Makalah Dengue
Makalah Dengue
VIRUS DENGUE
DISUSUN OLEH:
Chairunnisah
Nabilla Sheva
Berlian Setya
Yaramadhani
Amelia Novita
Siti Diana
Mawa Iman
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI D3 ANALIS KESEHATAN
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini
yang berjudul “Virus Dengue” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Virologi. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Mahmuda selaku dosen pembimbing materi
dalam pembuatan makalah ini, serta kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
kepada berbagai pihak untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi guna
meningkatkan kinerja untuk kedepannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah bukanlah penyakit yang asing lagi di telinga masyarakat terutama
bagi mereka yang tinggal di daerah beriklim tropis. Virus ini ditularkan lewat gigitan
nyamuk Aedes aegypti, yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Infeksi
virus Dengue bisa menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.
Oleh karena itu, untuk menurunkan angka kejadian serta beban ekonomi infeksi
Dengue yang begitu tinggi diperlukanlah pencegahan dan pengendalian Dengue
yang terintegrasi.
Vaksin Dengue adalah vaksin untuk mencegah infeksi Dengue atau mengurangi
resiko seorang anak terkena infeksi Dengue yang berat. Seperti kita ketahui, infeksi
Dengue sangat bervariasi dari yang ringan hingga berat. Manifestasi klinisnya bisa
ringan seperti demam Dengue atau dengan manifestasi kebocoran plasma pada
demam berdarah Dengue atau yang berat seperti syok sindrom Dengue yang dapat
menyebabkan kematian pada beberapa kasus.
B. Rumusan Masalah
d)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat
virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh salah
satu dari empat virus dengue.
DBD dulu sempat disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri
sendi dan otot yang membuat tulang terasa retak.
DBD taraf awal menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi.
Sementara demam berdarah yang parah, juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic
fever (demam dengue), dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan
darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian.
B. Etiologi
Virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang
sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, familio flavivisidae dan mempunyai 4
jenis serotipe, yaitu : DEN – 1 , DEN – 2 , DEN – 3, DEN – 4. Di Indonesia
pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa Rumah
Sakit menunjukkan keempat serotipe di temukan dan bersirkulasi sepanjang tahun.
Serotipe DEN – 3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang
menunjukkan manifestasi klinik yang berat.
C. Epidemiologi
(3) Tidak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis dan;
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan lewat gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Biasanya pergelangan kaki dan leher
menjadi bagian tubuh yang umum digigit nyamuk.
Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Setelah
nyamuk pembawa virus menggigit, virus akan masuk dan mengalir dalam darah
manusia kemudian menginfeksi sel-sel kulit terdekat yang disebut keratinosit.
Virus dengue juga menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel Langerhans,
sel kekebalan khusus yang ada di lapisan kulit. Sel Langerhans normalnya bekerja
membatasi penyebaran infeksi secara terus-menerus.
Namun, sel yang sudah terinfeksi virus itu selanjutnya pergi ke kelenjar getah
bening dan menginfeksi lebih banyak sel sehat. Penyebaran virus dengue
menghasilkan viremia, yang merupakan tingkat tinggi dari virus dalam aliran
darah.
Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang
menetralkan partikel virus dengue, sementara sistem kekebalan cadangan
diaktifkan untuk membantu antibodi dan sel darah putih melawan virus. Respons
imun juga mencakup sel T sitotoksik (limfosit), yang mengenali dan membunuh
sel yang terinfeksi.
Proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala DBD seperti yang
sudah dijelaskan atas.
Seekor nyamuk yang membawa virus dengue dapat terus menginfeksi orang lain
selama ia masih hidup. Ada kemungkinan seluruh anggota keluarga bisa terinfeksi
virus dengue yang sama dalam waktu 2 sampai 3 hari.
Begitu seseorang pulih dari demam berdarah, imunitasnya akan terbentuk namun
hanya untuk strain tertentu. Ada 4 jenis virus dbd, yang berarti penderita dapat
terinfeksi lagi tapi oleh jenis yang berbeda dari sebelumnya.
a) Tinggal atau bepergian ke daerah dengan iklim tropis. Berada di daerah tropis
dan subtropis meningkatkan risiko kena demam berdarah. Daerah yang
berisiko tinggi adalah Asia Tenggara, bagian barat Kepulauan Pasifik,
Amerika Latin, dan Karibia.
b) Pernah kena DBD. Jika sebelumnya pernah sakit DBD, Anda berpeluang
tinggi mengalami gejala yang lebih serius jika terinfeksi lagi.
F. Cara Penularan
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue,
yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia
melalui nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Albopictus, Aedes Polynesiensis dan
beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan
vektor yang kurang berperan.
Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang
sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang
biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat di tularkan
kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya. Sekali virus dapat masuk dan
berkembang biak di dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus
selama hidupnya (infektif).
Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4 – 6 hari (intrinsic incubation
period) sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk
dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu
2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul.
Terdapat 3 jenis demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue shock
syndrome. Berikut adalah penjelasannya:
Demam dengue
Gejala demam dengue klasik biasanya diawali dengan demam tinggi (>40 ºCelsius)
selama 4-7 hari setelah digigit nyamuk, serta:
Ruam mungkin muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian
berkurang setelah 1 hingga 2 hari. Penderita mungkin mengalami ruam kedua
beberapa hari kemudian.
Gejala dari dengue hemorrhagic fever meliputi semua gejala dari demam dengue,
ditambah:
Selama 24 hingga 48 jam kedepan, kapiler darah di seluruh tubuh mulai bocor.
Komponen darah yang bocor dapat mengalir dan membanjiri rongga perut
(peritoneum) dan rongga paru-paru.
Perdarahan juga dapat berisiko menimbulkan kerusakan pada kelenjar getah bening
dan pembesaran hati. Jenis penyakit dengue ini dapat menyebabkan kematian.
Gejala dari dengue shock syndrome adalah yang paling parah. Gejala demam syok
meliputi semua gejala dengue dan demam berdarah dengue, ditambah:
Jenis penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang
mengalami infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini seringkali berakibat
fatal, terutama pada anak-anak dan dewasa muda.
Setelah nyamuk menggigit, virus yang dibawanya kemudian akan masuk dan
mengalir dalam darah Anda. Virus dengue akan lebih dulu inkubasi sampai pada
akhirnya memunculkan gejala dalam 3 tahapan. Fase demam berdarah sering juga
disebut “Siklus Pelana Kuda”.
1. Fase demam
Setelah virus mulai menginfeksi, fase pertama akan muncul ditandai dengan
demam tinggi yang tiba-tiba dan bisa lebih dari 40 ºCelsius.
Demam dapat berlangsung selama di 3 hari pertama. Selain demam, akan muncul
gejala lain seperti nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika demam bertahan lebih dari seminggu, kemungkinan ini bukan disebabkan oleh
DBD.
2. Fase kritis
Setelah fase demam, pasien DBD biasanya akan mengalami fase kritis yang
mengecoh. Disebut mengecoh karena pada tahap ini demam sudah turun drastis
sehingga dianggap sembuh. Bahkan beberapa pasien ada yang sudah kembali
beraktivitas normal.
Padahal, di tahap ini pasien harus tetap mengikuti perawatan dan pengobatan dari
dokter. Jika tidak, trombosit darah akan semakin sedikit. Inilah yang terkadang
suka menyebabkan perdarahan yang tidak disadari.
Fase demam berdarah ini harus cepat mendapatkan perawatan. Karena jika dalam 1
sampai 2 hari tidak juga ditangani, bisa fatal akibatnya.
3. Fase penyembuhan
Setelah fase kritis sudah dilewati dengan penanganan tepat, umumnya pasien DBD
akan mengalami demam kembali. Akan tetapi, tidak perlu khawatir.
Umumnya saat demam kembali naik, trombosit pun juga akan perlahan
naik. Cairan tubuh yang tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan
mulai kembali normal.
Orang yang sakit DBD bisa dikatakan mau sembuh jika jumlah trombosit dan sel
darah putihnya kembali normal setelah dites.
Fase penyembuhan juga biasanya ditandai dengan nafsu makan yang meningkat,
nyeri otot yang membaik, dan rutinitas buang air kecil kembali normal seperti
sediakala.
DBD atau demam berdarah tidak bisa sembuh dengan dibiarkan begitu saja. Bila
dibiarkan tanpa penanganan medis, DBD akan menimbulkan berbagai komplikasi
yang membahayakan organ tubuh dan bahkan menimbulkan kematian.
Salah satu komplikasi utama yang sering terjadi saat seseorang terserang demam
berdarah adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.
Jika sampai mengalami syok, artinya penyakit seseorang tersebut sudah masuk
kategori dengue shock syndrome (DSS). Ini adalah jenis demam dengue yang
paling parah dan bisa menyebabkan gagal jantung dan ginjal, Bahkan
kemungkinan juga berujung pada kematian.
Jika sudah parah, pasien demam berdarah dengue bisa mengalami kebocoran
plasma. Kebocoran plasma dapat dilihat dari tingkat hematokrit atau kekentalan
darah pada uji laboratorium di rumah sakit.
J. Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah
Pada demam berdarah dengue umum dijumpai trobositopenia (<100.000) dan
hemokonsentrasi uji tourniquet yang positif merupakan pemeriksaan penting. Masa
pembekuan masih dalam batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya
memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan masa perdarahan biasanya
memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan penurunan faktor II, V, VII, IX, dan
X. Pada pemeriksaan kimia darah hipoproteinemia, hiponatremia, dan hipokloremia.
2. Urine
Ditemukan albuminuria ringan
3. Sumsum Tulang
Gangguan maturasi
4. Serologi
a. Uji serologi memakai serum ganda.
Serum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan antibodi
antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini pengikatan
komplemen (PK), uji neutralisasi (NT) dan uji dengue blot.
K. Diagnosis
A. Kriteria Klinis
1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus
menerus selama 2 – 7 hari.
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
Uji tourniquet positif
Retekia, ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi.
Hemetamesis dan atau melena.
4. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi,
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak
gelisah.
B. Kriteria Laboratoris
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu – satunya manifestasi
ialah uji tourniquet positif.
Derajat III Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak
gelisah.
Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur
2. Tanpa Insektisida :
Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x
seminggu.
Menutup tempat penampungan air rapat – rapat.
Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain
yang memungkinkan nyamuk bersarang.
Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan
menurunkan demam. Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan
komplikasi perdarahan, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium. Untuk
kasus yang lebih serius, demam berdarah dapat menyebabkan shock atau
hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian medis lebih.
Dokter akan menyarankan pasien demam berdarah yang diopname atau di rawat
jalan di rumah untuk mengonsumsi banyak cairan. Tidak hanya air mineral atau
infus saja, cairan bisa berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus.
Pasien DBD wajib konsumsi cairan untuk menurunkan demam dan mencegah
tubuh dehidrasi. Lalu, gejala demam berdarah karena virus dengue yang ditandai
dengan kram otot dan sakit kepala karena dehidrasi dapat ditangani dengan
minum banyak cairan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Demam berdarah dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya
memburuk pada hari kedua.
5. Kriteria diagnosis terdiri dari kriteria klinis dan kriteria laboratoris. Dua kriteria
klinis ditambah trombosipenia dan peningkatan hematokrit cukup untuk
menegakkan diagnosis demam berdarah dengue.