Laporan Sma Rujukan
Laporan Sma Rujukan
………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas ridlo-Nya kegiatan … yang diselenggarakan
dalam rangka pelaksanaan SMA Negeri 3 sebagai SMA Rujukan Tahun 2016.
Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk
menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan
praktik baik dan inovasi.
Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2015 telah melakukan pembinaan peningkatan
mutu pendidikan melalui program SMA Model/Rujukan sebanyak 300 SMA di 200
kabupaten/Kota dan 34 provinsi. Program tersebut merupakan strategi pembinaan
percepatan peningkatan dan perluasan mutu SMA melalui praktik baik dan inovasi
pendidikan berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai rujukan mutu bagi SMA
lain.
Dengan merujuk kepada dua naskah tersebut diharapkan SMA Negeri 3 Yogyakarta
dapat mengimplementasikan program SMA Rujukan sesuai rambu-rambu yang telah
ditetapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa satuan pendidikan sebagai organisasi yang khas mempunyai tugas
dan fungsi sebagai pelayanan masyarakat yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Selain itu, satuan pendidikan juga merupakan institusi yang
melaksanakan proses pendidikan dalam tataran mikro dan menempati posisi penting.
Satuan pendidikan menempati posisi penting karena pada satuan pendidikan terjadi
proses pendidikan dan proses sosial sehingga peserta didik dapat mengembangkan
potensi dan memperoleh bekal untuk kehidupan di masyarakat.
Proses pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan akan memberi konstribusi
terhadap kualitas pendidikan. Hal ini berarti, kualitas pendidikan mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan berkualitas jika seluruh komponen
pendidikan terlibat dalam proses pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
49 (1) menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari para pengelola pendidikan, baik
pemerintah maupun pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini mengingat bahwa
sebagai satuan pendidikan yang berada pada jenjang pendidikan menengah, SMA
menduduki posisi yang sangat strategis dalam mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu Direktorat
Pembinaan SMA sebagai institusi pemerintah yang memiliki fungsi perumusan
kebijakan, koordinasi pelaksanaan, fasilitasi dan pemberian bimbingan di bidang
kurikulum, sarana prasarana, kelembagaan dan peserta didik SMA menganggap penting
melakukan pembinaan melalui pengembangan SMA Rujukan berbasis Standar Nasional
Pendidikan.
C. Landasan Hukum
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN ….
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN