guna untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang bertitik tolak dari pencapaian
penyusunan LAKIP sebagai dampak dari pelaksanaan SAKIP itu sendiri yang dari tahun
sebelumnya laporan SAKIP Kabupaten Boalemo belum memperoleh nilai yang
diharapkan.
3. Penguatan dalam rangka persiapan penyusunan RENSTRA SOPD berdasarkan Visi dan
Misi Bupati terpilih periode pemerintahan 2018-2022.
Adapun hasil dari kegiatan Choacing Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) adalah sebagai berikut :
3. Dalam Pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus dapat menentukan besaran
kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau
persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan bahan evaluasi terhadap instansi
pemerintah yang bersangkutan selama 1 tahun anggaran.
4. Cikal bakal lahirnya SAKIP adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Instansi Pemerintah dimana di dalamnya disebutkan mewajibkan setiap Instansi
Pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok melalui Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah.
5. Dengan adanya sistem SAKIP dan LAKIP maka terjadi pergeseran pemahaman bahwa
“Berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan” menjadi “Berapa besar kinerja
yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam akhir periode bisa tercapai”
a. Adanay RPJMD
9. Konsistensi batas waktu penyamapain LPPD 3 bulan setelah tahun anggaran, (31 maret)
Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.
Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2017.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Choacing Clinic Penguatan SAKIP yang kami
ikuti, dan atasnya kami sampaikan terima kasih.
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun 2017 Pasca berlakunya Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017, adalah:
Adapun hasil dari kegiatan sosialisasi PMK 50/2017 secara garis besar dapat dilaporkan
sebagai berikut :
III. Penyaluran DAK Fisik berdasarkan Kinerja Penyerapan Anggaran dan Capaian
Output
Penyaluran melalui KPPN dengan ketentuan :
1. Triwulan I sebesar 30 %, penyaluran dana paling lambat 31 Mei, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 19 Mei.
2. Triwulan II sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Juli, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Juli.
3. Triwulan III sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Oktober, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Oktober.
4. Triwulan IV sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai
rencana penyelasaian kegiatan paling lambat 31 Desember, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 15 Desember.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PMK 50/2017 yang kami ikuti, dan
atasnya kami sampaikan terima kasih.
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun 2017 Pasca berlakunya Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017, adalah:
Adapun hasil dari kegiatan sosialisasi PMK 50/2017 secara garis besar dapat dilaporkan
sebagai berikut :
10. Penyaluran DAK Fisik berdasarkan Kinerja Penyerapan Anggaran dan Capaian
Output
Penyaluran melalui KPPN dengan ketentuan :
5. Triwulan I sebesar 30 %, penyaluran dana paling lambat 31 Mei, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 19 Mei.
6. Triwulan II sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Juli, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Juli.
7. Triwulan III sebesar 25 %, penyaluran dana paling lambat 31 Oktober, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 21 Oktober.
8. Triwulan IV sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai
rencana penyelasaian kegiatan paling lambat 31 Desember, dengan batas
penyampaian dokumen paling lambat 15 Desember.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PMK 50/2017 yang kami ikuti, dan
atasnya kami sampaikan terima kasih.
Adapun hasil dari kegiatan penginputan E-Planning dan E-Sakip ini adalah :
3. Untuk e-Sakip, penginputan ini wajib di laksanakan untuk memudahkan dalam penentuan
perjanjian kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing pejabat esselon di
lingkungan SOPD masing-masing.
4. Dengan adanya sistem SAKIP guna penyusunan LAKIP maka diharapkan akan terjadi
pergeseran pemahaman bahwa “Berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan”
menjadi “Berapa besar kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang
diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan dalam akhir periode bisa tercapai”
Sedangkan untuk Konkuren, ada 2 urusan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.
Urusan wajib sebanyak 26 urusan termasuk di dalamnya Kesehatan dan Urusanb Pilihan
sebanyak 8 Urusan. Semua urusan yang memiliki indikator kinerja wajib di input dalam
aplikasi sistem e-Planning dan e-Sakip.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo;
2. PERDA No. 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;
3. PPERDA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2018.
4. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo nomor : 005/Bapppeda/ /VI2018
Tanggal Juni 2018 tentang Undangan Workshop Penguiatan SAKIP
5. Surat Tugas kepala Dinas Kesehatan Nomor : 900/1743/Dikes/VI/2018 Tanggal 29 Juni
2018 tentang Kegiatan Workshop Penguatan Sakip olej Tim Reformasi Birokrasi Daerah
Provinsi Gorontalo dan Coaching Clinik oleh Kementerian PAN-RB
B. TUJUAN :
1. Penjabaran Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah melalui penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
2. Penjabaran Peratruran Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
3. Penjabaran Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan PERDA tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara perubahan RPJPD dan
RPJMD dan RKPD.
C. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Maqna Kota Gorontalo.
2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Juli 2018
D. HASIL KEGIATAN
Adapun hasil dari kegiatan Workshop dan Coaching Clinik Penguatan Sakip ini adalah :
1. Dokumen RPJMD, IKU, RKPD (Renja OPD) harus sejalan dan mempunyai sinergitas
guna penajaman tujuan dan sasaran kinerja dari masing-masing OPD.
2. Untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja OPD, dokuemn yang harus di buat dalam
rangka pemetaan tugas dan tanggung jawab semua aparatur adalah setiap OPD wajib
menjabarnya tugas dan tanggung jawabnya melalui matriks Cascading berdasarkan
Tujuan dan sasaran, sehingga tanggung jawab dari masing-masing eselon II, Eselon III
dan Eselon IV DAN Staf jelas.
3. Untuk e-Sakip, penginputan ini wajib di laksanakan untuk memudahkan dalam penentuan
perjanjian kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing pejabat Eselon.
4. Untuk matrik Cascading pembagian tugas dan tanggung jawab akan sangat jelas:
- Eselon II kontrak kinerjanya adalah indikator yang bersifat outcome
- Staf kontrak kinerjanya adalah kegiatan yang ada dalam indikator proses untuk
mencapai target kinerja yang ada pada indikator output dan outcome.
5. Penerapan SAKIP melalui pengauatan peran dan tanggung jawab masing-masing tataran
organisasi dalam rangka untuk menyamakan pemahaman bahwa “Berapa besar dana
yang telah dan akan di habiskan” menjadi “Berapa besar kinerja yang dihasilkan dan
kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan dalam akhir
periode bisa tercapai”
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
bidang kesehatan yang menjadi program prioritas nasional yaitu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas), Stunting dan KKS.
- Melaksanakan pengukur kembali bagi anak balita guna melihat data riil pada 10 Desa
lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
- Data Nasional Stunting untuk Kabupaten Boalemo adalah 32,3 %, sedangkan hasil
pengukuran kembali adalah 31 %.
- Menyusun Roadmap kegiatan intervensi stunting pada semua tahapan kelompok umur
yang harus di intervensi ( Remaja Putri, Calon pengantin, Ibu Hamil, Bayi, Balita)
untuk penurunan proporsi anak balita mengalami stunting pada periode berikutnya
(indikator outcome).
- Menetapkan desa lokus stunting menjadi Desa Tanggap Stunting (DTS) serta
menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan dan menentukan jenis-jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan pada desa Tanggap Stunting (DTS).
- Sosialisasi Stunting pada semua Desa, secara khusus pada Desa Lokus Stunting
tentang : Apa itu stunting, kenapa stunting ini terjadi serta bagaimana upaya yang
perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.
- Melakukan pendampingan kepada kelompok dasawisma dan PKK desa tentang cara
membuat MP-ASI (Makanan pendamping Air Susu Ibu) yang berasal dari bahan
makanan lokal.
- Kabupaten Boalemo saat ini dalam persiapan untuk verifikasi oleh Provinsi dan Pusat
(Kementerian Banda) pada tahapan klasifikasi Wiwerda untuk 6 Tatanan Unggulan
dan 1 Tatanan Tambahan.
- Kegiatan yang telah di laksankaan guna persiapan verifikasi kabupaten sehat salah
satunya adalah Workshop Kabupaten sehat yang pesertanya adalah semua pengurus
forum kabupaten kota sehat dari masing-masing kecamatan dan perwakilan setiap
OPD.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
bidang kesehatan yang menjadi program prioritas nasional yaitu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas), Stunting dan KKS.
- Melaksanakan pengukur kembali bagi anak balita guna melihat data riil pada 10 Desa
lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
- Data Nasional Stunting untuk Kabupaten Boalemo adalah 32,3 %, sedangkan hasil
pengukuran kembali adalah 31 %.
- Menyusun Roadmap kegiatan intervensi stunting pada semua tahapan kelompok umur
yang harus di intervensi ( Remaja Putri, Calon pengantin, Ibu Hamil, Bayi, Balita)
untuk penurunan proporsi anak balita mengalami stunting pada periode berikutnya
(indikator outcome).
- Menetapkan desa lokus stunting menjadi Desa Tanggap Stunting (DTS) serta
menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan dan menentukan jenis-jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan pada desa Tanggap Stunting (DTS).
- Sosialisasi Stunting pada semua Desa, secara khusus pada Desa Lokus Stunting
tentang : Apa itu stunting, kenapa stunting ini terjadi serta bagaimana upaya yang
perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.
- Melakukan pendampingan kepada kelompok dasawisma dan PKK desa tentang cara
membuat MP-ASI (Makanan pendamping Air Susu Ibu) yang berasal dari bahan
makanan lokal.
- Kabupaten Boalemo saat ini dalam persiapan untuk verifikasi oleh Provinsi dan Pusat
(Kementerian Banda) pada tahapan klasifikasi Wiwerda untuk 6 Tatanan Unggulan
dan 1 Tatanan Tambahan.
- Kegiatan yang telah di laksankaan guna persiapan verifikasi kabupaten sehat salah
satunya adalah Workshop Kabupaten sehat yang pesertanya adalah semua pengurus
forum kabupaten kota sehat dari masing-masing kecamatan dan perwakilan setiap
OPD.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
1. Data profil Kesehatan tahun 2017 untuk kabupaten Boalemo masih ada perbedaan angka
pada data cakupan anak balita yang mendapatkan pelayanann kesehatan/Indikator
Kunjungan anak balita. Hal ini di karenakan ada perbedaan penentuan jumlah sasaran
pada kelompok umur anak balita, sasaran yang diambil sebagai pembai dari angka
capaian program adalah umur 0-11 bulan, umur 1 – 4 tahun dan umur 4-5 tahun. Umur 4-
5 tahun tidak di tambahkan sebagai pembagi dari data cakupan program.
2. Profil Kesehatan Tahun 2017 ini digunkana juga sebagai dasar dalam proses perbaikan
program untuk peningkatan pencapaian target kinerja dari eselaon II, III dan IV.
3. Untuk Provinsi gorontalo pada umumnya, data KOMDAT yang di kirim setiap bulan
secara elektronik, untuk penilaian tingkat nasional belum masuk dalam 10 besar nasional
oleh karena konsistensi ketepatan waktu penyanpaian laporan serta isi data yang masih
perlu di tingkatkan.
4. Data untuk kabupaten boalemo yang belum ada adalah data penderita gangguan jiwa
(sementara dalam koordinasi terus dengan Bidang yangkes dan SDK)
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
1. PT. Rekayasa Hijau Mandiri adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Desain
Engineering Manufacture dan Service yang memang benar ada sesuai dengan Dokumen
yang telah di sampaikan yang berkantor di Jl. Parakan Indah II No. 7 Batununggal
Bandung 40243 Indonesia, Email : pt.rhm.bandung@gmail.com dan alamat Factory di Jl.
Bojongloa No. 19. Astana Anyar, Bandung Indonesia.
2. Visi Perusahaan PT. Rekayasa Hijau Mandiri adalah menjadi perusahaan terdepan di
Indonesia dalam penyediaan teknologi dan jasa yang berbasis pada lingkungan , serta
mampu bersaing secara global, dengan Misi Srivice, Grow Up dan Problem Solving.
3. Perusahaan PT. Rekayasa Hijau Mandiri menyediakan bebragai produk diantaranya
adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan metode Waste water Treatment
Plant-Redox AOPs, yaitu Instalasi Pengolahan Limbah cair dengan Sistem Advenced
Oxydation Processes (AOPs).
4. Redox menghasilkan spesies ion aktif berupan Hidroxil radical yang sangat mudah
bereaksi dengan kandungan organic dan anorganik dalam limbah cair.
5. Kegiatan Kualifikasi dilaksanakan untuk melakukan evaluasi kompetens, kemampuan
usaha dan pemenuhan persyaratan sebagai penyedia.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini
adalah bersumber dari DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo tahun 2018.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.
B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
Sebagai forum tingkat darah bidang kesehatan dalam meurumuskan rencana aksi
pelaksanaan program prioritas kesehatan tahun 2020 guna peningkatan kinerja dalam
rangka pencapaian indikator program prioritas kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Merumuskan rencana aksi kegiatan tahun 2020 yang fokus pada peningkatan kinerja
dan pencapaian indikator kinerja pada program prioritas
b. Percepatan pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan tahun 2019
c. Peningkatan penanganan permasalahan kesehatan terintegrasi baik lintas program
maupun lintas sektor.
d. Terbangunya konsep pembangunan kesehatan tahun 2020.
Pada hari ketiga menerima materi SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) untuk
pelayanan rujukan di Rumah sakit dan materi dari Pusdatin Kemenkes tentang SIKDA
Generik. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan disukusi Rakontek Bidang Kesmas
terkait dengan Program Kesga, Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan Kesehatan
Kerja dan Kesehatan Olah Raga serta Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat termasuk manajemen penanganan Stunting.
E. SUMBER DANA
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan ini adalah
bersumber dari DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2019.
F. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami laksanakan dan atasnya kami sampaikan
terima kasih.